LPS Monas Half Marathon 2024 di Jakarta, Minggu (30/6/2024). (Sumber foto: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)

Hypereport: Potensi MICE dalam Event Olahraga, Menggali Peluang Ekonomi Lewat Sport Tourism 

12 August 2024   |   17:05 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Event olahraga selalu menjadi magnet besar yang mampu menarik perhatian banyak orang. Mulai dari turnamen skala nasional hingga kejuaraan dunia, setiap pertandingan bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi banyak pihak yang terlibat. 

Indonesia telah beberapa kali menjadi tuan rumah untuk event olahraga internasional seperti Piala Dunia Sepak Bola dan Basket, Formula E, MotoGP Mandalika. Sejumlah event olahraga seperti marathon dan trail run juga rutin digelar di beberapa kota besar. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, memperkirakan pertumbuhan sport tourism di Indonesia bisa mencapai Rp18,790 triliun pada 2024. Tentu angin segar ini menjadi langkah awal dalam membangkitkan pariwisata dan ekonomi di Indonesia.

Baca juga laporan terkait:
1. Hypereport: Meneropong Kreativitas Pelaku Bisnis MICE Mengemas Event Besar
2. Hypereport: Menjaga Ingar Bingar Konser Musik Makin Berisik
3. Hypereport: Agenda Konser Musik Akbar Siap Mengguncang Indonesia hingga Akhir Tahun
4. Hypereport: Booming Pameran Bawa Potensi Besar di Semester 2/2024
5. Hypereport: Daftar Pameran yang Siap Digelar Paruh Kedua 2024, Expo Buku hingga Wedding
 


Pasalnya, penyelenggaraan event olahraga tidak hanya menarik penonton lokal dan internasional, tetapi juga mengundang berbagai pihak seperti sponsor, media, dan perusahaan untuk berpartisipasi. Mereka seringkali mengadakan rapat, konferensi, dan pameran seputar event tersebut, yang merupakan bagian dari MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition).

Salah satu sektor yang mendapatkan manfaat besar dari event olahraga adalah industri MICE yang mencakup berbagai kegiatan seperti rapat perusahaan, konvensi, dan pameran yang sering kali melibatkan ribuan peserta. Saat digabungkan dengan event olahraga, potensi MICE bisa meningkat berkali-kali lipat.

Kemenparekraf berupaya untuk mendorong lebih banyak pihak untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi MICE. Hal ini karena Turis MICE mempunyai pengeluaran 3-4 kali lebih besar dari leisure, memiliki lama tinggal lebih panjang, selain itu kegiatan MICE berskala internasional merupakan ajang promosi yang efektif bagi Indonesia di kancah global.

"Kemenparekraf juga terus mempromosikan Indonesia sebagai tujuan MICE kelas dunia," kata Sandiaga Uno, dikutip dari laman resmi Kemenparekraf.

Sejumlah event olahraga yang bakal digelar di paruh kedua 2024 adalah Bromo Marathon. Ajang ini rutin digelar sejak 2013 dengan animo peserta yang tinggi dari tahun ke tahun, baik lokal maupun mancanegara. Tahun ini Bromo Marathon digelar akan diadakan pada hari Minggu, 1 September 2024.

Garis Start dan Finish akan berlokasi di Plataran Bromo  Tosari. Trek larinya di desa-desa sekitar Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru, Jawa Timur. Lintasannya sendiri akan terdiri dari sekitar 50 persen aspal dan 50 persen jalan tanah. Ketinggian lintasan berkisar antara 1400m hingga 2400m.

Bromo Marathon menawarkan empat kategori lomba, mengundang pelari dari semua tingkat untuk berpartisipasi, termasuk full maraton (42,195 km), half maraton (21.0975 km), 10 K, 5 K, dan kategori Anak 2,5K.

 

 
Dedik Kurniawan selaku Founder Bromo Marathon memaparkan, penyelenggaraan Bromo Marathon meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang berpengaruh besar pada sektor MICE. 

Acara-acara rapat, insentif, konvensi, dan pameran mendatangkan banyak peserta yang membutuhkan akomodasi, makanan, transportasi, dan wisata. Hal ini secara langsung meningkatkan pendapatan sektor perhotelan, restoran, jasa transportasi lokal, serta UMKM dan warga di desa sekitar Bromo.

"Tahun ini Bromo Marathon menargetkan total 2000 peserta, dari yang sebelumnya diikuti oleh 1400 peserta pada 2023," kata Dedik pada Hypeabis.id.

Dedik memaparkan, peserta Bromo Marathon selain warga lokal juga dari berbagai negara. Umumnya ekspatriat yang tinggal di Indonesia, ada juga yang datang langsung dari China, Australia, Amerika, dan 66 negara lainnya. Mereka tertarik dengan karena elevasi track-nya yang naik turun sangat menantang. Selain itu juga pelari akan disuguhkan pemandangan bukit di sepanjang rute dengan ketinggian bervariasi dari 1.700-1.975 meter.    

"Pelari dan keluarganya yang datang dari seluruh Indonesia dan mancanegara biasanya akan menginap selama beberapa hari di sekitar venue, sejak jauh-jauh hari resort, hotel, dan homestay sudah penuh, bahkan rumah-rumah warga setempat banyak yang disewakan," ujarnya.

Para peserta juga berkontribusi besar meningkatkan pendapatan sektor kuliner yang tersedia melalui akomodasi maupaun usaha restoran dan rumah makan yang dikelola warga setempat. Sementara dari segi transportasi, ada paguyuban Jeep di Tosari Kabupaten Pasuruan yang bisa dipesan untuk perjalanan menuju venue atau tempat wisata di kawasan Bromo.

Adapun dari sektor MICE sendiri, sejumlah meeting atau rapat-rapat telah digelar antara pihak penyelenggara dengan sponsor. Bromo Marathon sendiri didukung penuh oleh Bank Jatim dan Plataran sebagai venue-nya. Selain itu juga dukungan dari sejumlah brand seperti sport apparel, suplemen kesehatan, minuman isotonik, dan lainnya. 

Tak ketinggalan ada juga sejumlah pameran yang melibatkan UMKM, baik dari binaan Bank Jatim atau masyarakat setempat, mereka menjual berbagai produk handicraft atau kerajinan tangan. Ada juga booth sponsor.

"Mulai 31 Agustus - 1 September, kita pameran booth UMKM dan booth sponsor di venue," ujar Dedik.
 
Bromo Marathon sendiri digelar selama dua hari, 31 Agustus untuk pengambilan goodie bag yang didalamnya mencakup nomor dada, kaos, dan lainnya. Perlombaan akan dimuai besok harinya pada 1 September.

Selain Bromo Marathon, event olahraga lainnya yang sedang dipersiapkan untuk bisa dihelat dalam waktu dekat ini ada Tahura Trail Run. Tahura sendiri merupakan singkatan dari Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung yang akan menjadi venue perlombaan tersebut. 

Pada penyelenggaraannya yang ke-10, ajang lari ini akan berlangsung 25-26 Januari 2025 setelah vakum selama dua tahun. Terakhir kali digelar pada 2021 secara virtual dan 2020 diikuti oleh 3.000 peserta lokal dan mancanegara. Pesertanya dari Jepang, Prancis, Cina, Amerika, terakhir 2020 diikuti 3000 dari 22 negara.

 
 
Potensi MICE juga ditemukan di penyelenggaraan Tahura Trail Run. Menurut, Ridwan Fauzi, founder Tahura Trail Run, ajang ini mampu menyejahterakan ekosistem pariwisata yang di dalamnya mencakup perhotelan, kuliner, dan transportasi.

Selain itu, pada sektor MICE sejumlah pertemuan-pertemuan penting telah digelar oleh pihak penyelenggara untuk meninjau venue dan merancang rute lari, serta pertemuan dengan sponsor, UMKM, dan partisipan lainnya. 

"Kita biasanya menampilkan kesenian Jawa Barat, teman-teman dari Sanggar sekitar venue dan kawasan Bandung lainnya akan kita tampilkan saat lomba," papar Fauzi.

Tahura Trail Run juga menggelar pameran UMKM dan sponsor, baik kuliner maupun sport apparel. Pihak penyelenggara akan menyediakan tenda-tenda yang bisa digunakan untuk mereka berjualan. Biasanya produk yang dijajakan seperti kuliner khas Bandung dan Jawa Barat serta perlengkapan olahraga seperti sepatu, jersey, celana lari, dan lain-lain.

"Selain untuk memeriahkan acara, kita juga berusaha menghidupkan UMKM sekitar dengan meningkatkan daya beli yang bisa menambah penghasilan masyarakat sekitar," lanjutnya.

Industri MICE menawarkan peluang besar untuk meningkatkan dampak ekonomi dan pariwisata dari event olahraga. Melalui perencanaan tepat dan kolaborasi kuat antara berbagai pihak, event olahraga bisa jadi lebih dari sekadar tontonan. Melainkan sebagai pendorong utama ektor ekonomi dan wisata yang berkelanjutan. Potensi ini perlu terus digali dan dikembangkan supaya manfaatnya bisa dirasakan oleh lebih banyak pihak.

Penyelenggaraan Tahura Trail Run sendiri selalu sukses menyedot animo tinggi, walaupun sudah dua kali vakum. Beberapa alasan yang membuat para peserta tertarik berpartisipasi, salah satunya karena rutenya terbilang bersahabat untuk pemula. Selain itu bagi perlari profesional, mengikuti ajang ini juga bisa menambah poin untuk bisa mengikuti lomba-lomba lari lainnya. Lantaran Tahura Trail Run merupakan anggota dari International Trial Running Association (ITRA).

Peserta akan berlari melintasi jalan setapak yang bervariasi dari tanah, kerikil, bebatuan, serta rumput, kemudian melintasi aliran sungai yang jernih. Selain lomba lari, ajang ini juga merupakan bagian dari kampanye pelestarian alam, setiap pelari akan mendapatkan satu buah bibit tanaman.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

It Ends with Us Pecahkan Rekor Box Office dalam 4 Hari Tayang di Bioskop

BERIKUTNYA

Resep Muffin Cokelat yang Viral di Desa Olimpiade Paris

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: