7 Cara Detoks Tubuh Secara Alami, Mudah & Bisa Dilakukan di Rumah
08 May 2023 |
12:00 WIB
Tubuh manusia mudah terpapar racun. Kontaminasi zat yang berdampak negatif bagi kesehatan itu terjadi setiap hari. Baik yang disengaja seperti merokok, atau yang tidak disengaja seperti paparan zat pewarna dari makanan hingga kualitas udara yang buruk.
Lantas apakah tubuh butuh pembuangan racun atau detoksifikasi? Memang, menurut Konsultasi Hematologi dan Onkologi Medik Eka Hospital Cibubur, dr. Andhika Rachman, tubuh sejatinya memiliki kemampuan untuk recovery dari zat-zat aktif dan berbahaya.
Namun, jika paparan tersebut terus terjadi terutama dalam jangka waktu panjang, pemulihan itu sulit terjadi bahkan berisiko menimbulkan penyakit serius. Sebagai contoh kebiasaan masyarakat mengonsumsi mie instan yang mengandung etilen oksida. Tidak jarang dari mereka mengonsumsinya setiap hari.
“Sehingga badan tidak siap recovery. Baru saja mau recovery, tetapi dipaparkan lagi. Karena tidak ada recovery, akan ada inflamasi kemudian mutasi genetik,” ujar Andhika saat berbincang dengan Hypeabis.id baru-baru ini.
Baca juga: Keracunan Makanan Tingkatkan Risiko Hepatitis A & Demam Tifoid
Oleh karena itu, dia menyarankan agar masyarakat sebaiknya memperhatikan rutinitas mengonsumsi mie instan. Alangkah lebih baik, lanjutnya, untuk mengonsumsi makanan sehat demi membantu tubuh menjalankan fungsinya dengan maksimal, termasuk membuang racun.
Dokter Naturopati dari Pause Studio, Charles Tabone mengatakan tubuh manusia selalu berusaha untuk menemukan keseimbangan, dan memiliki mekanisme bawaan yang tak terhitung jumlahnya untuk menetralkan, memproses, dan menghilangkan racun.
Meskipun ada banyak zat dan aktivitas alami yang dapat membantu tubuh dalam upaya detoksifikasinya, sebagian besar dapat diperoleh hanya dengan mengikuti pola makan atau gaya hidup sehat.
Namun, pada beberapa individu, Tabone berpendapat, suplemen vitamin dan mineral mungkin direkomendasikan untuk memastikan tubuh memiliki blok bangunan yang diperlukan untuk mendukung proses detoksifikasi alami ini.
Baca juga: Picu Keracunan, Kasus Jajanan Ciki Ngebul Sudah Layak Dianggap KLB?
Adapun pada tubuh, hati dan ginjal memiliki peran besar untuk melakukan detoksifikasi. Mengutip dr. Theresia Rina Yunita dari Klikdokter, hati mengandung jenis sel khusus yang mampu memakan zat racun. Sel ini disebut sebagai sel kupfer.
Sel kupfer akan mendetoksifikasi racun dalam darah dengan bantuan enzim dan zat kimia khusus yang disebut xenobiotik. Melalui beberapa tahap, enzim dan zat kimia dalam sel hati akan mengurai atau mengubah sifat dari zat racun sehingga dapat dikeluarkan melalui urine.
Sementara itu, ginjal merupakan bagian dari sistem penyaringan alami untuk tubuh yang bekerja membuang limbah, racun, dan kelebihan air dari darah. Bila terjadi masalah, akan ada gejala yang timbul seperti letih, sulit konsentrasi, susah tidur, kulit kering dan gatal, kaki bengkak, hingga keluar darah di urine.
Nah, untuk menjaga kedua organ ini dan tubuh tetap sehat dari racun, berikut langkah-langkah detoksifikasi alami yang bisa kamu lakukan di rumah.
Mengutip Healthline, air sangat dibutuhkan untuk membantu mengeluarkan zat sisa melalui urine. Tubuh manusia terdiri dari hampir 60 persen air. Jika kadarnya kurang, maka urine akan sulit terbentuk. Akibatnya, zat-zat sisa akan sulit untuk dibuang dan bisa memicu pembentukan kristal-kristal kecil atau dikenal dengan sebutan batu ginjal.
“Tetap terhidrasi sangat penting, sehingga racun dalam tubuh Anda dapat dikeluarkan secara teratur. Minum antara 2,5 hingga 3,5 liter air setiap hari,” sebut Nayan Patel, asisten profesor di University of Southern California, dikutip dari Forbes.
Nah, untuk mengeluarkan keringat itu, kamu bisa melakukan olahraga atau pergi ke sauna. Olahraga merupakan salah satu cara sehat untuk menjaga tubuh tetap bugar dan membantu tubuh mengeluarkan racun.
Cukup olahraga setidaknya 30 menit dalam sehari. Tabone menilai gerakan dan olahraga ringan juga dapat membantu meningkatkan fungsi usus, yang pada gilirannya meningkatkan ekskresi racun.
Lantas apakah tubuh butuh pembuangan racun atau detoksifikasi? Memang, menurut Konsultasi Hematologi dan Onkologi Medik Eka Hospital Cibubur, dr. Andhika Rachman, tubuh sejatinya memiliki kemampuan untuk recovery dari zat-zat aktif dan berbahaya.
Namun, jika paparan tersebut terus terjadi terutama dalam jangka waktu panjang, pemulihan itu sulit terjadi bahkan berisiko menimbulkan penyakit serius. Sebagai contoh kebiasaan masyarakat mengonsumsi mie instan yang mengandung etilen oksida. Tidak jarang dari mereka mengonsumsinya setiap hari.
“Sehingga badan tidak siap recovery. Baru saja mau recovery, tetapi dipaparkan lagi. Karena tidak ada recovery, akan ada inflamasi kemudian mutasi genetik,” ujar Andhika saat berbincang dengan Hypeabis.id baru-baru ini.
Baca juga: Keracunan Makanan Tingkatkan Risiko Hepatitis A & Demam Tifoid
Oleh karena itu, dia menyarankan agar masyarakat sebaiknya memperhatikan rutinitas mengonsumsi mie instan. Alangkah lebih baik, lanjutnya, untuk mengonsumsi makanan sehat demi membantu tubuh menjalankan fungsinya dengan maksimal, termasuk membuang racun.
Dokter Naturopati dari Pause Studio, Charles Tabone mengatakan tubuh manusia selalu berusaha untuk menemukan keseimbangan, dan memiliki mekanisme bawaan yang tak terhitung jumlahnya untuk menetralkan, memproses, dan menghilangkan racun.
Meskipun ada banyak zat dan aktivitas alami yang dapat membantu tubuh dalam upaya detoksifikasinya, sebagian besar dapat diperoleh hanya dengan mengikuti pola makan atau gaya hidup sehat.
Namun, pada beberapa individu, Tabone berpendapat, suplemen vitamin dan mineral mungkin direkomendasikan untuk memastikan tubuh memiliki blok bangunan yang diperlukan untuk mendukung proses detoksifikasi alami ini.
Baca juga: Picu Keracunan, Kasus Jajanan Ciki Ngebul Sudah Layak Dianggap KLB?
Adapun pada tubuh, hati dan ginjal memiliki peran besar untuk melakukan detoksifikasi. Mengutip dr. Theresia Rina Yunita dari Klikdokter, hati mengandung jenis sel khusus yang mampu memakan zat racun. Sel ini disebut sebagai sel kupfer.
Sel kupfer akan mendetoksifikasi racun dalam darah dengan bantuan enzim dan zat kimia khusus yang disebut xenobiotik. Melalui beberapa tahap, enzim dan zat kimia dalam sel hati akan mengurai atau mengubah sifat dari zat racun sehingga dapat dikeluarkan melalui urine.
Sementara itu, ginjal merupakan bagian dari sistem penyaringan alami untuk tubuh yang bekerja membuang limbah, racun, dan kelebihan air dari darah. Bila terjadi masalah, akan ada gejala yang timbul seperti letih, sulit konsentrasi, susah tidur, kulit kering dan gatal, kaki bengkak, hingga keluar darah di urine.
(Sumber: Unsplash/Vitalii Pavlyshynets)
1. Minum Air putih
Air adalah agen detoksifikasi alami. Semakin banyak air yang diminum, semakin murni darah kamu. Air mengeluarkan racun dari tubuh dan membantu organ berfungsi dengan baik.Mengutip Healthline, air sangat dibutuhkan untuk membantu mengeluarkan zat sisa melalui urine. Tubuh manusia terdiri dari hampir 60 persen air. Jika kadarnya kurang, maka urine akan sulit terbentuk. Akibatnya, zat-zat sisa akan sulit untuk dibuang dan bisa memicu pembentukan kristal-kristal kecil atau dikenal dengan sebutan batu ginjal.
“Tetap terhidrasi sangat penting, sehingga racun dalam tubuh Anda dapat dikeluarkan secara teratur. Minum antara 2,5 hingga 3,5 liter air setiap hari,” sebut Nayan Patel, asisten profesor di University of Southern California, dikutip dari Forbes.
2. Aktivitas Berkeringat
Salah satu cara menghilangkan racun dalam tubuh adalah dengan berkeringat. Mengutip Hellosehat, suatu penelitian menemukan bahwa kandungan arsenik, kadmium, timbal, dan merkuri terkandung di dalam keringat yang dikeluarkan.Nah, untuk mengeluarkan keringat itu, kamu bisa melakukan olahraga atau pergi ke sauna. Olahraga merupakan salah satu cara sehat untuk menjaga tubuh tetap bugar dan membantu tubuh mengeluarkan racun.
Cukup olahraga setidaknya 30 menit dalam sehari. Tabone menilai gerakan dan olahraga ringan juga dapat membantu meningkatkan fungsi usus, yang pada gilirannya meningkatkan ekskresi racun.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.