Du Anyam hingga Aneka Coklat, Deretan Produk Lokal yang Dibawa IKEA ke Pasar Global

Saat ini makin banyak produk buatan anak bangsa yang mulai dilirik oleh perusahaan internasional. Pasalnya, tak sedikit produk dari jenama lokal yang punya kualitas tinggi, serta memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial sehingga berpotensi menembus pasar global. 

Salah satu perusahaan internasional yang aktif menggandeng pelaku usaha kecil dan menengah adalah Indonesia untuk naik level ke tingkat global adalah IKEA. Ririn Basuki, Communications & PR Manager IKEA Indonesia, mengatakan bahwa perusahaan terus mendukung produk buatan Indonesia yang berkualitas dan punya dampak positif. 

Lantas apa saja produk lokal yang dipromosikan oleh IKEA ke skala pasar yang lebih besar? 

Baca juga: Kuasai Pasar Domestik, Brand Kecantikan Lokal Optimis Tembus Pasar Global
 

1. Du Anyam

Du Anyam merupakan sebuah kewirausahaan sosial asal Nusa Tenggara Timur yang didirikan oleh tiga sekawan: Azalea, Hanna, dan Melia. Dalam bahasa Flores, Du Anyam berarti anyaman Ibu.

Wirausaha sosial ini didirikan untuk mendukung para wanita di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Tujuannya untuk membantu memberdayakan perempuan di daerah ini dengan membuka 1.400 lapangan pekerjaan dan meningkatkan penghasilan daerah hingga 40 persen.

Usaha berbasis sosial ini juga telah berhasil meningkatkan kesejahteraan keluarga di NTT dengan menyediakan memberikan 4.800 paket sembako untuk para penenun, serta menyalurkan 350 beasiswa untuk anak-anak mereka.

Selain mampu meningkatkan kualitas hidup orang banyak, Du Anyam juga telah membantu mengembangkan tradisi mengolah bahan baku lokal berupa kerajinan tangan anyaman daun palem unik yang disebut sebagai 'Kepitang' (tenun pola heksagonal), yang dibentuk menjadi berbagai produk perabot rumah tangga seperti keranjang.

Kolaborasi dengan IKEA telah membantu Du Anyam untuk mengembangkan dampak yang lebih jauh ke arah penyediaan kualitas hidup yang lebih baik bagi penenun dan keluarga mereka, sekaligus menghadirkan lebih banyak produk buatan dalam negeri yang menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan.

Beberapa contoh produk hasil Du Anyam adalah adalah FARULL (keranjang anyaman daun palem) dan BUKSBO (stand tanaman terbuat dari rotan bambu). 
 

2. Aneka Coklat

Selain produk anyaman, IKEA Social Entrepreneurship juga telah bermitra dengan Aneka Coklat untuk menghadirkan produk makanan berupa cokelat organik berkualitas tinggi. Aneka Coklat merupakan usaha asal Jawa Timur yang bertujuan menciptakan pertanian cokelat ramah lingkungan dan bertanggung-jawab, serta tetap menghasilkan produk berkualitas tinggi.

Aneka Coklat mengusung konsep "farmer-to-bar", di mana mereka membeli biji berkualitas tinggi langsung dari petani dengan harga yang adil. Selain itu, para petani kakao juga diberikan bantuan melalui program pelatihan untuk mempelajari teknik pertanian organik, fermentasi, dan konservasi. Aneka juga membekali mereka dengan alat-alat yang dibutuhkan untuk pertanian dan pengolahan kakao.

Dalam kolaborasi ini, IKEA dapat menghadirkan cita rasa baru dalam serangkaian cokelat dengan enam varian rasa (cabai, cokelat susu, cokelat hitam, kopi, karamel, dan kelapa) yang unik dan berkualitas. Tidak hanya lezat, produk cokelat ini juga membawa dampak positif bagi lingkungan dan petani cokelat, khususnya di daerah Jawa Timur. 
 

3. Produk Lainnya

Selain produk anyaman dan cokelat, ada pula produk IKEA lain yang merupakan buatan Indonesia seperti keranjang rotan (BRANÄS dan TRUMMIS), mainan boneka (BLÅHAJ dan DJUNGELSKOG), perabot (MASTHOLMEN, AGEN), bantal dudukan  (FAMNIG HJÄRTA), matras (HÖVÅG) dan masih banyak lagi.

“Melalui kolaborasi dan semangat kewirausahaan, kami yakin akan memberikan kontribusi positif untuk memajukan produk buatan Indonesia ke pasar dunia. Oleh karena itu, kami selalu berantusias dalam mencari kemitraan baru untuk merealisasikan visi kami,” ujar Ririn.

Baca juga: Kontribusi Ekspor UMKM Masih Rendah, Begini Strategi Bawa Brand Lokal Go Global

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah