5 Fakta Menarik Konser Music of the Spheres, Tajuk Tur Coldplay yang Ke-8
18 May 2023 |
06:00 WIB
Kedatangan Coldplay ke Jakarta disambut meriah oleh para penggemar. Pasalnya, grup musik asal Inggris itu baru pertama kalinya mengadakan konser solo di Indonesia. Chris Martin dan kawan-kawan akan menghentak Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), jakarta pada 15 November 2023 mendatang.
Tajuk konser yang diangkat oleh Coldplay kali ini adalah Music of the Spheres World Tour. Untuk nama konsernya ini, Coldplay benar-benar mengelilingi negara-negara besar di seluruh benua, termasuk Asia.
Sebagaimana diketahui, grup yang terbentuk pada 1996 ini sangat jarang bertandang ke wilayah Asia. Akan tetapi pada tahun ini, Coldplay mengonfirmasi akan mendatangi kota-kota besar di Asia seperti Perth, Jakarta, hingga Kuala Lumpur.
Di balik semarak konsernya, ada beberapa fakta menarik dari tajuk konser Music of the Spheres yang cukup membedakan dengan gelaran tur Coldplay sebelumnya. Genhype, yuk simak beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang tur dunia terbaru Coldplay ini.
Baca juga: 8 Cara Unik Coldplay Ciptakan Konser Ramah Lingkungan, Bakal Diterapkan di Jakarta?
Music of the Spheres merupakan tur ke-8 yang dilakukan Chris Martin dan kawan-kawan sejak Coldplay berdiri. Mereka pertama kali menjalani tur bertajuk Parachutes Tour yang berlangsung selama 2000 hingga 2001. Itu juga merupakan titik balik Coldplay sukses menyentuh pasar penikmat musik pop. Tur selanjutnya digelar setelah perilisan album A Rush of Blood to the Head Tour pada 2002.
Coldplay melanjutkan tur dengan judul Twisted Logic Tour, Viva la Vida Tour, Mylo Xyloto Tour, Ghost Stories Tour, dan A Head Full of Dream Tour. Sebagian besar nama tur Coldplay diambil dari judul album dan hit populer mereka. Music of the Spheres sebagai tur ke-8 Coldplay baru digelar setelah 6 tahun Will Champion dan kawan-kawan tak menyapa para penggemar di berbagai negara.
Tur berlanjut ke Meksiko, Prancis, hingga Inggris. Tokyo akan menjadi negara Asia pertama yang disambangi Coldplay untuk gelaran Music of the Spheres kali ini. Sementara Malaysia akan menjadi negara terakhir yang didatangi penembang lagu Fix You itu.
Ragam gerakan keberlanjutan juga digaungkan Coldplay melalui kolaborasi dengan organisasi dan komunitas penggiat lingkungan. Selain merchandise yang dibuat dengan bahan-bahan daur ulang, mereka juga merencanakan menanam pohon untuk setiap tiket yang terjual dalam tajuk konser Music of the Spheres ini.
Bahkan, Coldplay punya tim khusus untuk menyelidiki setiap jejak karbon yang ditinggalkan dari rangkaian tur yang mereka jalani. Mereka bertugas untuk mempelajari jejak karbon tersebut dan berupaya menguranginya di tur selanjutnya.
Baca juga: Mengenal Xylobands, Gelang Menyala Coldplay yang Bikin Konser Makin Meriah
Tajuk konser yang diangkat oleh Coldplay kali ini adalah Music of the Spheres World Tour. Untuk nama konsernya ini, Coldplay benar-benar mengelilingi negara-negara besar di seluruh benua, termasuk Asia.
Sebagaimana diketahui, grup yang terbentuk pada 1996 ini sangat jarang bertandang ke wilayah Asia. Akan tetapi pada tahun ini, Coldplay mengonfirmasi akan mendatangi kota-kota besar di Asia seperti Perth, Jakarta, hingga Kuala Lumpur.
Di balik semarak konsernya, ada beberapa fakta menarik dari tajuk konser Music of the Spheres yang cukup membedakan dengan gelaran tur Coldplay sebelumnya. Genhype, yuk simak beberapa hal yang harus kamu ketahui tentang tur dunia terbaru Coldplay ini.
Baca juga: 8 Cara Unik Coldplay Ciptakan Konser Ramah Lingkungan, Bakal Diterapkan di Jakarta?
1. Tur Coldplay yang ke-8
Music of the Spheres merupakan tur ke-8 yang dilakukan Chris Martin dan kawan-kawan sejak Coldplay berdiri. Mereka pertama kali menjalani tur bertajuk Parachutes Tour yang berlangsung selama 2000 hingga 2001. Itu juga merupakan titik balik Coldplay sukses menyentuh pasar penikmat musik pop. Tur selanjutnya digelar setelah perilisan album A Rush of Blood to the Head Tour pada 2002.Coldplay melanjutkan tur dengan judul Twisted Logic Tour, Viva la Vida Tour, Mylo Xyloto Tour, Ghost Stories Tour, dan A Head Full of Dream Tour. Sebagian besar nama tur Coldplay diambil dari judul album dan hit populer mereka. Music of the Spheres sebagai tur ke-8 Coldplay baru digelar setelah 6 tahun Will Champion dan kawan-kawan tak menyapa para penggemar di berbagai negara.
2. Dimulai dari Kosta Rika
Kosta Rika dipilih sebagai negara pertama penyelenggaraan konser Coldplay setelah 6 tahun. Dimulai pada 18 Maret 2022, konser itu dipadati lebih dari 86.000 penggemar Coldplay. Adapun Kosta Rika dipilih sebagai negara pertama karena dianggap banyak mendukung energi terbarukan, termasuk juga jaringan listrik.Tur berlanjut ke Meksiko, Prancis, hingga Inggris. Tokyo akan menjadi negara Asia pertama yang disambangi Coldplay untuk gelaran Music of the Spheres kali ini. Sementara Malaysia akan menjadi negara terakhir yang didatangi penembang lagu Fix You itu.
3. Angkat Konsep Sustainability
Sebetulnya Coldplay sudah lama memiliki konsentrasi mengenai isu keberlanjutan dan lingkungan. Upaya terus dilakukan pihak Coldplay untuk menekan jumlah emisi demi menjaga kualitas lingkungan. Sebelum memulai tajuk Music of the Spheres pada 14 Oktober 2021 lalu, Coldplay merencanakan sekitar 50 persen emisi akan berkurang dibandingkan dengan tur A Head Full of Dreams pada 2016.Ragam gerakan keberlanjutan juga digaungkan Coldplay melalui kolaborasi dengan organisasi dan komunitas penggiat lingkungan. Selain merchandise yang dibuat dengan bahan-bahan daur ulang, mereka juga merencanakan menanam pohon untuk setiap tiket yang terjual dalam tajuk konser Music of the Spheres ini.
Bahkan, Coldplay punya tim khusus untuk menyelidiki setiap jejak karbon yang ditinggalkan dari rangkaian tur yang mereka jalani. Mereka bertugas untuk mempelajari jejak karbon tersebut dan berupaya menguranginya di tur selanjutnya.
Baca juga: Mengenal Xylobands, Gelang Menyala Coldplay yang Bikin Konser Makin Meriah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.