Melihat Masa Lalu Kerajaan Melayu Kuno di Candi Kedaton Muaro Jambi
24 August 2023 |
16:30 WIB
Kawasan Muaro Jambi, Provinsi Jambi dikenal sebagai pusat wisata sejarah besar di Sumatra. Dahulu, kawasan tersebut menjadi saksi bisu masa kejayaan kerajaan melayu. Secara historikal, beberapa peninggalan situs di area Muaro Jambi saat ini berkaitan dengan benda sejarah masa Kerajaan Sriwijaya yang ditemukan sejak 1824.
Namun, ada hal spesial yang menjadi daya tarik tersendiri di situs sejarah ini. Pada abad ke-7, bagian dari situs kawasan Muaro Jambi yaitu situs Candi Kedaton menjadi salah satu pusat peradaban pendidikan di dunia.
Cendekiawan dari seluruh penjuru Bumi datang untuk menimba ilmu pendidikan di Candi Kedaton. Ini dibuktikan dengan berbagai temuan ornamen manik yang menyebar di banyak area situs. Beberapa temuan dikaitkan dengan budaya khas masyarakat India dan Tiongkok.
Dalam praktiknya, Candi Kedaton di Muaro Jambi telah dikenal sebagai pusat pengembangan pendidikan selama berabad-abad. Candi Kedaton hanyalah satu di antara ribuan situs budaya di kawasan Muaro Jambi.
Baca juga: Aksi Penghijauan Kawasan Candi Muaro Jambi dengan Pohon & Tanaman Semak
Secara umum, kawasan ini memiliki luas 3.981 hektar, sekitar 8 kali dari Candi Borobudur yang menjadikannya sebagai salah satu kawasan cagar budaya terluas di Indonesia. Situs ini membentang dari timur ke barat sepanjang 7,5 km dengan lebih dari 11.000 situs budaya.
Kepala BPK Wilayah V Provinsi Jambi dan Bangka Belitung Agus Widiatmoko menjelaskan masa gemilang situs candi Buddha yang merupakan tempat leluhur berbagai negara datang dan belajar berlangsung hingga abad ke-12. Agus menjelaskan, ada beberapa studi yang kala itu menjadi konsentrasi dunia pendidikan, antara lain ilmu pengobatan, ilmu kesusastraan, ilmu arsitektur, dan pendidikan logika atau filsafat.
"Bahkan di Candi Kedaton ada lapangan besar yang menjadi tempat bagi manusia dulu berlatih debat untuk menempa ilmunya," kata Agus.
Gubernur Jambi, Al Haris, mengatakan ada banyak temuan yang mengarah pada terpilihnya Jambi sebagai pusat pembelajaran kala itu. Salah satunya adalah letak yang terbilang strategis bagi pendatang dari arah Laut China Selatan.
"Jambi dipilih orang terdahulu karena dari jalur Laut China Selatan itu mudah untuk masuk ke Jambi. Lalu mereka pilihlah tempat ini untuk pusat belajar agama Buddha," kata Al Haris.
Untuk struktur bangunan, Candi ini memiliki banyak situs pugaran yang menampilkan corak ajaran Buddha. Terdapat sekitar 9 situs yang telah dipugar, antara lain Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Kembar Batu, dan Candi Kedaton yang terbilang populer.
Selain sebagai pusat pendidikan, tempat berkumpulnya orang pada masa kerajaan ini juga menjadi pusat belajar budaya dan kekayaan tanaman endemik. Agus menjelaskan, ada banyak jenis tanaman yang ada di wilayah ini. Hal itu dilatarbelakangi keperluan orang terdahulu untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui jenis tanaman obat dan makanan.
Baca juga: Patung Ikonik Raksasa KAWS Telah Tiba di Kompleks Candi Prambanan, Megah nan Indah!
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Namun, ada hal spesial yang menjadi daya tarik tersendiri di situs sejarah ini. Pada abad ke-7, bagian dari situs kawasan Muaro Jambi yaitu situs Candi Kedaton menjadi salah satu pusat peradaban pendidikan di dunia.
Cendekiawan dari seluruh penjuru Bumi datang untuk menimba ilmu pendidikan di Candi Kedaton. Ini dibuktikan dengan berbagai temuan ornamen manik yang menyebar di banyak area situs. Beberapa temuan dikaitkan dengan budaya khas masyarakat India dan Tiongkok.
Dalam praktiknya, Candi Kedaton di Muaro Jambi telah dikenal sebagai pusat pengembangan pendidikan selama berabad-abad. Candi Kedaton hanyalah satu di antara ribuan situs budaya di kawasan Muaro Jambi.
Baca juga: Aksi Penghijauan Kawasan Candi Muaro Jambi dengan Pohon & Tanaman Semak
Candi Kedaton Muaro Jambi (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)
Kepala BPK Wilayah V Provinsi Jambi dan Bangka Belitung Agus Widiatmoko menjelaskan masa gemilang situs candi Buddha yang merupakan tempat leluhur berbagai negara datang dan belajar berlangsung hingga abad ke-12. Agus menjelaskan, ada beberapa studi yang kala itu menjadi konsentrasi dunia pendidikan, antara lain ilmu pengobatan, ilmu kesusastraan, ilmu arsitektur, dan pendidikan logika atau filsafat.
"Bahkan di Candi Kedaton ada lapangan besar yang menjadi tempat bagi manusia dulu berlatih debat untuk menempa ilmunya," kata Agus.
Gubernur Jambi, Al Haris, mengatakan ada banyak temuan yang mengarah pada terpilihnya Jambi sebagai pusat pembelajaran kala itu. Salah satunya adalah letak yang terbilang strategis bagi pendatang dari arah Laut China Selatan.
"Jambi dipilih orang terdahulu karena dari jalur Laut China Selatan itu mudah untuk masuk ke Jambi. Lalu mereka pilihlah tempat ini untuk pusat belajar agama Buddha," kata Al Haris.
Candi Kedaton Muaro Jambi (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)
Selain sebagai pusat pendidikan, tempat berkumpulnya orang pada masa kerajaan ini juga menjadi pusat belajar budaya dan kekayaan tanaman endemik. Agus menjelaskan, ada banyak jenis tanaman yang ada di wilayah ini. Hal itu dilatarbelakangi keperluan orang terdahulu untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui jenis tanaman obat dan makanan.
Baca juga: Patung Ikonik Raksasa KAWS Telah Tiba di Kompleks Candi Prambanan, Megah nan Indah!
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.