Ilustrasi (Dok. Li-An Lim/Unsplash)

Koalisi Pelajar Ini Bikin 5 Tuntutan Petisi soal Kurikulum Iklim

17 November 2021   |   18:05 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Bertepatan dengan hari pelajar internasional, perwakilan koalisi Climate Education Now menyerahkan petisi yang berisi 5 tuntutan soal pendidikan iklim kepada Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, serta Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Anindito Aditomo. 

Penyerahan petisi dilakukan secara daring melalui webinar Ngobrol Bareng Mas Menteri: Aspirasi Anak Muda Soal Pendidikan Iklim yang disiarkan langsung lewat Youtube Change.org Indonesia, Rabu (17/11/2021). Koalisi Climate Education Now terdiri dari berbagai organisasi dan individu, termasuk Friday for Future Indonesia. 

Dalam sambutannya, Nadiem mengatakan tidak perlu membahas konsep yang besar ketika mendiskusikan mengenai perubahan iklim. Sebab, situasi dan konsekuensinya sudah nyata dari perubahan iklim. Menurutnya, diskusi tentang perubahan iklim harus menghasilkan langkah spesifik terkait edukasi isu lingkungan dan perubahan iklim.

"Kita harus mengakui, jika dibandingkan negara-negara maju, Indonesia cukup ketinggalan soal edukasi perubahan iklim. Sebab, sistem pendidikan Indonesia selama ini menuntut anak menghafal materi dan lulus ujian," kata Nadiem.

Da mengatakan sistem pendidikan di Indonesia belum berhasil membangun kesadaran guru dan orang tua bahwa edukasi lingkungan hidup adalah cara menyelamatkan generasi penerus. Itulah mengapa, kata Nadiem, kita butuh transformasi sistem pendidikan Indonesia memasukan edukasi lingkungan hidup dan mengedepankan konsep keberlanjutan dalam proses pembelajaran.

"Transformasi holistik sistem pendidikan telah dan akan menjadi tujuan gerakan merdeka belajar, dan kurikulum adalah salah satu yang kami evaluasi," imbuhnya.
 

Para pembicara dalam acara

Para pembicara dalam acara webinar Ngobrol Bareng Mas Menteri: Aspirasi Anak Muda Soal Pendidikan Iklim yang disiarkan langsung lewat Youtube Change.org Indonesia, Rabu (17/11/2021)-Dok. Tangkapan Layar


Perwakilan Koalisi Climate Education Now Supandi mengatakan latar belakang dia dan teman-temannya memulai petisi www.change.org/climedunow. Dia mengaku sempat mengalami kecemasan iklim di awal tahun ketika rumahnya kebanjiran dan itu mempengaruhi kesehatan mentalnya. Baginya,  anak muda adalah salah satu kelompok paling rentan atas dampak krisis iklim. 

“Jika krisis iklim terus berlanjut, kedepannya, kami akan menanggung beban kelaparan dan kekurangan gizi paling parah, dan penyakit-penyakit seperti sesak napas," tegas Pandi. 

Senada, Perwakilan Koalisi Climate Education Now Ghifari Mirano menyampaikan 5 tuntutan dalam petisi kepada Mendikbud Ristek. Kelima tuntutan itu termasuk mengintegrasikan pendidikan iklim ke dalam nilai-nilai inti dari setiap kurikulum, menyediakan pendidikan iklim yang inklusif untuk semua orang.

Selain itu, harus mendukung kesehatan mental peserta didik dan tenaga kependidikan dalam mengatasi kecemasan iklim, melatih guru dan menyediakan materi dan praktik belajar pendidikan iklim, serta membantu mewujudkan dan mendukung aksi penurunan emisi karbon di lingkungan penyelenggaraan pendidikan paling lambat 2030. 

Anindito Aditomo yang hadir mewakili Kemendikbud Ristek juga menyampaikan apresiasi atas semangat pelajar dan anak muda yang ikut memikirkan isu krisis iklim secara komprehensif, tidak hanya pemahaman kognitif, tetapi juga ada aspek afektif tentang kecemasan iklim. 

Anindito menuturkan kalau sebagian dari tuntutan koalisi tersebut sudah dibahas di Kemendikbud Ristek, namun membutuhkan waktu untuk pelaksanaanya. 

“Salah satu yang dilakukan Kemendikbud Ristek mengintegrasikan kurikulum iklim dari nilai yang paling dasar yaitu pelajar pancasila, dari semua jenjang harus memikirkan pengalaman belajar seperti apa, mulai dari iman takwa akhlak mulia nalar kritis dan kemandirian," ucapnya.

Rencananya, Anindito juga mengatakan akan mengundang Koalisi Climate Education Now untuk ikut berpartisipasi dalam penyusunan kurikulum iklim yang kelak akan diterapkan secara nasional. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Hengkang dari Woollim Entertainment, Mijoo Lovelyz Gabung Agensi Antenna

BERIKUTNYA

Tips Mengatasi Demotivasi saat Menyusun Skripsi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: