Acara seremonial penanaman 6.208 bibit di kawasan situs Trowulan, Mojokerto oleh 150 mahasiswa dari 46 universitas di Jawa Timur. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Gerakan Siap Darling Ajak 150 Mahasiswa Untuk Penghijauan di Area Situs Trowulan

27 August 2024   |   17:58 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui gerakan berbasis digital Siap Sadar Lingkungan (Siap Darling) menginisiasi pelestarian alam di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Trowulan, Mojokerto dengan menggandeng ratusan mahasiswa.

Aksi tersebut guna mendorong semangat dan menggaungkan kepedulian generasi muda melalui aksi penghijauan di kawasan situs warisan sejarah. Dalam penghijauan ini, dilakukan penanaman sebanyak 6.208 bibit di kawasan situs Trowulan oleh 150 mahasiswa dari 46 universitas di Jawa Timur.

Melalui aksi ini, diharapkan generasi muda dapat menunjukkan kepedulian pada lingkungan dengan belajar dari cara hidup nenek moyang yang harmonis dan tidak merusak alam. 
Director Communications Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara mengatakan sejak 2019, Bakti Lingkungan Djarum Foundation meluncurkan Siap Darling yang merupakan gerakan generasi muda berbasis digital sebagai kanal komunikasi dalam melakukan berbagai aksi nyata secara konsisten.
 
Salah satunya diwujudkan melalui aksi penghijauan dan literasi terkait lingkungan di berbagai kawasan candi di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta serta Jambi. 
 
Mutiara menjelaskan 6.208 bibit yang ditanam di kawasan Situs Trowulan sesuai dengan hasil diskusi dan pemetaan yang dilakukannya bersama Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Provinsi Jawa Timur. Jumlah tersebut disesuaikan dengan titik-titik tanam yang sudah disepakati dengan pemerintah setempat.
 
"Karena ini adalah sebuah cagar budaya atau warisan sejarah, jadi kami tidak bisa menanam secara sporadis. Jadi harus betul-betul mengikuti tata letak dan juga menjaga lingkungan dari bangunan sejarah itu tersendiri," katanya saat ditemui awak media di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, Selasa (27/8/2024).
 

Acara seremonial penanaman 6.208 bibit di kawasan situs Trowulan, Mojokerto oleh 150 mahasiswa dari 46 universitas di Jawa Timur. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Acara seremonial penanaman 6.208 bibit di kawasan situs Trowulan, Mojokerto oleh 150 mahasiswa dari 46 universitas di Jawa Timur. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Inisiatif penanaman pohon di situs bersejarah ini sebagai bagian dari program Candi Darling yang sudah dilaksanakan BLDF sejak 2019 dengan menjangkau sejumlah wilayah di Pulau Jawa dan Sumatra. 
 
Hingga Agustus 2024, terdapat 6 kawasan dan 12 candi yang telah dihijaukan yaitu Candi Prambanan, Candi Situs Ratu Boko dan Idjo, Candi Gedung Songo, Candi Sambisari, Candi Barong, Candi Banyunibo, Candi Dieng, Candi Muarajambi, dengan melibatkan 1,132 mahasiswa dari 137 universitas di 81 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
 
"Ke depan, ada beberapa [candi] yang sedang kita pikirkan karena masih ada juga di Jawa Tengah, masih ada di Jawa Timur, ada juga di Sumatra," katanya.
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Provinsi Jawa Timur Endah Budi Heryani menyebut KCBN Trowulan merefleksikan jati diri bangsa, yang sejak zaman nenek moyang, hidup dalam keselarasan.
 
Bahkan pada masa itu, terdapat beberapa prasasti dari masa Majapahit dan Kakawin Negarakertagama pupuh 88:2–3, yang berisi tentang penguasa yang kala itu meminta para pembesar, wedana dan masyarakat untuk merawat dan memelihara alam.
 
"Pesan ini masih relevan untuk diteladani dan dipraktikkan, terlebih oleh generasi muda saat ini yang menjadi pewaris bumi. Aksi penanaman di Trowulan menjadi salah satu bentuk kepedulian yang dapat menginspirasi dan menggerakkan kaum muda,” kata Endah.
 

Acara seremonial penanaman 6.208 bibit di kawasan situs Trowulan, Mojokerto oleh 150 mahasiswa dari 46 universitas di Jawa Timur. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Sebanyak 150 mahasiswa dari 46 universitas di Jawa Timur terlibat dalam acara penanaman 6.208 bibit di kawasan situs Trowulan, Mojokerto. (Sumber gambar: Bakti Lingkungan Djarum Foundation)

Pada kesempatan yang sama, aktor sekaligus pemimpin redaksi inisiasi SayaPilihBumi Ramon Y. Tungka mengatakan Trowulan merupakan kawasan megah peninggalan kejayaan Kerajaan Majapahit, menjadi salah satu warisan budaya yang penting sekaligus identitas kebangsaan.
 
Menurutnya, pendekatan pelestarian situs bersejarah kini sejatinya tidak hanya sekadar berbasis objek tunggal dan fisik saja, melainkan perlu diperluas lagi melalui pendekatan lingkungan dan upaya konservasi. Terlebih, dunia kini telah menghadapi tantangan persoalan perubahan iklim.
 
Dia menambahkan, pada masanya, Kerajaan Majapahit mampu membangun terciptanya harmonisasi antara manusianya dan alam. Prasasti-prasasti yang ditemukan turut pula menyuratkan aturan pelestarian alam. 
Tata wilayah hutan produksi dapat bersinergi dengan hutan adat, berkelanjutan berdampingan dengan lahan pemukiman, tempat ibadah, pasar hingga istana. Sebab, hutan dengan teguh diyakini sebagai sumber kehidupan dan penghidupan manusia-manusianya.
 
"Keberadaan generasi muda memegang peranan penting bagi masa depan kita termasuk untuk lingkungan. Tentu saya berharap apa yang kita lakukan hari ini bisa menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya untuk turut melestarikan lingkungan, terus menyebarkan konten positif di media sosial agar lebih banyak orang yang peduli dan melakukan aksi nyata untuk lingkungan," kata Ramon.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Fakta-Fakta Gempa Yogyakarta Berkekuatan 5,8 Skala Richter

BERIKUTNYA

7 Lagu Bernadya Mendominasi Chart Billboard Indonesia Hot 25

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: