4 Kegiatan Seru di Sejauh Rumah Kita, Tempat Asyik Belajar tentang Merawat Bumi
23 August 2022 |
10:51 WIB
Krisis iklim yang kian mengancam keberlangsungan kehidupan, membuat banyak orang kian sadar pentingnya sikap merawat Bumi. Banyak kelas dan ruang diskusi pun dihadirkan agar orang-orang bisa saling belajar dan berbagi ilmu serta kiat dalam merawat Bumi seperti salah satunya Sejauh Rumah Kita.
Sejauh Rumah Kita adalah sebuah ruang belajar yang dibuat oleh jenama tekstil lokal Sejauh Mata Memandang, sebagai wadah masyarakat belajar menerapkan gaya hidup slow living, gaya hidup sehat dan lebih ramah lingkungan, serta lebih bijak dan sadar dalam mengonsumsi dan merawat barang-barang di sekitar mereka sebagai solusi dan aksi sederhana dalam melindungi Bumi dari kepunahan.
Dengan menggandeng berbagai komunitas, Sejauh Rumah Kita rutin mengadakan kegiatan belajar bersama yang diadakan setiap Sabtu dan dibagi dalam dua sesi yakni pagi dan sore. Beberapa kegiatan Belajar Bersama yang telah diadakan antara lain adalah mendaur ulang kaos, menggambar dan mewarnai, membuat sabun cuci ramah lingkungan, dan merangkai bunga sembari mencatat cerita.
Baca juga: Sejauh Rumah Kita, Tempat Belajar Gaya Hidup Slow Living yang Menyenangkan
Pada minggu kelima dan keenam pelaksanaannya, Sejauh Rumah Kita juga mengadakan beberapa kegiatan belajar bersama seputar merawat Bumi seperti menjilid buku, meracik minuman berbasis rempah, bincang santai tentang hutan konservasi, hingga mempelajari sejarah ubin semen cap Kunci. Berikut adalah beberapa kegiatan seru di Sejauh Rumah Kita.
Bersama produser Tarlen Handayani, Sejauh Rumah Kita menghadirkan kegiatan belajar bersama menjilid buku dengan sampul perca. Tarlen Handayani adalah seorang bookbinder atau penjilid buku yang juga memproduksi produk jurnal atau buku catatan buatan tangan dengan jenama Vitarlenology yang dia dirikan pada 2020 di Yogyakarta.
Bisnis jilid buku ini diawali dari kegemarannya menulis buku harian yang dia buat sendiri dan pada akhirnya keahliannya ini dia pelajari secara mendalam hingga ke luar negeri.
Dalam dua sesi belajar tersebut, para peserta mempraktikkan cara menjilid buku dan berkreasi sendiri membuat sampul buku dari kain perca yang disediakan oleh Sejauh Mata Memandang.
Tarlen menjelaskan bookbinding atau menjilid buku memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah dapat belajar untuk merawat dan memproduksi pengetahuan. Bookbinding juga termasuk kegiatan yang bisa diterapkan dalam gaya hidup slow living karena ada proses yang runut dan saling melengkapi pada pembuatannya, yang dapat membuat kita lebih sadar terhadap apa yang kita punya dan mengajarkan kita untuk merasa cukup dan mensyukuri itu semua.
Komunitas Agradaya juga turut hadir mengisi sesi sore Sejauh Rumah Kita dengan meracik minuman dari bahan rempah-rempah dan herbal yang bermanfaat bagi kesehatan seperti jahe, kunyit temulawak, pala, sereh, dan sebagainya.
Para peserta dipersilakan untuk meracik minumannya sendiri dengan menggunakan bahan rempah-rempah tersebut sesuai dengan kondisi tubuh dan selera mereka.
Agradaya merupakan wirausaha sosial yang didirikan oleh pasangan Andhika Mahardika dan Asri Saraswati yang menghasilkan ramuan kebaikan berupa produk rempah serbuk, rempah tisane dan rempah latte yang memiliki manfaat untuk keselarasan dan kesehatan tubuh serta berkontribusi pada upaya menciptakan alam dan lingkungan yang lestari dengan menerapkan prinsip pertanian dan perkebunan rempah alami.
Baca juga: Koalisi Pelajar Bikin 5 Tuntutan Petisi soal Kurikulum Iklim
Asri Saraswati, Pendiri Agradaya, mengatakan pihaknya membuat minuman berbasis rempah-rempah dan herbal yang bersumber lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan diolah secara lokal sehingga baik untuk keberlangsungan alam dan tentunya bermanfaat bagi kesehatan.
"Terlebih lagi, saat ini mengonsumsi minuman berbasis rempah dilirik sebagai potensi baru salah satu solusi gaya hidup sehat di tengah pandemi karena pembuatannya sangat mudah untuk dilakukan di rumah," katanya.
Sejauh Rumah Kita adalah sebuah ruang belajar yang dibuat oleh jenama tekstil lokal Sejauh Mata Memandang, sebagai wadah masyarakat belajar menerapkan gaya hidup slow living, gaya hidup sehat dan lebih ramah lingkungan, serta lebih bijak dan sadar dalam mengonsumsi dan merawat barang-barang di sekitar mereka sebagai solusi dan aksi sederhana dalam melindungi Bumi dari kepunahan.
Dengan menggandeng berbagai komunitas, Sejauh Rumah Kita rutin mengadakan kegiatan belajar bersama yang diadakan setiap Sabtu dan dibagi dalam dua sesi yakni pagi dan sore. Beberapa kegiatan Belajar Bersama yang telah diadakan antara lain adalah mendaur ulang kaos, menggambar dan mewarnai, membuat sabun cuci ramah lingkungan, dan merangkai bunga sembari mencatat cerita.
Baca juga: Sejauh Rumah Kita, Tempat Belajar Gaya Hidup Slow Living yang Menyenangkan
Pada minggu kelima dan keenam pelaksanaannya, Sejauh Rumah Kita juga mengadakan beberapa kegiatan belajar bersama seputar merawat Bumi seperti menjilid buku, meracik minuman berbasis rempah, bincang santai tentang hutan konservasi, hingga mempelajari sejarah ubin semen cap Kunci. Berikut adalah beberapa kegiatan seru di Sejauh Rumah Kita.
1. Menjilid Buku dengan Sampul Perca
Sejauh Rumah Kita (Sumber gambar: Sejauh Mata Memandang)
Bisnis jilid buku ini diawali dari kegemarannya menulis buku harian yang dia buat sendiri dan pada akhirnya keahliannya ini dia pelajari secara mendalam hingga ke luar negeri.
Dalam dua sesi belajar tersebut, para peserta mempraktikkan cara menjilid buku dan berkreasi sendiri membuat sampul buku dari kain perca yang disediakan oleh Sejauh Mata Memandang.
Tarlen menjelaskan bookbinding atau menjilid buku memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah dapat belajar untuk merawat dan memproduksi pengetahuan. Bookbinding juga termasuk kegiatan yang bisa diterapkan dalam gaya hidup slow living karena ada proses yang runut dan saling melengkapi pada pembuatannya, yang dapat membuat kita lebih sadar terhadap apa yang kita punya dan mengajarkan kita untuk merasa cukup dan mensyukuri itu semua.
2. Meracik Minuman dari Bahan Rempah-rempah
Sejauh Rumah Kita (Sumber gambar: Sejauh Mata Memandang)
Para peserta dipersilakan untuk meracik minumannya sendiri dengan menggunakan bahan rempah-rempah tersebut sesuai dengan kondisi tubuh dan selera mereka.
Agradaya merupakan wirausaha sosial yang didirikan oleh pasangan Andhika Mahardika dan Asri Saraswati yang menghasilkan ramuan kebaikan berupa produk rempah serbuk, rempah tisane dan rempah latte yang memiliki manfaat untuk keselarasan dan kesehatan tubuh serta berkontribusi pada upaya menciptakan alam dan lingkungan yang lestari dengan menerapkan prinsip pertanian dan perkebunan rempah alami.
Baca juga: Koalisi Pelajar Bikin 5 Tuntutan Petisi soal Kurikulum Iklim
Asri Saraswati, Pendiri Agradaya, mengatakan pihaknya membuat minuman berbasis rempah-rempah dan herbal yang bersumber lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta, dan diolah secara lokal sehingga baik untuk keberlangsungan alam dan tentunya bermanfaat bagi kesehatan.
"Terlebih lagi, saat ini mengonsumsi minuman berbasis rempah dilirik sebagai potensi baru salah satu solusi gaya hidup sehat di tengah pandemi karena pembuatannya sangat mudah untuk dilakukan di rumah," katanya.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.