Yuk Selamatkan Bumi dari Krisis Iklim dengan Aplikasi Emisi
18 August 2021 |
13:21 WIB
Setelah peluncuran aplikasi Emisi setahun yang lalu, lembaga penelitian WRI Indonesia meluncurkan versi terbaru Emisi yang dapat membantu individu dan organisasi menghitung, mencatat, mengurangi, dan menyerap emisi dari aktivitas sehari-hari seperti kegiatan transportasi, pembelian pakaian, konsumsi pangan, penggunaan listrik, dan sampah yang dihasilkan.
Direktur WRI Indonesia Nirarta Samadhi mengatakan walaupun luasnya hanya 2-3 persen keseluruhan wilayah Bumi, kawasan perkotaan bertanggung jawab atas 70 persen emisi gas rumah kaca dunia. Oleh sebab itu, menurutnya, solusi dari krisis iklim juga harus datang dari kota, termasuk dari kita.
“Mari kita mulai menyadari kontribusi individual kita dalam krisis iklim dan mulai menjalankan aksi iklim dengan menerapkan gaya hidup yang berkelanjutan dan rendah karbon. Aplikasi Emisi versi terbaru yang diluncurkan pada 17 Agustus 2021 dapat membantu kita semua melakukan ini secara ilmiah namun mudah,” ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (17/8/2021).
Tidak hanya menghitung dan mencatat emisi yang kita hasilkan, aplikasi ini juga memudahkan pengguna untuk belajar cara-cara mengurangi emisi sebelum menyerapnya dengan menanam pohon. Setiap aksi iklim perlu dihitung secara akuntabel dan transparan, agar dampaknya dapat dikelola dengan baik.
“Kami menambah fitur dalam aplikasi Emisi versi terbaru yakni sektor pakaian, pangan listrik, dan sampah untuk memberikan lebih banyak pilihan mudah bagi siapapun yang ingin melakukan aksi untuk menjadi pejuang Bumi, menyelamatkan Bumi kita dari bahaya krisis iklim,” kata Penanggung Jawab Program Pengimbangan Emisi WRI Indonesia Nanda Noor.
Selain itu, teknologi seperti smartphone juga memfasilitasi edukasi dan aksi ini agar lebih mudah dijangkau masyarakat. Bagi pengguna yang tidak dapat menanam pohon sendiri, aplikasi Emisi juga bekerja sama dengan berbagai mitra untuk membantu kegiatan penanaman dan perawatan pohon.
Adapun, bersama kampanye lainnya di bawah inisiatif pengurangan dan penyerapan Emisi, WRI Indonesia telah memfasilitasi penanaman lebih dari 17 ribu pohon di berbagai lokasi di Indonesia, yang berpotensi menyerap karbon dioksida (CO2) sebesar 1.110 ton CO2 atau setara dengan emisi yang dikeluarkan dari perjalanan mobil pribadi mengelilingi bumi sebanyak 114 kali.
Editor: Avicenna
Direktur WRI Indonesia Nirarta Samadhi mengatakan walaupun luasnya hanya 2-3 persen keseluruhan wilayah Bumi, kawasan perkotaan bertanggung jawab atas 70 persen emisi gas rumah kaca dunia. Oleh sebab itu, menurutnya, solusi dari krisis iklim juga harus datang dari kota, termasuk dari kita.
“Mari kita mulai menyadari kontribusi individual kita dalam krisis iklim dan mulai menjalankan aksi iklim dengan menerapkan gaya hidup yang berkelanjutan dan rendah karbon. Aplikasi Emisi versi terbaru yang diluncurkan pada 17 Agustus 2021 dapat membantu kita semua melakukan ini secara ilmiah namun mudah,” ujarnya dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (17/8/2021).
Aplikasi Emisi (Dok. WRI Indonesia)
“Kami menambah fitur dalam aplikasi Emisi versi terbaru yakni sektor pakaian, pangan listrik, dan sampah untuk memberikan lebih banyak pilihan mudah bagi siapapun yang ingin melakukan aksi untuk menjadi pejuang Bumi, menyelamatkan Bumi kita dari bahaya krisis iklim,” kata Penanggung Jawab Program Pengimbangan Emisi WRI Indonesia Nanda Noor.
Selain itu, teknologi seperti smartphone juga memfasilitasi edukasi dan aksi ini agar lebih mudah dijangkau masyarakat. Bagi pengguna yang tidak dapat menanam pohon sendiri, aplikasi Emisi juga bekerja sama dengan berbagai mitra untuk membantu kegiatan penanaman dan perawatan pohon.
Adapun, bersama kampanye lainnya di bawah inisiatif pengurangan dan penyerapan Emisi, WRI Indonesia telah memfasilitasi penanaman lebih dari 17 ribu pohon di berbagai lokasi di Indonesia, yang berpotensi menyerap karbon dioksida (CO2) sebesar 1.110 ton CO2 atau setara dengan emisi yang dikeluarkan dari perjalanan mobil pribadi mengelilingi bumi sebanyak 114 kali.
Editor: Avicenna
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.