Pertimbangkan 4 Hal Ini, Sebelum Kalian Mulai Bisnis Franchise
06 August 2021 |
16:49 WIB
Genhype saat ini sedang berencana untuk memulai bisnis? Nah, franchise atau waralaba mungkin bisa menjadi pilihan. Pasalnya, kalian tidak perlu harus memulai bisnis dan membangun brand dari nol, tinggal duplikasi saja model bisnis yang sudah berjalan. Apalagi dari sisi brand relatif sudah dikenal masyarakat secara luas.
Selain itu, bisnis waralaba juga sudah memiliki standard operasional prosedur yang memudahkan baik dari standard outlet, produk, layanan, marketing, administrasi, keuangan, hingga standard untuk SDM.
Selain itu, kalian juga akan didukung dan dukungan penuh oleh pewaralaba (franchisor) dari awal, mulai dari pemilihan lokasi usaha hingga rekrutmen dan training pegawai, termasuk dukungan marketing dan pendampingan saat pembukaan gerai sehingga dapat meminimalkan risiko.
Meski bisnis waralaba sudah memiliki pola, tetapi jika kalian mau mengambil kemitraan atau waralaba harus ada beberapa hal yang dipertimbangkan seperti disampaikan oleh Tri Raharjo Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia.
1. Potensi Bisnis
Kita memsti melihat peluang dari usaha tersebut. Misalnya, di daerah tempat tinggal kalian belum ada barbershop atau laundry kiloan professional, padahal banyak masyarakat yang membutuhkan, sehingga kalau dibuka di lokasi tersebut maka potensi dan peluangnya akan sangat besar.
2. Pilih Sesuai Passion
Pilih jenis usaha sesuai dengan minat atau passion. Misalnya, seseorang yang suka dengan kecantikan akan lebih cocok bila memilih jenis usaha salon atau klinik kecantikan. Begitu pula dengan seseorang yang senang dunia kuliner, akan lebih pas jika masuk dalam usaha kuliner.
“Kalau kita masuk pada usaha yang sesuai dengan minat atau passion kita, tentu tingkat keseriusannya dalam menjalankan usaha akan lebih bagus daripada hanya sekadar ikut-ikutan tren. Sebab, pada dasarnya, keberhasilan sebuah usaha bukan hanya berangkat dari brand atau produk yang dipilih tetapi juga control dan pengelolaan yang baik dari franchisee,” ujarnya.
3. Lakukan Perbandingan
Lantas, setelah menentukan jenis usaha dan lokasi yang tepat, langkah selanjutnya adalah memilih satu dari sekian banyak tawaran brand bisnis waralaba yang ada. Pertama, yang dapat dilakukan adalah mendata lima besar pemain di bisnis tersebut, teruatama dari sisi brand yang paling kuat dan dikenal masyarakat.
Kedua, lihat dari sisi keberhasilan, seberapa banyak usaha yang masih berjalan dan berapa banyak yang sudah tutup semakin banyak yang berhasil maka akan semakin bagus. Kalau masih belum yakin, silakan datang atau survei langsung ke lokasi, tempatkan diri sebagai konsumen yang akan membeli produk atau jasa tersebut.
“Kalau kita merasa nyaman dan membuat kita kembali lagi, maka artinya bisnis tersebut ada potensi,” ujarnya.
4. Pelajari Prospektus Penawaran
Setelah merasa cocok dengan brand tertentu, maka pelajari prospectus penawaran franshise dan analisa investasi, berapa besarnya, apa saja keuntungannya, berapa omzet dan laba perbulan. Termasuk yang paling penting adakah support yang diberikan, serta manajemen perusahaan tersebut sebab ketika manajemen mengelola dengan baik, bisnis waralaba pun akan tumbuh baik.
“Lalu bandingkan satu brand dengan lainnya baik dari sisi investasi maupun keuntungan dan support sistem. Terakhir, tentu saja harus diskusi dengan keluarga dan pasangan untuk menentukan pilihan dari bisnis yang ada. Ambil yang risikonya paling kecil dan paling sesuai.”
Editor: Dika Irawan
Selain itu, bisnis waralaba juga sudah memiliki standard operasional prosedur yang memudahkan baik dari standard outlet, produk, layanan, marketing, administrasi, keuangan, hingga standard untuk SDM.
Selain itu, kalian juga akan didukung dan dukungan penuh oleh pewaralaba (franchisor) dari awal, mulai dari pemilihan lokasi usaha hingga rekrutmen dan training pegawai, termasuk dukungan marketing dan pendampingan saat pembukaan gerai sehingga dapat meminimalkan risiko.
Meski bisnis waralaba sudah memiliki pola, tetapi jika kalian mau mengambil kemitraan atau waralaba harus ada beberapa hal yang dipertimbangkan seperti disampaikan oleh Tri Raharjo Ketua Umum Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia.
1. Potensi Bisnis
Kita memsti melihat peluang dari usaha tersebut. Misalnya, di daerah tempat tinggal kalian belum ada barbershop atau laundry kiloan professional, padahal banyak masyarakat yang membutuhkan, sehingga kalau dibuka di lokasi tersebut maka potensi dan peluangnya akan sangat besar.
2. Pilih Sesuai Passion
Pilih jenis usaha sesuai dengan minat atau passion. Misalnya, seseorang yang suka dengan kecantikan akan lebih cocok bila memilih jenis usaha salon atau klinik kecantikan. Begitu pula dengan seseorang yang senang dunia kuliner, akan lebih pas jika masuk dalam usaha kuliner.
“Kalau kita masuk pada usaha yang sesuai dengan minat atau passion kita, tentu tingkat keseriusannya dalam menjalankan usaha akan lebih bagus daripada hanya sekadar ikut-ikutan tren. Sebab, pada dasarnya, keberhasilan sebuah usaha bukan hanya berangkat dari brand atau produk yang dipilih tetapi juga control dan pengelolaan yang baik dari franchisee,” ujarnya.
3. Lakukan Perbandingan
Lantas, setelah menentukan jenis usaha dan lokasi yang tepat, langkah selanjutnya adalah memilih satu dari sekian banyak tawaran brand bisnis waralaba yang ada. Pertama, yang dapat dilakukan adalah mendata lima besar pemain di bisnis tersebut, teruatama dari sisi brand yang paling kuat dan dikenal masyarakat.
Kedua, lihat dari sisi keberhasilan, seberapa banyak usaha yang masih berjalan dan berapa banyak yang sudah tutup semakin banyak yang berhasil maka akan semakin bagus. Kalau masih belum yakin, silakan datang atau survei langsung ke lokasi, tempatkan diri sebagai konsumen yang akan membeli produk atau jasa tersebut.
“Kalau kita merasa nyaman dan membuat kita kembali lagi, maka artinya bisnis tersebut ada potensi,” ujarnya.
4. Pelajari Prospektus Penawaran
Setelah merasa cocok dengan brand tertentu, maka pelajari prospectus penawaran franshise dan analisa investasi, berapa besarnya, apa saja keuntungannya, berapa omzet dan laba perbulan. Termasuk yang paling penting adakah support yang diberikan, serta manajemen perusahaan tersebut sebab ketika manajemen mengelola dengan baik, bisnis waralaba pun akan tumbuh baik.
“Lalu bandingkan satu brand dengan lainnya baik dari sisi investasi maupun keuntungan dan support sistem. Terakhir, tentu saja harus diskusi dengan keluarga dan pasangan untuk menentukan pilihan dari bisnis yang ada. Ambil yang risikonya paling kecil dan paling sesuai.”
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.