10 Menu Sarapan Terenak & Terbaik di Dunia, Genhype Sudah Coba?
13 July 2024 |
11:30 WIB
Memulai hari dengan sarapan telah menjadi tradisi yang umum di banyak negara. Sarapan disebut sebagai waktu makan terpenting karena dapat menjadi sumber energi bagi tubuh untuk beraktivitas sepanjang hari. Termasuk, mampu meningkatkan performa dan produktivitas dalam bekerja.
Setiap negara punya menu sarapan khas yang mencerminkan budaya dan tradisi kulinernya. Bahkan, beberapa makanan dinobatkan sebagai menu sarapan terbaik di dunia.
Baca juga: Resep Udon Kaldu Gurih ala Rumahan, Rasanya Mirip Menu Restoran Jepang
Apa sajakah itu? Berikut adalah 10 menu sarapan terbaik di dunia versi TasteAtlas.
Kahvalti merujuk pada istilah sarapan dalam bahasa Turki, dan merupakan santapan penting bahkan seringkali mewah dalam budaya Turki. Kata "kahvalt?" berasal dari dua kata yakni "kahve" yang berarti kopi, dan "alti" yang berarti di bawah atau sebelum. Dengan demikian, kahvalti berarti "sebelum kopi."
Seperti artinya, kahvalti memang merupakan santapan yang secara tradisional dikonsumsi sebelum meminum kopi pada pagi hari. Karena pada masa Ottoman, kopi dianggap sebagai minuman yang dinikmati setelah makan, bukan selama atau sebelum makan.
Menu kahvalti tradisional Turki menyajikan beragam hidangan, yang biasanya memadukan berbagai rasa, tekstur, dan kategori makanan. Menunya berupa makanan manis dan gurih, mulai dari keju, zaitun, sayuran, roti lokal, telur, borek, baklava, atau kue kering manis lainnya, disertai minuman panas seperti teh Turki atau cay.
Dalam bahasa Brasil, Pao de Queijo berarti roti keju. Makanan ini disebut berasal dari kuliner budak Afrika, saat mereka mulai menggunakan sisa tanaman singkong untuk membuat makanan sarapan. Bubuk putih halus atau pati dari singkong digulung menjadi bola-bola dan dipanggang.
Pada saat itu, tidak ada keju yang ditambahkan, sehingga hanya berupa pati panggang. Akhirnya, pada akhir abad ke-19, ketika perbudakan berakhir, makanan lain mulai tersedia bagi orang Afro-Brasil untuk pertama kalinya. Di negara bagian Minas Gerais, pusat susu Brasil, keju dan susu mulai ditambahkan ke bola-bola pati, dan pao de queijo pun tercipta.
Bougatsa adalah pai tradisional Yunani yang terdiri dari kue filo yang dilapisi dengan isian puding semolina. Beberapa varian bougatsa juga ada yang berisi daging cincang atau keju. Nama hidangan ini berasal dari kata pogatsa dalam bahasa Ottoman, yang berarti pai yang diisi dengan keju.
Bougatsa berasal dari periode Bizantium, saat Konstantinopel masih menjadi wilayah Yunani, dan awalnya berupa adonan yang diisi dengan berbagai isian manis dan gurih. Seiring berjalannya waktu, bougatsa berevolusi menjadi kue filo yang digulung tipis dan dibuat dengan tangan. Karena banyaknya imigran Turki yang menetap di Yunani Utara, bougatsa pun menjadi makanan khas Serres dan Thessaloniki.
Roti canai adalah roti pipih goreng tradisional yang dibuat dengan tepung, air, telur, dan lemak yang berasal dari India. Meski begitu, roti canai juga kerap dijumpai di negara-negara Asia seperti Malaysia, Indonesia, Brunei, dan Thailand. Adonan roti canai dibuat dengan cara dilipat berulang kali, sehingga memiliki tekstur berlapis, dengan bagian dalam lembut, dan lapisan luar renyah.
Adapun, lemak yang paling umum digunakan dalam roti canai adalah ghee, mentega murni tradisional India. Oleh masyarakat lokal, roti canai dipercaya tercipta berawal ketika para pekerja India yang bermigrasi ke Malaysia membawa resep dan tradisi menyiapkan kue kering renyah ini ke negara asing.
Zelnik adalah pai tradisional Makedonia Utara yang dapat diisi dengan berbagai macam bahan seperti keju, bayam, telur, daging, daun bawang, atau kubis. Untuk hasil terbaik, zelnik harus diolesi mentega dan minyak sebelum dipanggang, sehingga pai berubah warna menjadi cokelat keemasan. Zelnik paling nikmat jika disajikan hangat, dan disarankan untuk memadukannya dengan segelas yoghurt.
Komplet dapat diterjemahkan secara bebas sebagai berisi segala sesuatu di dalamnya, dan secara tradisional dikaitkan dengan nama kota Uzice dan Zlatibor. Dipercayai bahwa nama ini tercipta sebelum Perang Dunia II, dan nama tersebut secara resmi didaftarkan oleh Dragan Lazic, pemilik toko roti Kod Suljage di Uzice.
Kue kering berbentuk bulan sabit berwarna keemasan ini paling nikmat dibuat dengan mentega murni dan adonan ragi yang sedikit manis. Jika dibuat dengan benar, bagian dalam yang berwarna kuning-putih pada croissant akan sedikit elastis saat ditarik dari bagian tengah, sehingga dapat ditutup dengan mentega atau selai segar.
Para ahli sepakat bahwa croissant sangat dipengaruhi oleh kipfel Austria. Kue ini berasal pada tahun 1683 sebagai perayaan kemenangan Austria atas Kekaisaran Ottoman. Bentuknya konon menyerupai bulan sabit yang ditemukan pada bendera Turki.
Setiap negara punya menu sarapan khas yang mencerminkan budaya dan tradisi kulinernya. Bahkan, beberapa makanan dinobatkan sebagai menu sarapan terbaik di dunia.
Baca juga: Resep Udon Kaldu Gurih ala Rumahan, Rasanya Mirip Menu Restoran Jepang
Apa sajakah itu? Berikut adalah 10 menu sarapan terbaik di dunia versi TasteAtlas.
1. Kahvalti (Turki)
Kahvalti merujuk pada istilah sarapan dalam bahasa Turki, dan merupakan santapan penting bahkan seringkali mewah dalam budaya Turki. Kata "kahvalt?" berasal dari dua kata yakni "kahve" yang berarti kopi, dan "alti" yang berarti di bawah atau sebelum. Dengan demikian, kahvalti berarti "sebelum kopi."Seperti artinya, kahvalti memang merupakan santapan yang secara tradisional dikonsumsi sebelum meminum kopi pada pagi hari. Karena pada masa Ottoman, kopi dianggap sebagai minuman yang dinikmati setelah makan, bukan selama atau sebelum makan.
Menu kahvalti tradisional Turki menyajikan beragam hidangan, yang biasanya memadukan berbagai rasa, tekstur, dan kategori makanan. Menunya berupa makanan manis dan gurih, mulai dari keju, zaitun, sayuran, roti lokal, telur, borek, baklava, atau kue kering manis lainnya, disertai minuman panas seperti teh Turki atau cay.
2. Pao de Queijo (Brasil)
Dalam bahasa Brasil, Pao de Queijo berarti roti keju. Makanan ini disebut berasal dari kuliner budak Afrika, saat mereka mulai menggunakan sisa tanaman singkong untuk membuat makanan sarapan. Bubuk putih halus atau pati dari singkong digulung menjadi bola-bola dan dipanggang.Pada saat itu, tidak ada keju yang ditambahkan, sehingga hanya berupa pati panggang. Akhirnya, pada akhir abad ke-19, ketika perbudakan berakhir, makanan lain mulai tersedia bagi orang Afro-Brasil untuk pertama kalinya. Di negara bagian Minas Gerais, pusat susu Brasil, keju dan susu mulai ditambahkan ke bola-bola pati, dan pao de queijo pun tercipta.
