Daftar Kuliner Khas Tahun Baru di Berbagai Negara yang Bawa Keberuntungan
27 December 2022 |
12:00 WIB
Malam tahun baru tidak lengkap rasanya tanpa suguhan kuliner yang membuat suasana jadi lebih hangat dan ceria bersama orang-orang tercinta. Bahkan, tidak sedikit orang di berbagai belahan dunia yang merayakan pergantian tahun ini dengan makan bersama hidangan khas di masing-masing negaranya.
Di Indonesia, mayoritas masyarakat terutama di perkotaan membakar ayam, ikan, jagung, atau menu barbekyu lainnya sebagai hidangan yang menemani detik-detik pergantian tahun baru. Sementara itu di negara lain, ada yang menyajikan mie, kacang-kacangan, hingga buah sebagai hidangannya.
Beberapa kudapan hingga masakan itu dipercaya dapat membawa keberuntungan. Apa saja kuliner khas menyambut malam pergantian tahun di sejumlah negara? Yuk simak dalam ulasan berikut ini.
Baca juga: 5 Tradisi Unik Perayaan Tahun Baru di Sejumlah Negara, Ada Badendang Rotang di Maluku
Menurut filosofi, kacang polong melambangkan kerendahan hati, yang pada gilirannya membawa keberuntungan untuk tahun yang akan datang. Sementara itu, collard greens yang berwarna hijau dianggap mewakili uang. Dengan demikian, hidangan ini juga bentuk dari doa yang mengharapkan keberuntungan dan kemakmuran pada tahun yang baru.
Menurut penulis buku masak dan kontributor New York Times, Jessica B. Harris, Hoppin’ John berasal dari budak Afrika dalam perjalanan ke Amerika pada abad ke-19. Orang Afrika itu akhirnya selamat dari perbudakan dan hidup sejahtera setelah menanam kacang polong bermata hitam. Hingga sekarang, makanan tersebut jadi hidangan yang disuguhkan pada momen pergantian tahun.
Pada malam tahun baru, banyak penduduk Jepang yang menikmati semangkuk mie soba hangat, dikenal sebagai toshikoshi soba atau mi yang melewati tahun. Menjadi tradisi pergantian tahun di Negeri Sakura, soba merupakan mi panjang dan tipis yang melambangkan umur panjang.
Berasal dari abad ke-13 atau ke-14, menurut beberapa sejarawan, soba menandakan kekuatan dan ketahanan, karena tanaman soba itu sendiri memantul kembali bahkan setelah diratakan oleh angin dan hujan. Pada masa itu, seorang penguasa kaya mentraktir penduduk yang kelaparan dengan mi soba pada hari terakhir di penghujung tahun.
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Spesial Merayakan Tahun Baru 2023, Ada Bali dan Bandung
Di Indonesia, mayoritas masyarakat terutama di perkotaan membakar ayam, ikan, jagung, atau menu barbekyu lainnya sebagai hidangan yang menemani detik-detik pergantian tahun baru. Sementara itu di negara lain, ada yang menyajikan mie, kacang-kacangan, hingga buah sebagai hidangannya.
Beberapa kudapan hingga masakan itu dipercaya dapat membawa keberuntungan. Apa saja kuliner khas menyambut malam pergantian tahun di sejumlah negara? Yuk simak dalam ulasan berikut ini.
Baca juga: 5 Tradisi Unik Perayaan Tahun Baru di Sejumlah Negara, Ada Badendang Rotang di Maluku
1. Hoppin' John, Amerika Selatan
Penduduk Amerika bagian selatan memiliki menu tradisional untuk perayaan tahun baru yang disebut Hoppin’ John. Hidangan ini berupa campuran kacang polong bermata hitam, nasi, dan daging babi. Hoppin’ John sering disajikan dengan collard greens dan roti jagung.Menurut filosofi, kacang polong melambangkan kerendahan hati, yang pada gilirannya membawa keberuntungan untuk tahun yang akan datang. Sementara itu, collard greens yang berwarna hijau dianggap mewakili uang. Dengan demikian, hidangan ini juga bentuk dari doa yang mengharapkan keberuntungan dan kemakmuran pada tahun yang baru.
Menurut penulis buku masak dan kontributor New York Times, Jessica B. Harris, Hoppin’ John berasal dari budak Afrika dalam perjalanan ke Amerika pada abad ke-19. Orang Afrika itu akhirnya selamat dari perbudakan dan hidup sejahtera setelah menanam kacang polong bermata hitam. Hingga sekarang, makanan tersebut jadi hidangan yang disuguhkan pada momen pergantian tahun.
2. Toshikoshi Soba, Jepang
Pada malam tahun baru, banyak penduduk Jepang yang menikmati semangkuk mie soba hangat, dikenal sebagai toshikoshi soba atau mi yang melewati tahun. Menjadi tradisi pergantian tahun di Negeri Sakura, soba merupakan mi panjang dan tipis yang melambangkan umur panjang.Berasal dari abad ke-13 atau ke-14, menurut beberapa sejarawan, soba menandakan kekuatan dan ketahanan, karena tanaman soba itu sendiri memantul kembali bahkan setelah diratakan oleh angin dan hujan. Pada masa itu, seorang penguasa kaya mentraktir penduduk yang kelaparan dengan mi soba pada hari terakhir di penghujung tahun.
Baca juga: 5 Destinasi Wisata Spesial Merayakan Tahun Baru 2023, Ada Bali dan Bandung
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.