Istana Merdeka Jakarta (presidenri.go.id)

Simak Catatan Sejarah Penting di Balik Megahnya 6 Istana Kepresidenan Indonesia

22 August 2021   |   10:35 WIB
Image
Fajar Sidik Hypeabis.id

2.    Istana Merdeka Jakarta


Istana Merdeka dirancang dan dibangun oleh arsitek Drossares, pada 1873, yakni pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Louden setelah pengajuan pertama kali 1869 pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Pieter Mijer. Bangunan ini pun rampung pada 1879, di masa pemerintahan Gubernur Jenderal Johan Willem van Landsbarge dan dikenal dengan Istana Gambir.

Sampai sekarang ada 20 orang telah mendiami Istana Merdeka ini yaitu 15 gubernur jenderal Hindia Belanda, 3 Saiko Syikikan alias Panglima Tertinggi Tentara XVI Jepang di Jawa, dan 2 Presiden RI. Namun, dari 15 gubernur jenderal Belanda itu, hanya 4 orang yang benar-benar tinggal karena sisanya memilih Istana Bogor. Presiden RI yang tinggal disana adalah Presiden pertama Soekarno, Presiden keempat Abdurrahman Wahid, dan Presiden ketujuh Joko Widodo sebelum kemudian bertempat tinggal di Istana Bogor.

Pada masa awal pemerintahan istana ini menjadi saksi penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat oleh Pemerintah Belanda pada 27 Desember 1949. Republik Indonesia Serikat diwakili oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX, sedangkan Kerajaan Belanda diwakili oleh A.H.J. Lovink, Wakil Tinggi Mahkota di Indonesia. Penandatangan naskah kedaulatan Republik Indonesia Serikat dilakukan pada waktu bersamaan, baik di Belanda maupun di Indonesia.

Berkat berita upacara penandatanganan dan penyerahan naskah pengakuan atas kedaulatan RI Serikat, bendera merah putih berkibar mengantikan bendera Belanda, lagu Indonesia Raya berkumandang, dan pekikan “merdeka, merdeka, merdeka”, menggema di seluruh pelosok tanah air.  Akhirnya Presiden Soekarno mulai mengubah nama Istana Gambir menjadi Istana Merdeka dan Istana Rijswijk menjadi Istana Negara.

Pada masa pemerintahan Soekarno, sang presiden memakai ruang di sisi timur Istana Merdeka sebagai kamar tidurnya. Ruang tidur itu berseberangan dengan ruang kerjanya dan dipisahkan oleh bangsal luas yang dikenal sebagai ruang resepsi. Ruang tidur Bung Karno tidak mempunyai kamar mandi sendiri. Bung Karno dan Ibu Fatmawati menggunakan kamar mandi yang terletak di belakang kamar tidur, bersebelahan dengan kamar tidur Guntur, anak sulung mereka. Semuanya berada di sisi timur Istana Merdeka.

Sisi barat depan Istana Merdeka dipergunakan bagi kegiatan-kegiatan yang lebih resmi. Di antara serambi depan dan ruang kerja Presiden semula merupakan teras terbuka dengan perabotan dari rotan. Sebagian ruangan menjadi ruang tunggu untuk para Duta Besar sebelum menyerahkan surat-kepercayaan kepada Presiden. Sebagian lagi menjadi ruang tamu Presiden yang kemudian dikenal sebagai ruang Jepara karena ruangan ini pada masa Presiden Soeharto diisi dengan meja-kursi kayu dan ragam interior dari ukiran Jepara.

Di Istana Merdeka ada sebuah gazebo yang pada masa Hindia-Belanda dipakai sebagai muziek-kopel tempat para pemusik bermain pada acara-acara pesta kebun. Di pelataran juga terdapat sebuah bangunan yang disebut “sanggar“. Bangunan itu terbuat dari kayu, bertingkat dua, dan sering dipakai Bung Karno sebagai studio untuk melukis atau menulis naskah pidato. Kelak di atas lokasi ini Presiden Soeharto membangun Puri Bhakti Renatama yang berfungsi sebagai museum untuk menyimpan lukisan dan benda-benda seni.

Halaman luas yang menjadi pelataran bagi Istana Merdeka dan Istana Negara seringkali disinggahi berbagai macam burung sesuai dengan musimnya. Ratusan burung betet, perkutut, jalak, menyinggahi halaman istana. Pada masa pemerintahan Presiden Megawati, Taufiq Kiemas, suami Presiden, menanam pohon salam di halaman ini untuk mengundang burung-burung bebas.

Beberapa arca kuno juga menghiasi berbagai sudut pekarangan Istana Merdeka. Salah satu diantaranya, arca Dhyani Boddisatta, yang berasal dari Jawa Tengah pada abad ke-9 merupakan arca langka yang sudah ada di sana sejak masa Hindia Belanda.
 
 
1
2
3
4
5
6


SEBELUMNYA

Berat Badan Naik selama di Rumah Saja? Ikuti 4 Tips Diet Ini

BERIKUTNYA

Kelebihan Urban Farming dengan Beragam Tanaman Pangan ala Kebun Kumara

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: