Efisien, Perusahaan Ini Pakai Drone Untuk Siram Pupuk

12 October 2021 | 23:04 WIB

Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Pesawat nirawak alias drone saat ini memiliki banyak fungsi. Paling banyak memang dipakai sebagai alat untuk memotret dan merekam objek dari ketinggian. Namun, baru-baru ini Departemen Agriculture Development (Agri Dev) PT Ajinomoto Indonesia menggunakannya sebagai alat penyemprotan pupuk di ladang pertaniannya di Mojokerto, Jawa Timur.

Cara ini dinilai efektif dan efisien terhadap penggunaan air, sumber daya manusia, dan penghematan biaya guna mendukung budidaya pertanian berkelanjutan.

Yudho Koesbandryo, direktur PT Ajinomoto Indonesia, menjelaskan pemanfaatan teknologi drone sangat efisien dan hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit per hektar dengan jumlah air sekitar 16 liter per hektar. Apabila dilakukan secara manual, membutuhkan waktu sekitar setengah hari hingga 1 hari dengan jumlah air sekitar 200 liter per hektar.

"Untuk beberapa tanaman seperti jagung dan tebu, pengaplikasian manual akan sulit dilakukan saat tanaman sudah tinggi, sekitar 1,5 meter ke atas, sedangkan dengan menggunakan teknologi drone, kendala tersebut tentu dapat teratasi," ujar Yudho dalam keterangan resminya, Selasa (12/10/2021).

Dia menambahkan, biaya penggunaan teknologi drone rencananya akan diajukan sekitar Rp100.000 per hektar, lebih rendah dari teknik manual sebesar Rp150.000 per hektar.

Sementara itu, Yudho menyebut pupuk yang dipakai merupakan produk olahan dari proses fermentasi tetes tebu yang menjadi bahan utama monosodium glutamat atau MSG yang melalui proses fermentasi. Proses tersebut menghasilkan produk samping pupuk Ajifol alias Ajinomoto foliar fertilizer.

Ajifol kata Yudho memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro yang lengkap untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman mulai dari awal tanam hingga panen.

Asam amino berkualitas tinggi di dalamnya pun diklaim mampu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit, sehingga dapat mengurangi pemakaian pestisida dan lebih ramah terhadap lingkungan.

Editor: Avicenna