Workshop membuat sabun cuci ramah lingkungan (Sumber gambar: Sejauh Mata Memandang)

Sejauh Rumah Kita, Tempat Belajar Gaya Hidup Slow Living yang Menyenangkan

26 July 2022   |   07:06 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Like
Jenama tekstil Sejauh Mata Memandang menghadirkan Sejauh Rumah Kita, sebagai tempat berbagi ilmu serta berbagai tip dalam merawat bumi dengan melibatkan sejumlah komunitas di Yogyakarta yang telah menjalani gaya hidup slow living. Program itu dihadirkan melalui kegiatan Belajar Bersama yang rutin diadakan setiap Sabtu yang dibagi dalam dua sesi, pagi dan sore. 

Kegiatan Belajar Bersama perdana telah dilaksanakan pada pekan lalu, yaitu bincang santai tentang upcycle dan recycle bersama Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto, yang dibagi dalam dua sesi, pagi dan sore, dan dihadiri oleh 30 peserta.

Dalam kegiatan ini, Chitra menjelaskan cara untuk lebih bertanggung jawab terhadap barang-barang di sekitar kita, salah satunya pakaian, yang sering kali kita tidak pedulikan perawatannya hingga  tak terpakai lagi dan berakhir menjadi sampah. Hal ini selaras dengan komitmen Sejauh Mata Memandang yang menerapkan model bisnis sirkular guna meminimalisasi limbah dan polusi dari industri tekstil.

Baca juga: Belajar Hidup Santai pada Zaman Serba Cepat dengan Slow Living

“Banyak cara untuk memanfaatkan pakaian bekas agar tidak berakhir menjadi sampah. Saya sendiri biasanya memanfaatkan kembali pakaian yang tidak terpakai menjadi kantong belanja, sarung bantal, atau mainan untuk binatang peliharan saya," kata Citra dalam keterangannya, Selasa (26/7/2022).
 

sd

Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang, Chitra Subyakto, (Sumber gambar: Sejauh Mata Memandang)


Jika ada pakaian yang berlubang atau sobek namun masih layak pakai, kata Citra, biasanya dia menjahitnya kembali atau ditambal dengan kain perca untuk menambahkan aksen agar terlihat lebih menarik.

"Intinya, penting untuk kita selalu berusaha menjaga masa pakai dan daya guna pakaian kita agar lebih panjang dan tetap berputar," imbuhnya.

Dalam kegiatan tersebut, Chitra juga mengajak para peserta untuk mempraktikkan upayanya dalam memanfaatkan kembali kaos yang tidak terpakai dengan mengubah fungsinya menjadi tas kain lipat, menggunakan kain perca yang dijahit di bagian luarnya sebagai kantong dan untuk menambahkan aksen unik.
 

(Sumber gambar: Sejauh Mata Memandang)

Art Class Cikgu (Sumber gambar: Sejauh Mata Memandang)


Pada pekan kedua kegiatan Belajar Bersama sekaligus memperingati Hari Anak Nasional, Sejauh Mata Memandang menggandeng Cikgu Yustina dari Art Class Cikgu di sesi pagi untuk belajar menggambar dan mewarnai bersama peserta anak-anak.

Pada kegiatan ini, Cikgu Yustina mengajarkan anak-anak untuk menggambar dan mewarnai dengan tema Sejauh Rumah Gajah, yang terinspirasi dari Gajah Sumatera sebagai satwa yang terancam punah. Padahal, gajah merupakan satwa penyeimbang lingkungan hutan sehingga dapat membantu kelangsungan hidup setiap makhluk di Bumi.

Menurut Cikgu Yustina, meningkatkan kesadaran masyarakat akan semakin gentingnya masalah lingkungan hidup harus dimulai pada usia sedini mungkin. Hal itu bisa dilakukan dengan cara yang menyenangkan, misalnya menggambar dan mewarnai, agar lebih mudah dipahami oleh anak-anak.

Melalui kegiatan ini, dia ingin meningkatkan kesadaran anak-anak tentang kondisi masalah lingkungan hidup karena anak-anak adalah generasi penerus yang memiliki peran penting dalam mencegah kepunahan di masa depan. 

"Diharapkan anak-anak kita akan semakin sadar dan lebih peduli untuk melestarikan alam demi masa depan mereka dan makhluk hidup lainnya," ujarnya.

Workshop membuat sabun cuci ramah lingkungan (Sumber gambar: Sejauh Mata Memandang)

Workshop membuat sabun cuci ramah lingkungan (Sumber gambar: Sejauh Mata Memandang)


Akuna Indonesia, sebuah studio etnobotani yang membuat produk perawatan diri berdasarkan tradisi Indonesia, turut serta mengisi kegiatan Belajar Bersama dengan membuat sabun cuci pakaian ramah lingkungan yang diadakan pada sesi sore. 

Pada kegiatan ini, Wulan Hardjosoediro dan Dina Hardjosoediro selaku Pendiri Akuna Indonesia, mengajarkan berbagai hal tentang pembuatan sabun, mulai dari proses saponifikasi, mengenali bahan-bahan pembuatan sabun yang aman dan alami serta mampu menghilangkan noda pada pakaian, hingga pengaruh sabun terhadap warna kain dan kulit manusia.

Selain itu, para peserta juga mempraktikkan pembuatan sabun cuci pakaian ramah lingkungan yang aman untuk berbagai jenis kain karena tidak merusak warna pakaian, tidak meninggalkan residu sehingga aman untuk pakaian bayi, bahkan bisa dipakai sebagai sabun mandi.

“Kami sangat mengapresiasi Sejauh Mata Memandang yang menghadirkan Sejauh Rumah Kita di Yogyakarta sebagai tempat untuk berbagi ilmu dan praktik mengenai slow living, mengadopsi hidup yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Kami juga senang karena mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam membagikan ilmu tersebut melalui kegiatan Belajar Bersama ini," kata Wulan Hardjosoediro, Pendiri Akuna Indonesia.

Baca juga: 10 Kegiatan Santai yang Membuat Kalian Bersemangat Menghadapi Senin

Adapun, Sejauh Rumah Kita sendiri dibuka setiap hari untuk umum mulai tanggal 8 Juli hingga 4 September 2022, dari pukul 10.00 WIB sampai dengan 18.00 WIB, yang berlokasi di Rumah Simbah Studio, NG I / 1301 Jl Kampung Ngadiwinatan, Ngampilan, Yogyakarta. 

Sedangkan untuk di bulan Agustus mendatang, beberapa komunitas yang akan mengisi kegiatan di Sejauh Rumah Kita antara lain Sekolah Pagesangan, Klub Masak Sirja, Vitarlenology, Tegel Kunci, dan Tactic Plastic.

Editor: Fajar Sidik 
 

SEBELUMNYA

Film Pengabdi Setan 2 Jadi Horor Paling Seram dengan Sihir IMAX

BERIKUTNYA

7 Film Indonesia yang Tayang di Bioskop Agustus 2022

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: