Sebagian Orang Tua Belum Paham tentang Kebutuhan Gizi Anak
17 February 2023 |
12:41 WIB
1
Like
Like
Like
Video seorang ibu yang memberikan susu kental manis untuk anaknya viral beberapa waktu lalu. Banyak pihak mengecam tindakan tersebut, bahkan Presiden Joko Widodo juga langsung mengingatkan kader posyandu dan BKKBN lebih gencar memberikan penyuluhan kesehatan ke masyarakat.
Koalisi Peduli Kesehatan Masyarakat (Kopmas) mengungkap temuan menarik terkait fenomena tersebut. Kopmas menganggap kasus ibu-ibu viral yang memberikan susu kental manis ke anaknya adalah fenomena gunung es. Artinya, masih ada ibu-ibu lain yang melakukan hal serupa.
Menurut Sekjen Kopmas Yuli Supriarty, harga susu kental manis yang relatif murah membuat minuman ini banyak dibeli oleh ibu-ibu. Lantaran lebih murah, mereka pun memberikan kental manis tersebut sebagai susu untuk anak.
Baca juga: Makin Banyak Balita Indonesia yang Kurus, Ahli Gizi Beberkan Biang Keladinya
Padahal, kental manis bukanlah susu karena kandungan gulanya jauh lebih banyak. Sayangnya, masyarakat tidak paham kandungan yang tertera di kental manis tersebut.
Temuan ini menunjukkan bahwa edukasi dan sosialisasi gizi belum menjangkau masyarakat secara luas. Di sisi lain, kata Yuli, transparansi kandungan gula dalam produk kental manis juga dinilai masih minim.
“Sepanjang 2020-2022, kami masih menemukan adanya masyarakat, terutama orang tua yang masih memberikan kental manis sebagai pengganti susu untuk anak,” ujar Yuli di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Dirinya pun meminta berbagai pihak terkait untuk saling berkolaborasi untuk meningkatkan literasi gizi untuk para orang tua di Indonesia. Yuli menganggap masalah utama dari temuan ini adalah minimnya tingkat pengetahuan orang tua tentang kebutuhan gizi anak.
Baca juga: Viral Bayi Diberi Minum Kopi Kemasan, Ahli Gizi Peringatkan Bahayanya
Koalisi Peduli Kesehatan Masyarakat (Kopmas) mengungkap temuan menarik terkait fenomena tersebut. Kopmas menganggap kasus ibu-ibu viral yang memberikan susu kental manis ke anaknya adalah fenomena gunung es. Artinya, masih ada ibu-ibu lain yang melakukan hal serupa.
Menurut Sekjen Kopmas Yuli Supriarty, harga susu kental manis yang relatif murah membuat minuman ini banyak dibeli oleh ibu-ibu. Lantaran lebih murah, mereka pun memberikan kental manis tersebut sebagai susu untuk anak.
Baca juga: Makin Banyak Balita Indonesia yang Kurus, Ahli Gizi Beberkan Biang Keladinya
Padahal, kental manis bukanlah susu karena kandungan gulanya jauh lebih banyak. Sayangnya, masyarakat tidak paham kandungan yang tertera di kental manis tersebut.
(Sumber gambar: Freepik)
Temuan ini menunjukkan bahwa edukasi dan sosialisasi gizi belum menjangkau masyarakat secara luas. Di sisi lain, kata Yuli, transparansi kandungan gula dalam produk kental manis juga dinilai masih minim.
“Sepanjang 2020-2022, kami masih menemukan adanya masyarakat, terutama orang tua yang masih memberikan kental manis sebagai pengganti susu untuk anak,” ujar Yuli di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Dirinya pun meminta berbagai pihak terkait untuk saling berkolaborasi untuk meningkatkan literasi gizi untuk para orang tua di Indonesia. Yuli menganggap masalah utama dari temuan ini adalah minimnya tingkat pengetahuan orang tua tentang kebutuhan gizi anak.
Baca juga: Viral Bayi Diberi Minum Kopi Kemasan, Ahli Gizi Peringatkan Bahayanya
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.