Ilustrasi menu diet. (sumber foto: Bisnis/Hypeabis.id)

Hypereport: Berbagi Kisah Sukses Diet yang Bukan Untuk Ditiru

21 January 2023   |   17:24 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Pola hidup sehat kian digemari masyarakat terutama setelah pandemi Covid-19. Imbas dari pagebluk juga membuat generasi milenial dan generasi Z jauh lebih peduli terhadap asupan makanan dan kondisi tubuh. Bahkan, para pesohor pun banyak membagikan pengalaman mereka dalam menjalani gaya hidup sehat yang dapat diterapkan.

Genhype tentu sudah tidak asing dengan sosok Kemal Mochtar bukan. Salah satu penyiar yang sudah malang melintang di skena radio Indonesia itu diketahui sukses menjalankan transformasi gaya hidup sehat. Kepada Hypeabis.id dia pun sempat menceritakan awal mula menjalani pola hidup sehat, salah satunya adalah karena obesitas.

Baca juga: Wujudkan Resolusi Tahun Baru, Yuk Simak Tip Diet Sehat Ini

Syahdan, pada 2018, Kemal yang waktu itu memiliki berat badan 120 kilogram saat sedang tidur tiba-tiba tersedak dan tidak bisa bernapas. Kondisi yang kelak disebut sebagai sleep apnea inilah yang kemudian membuatnya memutuskan untuk menjalani program diet demi menurunkan berat badannya yang tidak proporsional.

"Saya sebelumnya sudah mencoba berbagai macam diet tapi gagal. Sampai suatu hari saya mengalami sleep apnea, kayak enggak bisa napas saat tidur. Aakhirnya ya mencari alternatif diet dengan berkonsultasi kepada dokter gizi yang disarankan teman istri saya," papar Kemal belum lama ini.

Setelah konsultasi ke ahli gizi tentang cara menurunkan berat badan agar ideal, dia pun mulai menjalani gaya hidup sehat dengan mengonsumsi asupan bergizi yang disarankan oleh dokter. Tak hanya itu, presenter sekaligus aktor itu juga mengatur menu makan sesuai berat badan, dan aktivitas sehari-harinya.


Program Diet

Kemal mengaku dalam sehari dia mengonsumsi berbagai menu khusus yang disarankan dokter dan harus tepat waktu, sebab di sinilah salah satu kunci sukses program dietnya. Pada pukul 8 pagi, Kemal biasanya akan sarapan selembar roti gandum, lalu dua jam kemudian dia akan mengonsumsi putih telur rebus dengan kecap manis.

Adapun untuk makan siang, Kemal biasanya mengonsumsi nasi semur ayam yang dibuat oleh istrinya, dengan porsi khusus sesuai rekomendasi dokter yang ditemuinya setiap dua minggu sekali. Hal penting yang harus dihindari Kemal adalah tidak menggunakan  santan, minyak dan mentega dalam kudapannya.

Setelah beraktivitas, termasuk berjalan kaki selama 30-60 menit secara konsisten untuk membakar lemak di tubuh,  Kemal akan menyantap camilan roti gandum pada pukul 16.00 sore. Lalu pada malam hari dia akan mengonsumsi makanan bergizi lain. Untuk itulah di selalu membawa timbangan elektronik untuk mengukur berat makanan yang dikonsumsinya.

Namun dia mengingatkan bahwa menu diet yang dipersonalisasi untuk dirinya itu, belum tentu cocok direkomendasikan kepada orang lain. Oleh karena itu, dalam berbagai vlog yang diunggahnya juga menyatakan bahwa program dietnya hanya untuk dilihat, bukan untuk ditiru. Pasalnya metabolisme setiap orang berbeda-beda.

"Jadi, saya setiap dua minggu sekali itu juga harus balik lagi untuk konsultasi dengan ahli gizi serta mengubah porsi makanan. Menunya sih masih sama hanya porsinya yang berbeda," papar Kemal.

Setelah menjalani program diet ketat tersebut selama hampir satu tahun, berat badan Kemal pun akhirnya turun hingga 55,8 kilogram, dari yang semula mencapai 120 kilogram. Kini  Kemal memiliki berat ideal, yakni dengan tinggi 165 cm dan berat badannya hanya mencapai 64,2 kilogram.

"Untuk anak-anak muda yang ingin menerapkan pola hidup sehat, mulailah untuk selektif dalam memilih makanan. Tak hanya itu, diet juga harus happy, kalau enggak, yang ada nanti hanyalah ajang balas dendam ketika program sudah selesai," ujarnya.
 

Gizi Seimbang

Senada dengan Kemal Mochtar, doktet ahli gizi Raissa E. Djuanda juga mengatakan bahwa asupan saat menjalani gaya hidup sehat memang harus disesuaikan dengan masing-masing individu. Beberapa faktor yang memengaruhi antara lain usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, berat badan, hingga tinggi badan.

Dia menyarankan anak-anak muda yang ingin menjalani program diet agar lebih dulu berkonsultasi kepada dokter atau ahli gizi. Sebab jika sembarangan dan tanpa literasi kesehatan yang baik, malah akan membahayakan nyawa si pelaku.

Dokter yang biasa praktik di RS Pondok Indah itu pun sudah sering menjumpai pasien yang melakukan program diet dengan berbagai jenis obat yang beredar tanpa pengawasan. Tak jarang dia menemui pasien dalam kondisi pingsan, serangan stroke, bahkan hingga terkena gangguan pada liver dan ginjal.

"Kasus seperti ini sering saya jumpai. Biasanya kalau sudah ada masalah baru ke dokter gizi. Misalnya ada yang diet hanya makan daging, yang ada malah kolesterolnya naik jadi lebih dari 400," papar dokter Raissa.

Selain memerhatikan asupan gizi, dokter Raissa menyarankan generasi muda yang ingin menerapkan gaya hidup sehat agar menetapkan dulu goal mereka. Lalu, harus fokus terhadap tujuan tersebut dan terus memotivasi diri bahwa mampu menjalaninya secara disiplin hingga sukses.
 
Baca juga: Jangan Asal, Kenali Ciri-ciri Diet yang Tidak Sehat pada Remaja

"Selain itu harus menerapkan jadwal untuk makan,  istirahat dan pekerjaan. Sempatkan juga untuk olahraga. Misalnya jika merasa terlalu sibuk di kantor, bisa dilakukan setelah makan siang. Kamu bisa jalan dulu 30 menit sebelum balik ke kantor," kata dokter Raissa.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Hypereport: Menakar Efek Pola Makan Sehat

BERIKUTNYA

Keren, 4 Siswa Ini Jadi Jawara Olimpiade Bahasa Jerman Goethe-Institut

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: