Dari MotoGP hingga Piala Dunia, Indonesia Bersiap Kembangkan Sport Tourism
03 January 2023 |
19:55 WIB
Sejak sukses menggelar Asian Games 2018, Indonesia makin sering dipercaya menjadi tuan rumah berbagai kegiatan keolahragaan level internasional. Kegiatan tersebut tidak hanya memancing prestasi-prestasi di bidang keolahragaan, tetapi juga memunculkan sport tourism yang memiliki dampak ekonomi bagi negara.
Sport tourism merupakan istilah yang mengacu pada kegiatan olahraga dikombinasikan dengan promosi wisata di suatu daerah. Kegiatan sport tourism juga punya implikasi yang baik bukan hanya bagi dunia olahraga tetapi juga kesenian, budaya, kuliner, perhotelan, dan destinasi wisata setempat.
Baca juga: IFG Labuan Bajo Marathon akan Jadi Agenda Sport Tourism Berkelanjutan
Pada 2023, sejumlah event keolahragaan internasional kembali diselenggarakan di Indonesia. Pada awal tahun, dibuka dengan Indonesia Masters 2023 yang merupakan turnamen bulu tangkis besar di dunia.
Selain itu, Sirkuit Mandalika juga masih jadi langganan untuk gelaran MotoGP dan WSBK pada tahun 2023. Namun, berbeda dengan tahun lalu, gelaran MotoGP di Indonesia masuk ke balapan seri ke 16 sehingga berlangsung pada 13 Oktober 2022.
Lalu, yang tak kalah menarik ialah Indonesia juga dipercaya jadi tuan rumah Piala Dunia FIFA untuk kategori umur 20 tahun. Ajang FIFA World Cup U-20 tersebut akan berlangsung pada 20 Mei-11 Juni 2022.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 masih berlangsung hingga sekarang. Ada beberapa catatan terkait kualitas rumput stadion yang masih disorot FIFA ke Indonesia.
Namun, permasalahan tersebut kini sedang diperbaiki oleh KemenPUPR. Disamping persiapan infrastruktur yang berjalan, Indonesia juga mulai bersiap menyiapkan SDM volunteer.
Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno Rakhmadi Arif Kusumo mengatakan setelah berkomunikasi dengan PSSI, FIFA akan melakukan kunjungan ke GBK pada Januari 2023.
Baca juga: Intip 6 Stadion Piala Dunia U-20 Indonesia, Mulai dari GBK hingga Jakabaring
Arif mengatakan salah satu agenda utama FIFA ialah untuk mengecek rumput Stadion Utama GBK. Dirinya optimistis kualitas rumput di GBK akan dalam keadaan baik sehingga sorotan terhadap kualitas rumput bisa selesai.
Pengamat Olahraga Djoko Pekik Irianto mengatakan sport tourism merupakan satu dari tiga sektor olahraga yang sedang digalakkan di Indonesia. Dua sektor lain yang sedang akan dikembangkan adalah sport science dan sport industry.
Djoko melihat sekarang ini pemerintah masih mencari skema terbaik untuk mengembangkan sport tourism secara nasional. Selama ini sport tourism yang sudah berkembang meski masih secara parsial. Misalnya, dengan adanya Tour de Siak dan Tour de Ijen yang telah menjadi agenda tahunan dan mendatangkan pegiat sepeda dari luar negeri ke Indonesia.
Namun, peta jalan sport tourism secara nasional masih belum ada. Perlu ada regulasi turunan yang dari UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan dan Desain Besar Olahraga Nasional.
“Dua konsep itu adalah regulasi dasar yang memberikan penguatan bahwa ke depan sport tourism harus dikembangkan bersamaan dengan sport industry dan sport science dalam kerangka pengembangan olahraga prestasi,” ucap Djoko kepada Hypeabis.id.
Akademisi olahraga dari Universitas Negeri Yogyakarta itu mengatakan kepercayaan dunia terhadap Indonesia dalam menyelenggarakan event olahraga internasional harus dimanfaatkan dengan baik. Misalnya, gelaran MotoGP dan Formula E yang kembali digelar tahun 2023.
Meski masih perlu beberapa pembenahan, gelaran tersebut telah sukses mendatangkan banyak pendatang, baik lokal maupun mancanegara ke Indonesia. Para pendatang juga tidak hanya sekadar menonton event, tetapi juga berwisata bahkan hingga ajang bernegosiasi bisnis.
“Ini harus terus dikembangkan sehingga menciptakan sport tourism baru. Selama ini yang populer kan sepedanya dengan adanya Tour de Singkarak dan lainnya. Cabang-cabang lain harus segera mencontoh sehingga bisa membuat ajang besarnya juga,” ucapnya.
