Ilustrasi bisnis saat pandemi Covid-19. (Dok. Igor Miske dari Unsplash)

7 Kiat Berbisnis saat Pandemi dari Webinar JaKreatiFest

30 August 2021   |   17:27 WIB

Pandemi telah menciptakan berbagai situasi baru untuk bisnis. Banyak usaha mengalami kesulitan, tapi pada saat bersamaan muncul juga berbagai peluang. Yang pasti, kondisi ini menuntut  pebisnis untuk lebih jeli membangun atau mengalihkan bisnis ke dalam bentuk yang lebih sesuai pada masa pandemi Covid-19. 

Dalam webinar dari JaKreatiFest, Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Rhenald Kasali dan Wakil Redaktur Pelaksana dari Kompas Andreas Maryoto memberikan beberapa tips untuk berbisnis di masa pandemi nih, Genhype. Yuk cek kiat-kiatnya!

1. Jangan patah semangat!
 

Ilustrasi membangun bisnis di masa pandemi. (Dok. Brooke Lark dari Unsplash)

Ilustrasi membangun bisnis di masa pandemi. (Dok. Brooke Lark dari Unsplash)

Membangun semangat selama pandemi adalah hal yang penting, termasuk dalam membangun bisnis. Walaupun dalam keterbatasan, Genhype wajib memiliki ini, karena dari sinilah semuanya bermula.

2. Eksplor ulang pasar baru
Sebagai pebisnis, Genhype perlu memiliki apa yang disebut oleh Rhenald sebagai customer obsession atau mengejar apa yang menjadi keinginan konsumen. Dengan kebutuhan masyarakat yang bervariasi selama pandemi, Genhype sebagai pebisnis harus bisa mencari peluang baru yang potensial.

Supaya bisa berkelanjutan, salah satu cara mudah yang diberikan oleh Andreas adalah dengan bertanya tentang keluhan yang dialami oleh orang-orang terdekat Genhype.

"Saya lihat di konteks sekarang, dengarkan keluhan dari siapa pun. Dari orang tua, saudara, teman, itu pasti jadi inspirasi bisnis untuk pelaku ekonomi. Banyak hal yang memulai usaha baru dan ketika mereka nyaris di PHK jadi masuk bisnis baru," jelas Andreas.

Selain itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela H. Tanoesoedibjo menyarankan eksplorasi bisnis juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan keunikan dan keberagaman budaya serta inklusivitas yang ada saat ini.

3. Perhatikan model bisnis yang dijalankan
 

Ilustrasi model bisnis. (Dok. Felipe Furtado dari Unsplash)

Ilustrasi model bisnis. (Dok. Felipe Furtado dari Unsplash)

Selain dari perubahan konsumen, hal lain yang harus diperhatikan adalah model bisnis yang digunakan. Alasannya adalah karena model bisnis yang ada pada masa sebelum dan saat pandemi memiliki perbedaan yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi terkini.

Perubahan ini bisa meliputi strategi penjualan, tren barang dan/atau jasa yang dijual, hingga sistem penjualannya.
1
2


SEBELUMNYA

Beli Hak untuk 251 Lagu The Beatles, Michael Jackson Disebut Licik

BERIKUTNYA

4 Kelebihan Pakai QR Code untuk Pembayaran Nontunai

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: