Foto Konser Coldplay (Sumber gambar: instagram.com/coldplay)

Mengenal Xylobands, Gelang Menyala Coldplay yang Bikin Konser Makin Meriah

10 May 2023   |   20:29 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Salah satu yang sering dibicarakan dalam konser Coldplay adalah permainan warna dan cahayanya yang terasa megah. Selain berasal dari lighting panggung, cahaya tersebut juga muncul dari gelang-gelang yang dipakai ratusan ribu penonton saat asyik menikmati konser sambil bersenandung dan melambaikan tangan.

Gelang penonton yang disebut Xylobands tersebut begitu terasa spesial di setiap konser Coldplay. Xylobands adalah salah satu elemen penting dari konser pelantun lagu Fix You yang membuat pertunjukkan tersebut terasa lebih magis.

Baca juga: Intip Makna Mendalam di Balik Lagu Fix You Coldplay

Setiap penonton yang memiliki tiket resmi akan otomatis mendapatkan Xylobands. Umumnya, gelang ini baru akan dibagikan ke penonton saat akan memasuki venue pertunjukan.

Sebelum acara dimulai, gelang LED ini masih belum aktif. Namun, saat konser berlangsung, gelang tersebut akan menyala dan menampilkan cahaya warna-warni.

Gelang tersebut terbilang unik, tetapi juga canggih. Xylobands dapat menyala dan redup mengikuti alunan musik yang sedang dimainkan Chris Martin. Hal ini tentu akan membuat sensasi menonton konser jadi lebih hidup dan seru.

Penonton konser tidak hanya akan menikmati sajian suara dan aksi panggung Cris Martin. Namun, permainan cahaya yang dihadirkan juga akan membuat pemandangan yang cantik di mata penonton. Bayangkan saja, ratusan ribu penonton yang memakai gelang yang sama akan menyaksikan kerlip cahaya yang indah.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Coldplay (@coldplay)


Bagi para personel Coldplay, Xylobands juga bukan sekadar gelang biasa penambah ceria suasana. Gelang tersebut punya arti penting bagi band ini dan membawa pesan besar dalam setiap konsernya.

Di dalam web resmi Coldplay, band ini dengan jelas menyebut bahwa gelang LED Xylobands yang dikenakan penonton adalah bagian dari pertunjukan mereka. Gelang tersebut juga bagian dari kampanye Coldplay terkait sustainibility.

Xylobands adalah gelang yang dibuat dari 100 persen bahan nabati yang dapat dikomposkan. Oleh karena itu, meski akan dipakai oleh ratusan ribu orang dalam waktu yang sama, gelang ini tetap membawa pesan keberlanjutan bagi setiap pemakainya.

Coldplay juga menyebut akan mengurangi produksi gelang hingga 80 persen. Yakni, dengan mengumpulkan, mensterilkan, dan mengisi ulang energinya setelah setiap pertunjukan.

Komponen elektronik tersebut akan digunakan kembali untuk gelang yang akan digunakan dalam tur selanjutnya. Dengan demikian, potensi sampah elektronik yang bisa timbul dapat diminimalisir.
 

Cerita Terciptanya Gelang Xylobands

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Coldplay (@coldplay)


Xylobands dan konser Coldplay seolah menjadi dua hal yang tak terpisahkan. Keduanya sama-sama saling melengkapi dan membuat pertunjukan yang ditampilkan jadi punya kesan lebih. Namun, ada perjalanan panjang di balik terciptanya gelang LED ini.

Jason Regler, penemu ide Xylobands, mengaku mendapatkan ide saat dirinya menonton Coldplay di Festival Glastonbury pada 2005, seperti dikutip dari laman resmi Coldplay. Suasana hatinya saat itu sedang buruk, tetapi kemudian berubah saat mendengarkan lagu Fix You dari Coldplay.

Lirik “light will guide you home” menjadi inspirasinya untuk menciptakan Xylobands. Idenya itu sempat tertunda, tetapi kemudian Coldplay merealisasikannya dalam sebuah konser fenomenal di Madrid.

Baca juga: Coldplay Berencana Setop Bikin Musik Mulai 2025

Konser itu pun kemudian diakui oleh Cris sebagai pertunjukan yang terindah. Sejak saat itu, Coldplay mulai rutin menggunakan gelang Xylobands tersebut. Sejumlah inovasi pun dihadirkan, seperti gelangnya yang bisa menjadi kompos. Pada akhirnya, ide ini tidak hanya berujung pada sebuah kemeriahan, tetapi juga pesan soal isu keberlanjutan yang kini menjadi fokus utama Coldplay.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Profil Drummer Coldplay Will Champion, Anak Arkeolog yang Kepincut Musik

BERIKUTNYA

Koalisi Seni Indonesia Bangun Sistem Pemantauan Kebebasan Berkesenian

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: