8 Film Indonesia Dapat Sorotan di Festival Film BIFAN Korea Selatan
08 July 2024 |
17:29 WIB
Chelsea Venda
Jurnalis Hypeabis.id
Film Indonesia kembali unjuk gigi di festival internasional. Dalam gelaran Bucheon International Fantastic Film Festival (BIFAN) tahun ini, sejumlah film karya sineas lokal berhasil masuk ke dalam program pemutaran sekaligus NAFF Project Spotlight 2024.
BIFAN adalah festival film yang menampilkan film-film terbaik berbagai genre, termasuk horor, thriller, fiksi ilmiah, dan fantasi. Sejak 1997, festival yang berbasis di Korea Selatan ini berfokus memutarkan film-film inovatif dan imajinatif dari seluruh dunia.
Tahun ini, ada delapan film Indonesia yang mendapat sorotan khusus. Tiga di antaranya tayang di program berbeda, sedangkan lima lainnya masuk seleksi NAFF Project Spotlight.
Tiga film yang masih ke dalam program pemutaran di antaranya adalah film Siksa Kubur garapan sutradara Joko Anwar. Film produksi Come and See Pictures ini masuk ke dalam program Mad MaxX di Bucheon City Hall Main Theater.
Mad MaxX adalah program dari BIFAN untuk memutar film-film pilihan terbaru dari maestro sinema seluruh dunia. Film yang dibintangi oleh Faradina Mufti ini bakal tayang dua kali, yakni pada 6 Juli 2024 dan 10 Juli 2024. Tiket pemutaran diketahui telah habis terjual.
Baca juga: Tak Cuma Kompetisi & Apresiasi, Festival Film Jadi Wadah Membuka Peluang Kolaborasi
Selanjutnya, film bertajuk Possession: Kerasukan karya sutradara Razka Robby Ertanto juga berhasil masuk ke dalam program Adrenaline Ride. Ini adalah program yang menampilkan film-film genre kontemporer yang mendebarkan dan memacu adrenalin.
Film yang diproduksi oleh Falcon Pictures ini telah sukses ditayangkan pada 7 Juli 2024 lalu di CGV Sopung, Bucheon. Film ini juga mendapat sambutan dan antusiasme yang baik dari pencinta film di Korea Selatan.
Kemudian, yang cukup spesial adalah masuknya film Malam Pencabut Nyawa karya sutradara Sidharta Tata ke dalam program Bucheon Choice. Ini adalah sesi kompetisi film panjang dan pendek di festival BIFAN. Program ini menyoroti semangat inovatif dan unik sebuah film.
Film produksi Base Entertainment ini akan diputar pada 8 Juli 2024 di CGV Sopung, Bucheon. Film ini nantinya harus berkompetisi dengan tujuh film dari negara lain untuk memperebutkan total empat penghargaan.
Di luar dari tiga film yang berhasil masuk ke program penayangan, karya sinema Indonesia juga menjadi sorotan karena hal lain, yakni terseleksinya lima film Indonesia ke dalam NAFF Project Spotlight BIFAN 2024.
NAFF Project Spotlight adalah program yang berfokus memilih satu negara Asia setiap tahunnya untuk memperkenalkan proyek film genre dari negara tersebut. Tahun ini, Indonesia terpilih menjadi negara fokus dan membawa lima proyek film untuk dipresentasikan.
Lima proyek film terpilih ini dipresentasikan kepada para pegiat industri film global melalui acara Project Spotlight Indonesia Pitching & Luncheon. Nantinya, setiap sineas akan mendapatkan kesempatan mengadakan pertemuan bisnis one on one untuk membahas ko-produksi, investasi, dan distribusi.
Berikut adalah lima project film yang dipresentasikan ke dalam “Project Spotlight Indonesia Pitching & Luncheon” yang didukung oleh Kemendikbudristek, berkolaborasi dengan Jakarta Film Week dan Aprofi (Asosiasi Produser Film Indonesia):
Film Virgin Bash (Project in development)
Sutradara: Randolph Zaini
Produser: Susanti Dewi
The Hidden Flower (Project in development)
Sutradara: Adriyanto Dewo
Produser: Perlita Desiani
Mad of Madness (Project in development)
Sutradara: Eden Junjung
Produser: Ifa Isfansyah
Into the Woods (Project in development)
Sutradara: Ilya Sigma
Produser: Mandy Marahimin
Dancing Gale (Project in development)
Sutradara: Sammaria Simanjuntak
Produser: Lies Nanci Supangkat
Baca juga: Cek Kiat Produser Yulia Evina Bhara Agar Lolos ke Festival Film Internasional
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
BIFAN adalah festival film yang menampilkan film-film terbaik berbagai genre, termasuk horor, thriller, fiksi ilmiah, dan fantasi. Sejak 1997, festival yang berbasis di Korea Selatan ini berfokus memutarkan film-film inovatif dan imajinatif dari seluruh dunia.
Tahun ini, ada delapan film Indonesia yang mendapat sorotan khusus. Tiga di antaranya tayang di program berbeda, sedangkan lima lainnya masuk seleksi NAFF Project Spotlight.
Tiga film yang masih ke dalam program pemutaran di antaranya adalah film Siksa Kubur garapan sutradara Joko Anwar. Film produksi Come and See Pictures ini masuk ke dalam program Mad MaxX di Bucheon City Hall Main Theater.
Mad MaxX adalah program dari BIFAN untuk memutar film-film pilihan terbaru dari maestro sinema seluruh dunia. Film yang dibintangi oleh Faradina Mufti ini bakal tayang dua kali, yakni pada 6 Juli 2024 dan 10 Juli 2024. Tiket pemutaran diketahui telah habis terjual.
Baca juga: Tak Cuma Kompetisi & Apresiasi, Festival Film Jadi Wadah Membuka Peluang Kolaborasi
Selanjutnya, film bertajuk Possession: Kerasukan karya sutradara Razka Robby Ertanto juga berhasil masuk ke dalam program Adrenaline Ride. Ini adalah program yang menampilkan film-film genre kontemporer yang mendebarkan dan memacu adrenalin.
Film yang diproduksi oleh Falcon Pictures ini telah sukses ditayangkan pada 7 Juli 2024 lalu di CGV Sopung, Bucheon. Film ini juga mendapat sambutan dan antusiasme yang baik dari pencinta film di Korea Selatan.
Kemudian, yang cukup spesial adalah masuknya film Malam Pencabut Nyawa karya sutradara Sidharta Tata ke dalam program Bucheon Choice. Ini adalah sesi kompetisi film panjang dan pendek di festival BIFAN. Program ini menyoroti semangat inovatif dan unik sebuah film.
Film produksi Base Entertainment ini akan diputar pada 8 Juli 2024 di CGV Sopung, Bucheon. Film ini nantinya harus berkompetisi dengan tujuh film dari negara lain untuk memperebutkan total empat penghargaan.
Di luar dari tiga film yang berhasil masuk ke program penayangan, karya sinema Indonesia juga menjadi sorotan karena hal lain, yakni terseleksinya lima film Indonesia ke dalam NAFF Project Spotlight BIFAN 2024.
NAFF Project Spotlight adalah program yang berfokus memilih satu negara Asia setiap tahunnya untuk memperkenalkan proyek film genre dari negara tersebut. Tahun ini, Indonesia terpilih menjadi negara fokus dan membawa lima proyek film untuk dipresentasikan.
Lima proyek film terpilih ini dipresentasikan kepada para pegiat industri film global melalui acara Project Spotlight Indonesia Pitching & Luncheon. Nantinya, setiap sineas akan mendapatkan kesempatan mengadakan pertemuan bisnis one on one untuk membahas ko-produksi, investasi, dan distribusi.
Berikut adalah lima project film yang dipresentasikan ke dalam “Project Spotlight Indonesia Pitching & Luncheon” yang didukung oleh Kemendikbudristek, berkolaborasi dengan Jakarta Film Week dan Aprofi (Asosiasi Produser Film Indonesia):
Film Virgin Bash (Project in development)
Sutradara: Randolph Zaini
Produser: Susanti Dewi
The Hidden Flower (Project in development)
Sutradara: Adriyanto Dewo
Produser: Perlita Desiani
Mad of Madness (Project in development)
Sutradara: Eden Junjung
Produser: Ifa Isfansyah
Into the Woods (Project in development)
Sutradara: Ilya Sigma
Produser: Mandy Marahimin
Dancing Gale (Project in development)
Sutradara: Sammaria Simanjuntak
Produser: Lies Nanci Supangkat
Baca juga: Cek Kiat Produser Yulia Evina Bhara Agar Lolos ke Festival Film Internasional
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.