3. Bougatsa (Yunani)
Bougatsa adalah pai tradisional Yunani yang terdiri dari kue filo yang dilapisi dengan isian puding semolina. Beberapa varian bougatsa juga ada yang berisi daging cincang atau keju. Nama hidangan ini berasal dari kata pogatsa dalam bahasa Ottoman, yang berarti pai yang diisi dengan keju.Bougatsa berasal dari periode Bizantium, saat Konstantinopel masih menjadi wilayah Yunani, dan awalnya berupa adonan yang diisi dengan berbagai isian manis dan gurih. Seiring berjalannya waktu, bougatsa berevolusi menjadi kue filo yang digulung tipis dan dibuat dengan tangan. Karena banyaknya imigran Turki yang menetap di Yunani Utara, bougatsa pun menjadi makanan khas Serres dan Thessaloniki.
4. Roti Canai (India)
Roti canai adalah roti pipih goreng tradisional yang dibuat dengan tepung, air, telur, dan lemak yang berasal dari India. Meski begitu, roti canai juga kerap dijumpai di negara-negara Asia seperti Malaysia, Indonesia, Brunei, dan Thailand. Adonan roti canai dibuat dengan cara dilipat berulang kali, sehingga memiliki tekstur berlapis, dengan bagian dalam lembut, dan lapisan luar renyah.Adapun, lemak yang paling umum digunakan dalam roti canai adalah ghee, mentega murni tradisional India. Oleh masyarakat lokal, roti canai dipercaya tercipta berawal ketika para pekerja India yang bermigrasi ke Malaysia membawa resep dan tradisi menyiapkan kue kering renyah ini ke negara asing.
5. Zelnik (Makedonia Utara)
Zelnik adalah pai tradisional Makedonia Utara yang dapat diisi dengan berbagai macam bahan seperti keju, bayam, telur, daging, daun bawang, atau kubis. Untuk hasil terbaik, zelnik harus diolesi mentega dan minyak sebelum dipanggang, sehingga pai berubah warna menjadi cokelat keemasan. Zelnik paling nikmat jika disajikan hangat, dan disarankan untuk memadukannya dengan segelas yoghurt.6. Komplet Lepinja (Serbia)
Makanan lezat ini terdiri dari roti pipih tradisional atau lepinja yang dipotong menjadi dua, dilapisi krim kental (kajmak) dan diberi telur di atasnya. Campuran ini lalu dipanggang sebentar dan disiram dengan tetesan lemak daging hangat, yang secara lokal dikenal sebagai pretop.Komplet dapat diterjemahkan secara bebas sebagai berisi segala sesuatu di dalamnya, dan secara tradisional dikaitkan dengan nama kota Uzice dan Zlatibor. Dipercayai bahwa nama ini tercipta sebelum Perang Dunia II, dan nama tersebut secara resmi didaftarkan oleh Dragan Lazic, pemilik toko roti Kod Suljage di Uzice.
7. Croissant (Prancis)
Kue kering berbentuk bulan sabit berwarna keemasan ini paling nikmat dibuat dengan mentega murni dan adonan ragi yang sedikit manis. Jika dibuat dengan benar, bagian dalam yang berwarna kuning-putih pada croissant akan sedikit elastis saat ditarik dari bagian tengah, sehingga dapat ditutup dengan mentega atau selai segar.Para ahli sepakat bahwa croissant sangat dipengaruhi oleh kipfel Austria. Kue ini berasal pada tahun 1683 sebagai perayaan kemenangan Austria atas Kekaisaran Ottoman. Bentuknya konon menyerupai bulan sabit yang ditemukan pada bendera Turki.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.