Baru Belajar Main Drone? Begini Tip Lengkap dari Ahlinya
04 January 2024 |
16:57 WIB
Drone semakin digemari para pecinta fotografi dan videografi. Dengan pesawat tanpa awak ini, lanskap pemandangan atau objek yang diambil lewat udara menjadi lebih ciamik dan menarik. Nah, bagi pemula yang mau masuk dalam pencitraan ini, penting untuk mengetahui pemilihan, penggunaan, dan perawatan drone.
Ketua Umum Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Akbar Marwan menyebut pertama kali yang perlu dilihat dalam pemilihan drone yakni peruntukannya, apakah sekadar untuk hobi atau sebagai alat untuk usaha.
Tidak dipungkiri, drone membuka peluang usaha baru dalam dunia fotografi dan videografi, seperti pembuatan profil perusahaan maupun dokumentasi untuk acara seremonial dan pernikahan. Setelah mengetahui tujuan membeli drone, penting untuk mempertimbangan bujet. “Jangan sampai maksain,” tegasnya saat berbincang dengan Hypeabis.id.
Baca juga: Rekomendasi Drone untuk Pemula, Mini Tapi Jempolan
Akbar menyebut saat ini banyak drone, dijual second yang bisa menjadi pilihan dan kualitasnya pun masih bagus. Selain itu, makin seringnya vendor drone mengeluarkan produk baru, keluaran versi sebelumnya pun turun harga. Oleh karena itu, buat bujet yang terbatas, sebaiknya sabar menunggu drone yang diincar untuk mendapat harga yang ramah kantong.
Ketika memperhitungkan bujet, langkah berikutnya yakni melihat brand dari drone. Menurut Akbar, semakin banyak pengguna dari brand tersebut menandakan semakin bagus kualitasnya. Saat ini, DJI menjadi merek drone komersial terlaris. “Setelah itu, ikut sertifikasi. Penggunaan drone harus tau peraturan sehingga terbang gak sembarang, terbang aman,” tuturnya.
Dalam memilih drone, pemula harus melihat ada tidaknya fitur GPS. Dengan fitur ini, ketika kehilangan sinyal, drone bisa kembali alias tidak hilang.
Penerbang drone profesional, Zaki Arsy berpendapat, bagi pemula, sebaiknya memilih drone yang menawarkan kemudahan dan keamanan melalui fitur-fitur canggihnya. Dengan demikian, kesalahan-kesalahan pemula seperti drone nyasar bisa diminimalisir.
Bicara drone yang nyasar, menurut Zaky ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Pertama, lokasi penerbangan banyak obstacle atau rintangan sehingga menabrak sinyal drone. “Kalau di daerah perkotaan banyak gedung, antena tower, itu cukup mengganggu,” terangnya.
Faktor berikutnya yakni human error. Kesalahan tersering, pengguna tidak kencang memasang baling-baling drone sehingga lepas saat diterbangkan. Bisa juga sensornya yang tiba-tiba mati atau kesalahan dalam membaca sensor terutama saat drone diterbangkan ketika malam hari.
Sementara itu, angin menjadi tantangan terbesar ketika menerbangkan drone di alam, seperti pegunungan maupun pantai. Pengguna harus mengukur kecepatan angin sebelum menerbangkan drone.
Zaky menerangkan dalam beberapa kasus, drone “ngefreze” dalam cuaca buruk sehingga sulit dikendalikan. Di gunung, kendala lainnya yakni critical battery. Kapasitas baterai seringkali menurun di dalam perjalanan ke puncak gunung walaupun sudah terisi penuh sebelumnya.
Baca juga: Mengenal Drone Buatan Indonesia yang Dilirik oleh Jepang
“Karena beda ketinggian dan suhu, makanya disarankan pakai aluminium, buat membungkus baterai, menjaga kelembaban udara di baterai tetap stabil,” sarannya.
Beberapa drone sejauh ini memang dilengkapi sensor anti obstacle. Fitur ini menurutnya cukup membantu para pemula mengatasi risiko rintangan saat menerbangkan drone. “Tetapi jangan terus jadi mengandalkan itu, itu sering banyak disalah artikan sama pemula,” tegasnya.
Sebagai seorang pemula penting untuk membaca buku panduan drone. Menurut Zaky, banyak orang yang menganggap remeh manual book padahal di dalam buku itu, dijelaskan dengan rigid cara menerbangkan drone dengan aman.
Dia juga menyarankan pemula sebaiknya belajar menerbangkan drone terlebih dahulu di lapangan terbuka yang minim obstacle. Saat menerbangkan drone, pastikan ada teman atau pendamping yang memiliki pengalaman.
Pastikan selalu melihat situasi serta kondisi. Jangan lupa memakai pelindung propeller untuk menghindari agar tidak melukai ketika mengenai orang.
Akbar Marwan menyarankan agar para pemula yang masuk ke ranah drone masuk ke dalam jaringan komunitas. Banyak manfaat yang didapat, mulai dari cara memilih drone yang tepat, menambah jejaring, informasi terbaru mengenai drone, kemudahan perizinan, tempat service drone terbaik, aturan penerbangan drone di sebuah wilayah, hingga potensi akses pekerjaan atau bisnis.
Perawatan Drone
Akbar menyebut untuk menjaga keberlangsungan drone, sebaiknya menyimpan alat tersebut dalam kondisi baterai 50 persen jika tidak terlalu sering digunakan. Baterai drone terbilang mahal karena harganya sekitar Rp1 juta-Rp 1,5 juta. “Dicek 1-2 bulan sekali. Kalau berkurang baterainya, chas lagi 50 persen,” imbaunya.
Dalam penyimpanannya pun jangan ditaruh di tempat lembab. Simpan di kotak penyimpanan yang kering dan tidak ditaruh di gudang.
Selain itu, ketika pemakaian, jangan menerbangkan atau mendaratkan drone di tempat yang berpasir atau berdebu. Akbar mengatakan pasir dan debu bisa masuk ke motor drone dan membuatnya rusak. Terlebih menerbangkannya di pantai karena udara di sekitarnya mengandung garam yang bersifat korosif terhadap logam.
“Untuk membersihkannya bisa menggunakan penyemprot debu khusus, lebih bagus lagi bawa ke tempat service,” saran Akbar.
Baca juga: Dilengkapi Tiga Kamera Canggih, Intip Fitur Andalan Drone DJI Mavic 3 Pro
Editor: Puput Ady Sukarno
Ketua Umum Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Akbar Marwan menyebut pertama kali yang perlu dilihat dalam pemilihan drone yakni peruntukannya, apakah sekadar untuk hobi atau sebagai alat untuk usaha.
Tidak dipungkiri, drone membuka peluang usaha baru dalam dunia fotografi dan videografi, seperti pembuatan profil perusahaan maupun dokumentasi untuk acara seremonial dan pernikahan. Setelah mengetahui tujuan membeli drone, penting untuk mempertimbangan bujet. “Jangan sampai maksain,” tegasnya saat berbincang dengan Hypeabis.id.
Baca juga: Rekomendasi Drone untuk Pemula, Mini Tapi Jempolan
Akbar menyebut saat ini banyak drone, dijual second yang bisa menjadi pilihan dan kualitasnya pun masih bagus. Selain itu, makin seringnya vendor drone mengeluarkan produk baru, keluaran versi sebelumnya pun turun harga. Oleh karena itu, buat bujet yang terbatas, sebaiknya sabar menunggu drone yang diincar untuk mendapat harga yang ramah kantong.
Ketika memperhitungkan bujet, langkah berikutnya yakni melihat brand dari drone. Menurut Akbar, semakin banyak pengguna dari brand tersebut menandakan semakin bagus kualitasnya. Saat ini, DJI menjadi merek drone komersial terlaris. “Setelah itu, ikut sertifikasi. Penggunaan drone harus tau peraturan sehingga terbang gak sembarang, terbang aman,” tuturnya.
Dalam memilih drone, pemula harus melihat ada tidaknya fitur GPS. Dengan fitur ini, ketika kehilangan sinyal, drone bisa kembali alias tidak hilang.
Penerbang drone profesional, Zaki Arsy berpendapat, bagi pemula, sebaiknya memilih drone yang menawarkan kemudahan dan keamanan melalui fitur-fitur canggihnya. Dengan demikian, kesalahan-kesalahan pemula seperti drone nyasar bisa diminimalisir.
Bicara drone yang nyasar, menurut Zaky ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya. Pertama, lokasi penerbangan banyak obstacle atau rintangan sehingga menabrak sinyal drone. “Kalau di daerah perkotaan banyak gedung, antena tower, itu cukup mengganggu,” terangnya.
Faktor berikutnya yakni human error. Kesalahan tersering, pengguna tidak kencang memasang baling-baling drone sehingga lepas saat diterbangkan. Bisa juga sensornya yang tiba-tiba mati atau kesalahan dalam membaca sensor terutama saat drone diterbangkan ketika malam hari.
Sementara itu, angin menjadi tantangan terbesar ketika menerbangkan drone di alam, seperti pegunungan maupun pantai. Pengguna harus mengukur kecepatan angin sebelum menerbangkan drone.
Zaky menerangkan dalam beberapa kasus, drone “ngefreze” dalam cuaca buruk sehingga sulit dikendalikan. Di gunung, kendala lainnya yakni critical battery. Kapasitas baterai seringkali menurun di dalam perjalanan ke puncak gunung walaupun sudah terisi penuh sebelumnya.
Baca juga: Mengenal Drone Buatan Indonesia yang Dilirik oleh Jepang
“Karena beda ketinggian dan suhu, makanya disarankan pakai aluminium, buat membungkus baterai, menjaga kelembaban udara di baterai tetap stabil,” sarannya.
Beberapa drone sejauh ini memang dilengkapi sensor anti obstacle. Fitur ini menurutnya cukup membantu para pemula mengatasi risiko rintangan saat menerbangkan drone. “Tetapi jangan terus jadi mengandalkan itu, itu sering banyak disalah artikan sama pemula,” tegasnya.
Sebagai seorang pemula penting untuk membaca buku panduan drone. Menurut Zaky, banyak orang yang menganggap remeh manual book padahal di dalam buku itu, dijelaskan dengan rigid cara menerbangkan drone dengan aman.
Dia juga menyarankan pemula sebaiknya belajar menerbangkan drone terlebih dahulu di lapangan terbuka yang minim obstacle. Saat menerbangkan drone, pastikan ada teman atau pendamping yang memiliki pengalaman.
Pastikan selalu melihat situasi serta kondisi. Jangan lupa memakai pelindung propeller untuk menghindari agar tidak melukai ketika mengenai orang.
Akbar Marwan menyarankan agar para pemula yang masuk ke ranah drone masuk ke dalam jaringan komunitas. Banyak manfaat yang didapat, mulai dari cara memilih drone yang tepat, menambah jejaring, informasi terbaru mengenai drone, kemudahan perizinan, tempat service drone terbaik, aturan penerbangan drone di sebuah wilayah, hingga potensi akses pekerjaan atau bisnis.
Perawatan Drone
Akbar menyebut untuk menjaga keberlangsungan drone, sebaiknya menyimpan alat tersebut dalam kondisi baterai 50 persen jika tidak terlalu sering digunakan. Baterai drone terbilang mahal karena harganya sekitar Rp1 juta-Rp 1,5 juta. “Dicek 1-2 bulan sekali. Kalau berkurang baterainya, chas lagi 50 persen,” imbaunya.
Dalam penyimpanannya pun jangan ditaruh di tempat lembab. Simpan di kotak penyimpanan yang kering dan tidak ditaruh di gudang.
Selain itu, ketika pemakaian, jangan menerbangkan atau mendaratkan drone di tempat yang berpasir atau berdebu. Akbar mengatakan pasir dan debu bisa masuk ke motor drone dan membuatnya rusak. Terlebih menerbangkannya di pantai karena udara di sekitarnya mengandung garam yang bersifat korosif terhadap logam.
“Untuk membersihkannya bisa menggunakan penyemprot debu khusus, lebih bagus lagi bawa ke tempat service,” saran Akbar.
Baca juga: Dilengkapi Tiga Kamera Canggih, Intip Fitur Andalan Drone DJI Mavic 3 Pro
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.