Bunda, Ini Dampak Kesehatan Jika Anak Kurang Minum Air Mineral
30 September 2022 |
07:51 WIB
1
Like
Like
Like
Hidrasi sangat penting bagi manusia. Apabila tidak terhidrasi dengan baik, maka kandungan air di dalam tubuh akan berkurang dan fungsi-fungsi tubuh tidak bisa berjalan dengan baik, termasuk ginjal. Tahukah Genhype, air merupakan komponen terbesar pada tubuh manusia, termasuk anak-anak?
Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi Anak RS Pondok Indah-Bintaro Jaya Cahyani Gita Ambarsari, mengatakan sekitar 60 persen komposisi tubuh manusia dewasa berasal dari air. Air dalam tubuh juga memiliki banyak fungsi penting. Air merupakan komponen pembentuk sel, cairan tubuh, dan volume darah.
Air juga membantu mengatur suhu tubuh, sebagai media transportasi nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, sebagai media pembuangan zat sisa metabolisme tubuh, mencegah konstipasi. Kemudian, menjadi cairan pelicin untuk pergerakan sendi dan mata. Lalu, menjaga kelembapan kulit, saluran pencernaan, dan saluran pernapasan.
Tanpa konsumsi cairan yang cukup, kandungan air dalam tubuh dapat berkurang. Hal ini terjadi karena dalam melakukan fungsinya, air juga akan dikeluarkan dari tubuh.
Baca juga: Minum Air Dingin Setelah Konsumsi Makanan Berminyak, Benarkah Berbahaya?
Sebagai contoh, untuk membuang zat sisa metabolisme, zat sisa ini akan dilarutkan dalam air, baru kemudian dikeluarkan dalam bentuk urine dari ginjal, keringat dari kulit, dan tinja dari saluran pencernaan. Penguapan air melalui kulit dan paru-paru juga merupakan salah satu cara untuk mengendalikan dan mempertahankan suhu tubuh.
Secara terperinci, Gita menjabarkan air yang ada dalam tubuh akan dikeluarkan setiap hari dalam bentuk urine sebanyak 60 persen, penguapan dari kulit dan paru-paru 35 persen, serta tinja 5 persen. Itulah mengapa penting untuk mempertahankan kandungan air dalam tubuh dengan konsumsi cairan yang cukup setiap harinya sangat penting, terlebih bagi bayi dan anak-anak.
Mengapa hidrasi sangat penting bagi anak? Gita menjelaskan alasan pertama, anak memiliki komposisi tubuh yang berbeda dibandingkan orang dewasa. Volume otot, lemak, dan tulangnya belum sebesar orang dewasa. Karenanya, tubuh anak didominasi oleh proporsi kandungan air yang lebih besar.
Semakin muda usia seorang anak, akan semakin besar pula komposisi air dalam tubuhnya. "Sekitar 80 persen berat badan bayi terdiri dari air," ujarnya, Jumat (30/9/2022).
Baca juga: Bisa Fatal, Intip 5 Bahaya Terlalu Banyak Minum Air Putih
Selain itu, luas permukaan tubuh anak secara proporsional lebih besar daripada orang dewasa. Seorang dewasa memiliki luas permukaan tubuh 0,26 sentimeter persegi untuk setiap sentimeter kubik volume tubuhnya. Sementara itu, anakya atau bayi memiliki luas permukaan tubuh 1,32 sentimeter persegi untuk sentimeter kubik volume tubuhnya.
Seperti dijelaskan sebelumnya, tubuh secara alami mengalami kehilangan cairan melalui permukaan kulit. Oleh sebab itu kata Gita, bayi dengan luas permukaan tubuh lebih besar daripada dewasa, akan lebih mudah mengalami dehidrasi dibandingkan dengan orang dewasa.
Alasan kedua, anak juga memiliki kebutuhan metabolisme yang lebih tinggi daripada orang dewasa sebagai dampak dari tumbuh kembang tubuhnya. Air amatlah penting untuk membantu proses perkembangan fungsi-fungsi organ dalam tubuh anak. Hal inilah yang menyebabkan hilangnya air atau pergantian cairan dan zat terlarut pada anak terjadi lebih cepat dibandingkan pada orang dewasa.
Selain itu, Gita menyebut ada mekanisme protektif tubuh untuk mencegah kehilangan air berlebih, contohnya rasa haus, yang sering sekali belum sempurna pada anak. "Sebagian besar anak masih kurang peka dan tidak cepat untuk mengenali atau merasakan rasa haus tersebut," tuturnya.
Baca juga: Simak Ragam Manfaat Minum Air Putih Bagi Tubuh
Hidrasi yang cukup juga dapat membantu ginjal membuang zat sisa dari darah dalam bentuk urine, karena terdapat 60 persen air yang akan dibuang oleh tubuh melalui urine.
Selain itu, air yang cukup juga dapat mencegah kristal-kristal pembentuk batu untuk mengendap dan saling menempel, serta membantu pembilasan “flushing” saluran kemih atau membuang bakteri penyebab infeksi dari saluran kemih. Dengan kata lain, hidrasi yang cukup dapat menurunkan risiko terbentuknya batu ginjal ataupun infeksi saluran kemih yang dapat merusak ginjal.
"Kesimpulannya, kurangnya hidrasi dapat mengganggu fungsi ginjal, bahkan merusak ginjal," ujarnya.
Baca juga: Heboh Somasi Minuman Manis, Ini 5 Manfaat Air Mineral
Gita menjelaskan setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi mengandung air, hanya saja dengan komposisi yang berbeda. Umumnya, sekitar 20 persen dari kebutuhan air harian akan diperoleh dari makanan, terutama buah dan sayur yang memiliki kandungan air yang tinggi, sedangkan 80 persen sisanya dipenuhi dari minuman.
Oleh sebab itu, Gita menilai cairan atau produk minuman apapun yang diminum akan berperan dalam mencukupi kebutuhan hidrasi harian karena mengandung air. "Akan tetapi, air putih atau air mineral adalah sumber cairan yang terbaik karena tidak mengandung gula dan kalori," tegasnya.
Penelitian menunjukkan bahwa cairan yang berwarna, seperti susu, atau memiliki rasa, misalnya dengan gula, akan lebih disukai oleh anak. Namun perlu diingat, cairan yang berwarna dan manis ini mengandung kalori, sehingga harus dikonsumsi secara hati-hati.
Penelitian pun menunjukkan bahwa tambahan gula pada minuman anak merupakan salah satu penyebab kejadian berat badan berlebih atau obesitas dan penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit ginjal kronis, pada saat dia berusia dewasa.
Apabila anak kurang menyukai air putih, Gita menyampaikan ada beberapa trik yang dapat dilakukan untuk memastikan konsumsi cairan harian anak tetap terpenuhi dan berasal dari minuman yang sehat.
Pertama, menaruh potongan buah segar ke dalam air putih sebagai penambah rasa. Kedua, memilih susu sapi atau susu kedelai dengan rasa plain. Ketiga, bisa memberk air kelapa tanpa pemanis. Keempat, dengan jus buah tanpa tambahan susu ataupun gula.
Sebaliknya, produk minuman seperti soda, susu, atau jus buah dengan tambahan gula dan pewarna, serta minuman berkafein, sebaiknya dihindari. Gita menerangkan, produk minuman ini mengandung tambahan kalori kosong. "Kalori tanpa nilai nutrisi ini dapat memperberat kerja ginjal, terutama pada anak berusia kurang dari 5 tahun," terangnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi Anak RS Pondok Indah-Bintaro Jaya Cahyani Gita Ambarsari, mengatakan sekitar 60 persen komposisi tubuh manusia dewasa berasal dari air. Air dalam tubuh juga memiliki banyak fungsi penting. Air merupakan komponen pembentuk sel, cairan tubuh, dan volume darah.
Air juga membantu mengatur suhu tubuh, sebagai media transportasi nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh, sebagai media pembuangan zat sisa metabolisme tubuh, mencegah konstipasi. Kemudian, menjadi cairan pelicin untuk pergerakan sendi dan mata. Lalu, menjaga kelembapan kulit, saluran pencernaan, dan saluran pernapasan.
Tanpa konsumsi cairan yang cukup, kandungan air dalam tubuh dapat berkurang. Hal ini terjadi karena dalam melakukan fungsinya, air juga akan dikeluarkan dari tubuh.
Baca juga: Minum Air Dingin Setelah Konsumsi Makanan Berminyak, Benarkah Berbahaya?
Sebagai contoh, untuk membuang zat sisa metabolisme, zat sisa ini akan dilarutkan dalam air, baru kemudian dikeluarkan dalam bentuk urine dari ginjal, keringat dari kulit, dan tinja dari saluran pencernaan. Penguapan air melalui kulit dan paru-paru juga merupakan salah satu cara untuk mengendalikan dan mempertahankan suhu tubuh.
Secara terperinci, Gita menjabarkan air yang ada dalam tubuh akan dikeluarkan setiap hari dalam bentuk urine sebanyak 60 persen, penguapan dari kulit dan paru-paru 35 persen, serta tinja 5 persen. Itulah mengapa penting untuk mempertahankan kandungan air dalam tubuh dengan konsumsi cairan yang cukup setiap harinya sangat penting, terlebih bagi bayi dan anak-anak.
Mengapa hidrasi sangat penting bagi anak? Gita menjelaskan alasan pertama, anak memiliki komposisi tubuh yang berbeda dibandingkan orang dewasa. Volume otot, lemak, dan tulangnya belum sebesar orang dewasa. Karenanya, tubuh anak didominasi oleh proporsi kandungan air yang lebih besar.
Semakin muda usia seorang anak, akan semakin besar pula komposisi air dalam tubuhnya. "Sekitar 80 persen berat badan bayi terdiri dari air," ujarnya, Jumat (30/9/2022).
Baca juga: Bisa Fatal, Intip 5 Bahaya Terlalu Banyak Minum Air Putih
Selain itu, luas permukaan tubuh anak secara proporsional lebih besar daripada orang dewasa. Seorang dewasa memiliki luas permukaan tubuh 0,26 sentimeter persegi untuk setiap sentimeter kubik volume tubuhnya. Sementara itu, anakya atau bayi memiliki luas permukaan tubuh 1,32 sentimeter persegi untuk sentimeter kubik volume tubuhnya.
Seperti dijelaskan sebelumnya, tubuh secara alami mengalami kehilangan cairan melalui permukaan kulit. Oleh sebab itu kata Gita, bayi dengan luas permukaan tubuh lebih besar daripada dewasa, akan lebih mudah mengalami dehidrasi dibandingkan dengan orang dewasa.
Alasan kedua, anak juga memiliki kebutuhan metabolisme yang lebih tinggi daripada orang dewasa sebagai dampak dari tumbuh kembang tubuhnya. Air amatlah penting untuk membantu proses perkembangan fungsi-fungsi organ dalam tubuh anak. Hal inilah yang menyebabkan hilangnya air atau pergantian cairan dan zat terlarut pada anak terjadi lebih cepat dibandingkan pada orang dewasa.
Selain itu, Gita menyebut ada mekanisme protektif tubuh untuk mencegah kehilangan air berlebih, contohnya rasa haus, yang sering sekali belum sempurna pada anak. "Sebagian besar anak masih kurang peka dan tidak cepat untuk mengenali atau merasakan rasa haus tersebut," tuturnya.
Baca juga: Simak Ragam Manfaat Minum Air Putih Bagi Tubuh
Hidrasi Untuk Kesehatan Ginjal
Gita menuturkan air juga memiliki peran yang penting untuk memelihara kesehatan ginjal. Hidrasi yang cukup akan membuat darah dapat mengalir bebas ke ginjal. Hal ini akan memastikan ginjal mendapatkan oksigen dan nutrisi yang si kecil butuhkan untuk melakukan fungsinya dengan baik.Hidrasi yang cukup juga dapat membantu ginjal membuang zat sisa dari darah dalam bentuk urine, karena terdapat 60 persen air yang akan dibuang oleh tubuh melalui urine.
Selain itu, air yang cukup juga dapat mencegah kristal-kristal pembentuk batu untuk mengendap dan saling menempel, serta membantu pembilasan “flushing” saluran kemih atau membuang bakteri penyebab infeksi dari saluran kemih. Dengan kata lain, hidrasi yang cukup dapat menurunkan risiko terbentuknya batu ginjal ataupun infeksi saluran kemih yang dapat merusak ginjal.
"Kesimpulannya, kurangnya hidrasi dapat mengganggu fungsi ginjal, bahkan merusak ginjal," ujarnya.
Baca juga: Heboh Somasi Minuman Manis, Ini 5 Manfaat Air Mineral
Air Putih Saja?
Gita menjelaskan setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi mengandung air, hanya saja dengan komposisi yang berbeda. Umumnya, sekitar 20 persen dari kebutuhan air harian akan diperoleh dari makanan, terutama buah dan sayur yang memiliki kandungan air yang tinggi, sedangkan 80 persen sisanya dipenuhi dari minuman. Oleh sebab itu, Gita menilai cairan atau produk minuman apapun yang diminum akan berperan dalam mencukupi kebutuhan hidrasi harian karena mengandung air. "Akan tetapi, air putih atau air mineral adalah sumber cairan yang terbaik karena tidak mengandung gula dan kalori," tegasnya.
Penelitian menunjukkan bahwa cairan yang berwarna, seperti susu, atau memiliki rasa, misalnya dengan gula, akan lebih disukai oleh anak. Namun perlu diingat, cairan yang berwarna dan manis ini mengandung kalori, sehingga harus dikonsumsi secara hati-hati.
Penelitian pun menunjukkan bahwa tambahan gula pada minuman anak merupakan salah satu penyebab kejadian berat badan berlebih atau obesitas dan penyakit kronis, seperti diabetes dan penyakit ginjal kronis, pada saat dia berusia dewasa.
Apabila anak kurang menyukai air putih, Gita menyampaikan ada beberapa trik yang dapat dilakukan untuk memastikan konsumsi cairan harian anak tetap terpenuhi dan berasal dari minuman yang sehat.
Pertama, menaruh potongan buah segar ke dalam air putih sebagai penambah rasa. Kedua, memilih susu sapi atau susu kedelai dengan rasa plain. Ketiga, bisa memberk air kelapa tanpa pemanis. Keempat, dengan jus buah tanpa tambahan susu ataupun gula.
Sebaliknya, produk minuman seperti soda, susu, atau jus buah dengan tambahan gula dan pewarna, serta minuman berkafein, sebaiknya dihindari. Gita menerangkan, produk minuman ini mengandung tambahan kalori kosong. "Kalori tanpa nilai nutrisi ini dapat memperberat kerja ginjal, terutama pada anak berusia kurang dari 5 tahun," terangnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.