Karyawan beraktivitas di boot Google Career Certificates (GCC) dalam acara Grow with Google 2023 di Jakarta, Kamis (15/6). (Sumber foto: JIBI/Hypeabis.id/Suselo Jati)

Hypereport: Kiat Menemukan Karier yang Tepat Bagi Fresh Graduate

24 June 2023   |   17:31 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Meniti karier setelah lulus kuliah memang susah-susah gampang. Di tengah dunia yang makin kompetitif, masyarakat kita ditantang untuk memperjuangkan daya hidupnya agar dapat meraih kesuksesan sesuai tujuan yang dimimpikan atau untuk sekadar bertahan hidup.

Genhype mungkin ingat adagium terkenal dari filsuf asal Perancis Albert Camus, bahwa tanpa bekerja, semua kehidupan di dunia akan berakhir dengan membusuk. Namun, saat seseorang bekerja tanpa jiwa, maka kehidupan mereka akan tercekik dan mati.

Baca juga laporan terkait:
1. Hypereport: Potret Pekerja Loyal, Mendedikasikan Separuh Umur di Satu Perusahaan

2. Hypereport: Kerja Tidak Sesuai Jurusan Enggak Masalah, Selagi Karier Lancar
3. Hypereport: Jatuh Bangun Si Kutu Loncat Mengejar Karier yang Lebih Baik

Bekerja dan memiliki mata pencaharian kini tak hanya menjadi sumber penghidupan tapi juga untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Namun, masalah yang kerap dihadapi adalah cara untuk mempersiapkan karier yang tepat dalam dunia profesional. Pasalnya pekerjaan yang dijalani oleh seseorang seringkali tidak sesuai dengan passion atau yang dicita-citakan sejak awal.

Hal tersebut selaras dengan pernyataan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim. Dia  mengatakan bahwa hanya sekitar 20 persen lulusan mahasiswa yang berhasil bekerja sesuai dengan program studi, sedangkan 80 persen sisanya bekerja di luar bidang studi mereka.
 


Sebuah penelitian dari ScienceDirect juga menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan yang tidak selaras dengan pekerjaan bakal makin menyulitkan masyarakat baik secara secara ekonomi maupun psikologis. Sebab, di negara-negara berkembang ketidakcocokan ini bisa membuat mereka mendapat penghasilan yang lebih rendah dari pekerja lain.

Yulie Asil, Head of Recruitment PT Sesa Indonesia mengatakan, persiapan diri dalam meniti karier memang harus dilakukan secara matang, bahkan sejak kandidat duduk di bangku sekolah atau universitas. Pasalnya dengan perencanaan yang tepat maka akan  memudahkan seseorang saat hendak meniti karier di masa depan.

"Saat kuliah misalnya dengan aktif berjejaring di kampus atau memiliki track record yang baik sesuai dengan jurusan kuliahnya. Hal inilah nantinya yang dapat mempermudah mereka saat mencari kerja dan menemukan karier yang tepat," papar Yulie.
 

Pentingnya Personal Branding

Di samping persiapan yang matang ada berbagai hal lain yang harus dilakukan sebelum memasuki dunia kerja. Salah satunya dengan mengikuti organisasi intra atau luar kampus. Sebab di tempat tersebut seseorang bakal mampu mengasah ketrampilan personal mereka yang kelak dibutuhkan untuk meniti karier.

Tak hanya memaksimalkan nilai akademik semata, agar sukses berkarier menurut Yulie seseorang juga harus mampu berkomunikasi serta memecahkan masalah dengan baik agar nantinya dapat berkembang perusahaan."Jadi kandidat juga harus tahu cara membangun personal branding meskipun pengalaman belum ada," paparnya.

Sosok yang telah berkecimpung lebih dari dua dekade di dunia perekrutan kerja ini memang melihat salah satu kekurangan fresh graduate adalah cara mereka dalam membangun personal branding. Padahal, membangun citra yang baik perlu dilakukan mulai saat perekrutan dari pembuatan curriculum vitae hingga setelah memasuki dunia kerja.

"Dalam pengalaman saya kalau dilihat dari generasi milenial saat ini pembuatan pembuatan riwayat hidup mereka memang masih standar ya karena memang belum ada pengalaman. Oleh karena itu CV juga harus dibuat semenarik mungkin sebagai personal branding kandidat," jelas Yulie.

Adapun, menyikapi banyaknya pekerja yang meniti karier di luar passion, hal itu bisa dikembalikan ke personal. Sebab ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan termasuk kebutuhan ekonomi saat seseorang memilih melanjutkan karier atau keluar mencari pekerjaan yang baru.

Sementara itu, Career Coach Aditiyo Indrasanto mengatakan mayoritas generasi muda sebenarnya memiliki banyak kelebihan dalam berbagai bidang pendidikan dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, saat memasuki dunia kerja seringkali terjadi kesenjangan akibat perbedaan cara pandang, kultur, dan realitas yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan saat masih mengenyam pendidikan.

Pendiri komunitas Sekolah Karir ini pun mengamini hal yang sama bahwa proses persiapan kerja sudah harus dilakukan  saat seseorang masih menuntut ilmu baik di sekolah dan kampus. Misalnya dengan membuat rencana apa yang bakal  mereka capai dalam jangka waktu lima tahun ke depan sejak perencanaan karier disusun.
 

Ilustrasi. (Sumber foto: Unsplash/Estee Janssens)

Ilustrasi. (Sumber foto: Unsplash/Estee Janssens)

Tak hanya itu, konsultan karir jebolan Universias Indonesia ini juga memberikan kiat-kiat khusus bagi lulusan baru untuk memaksimalkan potensinya di dunia kerja. Pertama, adalah dengan mengasah keterampilan serta memiliki tujuan yang jelas terhadap karier di masa depan. Hal itu penting dilakukan seja dini sebab bakal menjadi goal dari impian yang dicita-citakan. 

Kedua, kandidat haruslah memiliki mindset dan attitude yang dalam kehidupan sehari-hari. Menurutnya, kiat inilah yang kerap dilupakan oleh generasi muda saat ingin meniti karier. Padahal, para perekrut bakal lebih memilih kandidat yang memiliki sikap baik karena ketrampilannya bisa diasah ketimbang seseorang dengan skill mumpuni tapi tidak memiliki mentalitas tersebut.

"Sebagai perekrut kerja saya juga sering mengetes kandidat yang ingin masuk perusahaan. Nah, orang yang memiliki mentalitas dan attitude yang tidak baik biasanya hanya mau bekerja sesuai job desk mereka semata," papar Aditiyo.

Ketiga, interpersonal skill, atau cara berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Ketrampilan tersebut menurut Adityo sangatlah dibutuhkan tidak hanya di dunia kerja, tapi juga dalam bersosialisasi dengan orang lain. Mulai dari berdiskusi, berargumentasi dengan baik, hingga menerima perbedaan pendapat dari liyan.

Keempat, dan yang paling penting menurut Adityo adalah action alias tindakan dari yang mereka rencanakan sejak awal. Dari sinilah nantinya kandidat pencari kerja akan mendapat pelajaran penting bahwa memang proses meniti karier jauh berbeda dengan keseharian yang mereka lakukan saat masih kuliah atau magang.

"Namun begitu punya kesempatan, saran saya dicoba terlebih dulu sebagai awal pijakan karier dalam dunia profesional. Sebab kita tidak bakal tahu akan suka atau tidak terhadap kerjaan tersebut sebelum akhirnya dicoba," papar Aditiyo.

Baca juga: Lagi Jenuh Menjalani Karier, Yuk Evaluasi Sekarang! 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

5 Fakta Penting Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17

BERIKUTNYA

Band Pengisi Soundtrack Naruto Punya Jadwal Konser Perdana di Jakarta

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: