Beberapa model menampilkan koleksi Soe_Jakarta di runway Jakarta Fashion Week beberapa waktu lalu (Sumber Gambar : Instagram/JFW)

Desainer Muda Merapat, Yuk Belajar Bikin Brand Fashion di Pelatihan Ini

06 September 2022   |   23:18 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Industri fesyen adalah salah satu penyumbang terbesar terhadap sektor ekonomi kreatif  nasional selain kuliner dan kriya. Kontribusi ini tentu tidak lepas dari peran para desainer Tanah Air yang makin kreatif dan produktif dalam menghasilkan desain mode yang trendi.

Raden Saleh Sjarif Boestaman boleh menjadi perancang busana pertama di Indonesia, namun regenerasinya pada masa kini pun tidak bisa dipandang sebelah mata.

Banyak karya desainer asal Indonesia yang dilirik para artis dunia dan mendapat panggung untuk tampil di peragaan busana atau acara-acara internasional. Salah satunya pemilik jenama Ikat Indonesia Didiet Maulana.

Baca juga: Tampil di Fashion Show, Begini Awal Mula Kepopuleran Bonge

Pria kelahiran 18 Januari 1981 ini pernah dipercaya untuk merancang busana para deputi dan menteri keuangan pada Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) Summit 2013 di Bali.

Pada 2016, Didiet merancang tas untuk hadiah para selebriti yang hadir di ajang Grammy Awards. Tas tersebut merupakan kolaborasi Didiet dengan produsen dan merk tas perjalanan terkemuka, Tumi di Amerika Serikat.

Saat ini, dengan jenama yang khas dengan tenun, dia menjadi langganan para publik figur untuk merancang busana pada momen-momen tertentu.

Berkecimpung selama 12 tahun di dunia fesyen, Didiet optimistis sektor ekonomi kreatif ini akan terus menopang perekonomian negara dalam beberapa tahun mendatang.

Ada banyak faktor yang melandasinya, mulai dari bonus demografi, kreativitas anak muda, hingga budaya Indonesia yang beranekaragam dan bisa dikembangkan ke dalam fesyen. Belum lagi tumbuhnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang begitu pesat.

Regenerasi di bidang fesyen ini menurutnya berjalan sangat baik. Antusiasme anak muda untuk belajar dan berkecimpung di dunia fesyen sangat tinggi.

Didiet menyebut banyak anak muda yang menghubunginya di media sosial meminta wejangan bagaimana menjadi seorang perancang busana yang sukses dengan karyanya.

Namun dia mengingatkan bahwa setiap pekerjaan ada tanggung jawab yang harus dipenuhi, termasuk menjadi fashion designer. 

"Mungkin terlihat glamor, tapi namanya pekerjaan ada tingkat stres, ada tantangannya, jadi dia harus bisa bertahan. Uniknya seorang desainer kalau punya brand sendiri dia juga harus jadi sales, marketer, harus lebih tangguh lagi," tutur pria yang juga mengoleksi batik ini kepada Hypeabis.id beberapa waktu lalu.

Tingginya minat anak muda untuk belajar busana dan memiliki jenama membuat Didiet tergerak. Terlebih, adanya pandemi Covid-19 membuatnya berpikir ingin membantu sesama untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat dari tekanan pagebluk. 

BELAJAR BERSAMA
Sejak awal pandemi Covid-19, tepatnya 2020 lalu, dia membuat wadah pelatihan secara online dan kini juga offline, bertajuk Jadi Gini Belajar Bersama (JGBB).

Dia mengajarkan bagaimana membangun brand dan berbagi ilmu tentang wirausaha di bidang fesyen. Sekitar 14.000 orang telah mengikuti kelas yang dibuat Didiet ini.

"Ini sebuah kelas yang memberikan sharing ilmu bagaimana membuat brand, bagaimana bisa bertahan, kemudian mereka memiliki kreativitas yang tersalurkan dan produk bisa laku dipasaran," jelasnya. 

Namun memang, menurutnya butuh dukungan lain agar para pelaku fesyen ini bisa tetap eksis dan bangkit dari keterpurukan pandemi Covid-19.

Perlu wadah untuk mereka bisa menjual produknya dan akses terhubung dengan pengguna yang lebih besar lagi. Sebagai contoh mempermudah pelaku fesyen lokal agar brandnya hadir di pusat perbelanjaan. 

Baca juga: Gaet Pasar Eropa, Indonesian Fashion Chamber Bawa 17 Desainer & Jenama Lokal ke Paris

Selain itu yang tidak kalah penting adalah modal untuk mengembangkan usahanya. "Jadi didukung dengan cara terus diberikan akses, kemudahan izin, juga untuk pinjaman modal," katanya.

Selanjutnya:Role model desainer sukses
1
2


SEBELUMNYA

Aprilia Tuareg 660 Meluncur, Cek Harga & Spesifikasi Motor Adventure Ini Yuk!

BERIKUTNYA

Kenaikan Harga BBM Dinilai Bakal Berpengaruh pada Ongkos Produksi Film

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: