Prosesi beselang Tegak Tiang Tuo menandai awal pembanguan kompleks museum di KCBN Muarajambi (sumber gambar: Kemdikbud)

Terluas di Indonesia, Museum Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi Bakal Jadi Laboratorium Pengetahuan Publik

06 June 2024   |   10:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Like
Situs candi Muaro Jambi kembali direvitalisasi untuk mendorong pengakuan dan usulan Muarajambi sebagai situs Warisan Dunia UNESCO. Terbaru, cagar budaya warisan peninggalan kerajaan Sriwijaya ini akan dibangun kompleks museum atau laboratorium pengetahuan yang dapat diakses semua kalangan. 

Pembangunan museum ini merupakan bagian dari proyek revitalisasi Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi sebagai pusat pendidikan dan penguatan ekosistem melalui ekonomi kerakyatan tak benda. Rekonstruksi KCBN Muarajambi diharap dapat berkontribusi pada kemajuan kebudayaan dan pembangunan masyarakat.

Baca juga: Dorong Pengakuan dari UNESCO, Candi Muaro Jambi Kembali Direvitalisasi

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid mengatakan, museum ini akan menjadi yang terluas di Indonesia dengan luas 10 hektar. Tak hanya itu, museum ini juga akan dibangun di kawasan candi Buddha terluas di Asia Tenggara, dengan luas kawasan 3.981 hektar.

Menurut Hilmar, dari penggalian yang terus dilakukan para arkeolog, mereka terus menemukan  prasasti peninggalan masa lalu yang terdiri dari patung hingga perhiasan emas.Uniknya, ada banyak peninggalan benda dari masa lalu yang membuktikan bahwa benda-benda tersebut dibawa dari luar Jambi.

"Ini tempat yang cukup kosmopolitan di masa lalu. Semua temuan kita simpan di balai pelestarian kebudayaan. Nanti kalau museum sudah dibangun, koleksinya akan diintegrasikan di sini," katanya saat ditemui wartawan usai prosesi adat peletakan Tiang Tuo di Jambi, Rabu (5/6/24).
 

Salah satu situs candi di kawasan KCBN Muarajambi (sumber gambar:Kemdikbud)

Salah satu situs candi di kawasan KCBN Muarajambi (sumber gambar:Kemdikbud)

Di samping itu, dengan berbagai peninggalan sejarah yang ditemukan, dia berharap koleksi dari KCBN Muarajambi dapat menambah perhatian dunia terhadap situs ini. Khususnya di wilayah lahan dari delapan desa di Muaro Jambi, yang saat ini terus direvitalisasi, dan dibangun museum sebagai pusat penelitian publik.

Dia menjelaskan, KCBN Muarajambi tidak hanya menjadi simbol keyakinan Buddha, tetapi juga pusat pendidikan dan destinasi spiritual. Berada di tengah keheningan dan keagungan situs, nantinya pengunjung diajak menyusuri jejak masa lalu, dan memahami peran vitalnya dalam proses edukasi dan pembangunan peradaban.

"Kita bukan sekadar bikin proyek bangunan yang nanti bisa dikunjungi, tapi utamanya sedang merekonstruksi peradaban itu sebagai sumber inspirasi kita ke depan," imbuhnya.

Selaras, arsitek Yori Antar yang didapuk untuk membangun kompleks museum berharap, Muarajambi bisa menjadi laboratorium yang bisa diakses semua kalangan untuk sama-sama belajar. Di tempat tersebut, nantinya juga akan dibangun ruang-ruang kelas berkonsep hutan, di mana para ahli bisa berdiskusi dan bertukar pikiran.

Dia menjelaskan, pembangunan museum di kawasan ini juga menggunakan material yang sama, yakni terakota agar selaras dengan bangunan candi. Semua bangunan yang saat ini akan dibangun juga bakal menggunakan konsep menyatu dengan alam, alias berada di tengah hutan dengan titik pusat museum ditanami pohon bodhi.

"Dari penataan lingkungan, kita akan mulai menata seluruh kawasan hutan yang dilestarikan. Jadi akan ada bangunan-bangunan yang kita bangun dengan konsep yang lebih terbuka dan transparan. Ada juga tempat jalan kaki yang diselaraskan dengan alam," katanya.
 

(Kiri) Gubernur Jambi Al Haris, Arsitek Yori Antar, dan Dirjen Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid saat meninjau lokasi oembanguan museum KCBN Muarajambi (sumber gambar: Kemdikbud)

(Kiri) Gubernur Jambi Al Haris, Arsitek Yori Antar, dan Dirjen Kemendikbudristek RI, Hilmar Farid saat meninjau lokasi pembanguan museum KCBN Muarajambi (sumber gambar: Kemdikbud)

KCBN Muarajambi memiliki makna sejarah yang sangat dalam, merepresentasikan keunikan tradisi spiritual dan pendidikan Buddhisme di Asia Tenggara. Kompleks ini mencakup candi tinggi dan rendah, serta stupa besar yang mencapai ketinggian 27 meter, yang semuanya dibangun tanpa menggunakan semen atau bahan perekat modern. 

KCBN Muarajambi menjadi kompleks percandian Buddha terbesar di Asia Tenggara, membentang sepanjang 7,5 kilometer di sepanjang Sungai Batanghari dan mencakup delapan desa. Kedelapan desa itu adalah Muaro Jambi, Danau Lamo, Kemingking Luar, Kemingking Dalam, Dusun Baru, Tebat Patah, Dusun Mudo, dan Teluk Jambu.

Baca juga: Melihat Masa Lalu Kerajaan Melayu Kuno di Candi Kedaton Muaro Jambi

Editor: Dika Irawan 

SEBELUMNYA

Daftar Lineup KCON 2024 di Los Angeles, Ada BOYNEXTDOOR hingga Zico

BERIKUTNYA

Cotton in Lace Hadirkan Koleksi Spesial Iduladha Bergaya Feminim Classic Elegan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: