Wisata kuliner di Jakarta (Sumber foto: jakarta.go.id)

Jakarta Jadi Surga Sekaligus Dapur Penciptaan Ragam Kuliner Baru

22 October 2023   |   20:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Di Jakarta, mudah kita jumpai kuliner khas dari berbagai daerah di Indonesia maupun mancanegara. Seolah, tak ada cita rasa yang tak bisa ditemui di Jakarta. Karakter kota yang menjadi titik temu banyak budaya antar suku bangsa membuat aspek kuliner Jakarta demikian kaya.

Warisan pengaruh citarasa dari daerah lain di Nusantara dan bangsa lain seperti China, Arab, India, Belanda, dan Portugis, ditambah kemampuan mempergunakan keunikan sumber pangan lokal, melahirkan banyak menu tradisi yang kuat dan berbeda di ibu kota.

Baca juga: Kuliner Seafood Jakarta 2023: Tempat Makan yang Wajib Dicoba
 
Baik menu tradisi maupun yang modern, selalu mendapatkan ruang di indra pencecap warga Jakarta, diterima terbuka dalam penyesuaian dan kegembiraan. Kuliner menjadi bagian yang erat dari warga ibu kota, baik itu sebagai pemenuh kebutuhan pangan maupun sumber penghasilan dalam sektor ekonomi kreatif. Hal itu dibuktikan dengan menjamurnya tempat makan dan restoran di Jakarta.
 
Praktisi dan penulis kuliner Kevindra Prianto Soemantri mengatakan, restoran tak hanya bicara perihal makanan dan rasa. Untuk sebuah kota metropolitan seperti Jakarta, restoran sama pentingnya seperti pasar tradisional di daerah. Restoran menjadi tempat untuk bersosialisasi, bertukar ide atau pikiran, hingga kepentingan meeting atau berbisnis. 
 
Menurutnya, selama 10 tahun terakhir, transformasi lanskap restoran dan kafe di Jakarta itu sangat dinamis. Selama itu pula, banyak bermunculan tren kuliner baru di ibu kota dari segi restoran secara bersamaan, misalnya coffee shop, salted egg, makanan vegan, dan sebagainya.
 
Tak hanya menciptakan sederet tren, papar Kevin, perkembangan kuliner di Jakarta yang terbilang masif selama satu dekade juga menciptakan area-area destinasi kuliner baru di ibu kota. Misalnya, hadirnya kawasan kuliner di Pantai Indah Kapuk (PIK), kawasan kedai kopi di daerah Cipete, begitu pula dengan perubahan kawasan Senopati yang kini menjadi destinasi hang out anak muda.
 
"Jadi saya melihat dari segi urban planning, perubahan tata kota, ternyata restoran itu sangat punya impact untuk mengubah sebuah kawasan, dan teknologi dan digitalisasi akhirnya memiliki impact ke perkembangan tren [kuliner]," katanya dalam acara Gelar Wicara Kata Kota Kita di Mbloc Space, Jakarta, Minggu (22/10/2023). 
 

Tak hanya sebagai melting pot atau tempat bertemunya budaya kuliner dari berbagai daerah di Nusantara, Jakarta juga menjadi tempat bertumbuhnya produk-produk kuliner mancanegara. Hal ini tidak terlepas dari histori Jakarta yang kala itu menjadi salah satu wilayah perdagangan dunia, sehingga menciptakan akulturasi budaya dengan bangsa lain, seperti China, India, dan Arab.

Baca juga: Resep Gado-Gado Khas Betawi, Kuliner yang Diciptakan Masyarakat Portugis
 
Kevin menuturkan paparan kuliner mancanagara semacam itu sampai saat ini masih terus terjadi di Jakarta. Hanya, ketika zaman dan teknologi berkembang, media yang digunakan bukan menggunakan jalur perdagangan, melainkan perkembangan budaya pop yang dibawa oleh negara lain seperti Korea Selatan dan Jepang.
 
Hal itu tidak dapat dipungkiri. Pasalnya, kota metropolitan seperti Jakarta merupakan gabungan dari unsur preservasi atau pelestarian dan inovasi. "Tinggal porsinya mana yang lebih gede nih, kebanyakan porsi inovasi atau preservasinya. Nah ini sebenarnya yang menurut saya menarik untuk kita lihat," katanya.
 
Pria lulusan Jakarta Culinary Center itu menilai kalangan anak muda di Jakarta cenderung eksploratif, dalam arti tertarik untuk mencoba hal-hal yang baru sekaligus lampau. Hal inilah yang menurutnya menjadi posisi yang ideal bagi Jakarta untuk menemukan identitasnya sendiri.

Sebab, menurut Kevin, makanan khas Jakarta akan berkembang secara dinamis. Tidak hanya akan berhenti dengan hidangan Betawi, ibu kota bakal terus diramaikan dengan kehadiran makanan-makanan baru. Hal itu salah satunya dibuktikan dengan kemunculan sate taichan yang secara histori diciptakan di Jakarta.

Baca juga: Mengenal Asal-usul Sate Taichan, Ternyata Tercipta Secara Kebetulan
 
"Sedang terjadi penciptaan kuliner-kuliner baru di luar kuliner etnis seperti Betawi atau Jawa, dan saya rasa itu yang menarik yang akan terjadi di Jakarta ke depan," katanya.
 
Meski demikian, di tengah perkembangan tersebut, minat masyarakat terhadap kuliner lokal juga tetap harus ditingkatkan, sehingga terjadi transformasi yang seimbang. Hal itulah yang setidaknya terjadi di Jepang, di mana inovasi kuliner dan pelestarian budaya pangan lokalnya berjalan secara beriringan. "Nah Jakarta itu harus punya posisi itu dari segi kulinernya," terang Kevin.
 
Salah satu komunitas yang berupaya memperkenalkan ragam kuliner lokal di Jakarta ialah Jakarta Food Sketchers. Dengan gambar-gambar ilustrasi menggunakan teknik sketsa urban, mereka kerap memvisualisasikan makanan-makanan lokal yang menggugah selera dari berbagai daerah yang bisa ditemui di Jakarta.
 

(Sumber foto: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Diskusi Gelar Wicara Kata Kota Kita di Mbloc Space, Jakarta, Minggu (22/10/2023). (Sumber foto: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Hasilnya, mereka rangkum dalam buku yang belum lama ini diterbitkan berjudul Ngider Makan dari Halte ke Halte. Buku ilustrasi tersebut dibuat berkolaborasi dengan komunitas Dari Halte Ke Halte (DHKH). Buku ini menampilkan beberapa tempat kuliner unik dan kadang tersembunyi atau biasa disebut hidden gem di belantara kota Jakarta.
 
Yanita Indrawati, ilustrator dari Jakarta Food Sketchers, mengatakan kerap menggambar sketsa makanan-makanan tradisional merupakan misi pribadinya untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Nusantara. Terbukti, dari gambarnya, tak sedikit orang dari dalam maupun luar negeri yang ingin mengetahui lebih lanjut makanan tersebut.
 
"Banyak juga akhirnya teman-teman yang tertarik untuk ikut menggambar makanan lokal. Selain itu, saya juga ingin mencetak gambar-gambarnya agar bisa digunakan untuk bertukar kartu pos, sehingga teman-teman yang di luar negeri bisa belajar tentang kuliner kita," katanya.

Baca juga: Resep Nasi Kebuli Ayam, Hidangan Nikmat yang Terinspirasi dari Kuliner Timur Tengah

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Menilik Hal-hal Menarik dari 5 Masjid Terbesar di Asia Tenggara

BERIKUTNYA

Eksklusif Profil Avip Priatna: Tugas Konduktor Itu Enggak Cuma Mengatur Tempo Musik

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: