Hypereport: Kontribusi Komikus Lokal dalam Pengembangan Industri Komik di Indonesia
13 May 2023 |
23:20 WIB
1
Like
Like
Like
Komikus populer dan berpengaruh tidak hanya berguna bagi diri mereka sendiri, tetapi juga memainkan peran penting dalam industri komik di dalam negeri. Mereka sering kali memberikan "bekal" bagi individu pemula atau calon komikus yang pada akhirnya akan membantu memperkaya ekosistem industri ini.
Sebagai contoh, Muhammad Daniel Fahmi Rizal mengakui bahwa para profesional dalam industri komik memiliki peran penting dalam membantunya meraih kesuksesan sebagai komikus. Sebelumnya, ia belajar sendiri tentang komik, tetapi keterampilannya semakin terasah ketika bergabung dengan komunitas Forum Komik Yogyakarta.
“Cukup sering. Kebetulan saya masih bergabung di Forum Komik Yogyakarta dan Asosiasi Komik Indonesia,” katanya kepada Hypeabis.id.
Dalam industri komik yang terus berkembang, para komikus populer dan berpengaruh dapat menjadi teladan bagi para pemula dengan memberikan bimbingan dan saran. Dengan memperkenalkan teknik-teknik kreatif yang berhasil, mereka dapat membantu mendorong pertumbuhan talenta baru dan menciptakan lingkungan yang lebih dinamis untuk industri komik di Indonesia.
Di forum itu, dia banyak berinteraksi dengan komikus profesional atau mahasiswa yang ada di Yogyakarta. Interaksi yang terjadi memberikan banyak pengalaman dan pelajaran. Kini, pria yang telah memiliki bakat menggambar sejak kecil itu gantian berbagi ilmu kepada para pemula atau individu yang hendak menjadi seorang komikus.
Baca juga laporan terkait:
1. Hypereport: Kejayaan Komik Indonesia Masih Sekadar Cerita
2. Hypereport: Semarak Alih Media Komik dan Ajang Eksplorasi Pengembangan IP
3. Hypereport: Masa Depan Industri Komik Indonesia di Tengah Gempuran AI Tidak hanya itu, profesi lain yang dilakoninya sebagai dosen juga membuatnya cukup sering berbagai pengalaman dan ilmu yang dimiliki bagi mereka yang ingin menjadi seorang komikus atau pemula di industri ini.
Dalam berbagi pengalaman atau ilmu yang dimiliki, dia selalu mendorong individu untuk bebas menggunakan teknik yang ada. Dengan begitu, para pemula atau calon komikus dapat menemukan karakternya sendiri yang akan digunakan ketika berkarya.
Tidak hanya bagi para calon komikus atau pemula, komikus di dalam negeri secara keseluruhan juga memiliki pengaruh yang besar terhadap industri komik lantaran sepenuhnya mengisi industri ini. Selain di jaringan penerbit besar, banyak juga komikus lokal yang karyanya ditayangkan di platform komik daring seperti webtoon.
“Dan nantinya akan ada platform komik daring lain yang akan muncul. Kebetulan platform komik online terakhir yang saya sebutkan masih dalam versi beta testing,” ujarnya.
Selain itu, banyak juga komikus lokal yang memasarkan komiknya sendiri. Kemudian, di antara mereka terdapat banyak para pembuat komik yang telah memiliki pasar pembacanya sendiri.
Daniel meyakini, pengaruh komikus terhadap industri dari tahun ke tahun akan terus berkelanjutan. Ada beberapa alasan yang mendasari keyakinannya tersebut. Pertama adalah jurusan desain komunikasi visual yang berada di banyak kampus di universitas dalam negeri.
Baca juga: Pengin Jadi Komikus? Ada Mata Kuliah Komik di Vokasi Universitas Indonesia Lho!
Jurusan itu akan masih banyak melahirkan komikus-komikus baru. Kedua, komunitas komik yang masih ada. Komunitas ini akan terus beregenerasi dari tahun ke tahun. Terakhir adalah ajang tentang komik yang kian marak di dalam negeri. “Dalam waktu dekat ada event komik di Yogyakarta dan Bandung. Kemarin ada Comifuro di Jakarta, besok ada Paripico di Yogyakarta dan Pesta Komik Bandung,” katanya.
Di satu sisi komikus baru terus bermunculan di dalam negeri membuat industri dapat berkelanjutan. Namun, di sisi lain, industri yang menampung karya mereka masih menjadi tantangan di dalam negeri pada saat ini.
Baginya, industri yang ada belum terlalu ideal mengingat jumlah sumber daya manusia yang begitu besar. Kondisi itu membuat tidak sedikit komikus dan ilustrator pada akhirnya berkarir di industri komik luar negeri.
Dia menilai, minat pembaca komik di dalam negeri terhadap karya komikus dari dalam negeri cukup tinggi dengan tema yang sering diangkat adalah komedi dan horor. Dari keduanya, cerita komik tentang komedi menjadi yang paling banyak peminat.
“Saya juga membuat komik dengan cerita komedi karena humor atau lawak adalah genre yang paling mudah diterima masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Pria yang pada awalnya memandang komik secara serius itu pada saat ini menyikapi komik sebagai produk budaya yang seharusnya dekat dengan masyarakat seiring berjalannya waktu. Jadi, ide-ide penting, seperti agama, perlu disampaikan secara ringan agar lebih mudah masuk ke pembacanya dan genre komedi adalah jalannya.
Senada dengan Daniel, Managing Editor PT Elex Media Computindo, Ratnasari Abubakar juga menilai komikus populer bisa menjadi pemicu semangat bagi komikus pemula dalam berkarya. Mereka kerap menjadi narasumber dalam acara diskusi komik atau yang berkaitan dengan komik.
Biasanya para komikus populer itu memberi tip dan saran kepada audiens yang tertarik untuk menjadi komikus, seperti cara menciptakan cerita yang bagus dan menarik, sehingga pembaca tertarik untuk membeli komik yang dibuat. “Juga memberi semangat dan dorongan, bagaimana perjuangan para komikus tersebut menjadi seorang komikus yang sukses,” tambahnya.
Meskipun begitu, dia menyayangkan pertumbuhan pembuat komik lokal yang menerbitkan karya cetak masih belum terlalu besar dari tahun ke tahun di dalam negeri. Pada saat ini, banyak komikus indie yang mencetak komiknya sendiri tanpa melalui penerbit. Mereka biasanya memiliki pasar seputar komunitas komik lokal saja.
Wanita yang akrab disapa Sari ini juga mendapati banyak komik lokal yang bagus dan berkualitas. Namun, pasarnya yang belum besar membuat kinerja penjualan yang dimiliki masih kalah jika dibandingkan komik yang didatangkan dari luar negeri.
Selain itu, komik impor juga memiliki cerita yang lebih bervariasi ketika dibandingkan cerita komik lokal, sehingga pembaca komik di dalam negeri memiliki banyak pilihan dalam memilih karya yang ingin dibacanya.
Kebanyakan komik impor yang cocok diterbitkan di Indonesia memiliki cerita yang ringan, sederhana, dan mudah dipahami oleh pembaca. Kemudian, sejumlah komik impor juga memiliki cerita petualangan, misteri, atau thriller yang membuat pembaca penasaran.
Kinerja industri komik lokal yang belum sebaik komik impor dapat tercermin dari jumlah terbitan setiap bulan. Di PT Elex Media Computindo, sebagai contoh, terdapat 20 – 25 judul komik dari luar negeri yang terbit setiap bulan. Sementara itu, komik lokal yang terbit belum tentu satu bulan sekali
Kondisi pasar komik lokal yang masih kecil tidak dapat dilepaskan dari rasa suka pembaca komik di dalam negeri. Pencinta komik di Indonesia masih lebih tertarik untuk membaca komik impor seperti dari Jepang dibandingkan komik lokal.
“Tantangan terbesar kita memang menanamkan rasa cinta komik lokal ke pembaca komik di Indonesia,” katanya.
Baginya, tidak mudah dan butuh perjuangan untuk menumbuhkan rasa cinta para pencinta komik di dalam negeri terhadap komik lokal. Meskipun begitu, bukan berarti tidak ada upaya yang dilakukan oleh perusahaan. Dia menuturkan, biasanya perusahaan berusaha memperkenalkan komik baru dengan meluncurkan buku, diskusi di event komik, webinar, dan sebagainya.
Baca juga: 5 Fakta Unik Komik Panji Tengkorak yang Diangkat Jadi Film Animasi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Sebagai contoh, Muhammad Daniel Fahmi Rizal mengakui bahwa para profesional dalam industri komik memiliki peran penting dalam membantunya meraih kesuksesan sebagai komikus. Sebelumnya, ia belajar sendiri tentang komik, tetapi keterampilannya semakin terasah ketika bergabung dengan komunitas Forum Komik Yogyakarta.
“Cukup sering. Kebetulan saya masih bergabung di Forum Komik Yogyakarta dan Asosiasi Komik Indonesia,” katanya kepada Hypeabis.id.
Dalam industri komik yang terus berkembang, para komikus populer dan berpengaruh dapat menjadi teladan bagi para pemula dengan memberikan bimbingan dan saran. Dengan memperkenalkan teknik-teknik kreatif yang berhasil, mereka dapat membantu mendorong pertumbuhan talenta baru dan menciptakan lingkungan yang lebih dinamis untuk industri komik di Indonesia.
Di forum itu, dia banyak berinteraksi dengan komikus profesional atau mahasiswa yang ada di Yogyakarta. Interaksi yang terjadi memberikan banyak pengalaman dan pelajaran. Kini, pria yang telah memiliki bakat menggambar sejak kecil itu gantian berbagi ilmu kepada para pemula atau individu yang hendak menjadi seorang komikus.
Baca juga laporan terkait:
1. Hypereport: Kejayaan Komik Indonesia Masih Sekadar Cerita
2. Hypereport: Semarak Alih Media Komik dan Ajang Eksplorasi Pengembangan IP
3. Hypereport: Masa Depan Industri Komik Indonesia di Tengah Gempuran AI Tidak hanya itu, profesi lain yang dilakoninya sebagai dosen juga membuatnya cukup sering berbagai pengalaman dan ilmu yang dimiliki bagi mereka yang ingin menjadi seorang komikus atau pemula di industri ini.
Dalam berbagi pengalaman atau ilmu yang dimiliki, dia selalu mendorong individu untuk bebas menggunakan teknik yang ada. Dengan begitu, para pemula atau calon komikus dapat menemukan karakternya sendiri yang akan digunakan ketika berkarya.
Tidak hanya bagi para calon komikus atau pemula, komikus di dalam negeri secara keseluruhan juga memiliki pengaruh yang besar terhadap industri komik lantaran sepenuhnya mengisi industri ini. Selain di jaringan penerbit besar, banyak juga komikus lokal yang karyanya ditayangkan di platform komik daring seperti webtoon.
“Dan nantinya akan ada platform komik daring lain yang akan muncul. Kebetulan platform komik online terakhir yang saya sebutkan masih dalam versi beta testing,” ujarnya.
Selain itu, banyak juga komikus lokal yang memasarkan komiknya sendiri. Kemudian, di antara mereka terdapat banyak para pembuat komik yang telah memiliki pasar pembacanya sendiri.
Daniel meyakini, pengaruh komikus terhadap industri dari tahun ke tahun akan terus berkelanjutan. Ada beberapa alasan yang mendasari keyakinannya tersebut. Pertama adalah jurusan desain komunikasi visual yang berada di banyak kampus di universitas dalam negeri.
Baca juga: Pengin Jadi Komikus? Ada Mata Kuliah Komik di Vokasi Universitas Indonesia Lho!
Jurusan itu akan masih banyak melahirkan komikus-komikus baru. Kedua, komunitas komik yang masih ada. Komunitas ini akan terus beregenerasi dari tahun ke tahun. Terakhir adalah ajang tentang komik yang kian marak di dalam negeri. “Dalam waktu dekat ada event komik di Yogyakarta dan Bandung. Kemarin ada Comifuro di Jakarta, besok ada Paripico di Yogyakarta dan Pesta Komik Bandung,” katanya.
Di satu sisi komikus baru terus bermunculan di dalam negeri membuat industri dapat berkelanjutan. Namun, di sisi lain, industri yang menampung karya mereka masih menjadi tantangan di dalam negeri pada saat ini.
Baginya, industri yang ada belum terlalu ideal mengingat jumlah sumber daya manusia yang begitu besar. Kondisi itu membuat tidak sedikit komikus dan ilustrator pada akhirnya berkarir di industri komik luar negeri.
Dia menilai, minat pembaca komik di dalam negeri terhadap karya komikus dari dalam negeri cukup tinggi dengan tema yang sering diangkat adalah komedi dan horor. Dari keduanya, cerita komik tentang komedi menjadi yang paling banyak peminat.
“Saya juga membuat komik dengan cerita komedi karena humor atau lawak adalah genre yang paling mudah diterima masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Pria yang pada awalnya memandang komik secara serius itu pada saat ini menyikapi komik sebagai produk budaya yang seharusnya dekat dengan masyarakat seiring berjalannya waktu. Jadi, ide-ide penting, seperti agama, perlu disampaikan secara ringan agar lebih mudah masuk ke pembacanya dan genre komedi adalah jalannya.
Senada dengan Daniel, Managing Editor PT Elex Media Computindo, Ratnasari Abubakar juga menilai komikus populer bisa menjadi pemicu semangat bagi komikus pemula dalam berkarya. Mereka kerap menjadi narasumber dalam acara diskusi komik atau yang berkaitan dengan komik.
Biasanya para komikus populer itu memberi tip dan saran kepada audiens yang tertarik untuk menjadi komikus, seperti cara menciptakan cerita yang bagus dan menarik, sehingga pembaca tertarik untuk membeli komik yang dibuat. “Juga memberi semangat dan dorongan, bagaimana perjuangan para komikus tersebut menjadi seorang komikus yang sukses,” tambahnya.
Meskipun begitu, dia menyayangkan pertumbuhan pembuat komik lokal yang menerbitkan karya cetak masih belum terlalu besar dari tahun ke tahun di dalam negeri. Pada saat ini, banyak komikus indie yang mencetak komiknya sendiri tanpa melalui penerbit. Mereka biasanya memiliki pasar seputar komunitas komik lokal saja.
Wanita yang akrab disapa Sari ini juga mendapati banyak komik lokal yang bagus dan berkualitas. Namun, pasarnya yang belum besar membuat kinerja penjualan yang dimiliki masih kalah jika dibandingkan komik yang didatangkan dari luar negeri.
Selain itu, komik impor juga memiliki cerita yang lebih bervariasi ketika dibandingkan cerita komik lokal, sehingga pembaca komik di dalam negeri memiliki banyak pilihan dalam memilih karya yang ingin dibacanya.
Kebanyakan komik impor yang cocok diterbitkan di Indonesia memiliki cerita yang ringan, sederhana, dan mudah dipahami oleh pembaca. Kemudian, sejumlah komik impor juga memiliki cerita petualangan, misteri, atau thriller yang membuat pembaca penasaran.
Kinerja industri komik lokal yang belum sebaik komik impor dapat tercermin dari jumlah terbitan setiap bulan. Di PT Elex Media Computindo, sebagai contoh, terdapat 20 – 25 judul komik dari luar negeri yang terbit setiap bulan. Sementara itu, komik lokal yang terbit belum tentu satu bulan sekali
Kondisi pasar komik lokal yang masih kecil tidak dapat dilepaskan dari rasa suka pembaca komik di dalam negeri. Pencinta komik di Indonesia masih lebih tertarik untuk membaca komik impor seperti dari Jepang dibandingkan komik lokal.
“Tantangan terbesar kita memang menanamkan rasa cinta komik lokal ke pembaca komik di Indonesia,” katanya.
Baginya, tidak mudah dan butuh perjuangan untuk menumbuhkan rasa cinta para pencinta komik di dalam negeri terhadap komik lokal. Meskipun begitu, bukan berarti tidak ada upaya yang dilakukan oleh perusahaan. Dia menuturkan, biasanya perusahaan berusaha memperkenalkan komik baru dengan meluncurkan buku, diskusi di event komik, webinar, dan sebagainya.
Baca juga: 5 Fakta Unik Komik Panji Tengkorak yang Diangkat Jadi Film Animasi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.