Sejarah Hari Palang Merah Internasional yang Diinisiasi Jean Henry Dunant
08 May 2023 |
09:46 WIB
Hari Palang Merah Internasional diperingati 8 Mei setiap tahunnya. Peringatan ini bertujuan untuk merayakan kemanusiaan yang digerakkan oleh Palang Merah Internasional, sekaligus penghormatan pada Jean Henry Dunant, pelopor gerakan Palang Merah dunia.
Palang Merah Internasional merupakan jaringan kemanusiaan yang didirikan pada 1863. Gerakan ini memiliki misi untuk meringankan penderitaan manusia, termasuk melindungi kehidupan dan masalah kesehatan akibat konflik bersenjata dan keadaan darurat lainnya.
Baca juga: Menengok Sejarah Palang Merah Indonesia
Peringatan Hari Palang Merah Internasional merupakan waktu yang tepat untuk mengapresiasi mereka yang telah membuat dunia jadi lebih baik. Tahun ini, gerakan tersebut mengusung tema Everything We Do Comes #fromtheheart atau Semua yang kami lakukan berasal #darihati.
Empat tahun sebelumnya, pada 1859 Dunant melakukan lawatan untuk bertemu Kaisar Perancis, Napoleon III. Namun dalam perjalanannya dia banyak menemukan korban perang yang tidak dirawat akibat pertempuran Solferino, antara pasukan Perancis, Italia yang melawan Austria.
Marah dan iba dengan keadaan tersebut, Dunant pun berinisiatif untuk bekerjasama dengan penduduk setempat. Mereka langsung mengirimkan bantuan untuk menolong para korban perang dan merawatnya dengan layak bersama perawat dan para sukarelawan.
Setelah kembali ke Swiss, Dunant lalu menuangkan kesan dan pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul A Memory of Solferino, yang menggemparkan seluruh Eropa hingga dia mengusulkan pembentukan lembaga bantuan untuk program kemanusiaan akibat perang.
Adapun lembaga tersebut, usul Dunant dalam bukunya, akan terdiri dari para sukarelawan yang dilatih pada masa damai untuk program kemanusiaan. Salah satunya untuk untuk memberikan bantuan yang netral dan tidak memihak serta meringankan penderitaan di masa perang.
Pada 1863, beberapa orang yang tergerak hatinya pun bergabung dengan Henry Dunant untuk mengembangkan gagasan tersebut. Mereka lalu membentuk Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera, yang sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC).
Dalam perkembangannya, beberapa negara juga mendirikan organisasi sukarelawan yang bertugas untuk membantu petugas medis angkatan darat di medan perang. Saat ini, organisasi tersebut dikenal dengan nama Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.
Kemudian pada1864, atas inisiasi pemerintah federal Swiss diadakan Konferensi Internasional. Saat itu beberapa negara berusaha untuk menetapkan “Konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang” dalam rangka mengimplementasikan ide Henry Dunant.
Pada 1949, konvensi ini berkembang menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV atau Konvensi Palang Merah. Konvensi ini merupakan salah satu komponen dari Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI), yaitu suatu ketentuan internasional yang mengatur tentang perlindungan dan bantuan terhadap korban perang di seluruh penjuru dunia.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Palang Merah Internasional merupakan jaringan kemanusiaan yang didirikan pada 1863. Gerakan ini memiliki misi untuk meringankan penderitaan manusia, termasuk melindungi kehidupan dan masalah kesehatan akibat konflik bersenjata dan keadaan darurat lainnya.
Baca juga: Menengok Sejarah Palang Merah Indonesia
Selamat Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia, 8 Mei 2023. "Everything We Do Comes" #fromtheheart #MenolongSepenuhHati #RCRCday2023 pic.twitter.com/P06LOO8joT
— PMI Provinsi DKI Jakarta (@PMI_DKI_Jakarta) May 8, 2023
Peringatan Hari Palang Merah Internasional merupakan waktu yang tepat untuk mengapresiasi mereka yang telah membuat dunia jadi lebih baik. Tahun ini, gerakan tersebut mengusung tema Everything We Do Comes #fromtheheart atau Semua yang kami lakukan berasal #darihati.
Sejarah Palang Merah Internasional
Melansir laman British Red Cross, sejarah lahirnya gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Internasional dimulai pada 1863. Gerakan kemanusiaan ini pertama kali diinisiasi oleh pengusaha asal Swiss, yakni Henry Dunant.Empat tahun sebelumnya, pada 1859 Dunant melakukan lawatan untuk bertemu Kaisar Perancis, Napoleon III. Namun dalam perjalanannya dia banyak menemukan korban perang yang tidak dirawat akibat pertempuran Solferino, antara pasukan Perancis, Italia yang melawan Austria.
Marah dan iba dengan keadaan tersebut, Dunant pun berinisiatif untuk bekerjasama dengan penduduk setempat. Mereka langsung mengirimkan bantuan untuk menolong para korban perang dan merawatnya dengan layak bersama perawat dan para sukarelawan.
Setelah kembali ke Swiss, Dunant lalu menuangkan kesan dan pengalaman tersebut kedalam sebuah buku berjudul A Memory of Solferino, yang menggemparkan seluruh Eropa hingga dia mengusulkan pembentukan lembaga bantuan untuk program kemanusiaan akibat perang.
Adapun lembaga tersebut, usul Dunant dalam bukunya, akan terdiri dari para sukarelawan yang dilatih pada masa damai untuk program kemanusiaan. Salah satunya untuk untuk memberikan bantuan yang netral dan tidak memihak serta meringankan penderitaan di masa perang.
Pada 1863, beberapa orang yang tergerak hatinya pun bergabung dengan Henry Dunant untuk mengembangkan gagasan tersebut. Mereka lalu membentuk Komite Internasional untuk bantuan para tentara yang cedera, yang sekarang disebut Komite Internasional Palang Merah atau International Committee of the Red Cross (ICRC).
Dalam perkembangannya, beberapa negara juga mendirikan organisasi sukarelawan yang bertugas untuk membantu petugas medis angkatan darat di medan perang. Saat ini, organisasi tersebut dikenal dengan nama Perhimpunan Nasional Palang Merah atau Bulan Sabit Merah.
Kemudian pada1864, atas inisiasi pemerintah federal Swiss diadakan Konferensi Internasional. Saat itu beberapa negara berusaha untuk menetapkan “Konvensi perbaikan kondisi prajurit yang cedera di medan perang” dalam rangka mengimplementasikan ide Henry Dunant.
Pada 1949, konvensi ini berkembang menjadi Konvensi Jenewa I, II, III dan IV atau Konvensi Palang Merah. Konvensi ini merupakan salah satu komponen dari Hukum Perikemanusiaan Internasional (HPI), yaitu suatu ketentuan internasional yang mengatur tentang perlindungan dan bantuan terhadap korban perang di seluruh penjuru dunia.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.