Resep Gado-Gado Khas Betawi, Kuliner yang Diciptakan Masyarakat Portugis
29 January 2023 |
18:30 WIB
Jika di negara-negara Barat ada salad, maka di sini ada gado-gado. Serupa tapi enggak sama, gado-gado memiliki kekhasan pada saus kacang dan sayurannya. Biasanya, sayuran gado-gado direbus terlebih dahulu. Berbeda dengan salad yang sayurannya disajikan mentah.
Di Indonesia, gado-gado memiliki berbagai jenis. Hal ini bergantung dari mana tempat gado-gado tersebut berasal. Salah satu, gado-gado yang cukup populer adalah gado-gado khas betawi. Kuliner ibu kota ini banyak dijajakan di sudut-sudut kota. Makanan ini bisa menjadi alternatif bagi mereka yang bosan dengan menu lain.
Baca juga: Resep Putu Mayang, Kue Tradisional Khas Betawi yang Manis & Wangi
Sebagai produk kebudayaan, kuliner ini pun memiliki cerita di baliknya. Menurut catatan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, gado-gado berasal dari kata 'digado'. Kata ini bermakna, dimakan begitu saja tanpa nasi. Begitu pun dengan gado-gado, kita bisa menikmatinya tanpa nasi, atau hanya menggunakan lontong.
Untuk asal usulnya, makanan ini kabarnya dikreasikan oleh masyarakat Kampung Tugu. Pada abad ke-17, orang-orang Portugis dibawa oleh Belanda ke Batavia untuk dijadikan budak. Mereka kemudian membentuk komunitas, yang berkembang menjadi kampung Tugu.
Dalam komunitas itu mereka melestarikan berbagai budaya nenek moyang, termasuk gado-gado. Konon kata gado-gado berasal dari bahasa Portugis, artinya dicampur-campur.
Sumber lainnya mengklaim, gado-gado diciptakan oleh masyarakat China pada masa lalu. Mereka membuat makanan yang dimodifikasi dari pecel Jawa, agar sesuai dengan lidah mereka. Kabarnya, orang-orang Belanda sangat menggemari makanan tersebut.
Meski belum diketahui secara pasti asal-usul makana ini, gado-gado sudah kadung terkenal sebagai kuliner populer masyarakat Betawi. Saking terkenalnya, pada 1950-an, penyanyi Ivo Nilakreshna menciptakan lagu bertajuk Gado-gado Jakarta, yang bercerita tentang makanan tersebut.
Seru juga ya ternyata cerita di balik makanan ini. Nah, buat kalian yang penasaran ingin membuatnya di rumah, Hypeabis.id juga sudah siapkan resepnya. Dihimpun dari buku Betawi Punya Rase karangan Chef Nchang Tamberang dan Utari Ninghadiyati, berikut resepnya. Catatan, resep ini untuk enam porsi ya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Di Indonesia, gado-gado memiliki berbagai jenis. Hal ini bergantung dari mana tempat gado-gado tersebut berasal. Salah satu, gado-gado yang cukup populer adalah gado-gado khas betawi. Kuliner ibu kota ini banyak dijajakan di sudut-sudut kota. Makanan ini bisa menjadi alternatif bagi mereka yang bosan dengan menu lain.
Baca juga: Resep Putu Mayang, Kue Tradisional Khas Betawi yang Manis & Wangi
Asal Usul Gado-Gado
Sebagai produk kebudayaan, kuliner ini pun memiliki cerita di baliknya. Menurut catatan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, gado-gado berasal dari kata 'digado'. Kata ini bermakna, dimakan begitu saja tanpa nasi. Begitu pun dengan gado-gado, kita bisa menikmatinya tanpa nasi, atau hanya menggunakan lontong. Untuk asal usulnya, makanan ini kabarnya dikreasikan oleh masyarakat Kampung Tugu. Pada abad ke-17, orang-orang Portugis dibawa oleh Belanda ke Batavia untuk dijadikan budak. Mereka kemudian membentuk komunitas, yang berkembang menjadi kampung Tugu.
Dalam komunitas itu mereka melestarikan berbagai budaya nenek moyang, termasuk gado-gado. Konon kata gado-gado berasal dari bahasa Portugis, artinya dicampur-campur.
Sumber lainnya mengklaim, gado-gado diciptakan oleh masyarakat China pada masa lalu. Mereka membuat makanan yang dimodifikasi dari pecel Jawa, agar sesuai dengan lidah mereka. Kabarnya, orang-orang Belanda sangat menggemari makanan tersebut.
Meski belum diketahui secara pasti asal-usul makana ini, gado-gado sudah kadung terkenal sebagai kuliner populer masyarakat Betawi. Saking terkenalnya, pada 1950-an, penyanyi Ivo Nilakreshna menciptakan lagu bertajuk Gado-gado Jakarta, yang bercerita tentang makanan tersebut.
Resep Gado-Gado Betawi
Seru juga ya ternyata cerita di balik makanan ini. Nah, buat kalian yang penasaran ingin membuatnya di rumah, Hypeabis.id juga sudah siapkan resepnya. Dihimpun dari buku Betawi Punya Rase karangan Chef Nchang Tamberang dan Utari Ninghadiyati, berikut resepnya. Catatan, resep ini untuk enam porsi ya.
Bahan:
- 3 sendok makan (sdm) air asam jawa
- 400 gram kacang panjang, potong 3 cm, rebus
- 400 gram kol, iris tipis, rebus
- 200 gram tauge, siangi, seduh air panas
- 2 buah mentiumn, iris halus
- 200 gram kangung, potong 5 cm, rebus
- 2 buah labu siam, kupas, iris tipis, rebus
- 6 buah tahu putih, goreng, potong dadu 2 cm
- 4 sdm bawang goreng
- 4 butir telur ayam, rebus, potong
- Kerupuk merah secukupnya
Bumbu:
- 12 buah cabai rawit merah
- 400 gram kacang tanah, goreng
- ½ sendok teh (sdt) garam
- 1 sdt gula pasir
Cara membuat
- Ulek cabai rawit merah, kacang tanah goreng, garam, dan gula pasir hingga halus. Tuang air asam, aduk rata.
- Masukkan kacang panjang, kol, tauge, mentimun, kangkung, labu siam, dan tahu putih. Aduk rata hingga semua bahan terkena bumbu.
- Sajikan dengan taburan bawang goreng, telur rebus, dan kerupuk merah.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.