Siap-Siap! Bucheon International Fantastic Film Festival Dibuka Bulan Juli 2021
15 June 2021 |
17:12 WIB
Bagi Genhype pecinta film, siap-siap karena Bucheon International Fantastic Film Festival ke-25 (BIFAN) yang diselenggarakan di Bucheon, Korea Selatan akan hadir pada bulan depan!
Festival film yang menayangkan film-film beraliran fantasi, horor, dan sains fiksi (sci-fi) ini akan diadakan secara daring dan tatap muka pada 8-18 Juli 2021. Tahun ini, BIFAN akan mengangkat tema Stay Strange dengan secara khusus berfokus pada film-film beraliran non-mainstream yang bercerita tentang kisah seram.
"Di tengah ketidakpastian, pesan kami kepada para penonton adalah 'tidak apa-apa untuk menjadi aneh.' Keanehan bisa menjadi hal kuat di mana seseorang bisa menemukan jalan unik untuk dirinya sendiri dan beradaptasi dengan kenormalan baru," ujar direktur festival Shin Chul dalam konferensi pers sebagaimana dilaporkan The Korea Times.
Dibuka dengan oleh film Till We Meet Again garapan sutradara asal Taiwan, Giddens Ko, festival film ini akan diselenggarakan di dua bioskop lokal dan ditayangkan secara daring melalui platform Wavve. Setidaknya akan ada 258 film, terdiri dari 95 film feature dan 114 film pendek, yang ditayangkan dalam festival ini.
Enggak hanya penayangan saja, film ini juga menghadirkan 10 film yang ditandingkan dalam kategori Bucheon Choice untuk film-film dari luar Korea Selatan. Salah satunya adalah film horor Korea-Thailand, The Medium, garapan sutradara Banjong Pisanthanakun dan diproduseri oleh Na Hong-jin.
Selain itu, ada juga 12 film yang ditandingkan dalam Bucheon Choice kategori film pendek termasuk film Namoo garapan sutradara Korea-Amerika Erick Oh. Oh sebelumnya pernah meraih nominasi untuk film Opera pada kategori film pendek animasi terbaik di penghargaan Academy Awards 2021.
Untuk film Indonesia dalam festival film ini, ada tiga film yang akan ditayangkan. Pertama, ada film Paranoia garapan sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana yang akan melakukan penayangan perdananya di program World Fantastic Blue.
Lalu ada film animasi Nussa garapan sutradara Bony Wirasmono yang akan ditayangkan pada tahun ini. Film animasi yang melibatkan komika Ryan Adriandhy sebagai salah satu produser ini masuk ke dalam program Family Zone dan penayangan daring BIFAN x Wavve.
Bersamaan dengan itu, ada juga film yang ditayangkan di kawasan Asia garapan aktor sekaligus sutradara Cornelio Sunny yang berjudul Death Knot sebagai salah satu film yang juga ditayangkan dalam program penayangan daring BIFAN x Wavve.
Sementara itu bersamaan dengan BIFAN, Network of Asian Fantastic Films (NAFF) Project Market juga akan diselenggarakan dengan menampilkan 40 film termasuk film garapan sutradara Lucky Kuswandi, 108 Days, yang mengambil tema skandal sekolah dengan bumbu-bumbu sentimen rasisme dan homofobik. 108 Days masuk ke dalam salah satu dari 19 film dalam subprogram It Project.
BIFAN merupakan salah satu festival film tahunan di Korea Selatan terbesar yang diselenggarakan sejak tahun 1997. Festival film ini berfokus dalam berbagai film yang beraliran thriller, misteri, horor, dan fantasi untuk berbagai film asal Asia terutama Asia Timur dan Asia Tenggara.
Sementara itu NAFF Project Market adalah program yang ditujukan untuk mempromosikan produksi dan pengembangan dari film-film dengan aliran tertentu. Diluncurkan pada 2018, NAFF menjadi program industri film yang merepresentasikan BIFAN. NAFF akan diselenggarakan pada 8-13 Juli 2021.
Editor: M R Purboyo
Festival film yang menayangkan film-film beraliran fantasi, horor, dan sains fiksi (sci-fi) ini akan diadakan secara daring dan tatap muka pada 8-18 Juli 2021. Tahun ini, BIFAN akan mengangkat tema Stay Strange dengan secara khusus berfokus pada film-film beraliran non-mainstream yang bercerita tentang kisah seram.
"Di tengah ketidakpastian, pesan kami kepada para penonton adalah 'tidak apa-apa untuk menjadi aneh.' Keanehan bisa menjadi hal kuat di mana seseorang bisa menemukan jalan unik untuk dirinya sendiri dan beradaptasi dengan kenormalan baru," ujar direktur festival Shin Chul dalam konferensi pers sebagaimana dilaporkan The Korea Times.
Dibuka dengan oleh film Till We Meet Again garapan sutradara asal Taiwan, Giddens Ko, festival film ini akan diselenggarakan di dua bioskop lokal dan ditayangkan secara daring melalui platform Wavve. Setidaknya akan ada 258 film, terdiri dari 95 film feature dan 114 film pendek, yang ditayangkan dalam festival ini.
Enggak hanya penayangan saja, film ini juga menghadirkan 10 film yang ditandingkan dalam kategori Bucheon Choice untuk film-film dari luar Korea Selatan. Salah satunya adalah film horor Korea-Thailand, The Medium, garapan sutradara Banjong Pisanthanakun dan diproduseri oleh Na Hong-jin.
Selain itu, ada juga 12 film yang ditandingkan dalam Bucheon Choice kategori film pendek termasuk film Namoo garapan sutradara Korea-Amerika Erick Oh. Oh sebelumnya pernah meraih nominasi untuk film Opera pada kategori film pendek animasi terbaik di penghargaan Academy Awards 2021.
Untuk film Indonesia dalam festival film ini, ada tiga film yang akan ditayangkan. Pertama, ada film Paranoia garapan sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana yang akan melakukan penayangan perdananya di program World Fantastic Blue.
Lalu ada film animasi Nussa garapan sutradara Bony Wirasmono yang akan ditayangkan pada tahun ini. Film animasi yang melibatkan komika Ryan Adriandhy sebagai salah satu produser ini masuk ke dalam program Family Zone dan penayangan daring BIFAN x Wavve.
Bersamaan dengan itu, ada juga film yang ditayangkan di kawasan Asia garapan aktor sekaligus sutradara Cornelio Sunny yang berjudul Death Knot sebagai salah satu film yang juga ditayangkan dalam program penayangan daring BIFAN x Wavve.
Sementara itu bersamaan dengan BIFAN, Network of Asian Fantastic Films (NAFF) Project Market juga akan diselenggarakan dengan menampilkan 40 film termasuk film garapan sutradara Lucky Kuswandi, 108 Days, yang mengambil tema skandal sekolah dengan bumbu-bumbu sentimen rasisme dan homofobik. 108 Days masuk ke dalam salah satu dari 19 film dalam subprogram It Project.
BIFAN merupakan salah satu festival film tahunan di Korea Selatan terbesar yang diselenggarakan sejak tahun 1997. Festival film ini berfokus dalam berbagai film yang beraliran thriller, misteri, horor, dan fantasi untuk berbagai film asal Asia terutama Asia Timur dan Asia Tenggara.
Sementara itu NAFF Project Market adalah program yang ditujukan untuk mempromosikan produksi dan pengembangan dari film-film dengan aliran tertentu. Diluncurkan pada 2018, NAFF menjadi program industri film yang merepresentasikan BIFAN. NAFF akan diselenggarakan pada 8-13 Juli 2021.
Editor: M R Purboyo
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.