Baca juga: Sport Tourism Makin Banyak Diadakan & Diminati Masyarakat
Editor: Dika Irawan
Sport tourism merupakan istilah yang mengacu pada kegiatan olahraga dikombinasikan dengan promosi wisata di suatu daerah. Kegiatan sport tourism juga punya implikasi yang baik bukan hanya bagi dunia olahraga tetapi juga kesenian, budaya, kuliner, perhotelan, dan destinasi wisata setempat.
Baca juga: IFG Labuan Bajo Marathon akan Jadi Agenda Sport Tourism Berkelanjutan
Pada 2023, sejumlah event keolahragaan internasional kembali diselenggarakan di Indonesia. Pada awal tahun, dibuka dengan Indonesia Masters 2023 yang merupakan turnamen bulu tangkis besar di dunia.
Selain itu, Sirkuit Mandalika juga masih jadi langganan untuk gelaran MotoGP dan WSBK pada tahun 2023. Namun, berbeda dengan tahun lalu, gelaran MotoGP di Indonesia masuk ke balapan seri ke 16 sehingga berlangsung pada 13 Oktober 2022.
Lalu, yang tak kalah menarik ialah Indonesia juga dipercaya jadi tuan rumah Piala Dunia FIFA untuk kategori umur 20 tahun. Ajang FIFA World Cup U-20 tersebut akan berlangsung pada 20 Mei-11 Juni 2022.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 masih berlangsung hingga sekarang. Ada beberapa catatan terkait kualitas rumput stadion yang masih disorot FIFA ke Indonesia.
Namun, permasalahan tersebut kini sedang diperbaiki oleh KemenPUPR. Disamping persiapan infrastruktur yang berjalan, Indonesia juga mulai bersiap menyiapkan SDM volunteer.
Direktur Utama Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno Rakhmadi Arif Kusumo mengatakan setelah berkomunikasi dengan PSSI, FIFA akan melakukan kunjungan ke GBK pada Januari 2023.
Baca juga: Intip 6 Stadion Piala Dunia U-20 Indonesia, Mulai dari GBK hingga Jakabaring
Arif mengatakan salah satu agenda utama FIFA ialah untuk mengecek rumput Stadion Utama GBK. Dirinya optimistis kualitas rumput di GBK akan dalam keadaan baik sehingga sorotan terhadap kualitas rumput bisa selesai.
Peta Jalan Belum Ada
Pengamat Olahraga Djoko Pekik Irianto mengatakan sport tourism merupakan satu dari tiga sektor olahraga yang sedang digalakkan di Indonesia. Dua sektor lain yang sedang akan dikembangkan adalah sport science dan sport industry.Djoko melihat sekarang ini pemerintah masih mencari skema terbaik untuk mengembangkan sport tourism secara nasional. Selama ini sport tourism yang sudah berkembang meski masih secara parsial. Misalnya, dengan adanya Tour de Siak dan Tour de Ijen yang telah menjadi agenda tahunan dan mendatangkan pegiat sepeda dari luar negeri ke Indonesia.
Namun, peta jalan sport tourism secara nasional masih belum ada. Perlu ada regulasi turunan yang dari UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan dan Desain Besar Olahraga Nasional.
“Dua konsep itu adalah regulasi dasar yang memberikan penguatan bahwa ke depan sport tourism harus dikembangkan bersamaan dengan sport industry dan sport science dalam kerangka pengembangan olahraga prestasi,” ucap Djoko kepada Hypeabis.id.
Akademisi olahraga dari Universitas Negeri Yogyakarta itu mengatakan kepercayaan dunia terhadap Indonesia dalam menyelenggarakan event olahraga internasional harus dimanfaatkan dengan baik. Misalnya, gelaran MotoGP dan Formula E yang kembali digelar tahun 2023.
Meski masih perlu beberapa pembenahan, gelaran tersebut telah sukses mendatangkan banyak pendatang, baik lokal maupun mancanegara ke Indonesia. Para pendatang juga tidak hanya sekadar menonton event, tetapi juga berwisata bahkan hingga ajang bernegosiasi bisnis.
“Ini harus terus dikembangkan sehingga menciptakan sport tourism baru. Selama ini yang populer kan sepedanya dengan adanya Tour de Singkarak dan lainnya. Cabang-cabang lain harus segera mencontoh sehingga bisa membuat ajang besarnya juga,” ucapnya.
Baca juga: Sport Tourism Makin Banyak Diadakan & Diminati Masyarakat
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.