Rekomendasi Drone untuk Pemula, Mini Tapi Jempolan
04 January 2024 |
14:31 WIB
Alat dalam membuat konten semakin bervariasi, terutama ketika mengambil gambar di ketinggian. Jika para fotografer atau videografer pada masa lampau harus naik helikopter atau pesawat terlebih dahulu untuk mendapatkan angle ini, namun dengan teknologi, semua dipermudah melalui kehadiran drone.
Drone atau juga disebut Unmanned Aerial Vehicle (UAV) pertama kali digunakan selama Perang Dunia I dan berlanjut pada Perang Dunia II. Masih berbentuk balon udara dengan perlengkapan bahan peledak di dalamnya, kala itu pesawat nirawak ini lebih digunakan untuk kepentingan militer.
Seiring waktu, teknologi drone pun berkembang. Fungsinya tidak lagi hanya sebagai senjata atau alat mata-mata, tetapi menjadi media untuk pengambilan foto maupun video dengan teknik bird eye. Untuk kebutuhan ini, sejumlah produsen drone pun menghadirkan produk yang lebih ringkas untuk dibawa.
Baca Juga: Mengenal Drone Buatan Indonesia yang Dilirik oleh Jepang
Selanjutnya, pahami sistem penerbangan drone dan pilih yang mudah dikendalikan serta memiliki sensor untuk menghindari objek secara otomatis. Ketahui juga kualitas kamera dengan memperhatikan resolusi, ukuran sensor, dan format rekaman yang diinginkan.
Selain itu, perhatikan fitur-fitur dalam drone seperti 'Follow Me', pengendalian suara, dan fitur lain yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Selalu pastikan kelengkapan paket pembelian, termasuk garansi yang diberikan oleh penjual. Akhirnya, bandingkan harga drone dengan spesifikasi yang diinginkan dan pilih sesuai dengan kebutuhan Anda, baik untuk perjalanan atau keperluan industri.
Genhype, berikut adalah rekomendasi drone untuk pemula meski harganya tidak murah-murah amat.
Hadir dalam warna putih, DJI Technology meluncurkan drone lightweight, DJI Mini 4 Pro dengan bobot hanya 249 gram. Dimensinya saat dilipat memiliki panjang 148 mmm lebar 94 mm dan tinggi 64 mm. Sementara ketika dibuka, termasuk dengan baling-balik, dimensinya menjadi panjang 298 mm, lebar 373 mm, dan tinggi 101 mm.
Drone ini memiliki empat sensor yang tidak hanya menghadap ke depan dan belakang, namun juga ke samping serta bodinya sedikit ramping. Ukuran ventilasi pendinginnya pun lebih besar dibandingkan seri sebelumnya, dengan lengan bagian belakang yang lebih kecil dan kaki khusus untuk pendaratan mulus di bagian depan.
Meskipun ukurannya kecil dan bobotnya ringan, DJI mengklaim Mini 4 Pro merupakan drone tercanggih di kelasnya dan cocok bagi pemula. “Erajaya Active Lifestyle merekomendasikan Mini 4 Pro sebagai sebagai drone untuk pemula yang memiliki segudang kelebihan dalam hal kemampuan kamera, navigasi di udara, sensor rintangan dan transmisi video,” ujar CEO Erajaya Active Lifestyle Djohan Sutanto.
Kemampuan Mini 4 Pro dalam mengambil gambar memang cukup baik berkat sensor dual ISO (CMOS) berukuran 1/1,3 inchi pada kamera yang memiliki resolusi 48 megapixel (MP). Lensa kameranya berukuran 24 mm dengan bukaan diafragma F1.7. Sensor 48MP juga memungkinkan zoom digital 1-3x dalam 4K, serta zoom digital 1-4x dalam FHD.
Baca Juga: Dilengkapi Tiga Kamera Canggih, Intip Fitur Andalan Drone DJI Mavic 3 Pro
Untuk pengambilan video, DJI Mini 4 Pro mendukung video HDR dengan resolusi 4K/60fps dan video slow motion dengan resolusi 4K/100fps. Sama seperti foto, file videonya terlihat bagus, meski tetap memiliki ciri khas tampilan rekaman sensor kecil.
Kamera Mini 4 Pro memiliki kemampuan pengambilan gambar secara vertikal. Pengguna bisa memutar kamera hingga 90 derajat. Sementara stabilisasi gimbal mekanis bisa diarahkan dalam posisi miring, pintar, dan geser.
Drone ini menawarkan fitur video Night Shots untuk menghasilkan gambar dengan hasil yang jernih meskipun dalam kondisi rendah cahaya berkat enhanced noise reduction algorithm. Mini 4 Pro juga mendukung True Vertical Shooting maupun mode otomatis DJI yang ditujukan untuk pengguna media sosial, seperti MasterShots, QuickShots, Panorama, serta Hyperlapse
Keunggulan lainnya yang ditonjolkan, Mini 4 Pro memiliki teknologi omnidirectional obstacle sensing yang bisa mendeteksi halangan dari berbagai arah. Teknologi Advanced Pilot Assistance Systems (APAS) juga ikut membantu penerbang drone selama bernavigasi melalui kemampuan untuk mengerem secara otomatis dan mengitari rintangan.
Nah bicara durasi terbang, Mini 4 Pro bisa terbang dengan waktu mencapai 34 menit. Menggunakan Intelligent Flight Battery Plus, waktu terbang drone ini bisa bertambah menjadi 45 menit. Drone ini dapat terbang dengan kecepatan maksimum 35 MPH dalam mode olahraga, atau 26 MPH dalam pengoperasian reguler. Bahkan dapat menangani angin hingga 24 MPH.
Sementara itu, teknologi O4 video transmission memastikan kontrol drone yang responsif dan transmisi video 1080p/60fps FHD dengan jarak hingga 20 kilometer. Pengguna juga bisa mengambil gambar dari udara dengan lebih efisien berkat Waypoint Flight untuk terbang dengan rute tertentu, begitu pula fitur Cruise Control yang memudahkan pengguna untuk terbang jarak jauh tanpa membuat tangan lelah.
Fitur menarik lainnya yakni Advanced Return-to-Home yang secara otomatis memastikan rute pulang secara aman. Selain itu, Mini 4 Pro juga menawarkan sejumlah fitur pengambilan gambar secara kreatif seperti Spotlight, Point of Interest dan Active Track 360 derajat untuk menghasilkan karya sekelas profesional.
Untuk daya tahan baterai, kapasitasnya mencapai 3850 mAh dengan lama pengisian 70 menit menggunakan charger USB-C DJI 30 dalam kondisi baterai terpasang. Sementara ketika menggunakan hub charging, butuh waktu 58 menit. Drone ini dijual mulai dari Rp12,17 juta.
Buat yang mau buka usaha penyewaan drone bisa juga baca ulasannya di sini.
Sebagai pembanding drone mini di atas 10 jutaan, ada Autel Evo Nano. Juga memiliki berat 249 gram, drone ini memiliki sensor CMOS 1/1,28 inci. Kameranya memiliki resolusi 50 MP dan pengambilan video HDR 4K/30fps.
Ada teknologi dual autofocus CDAF+PDAF yang membantu autofocus dengan cepat dan akurat. Sudut kameranya bisa diatur dengan aperture besar f/1.9 dan transmisi video 10km. Kamera ini dipadukan dengan gimbal tiga sumbu untuk stabilitas gambar
Bicara dimensi, Evo Nano berukuran panjang 142 mm, lebar 94 mm, dan tinggi 55 mm saat dilipat. Namun, ukurannya menjadi panjang 260 mm, lebar 325 mm, dan tinggi 55 mm saat dibuka. Lebar sayapnya jauh lebih besar sehingga memberikan stabilitas ketika berhadapan dengan angin.
Autel Evo nano memiliki tiga pengaturan penerbangan utama yakni pemula, standar, dan olahraga. Dalam mode pemula drone ini memiliki kecepatan tertinggi 11mph, sementara dalam Standar 22mph dan dalam sport 29mph (mengikuti penurunan spesifikasi dari 33mph). Evo Nano juga dapat diterbangkan pada suhu -10 derajat Celcius. Dari segi baterai, Evo Nano mampu bertahan hingga 28 menit.
Baca Juga: Sertifikasi Pilot Drone, Buat Apa dan Siapa?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: M. Taufikul Basari
Drone atau juga disebut Unmanned Aerial Vehicle (UAV) pertama kali digunakan selama Perang Dunia I dan berlanjut pada Perang Dunia II. Masih berbentuk balon udara dengan perlengkapan bahan peledak di dalamnya, kala itu pesawat nirawak ini lebih digunakan untuk kepentingan militer.
Seiring waktu, teknologi drone pun berkembang. Fungsinya tidak lagi hanya sebagai senjata atau alat mata-mata, tetapi menjadi media untuk pengambilan foto maupun video dengan teknik bird eye. Untuk kebutuhan ini, sejumlah produsen drone pun menghadirkan produk yang lebih ringkas untuk dibawa.
Baca Juga: Mengenal Drone Buatan Indonesia yang Dilirik oleh Jepang
Cara Memilih Drone yang Baik
Saat ini, banyak jenis drone dengan spesifikasi dan fitur canggih yang tersedia. Bagi pemula, penting untuk memahami cara memilih drone yang sesuai. Pertama, kenali jenis drone dan fungsinya, seperti quadcopter, hexacopter, atau octocopter, serta peruntukannya untuk fotografi, videografi, atau keperluan industri.Selanjutnya, pahami sistem penerbangan drone dan pilih yang mudah dikendalikan serta memiliki sensor untuk menghindari objek secara otomatis. Ketahui juga kualitas kamera dengan memperhatikan resolusi, ukuran sensor, dan format rekaman yang diinginkan.
Selain itu, perhatikan fitur-fitur dalam drone seperti 'Follow Me', pengendalian suara, dan fitur lain yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Selalu pastikan kelengkapan paket pembelian, termasuk garansi yang diberikan oleh penjual. Akhirnya, bandingkan harga drone dengan spesifikasi yang diinginkan dan pilih sesuai dengan kebutuhan Anda, baik untuk perjalanan atau keperluan industri.
Genhype, berikut adalah rekomendasi drone untuk pemula meski harganya tidak murah-murah amat.
DJI Mini 4 Pro
DJI Mini 4 Pro/dji
Hadir dalam warna putih, DJI Technology meluncurkan drone lightweight, DJI Mini 4 Pro dengan bobot hanya 249 gram. Dimensinya saat dilipat memiliki panjang 148 mmm lebar 94 mm dan tinggi 64 mm. Sementara ketika dibuka, termasuk dengan baling-balik, dimensinya menjadi panjang 298 mm, lebar 373 mm, dan tinggi 101 mm.
Drone ini memiliki empat sensor yang tidak hanya menghadap ke depan dan belakang, namun juga ke samping serta bodinya sedikit ramping. Ukuran ventilasi pendinginnya pun lebih besar dibandingkan seri sebelumnya, dengan lengan bagian belakang yang lebih kecil dan kaki khusus untuk pendaratan mulus di bagian depan.
Meskipun ukurannya kecil dan bobotnya ringan, DJI mengklaim Mini 4 Pro merupakan drone tercanggih di kelasnya dan cocok bagi pemula. “Erajaya Active Lifestyle merekomendasikan Mini 4 Pro sebagai sebagai drone untuk pemula yang memiliki segudang kelebihan dalam hal kemampuan kamera, navigasi di udara, sensor rintangan dan transmisi video,” ujar CEO Erajaya Active Lifestyle Djohan Sutanto.
Kemampuan Mini 4 Pro dalam mengambil gambar memang cukup baik berkat sensor dual ISO (CMOS) berukuran 1/1,3 inchi pada kamera yang memiliki resolusi 48 megapixel (MP). Lensa kameranya berukuran 24 mm dengan bukaan diafragma F1.7. Sensor 48MP juga memungkinkan zoom digital 1-3x dalam 4K, serta zoom digital 1-4x dalam FHD.
Baca Juga: Dilengkapi Tiga Kamera Canggih, Intip Fitur Andalan Drone DJI Mavic 3 Pro
Untuk pengambilan video, DJI Mini 4 Pro mendukung video HDR dengan resolusi 4K/60fps dan video slow motion dengan resolusi 4K/100fps. Sama seperti foto, file videonya terlihat bagus, meski tetap memiliki ciri khas tampilan rekaman sensor kecil.
Kamera Mini 4 Pro memiliki kemampuan pengambilan gambar secara vertikal. Pengguna bisa memutar kamera hingga 90 derajat. Sementara stabilisasi gimbal mekanis bisa diarahkan dalam posisi miring, pintar, dan geser.
Drone ini menawarkan fitur video Night Shots untuk menghasilkan gambar dengan hasil yang jernih meskipun dalam kondisi rendah cahaya berkat enhanced noise reduction algorithm. Mini 4 Pro juga mendukung True Vertical Shooting maupun mode otomatis DJI yang ditujukan untuk pengguna media sosial, seperti MasterShots, QuickShots, Panorama, serta Hyperlapse
Keunggulan lainnya yang ditonjolkan, Mini 4 Pro memiliki teknologi omnidirectional obstacle sensing yang bisa mendeteksi halangan dari berbagai arah. Teknologi Advanced Pilot Assistance Systems (APAS) juga ikut membantu penerbang drone selama bernavigasi melalui kemampuan untuk mengerem secara otomatis dan mengitari rintangan.
Nah bicara durasi terbang, Mini 4 Pro bisa terbang dengan waktu mencapai 34 menit. Menggunakan Intelligent Flight Battery Plus, waktu terbang drone ini bisa bertambah menjadi 45 menit. Drone ini dapat terbang dengan kecepatan maksimum 35 MPH dalam mode olahraga, atau 26 MPH dalam pengoperasian reguler. Bahkan dapat menangani angin hingga 24 MPH.
Sementara itu, teknologi O4 video transmission memastikan kontrol drone yang responsif dan transmisi video 1080p/60fps FHD dengan jarak hingga 20 kilometer. Pengguna juga bisa mengambil gambar dari udara dengan lebih efisien berkat Waypoint Flight untuk terbang dengan rute tertentu, begitu pula fitur Cruise Control yang memudahkan pengguna untuk terbang jarak jauh tanpa membuat tangan lelah.
Fitur menarik lainnya yakni Advanced Return-to-Home yang secara otomatis memastikan rute pulang secara aman. Selain itu, Mini 4 Pro juga menawarkan sejumlah fitur pengambilan gambar secara kreatif seperti Spotlight, Point of Interest dan Active Track 360 derajat untuk menghasilkan karya sekelas profesional.
Untuk daya tahan baterai, kapasitasnya mencapai 3850 mAh dengan lama pengisian 70 menit menggunakan charger USB-C DJI 30 dalam kondisi baterai terpasang. Sementara ketika menggunakan hub charging, butuh waktu 58 menit. Drone ini dijual mulai dari Rp12,17 juta.
Buat yang mau buka usaha penyewaan drone bisa juga baca ulasannya di sini.
Autel Evo Nano
Autel Evo Nano/autelrobotics
Sebagai pembanding drone mini di atas 10 jutaan, ada Autel Evo Nano. Juga memiliki berat 249 gram, drone ini memiliki sensor CMOS 1/1,28 inci. Kameranya memiliki resolusi 50 MP dan pengambilan video HDR 4K/30fps.
Ada teknologi dual autofocus CDAF+PDAF yang membantu autofocus dengan cepat dan akurat. Sudut kameranya bisa diatur dengan aperture besar f/1.9 dan transmisi video 10km. Kamera ini dipadukan dengan gimbal tiga sumbu untuk stabilitas gambar
Bicara dimensi, Evo Nano berukuran panjang 142 mm, lebar 94 mm, dan tinggi 55 mm saat dilipat. Namun, ukurannya menjadi panjang 260 mm, lebar 325 mm, dan tinggi 55 mm saat dibuka. Lebar sayapnya jauh lebih besar sehingga memberikan stabilitas ketika berhadapan dengan angin.
Autel Evo nano memiliki tiga pengaturan penerbangan utama yakni pemula, standar, dan olahraga. Dalam mode pemula drone ini memiliki kecepatan tertinggi 11mph, sementara dalam Standar 22mph dan dalam sport 29mph (mengikuti penurunan spesifikasi dari 33mph). Evo Nano juga dapat diterbangkan pada suhu -10 derajat Celcius. Dari segi baterai, Evo Nano mampu bertahan hingga 28 menit.
Baca Juga: Sertifikasi Pilot Drone, Buat Apa dan Siapa?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.