Generasi Z kerap berbelanja daring (Sumber gambar/ilustrasi: Pexels/ AS Photography)

Hypereport: Perilaku Belanja Generasi Z, Tak Sekadar Beli

30 December 2024   |   11:48 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Generasi Z memiliki cara sendiri dalam menghabiskan apa yang dimiliki. Ini berbeda dengan generasi sebelumnya yang lebih tua, baik milenial, generasi X, maupun baby boomers. Generasi yang lahir antara 1997 sampai 2012 itu memperhatikan banyak hal ketika berbelanja.

Dalam laporan berjudul Spend Z, Gen Z Change Everything dari NielsenIQ dan  World Data Lab, generasi ini akan menjadi yang terbesar dalam jumlah, terkaya, dan memiliki pengeluaran tertinggi dalam sejarah.

Penelitian World Data Lab menunjukkan bahwa generasi Z kemungkinan akan menjadi satu-satunya yang pernah mencapai 2 miliar orang di dunia. sementara itu, pengeluaran generasi ini diperkirakan tumbuh menjadi 18,7 persen pada 2030, dari 17,1 persen pada saat ini. Dengan begitu, total pengeluaran mereka diperkirakan menjadi US$67,2 triliun dari US$57,6 triliun.

Baca juga: Fenomena Konformitas Generasi Z, Apa Itu?

Tidak hanya itu, orang-orang yang masuk dalam kategori generasi Z juga bukan monolit. Mereka tidak pernah mengenal kehidupan tanpa akses langsung. Selain itu, mereka juga terbuka ke berbagai informasi melalui teknologi sehingga menjadikannya kelompok konsumen yang benar-benar digital native.

Kondisi-kondisi tersebut juga menjadikan generasi Z sebagai kelompok yang paling berpengaruh secara global sepanjang masa. Dalam pengaruhnya, generasi ini akan membentuk perilaku konsumen generasi lainnya. Mereka juga kerap mempertimbangkan banyak hal dalam memutuskan untuk melakukan spending.

Berikut sejumlah perilaku Generasi Z ketika hendak belanja suatu barang: 


1. Sadar lingkungan 

Ketika melakukan spending, mereka akan mempertimbangkan banyak hal. Salah satunya adalah tentang iklim atau kesadaran terhadap keberlangsungan lingkungan, mengingat ada 77 persen dari mereka yang mengatakan tidak akan melakukan pembelian dari negara dengan standar lingkungan yang buruk.

Dengan begitu, mereka lebih memilih untuk membeli merek-merek yang memperhatikan keberlanjutan terhadap lingkungan. Tidak hanya itu, mereka juga rela membayar 10 persen lebih mahal untuk belanja produk-produk sustainable. 
 

2. Kebaruan dan kesenangan 

Generasi Z lebih rentan terhadap eksplorasi merek suatu produk. Mereka kerap mencari kebaruan dan kesenangan dalam produk sehari-hari. 

Selain itu, generasi ini juga tetap mengonsumsi fast fashion dan gawai teknologi paling anyar yang sangat besar meskipun mereka mengatakan peduli terhadap lingkungan dan rela membayar lebih besar untuk produk yang berkelanjutan. 
 

3. Belanja secara daring 

Saat belanja, Generasi Z memanfaatkan platform daring. Mereka kerap berbelanja di platform digital dengan sangat terpengaruh dari media sosial. Tercatat, ada 53 persen mengatakan telah mengeklik tombol beli yang ada di platform digital. Ulasan terhadap produk juga menjadi sangat penting bagi mereka sebelum melakukan pembelian di platform daring. 

Meskipun kerap berbelanja melalui platform daring, mereka tetap memandang bahwa toko fisik masih penting. Laporan menunjukkan bahwa pengeluaran untuk merchandise dan juga grocery di toko mencapai 50 persen. Generasi Z juga disebut menjadi generasi belanja “omni” paling murni. 
 

4. Produk favorit 

Rata-rata belanja barang-barang konsumen generasi Z dunia dalam satu tahun per kapita mencapai sekitar US$13.800. Di antara barang tersebut, keperluan rumah, air, listrik, dan gas menjadi yang terbesar dengan total US$3.447.

Di tempat kedua ada makanan dan minuman non alkohol sebesar US$2.036. Kemudian, ada miscellaneous US$1.045, restoran & hotel US$1.031, culture US$1.018, kesehatan US$835, perabotan rumah US$735. Selain itu, rata-rata pengeluaran untuk clothing & footwear US$641, communications US$442, alkohol & tembakau US$363, dan pendidikan US$274. 
 

5. Perhatian pada kesehatan 

Generasi Z juga memiliki perhatian yang besar terhadap kesehatan meskipun mereka masih muda. Dalam laporan itu disebutkan bahwa lebih dari setengah kelompok ini telah menggunakan aplikasi kebugaran atau olahraga.

Sementara itu, 17 persen telah menggunakan fitness band untuk mengetahui informasi kesehatan dan kebugaran diri sendiri. Mereka juga mengakui bahwa segala sesuatu yang terbuat dari bahan-bahan alami lebih sehat. 
 

6. Faktor harga & kualitas

Meskipun lingkungan atau alam penting bagi generasi Z dalam melakukan spending, harga dan kualitas merupakan pendorong yang lebih berpengaruh generasi ini dalam memutuskan untuk membeli suatu produk atau tidak. 

Baca juga: Pengaruh Gaya Parenting Otoritatif pada Generasi Z, Inspirasi Pola Asuh Kekinian

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Mantan Presiden AS Jimmy Carter Meninggal Dunia pada Usia 100 Tahun

BERIKUTNYA

Power Suits, Setelan Jas Simbol Pemberdayaan Perempuan di Industri Fesyen

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: