Ilustrasi (sumber gambar : myriqm zilles / unsplash)

5 Tradisi Unik Perayaan Tahun Baru di Sejumlah Negara, Ada Badendang Rotang di Maluku

25 December 2022   |   21:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Banyak cara yang dilakukan masyarakat untuk merayakan malam pergantian tahun. Umumnya, kemeriahan malam tahun baru dirayakan dengan meniup terompet sambil menikmati atraksi pesta kembang api, serta panggung hiburan dari para artis dan penyanyi yang dihadirkan di sejumlah tempat.

Namun, ada tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat dari berbagai negara dalam menyambut datangnya tahun baru, mulai dari bermain bola api hingga melemparkan piring ke rumah tetangga.

Baca juga: Simak 5 Tips Bikin Resolusi Tahun Baru Anti Gagal

Ingin tahu seperti apa saja tradisi-tradisi unik dalam menyambut pergantian tahun baru? Berikut ulasannya.


1. HogmanaySkotlandia

Perayaan tahun baru di Skotlandia, Inggris Raya dikenal dengan istilah Hogmanay. Perayaan ini biasanya dilaksanakan selama 3 atau 4 hari dan mencapai puncaknya pada malam pergantian tahun 31 Desember.

Banyak yang meyakini bahwa Hogmanay ini merupakan tradisi kebudayaan yang dibawa Bangsa Viking saat menyerang Skotlandia untuk merayakan solstis (titik balik matahari) musim dingin pada bulan Desember sambil berpesta pora.

Perayaan ini dimulai dengan prosesi dan festival parade api obor yang sangat meriah dan diikuti ribuan orang. Ada pula yang menari dengan kostum viking sambil menimang bola api. Kemudian dilanjutkan dengan berbagai pesta dan perayaan yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat sambil saling bertukar kado.

Pada malam pergantian tahun baru, masyarakat berkumpul bersama sambil bergandengan tangan menyaksikan kemeriahan pesta kembang api dan meriam yang ditembakkan dari Istana Edinburgh sambil menyanyikan lagu Auld Lang Syne.
 

2. Badendang Rotang, Maluku, Indonesia

Ada satu tradisi perayaan unik menyambut tahun baru di salah satu provinsi di Indonesia tepatnya di Maluku Tengah, yaitu tradisi Badendang Rotang. Tradisi unik yang sudah dilaksanakan turun temuran menjelang pergantian tahun baru ini menggabungkan antara tradisi badendang dan hela rotan.

Sebelum memulai acara, para warga melakukan persiapan dan memanjatkan doa bersama-sama. Mereka lantas mengikat atau menganyam empat utas rotan menjadi satu. Setelah dianyam, rotan tersebut diletakkan di tengah jalan utama kemudian warga mulai berdatangan memegang rotan sambil berdendang menyanyikan lagu-lagu berlirik pantun mengelilingi kampung secara bersama-sama.

Pada waktu-waktu tertentu, pemimpin dendang akan memberikan aba-aba, dan warga harus siap menarik anyaman rotan seperti tarik tambang. Tradisi ini sekaligus mengasah kekompakkan dan rasa persaudaraan antarwarga.

Setelah sehari semalam melakukan tradisi ini, keesokan harinya masyarakat melakukan makan bersama. Kemudian, rotan yang dianyaman kemarin diarak bersama-sama menuju pantai dan akan ditenggelamkan seluruhnya ke laut tanpa ada yang tersisa karena diyakini jika masih ada sisa maka akan mendatangkan penyakit bagi masyarakat di tahun mendatang.


3. Nochevieja, Spanyol

Ada satu tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Spanyol saat menyambut dan merayakan tahun baru atau yang disebut nochevieja atau Fin de Ano yaitu memakan 12 anggur satu per satu mengikuti bunyi lonceng jam saat pergantian tahun.

Jika berhasil menghabiskan 12 anggur hingga bunyi lonceng berakhir, diyakini orang tersebut akan mendapat keberuntungan pada tahun mendatang.

Setelah menghabiskan 12 anggur tepat di malam tahun baru, masyarakat akan saling memberi selamat sambil bersulang minum segelas anggur bersoda dan menikmati roti panggang dan berbagai camilan.

Menariknya, pada saat malam pergantian tahun baru masyarakat juga mengenakan pakain dalam berwarna merah yang dipercaya bisa mendatangkan kebaikan.


4. Tradisi Vasilopita, Yunani

Masyarakat Yunani memiliki hidangan spesial yang disajikan pada saat pergantian tahun yaitu Vasilopita atau dikenal dengan Kue Basil. Vasilopita dibuat dengan menambahkan koin di dalamnya sebagai simbol keberuntungan sekaligus untuk menghormati salah satu orang suci di Yunani yaitu Santo Basil Agung yang memiliki komunitas kaum Basiliad.

Cerita di balik kue tradisional ini adalah ketika kaisar mengenakan pajak yang sangat besar pada kawanan Basil, orang-orang bahkan harus memberikan perhiasan mereka untuk membayar pajak ini. Namun St Basil telah mencela keputusan ini hingga akhirnya kaisar mengembalikan perhiasan tersebut.

Lantaran St Basil tidak tahu perhiasan mana yang menjadi milik siapa, dia membuat kue dengan perhiasan itu dan memotongnya menjadi beberapa bagian untuk rakyatnya. Dia berdoa agar itu jatuh ke tangan pemiliknya dan secara ajaib rakyatnya menerima potongan itu dengan barang-barang mereka.

Dalam tradisi vasilopita ini, setiap rumah tangga membuat kue dan memotong kue spesial ini pada menit-menit pertama tahun baru.

Vasilopita dipotong dengan terlebih dahulu membuat salib, kemudian memisahkan dua irisan pertama, satu untuk Kristus dan satu untuk rumah tangga. Kemudian dibagi rata di antara anggota keluarga dan teman, dari yang tertua sampai yang termuda.

Koin dimasukkan ke dalam adonan sebelum dipanggang. Siapa pun yang mendapatkan koin akan diberkati dengan keberuntungan di tahun baru. Selain itu, masyarakat Yunani juga mememiliki tradisi menggantung bawang atau buah delima di depan pintu rumah, sebuah ritual yang sangat penting untuk memastikan tahun baru dipenuhi dengan banyak berkah dan keberuntungan.


5. Hoppe ind i det nye år, Denmark

Untuk menyambut perayaan Tahun Baru, masyarakat Denmark memiliki tradisi unik yaitu melemparkan piring dan gelas yang tidak terpakai ke depan pintu keluarga dan teman. Hal itu dilakukan untuk mengusir roh jahat sekaligus untuk mendapatkan keberuntungan semakin banyak piring yang ditemukan di luar rumah (depan pintu) maka akan semakin banyak keberuntungan yang didapatkan pada Tahun Baru.

Baca juga: Tradisi Unik Perayaan Tahun Baru di Berbagai Negara, Mengecat pintu hingga Bunyikan Lonceng

Di samping itu, tradisi unik lainnya yang menjadi ciri khas masyarakat Denmark dalam menyambut pergantian tahun baru adalah berdiri di atas kursi dan melompat bersama tepat pukul 12 malam sebagai perayaan untuk "melompat" ke tahun baru dengan harapan bisa mendapat keberuntungan.

Perayaan ini dikenal juga dengan sebutan "hoppe ind i det nye år" - diterjemahkan sebagai "melompat atau melompat ke tahun baru".

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Ilustrator Yessiow Gaungkan Nama Indonesia di Panggung Seni Mural Internasional

BERIKUTNYA

Mengenang Ridwan Saidi, Kiprah Karier Sang Budayawan Betawi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: