Yura Yunita, Reza Rahadian hingga Anya Geraldine Bicara Manfaat AI
13 July 2024 |
11:00 WIB
Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan tidak bisa lepas dari aktivitas manusia saat ini. Kehadirannya semakin masif digunakan di berbagai sektor, didukung dengan perangkat gawai yang menjadi media untuk mengoperasikannya.
Hadirnya era kecerdasan buatan tentu memberikan tantangan dan peluang. Tidak sedikit yang menganggap AI sebagai ancaman bagi profesi, tetapi banyak yang terbantu dengan teknologi ini.
Baca juga: Perbedaan Apple Intelligence & Samsung Galaxy AI, Mana Lebih Canggih?
Penyanyi Yura Yunita menilai kecerdasan buatan menurutnya bukan ancaman dan justru sangat membantunya dalam berkreasi dan mencari inspirasi dalam penulisan lirik lagu. Saat ini, ada beragam tools AI bahkan gawai yang menghadirkan fitur AI yang mampu menghadirkan aransemen musik untuk memudahkannya dalam pembuatan lagu.
Fitur-fitur kecerdasan buatan yang hadir pun bisa menghadirkan suasana di tempat-tempat yang belum pernah dijelajahi Yura. Begitu pula dalam pengeditan gambar yang kini tidak lagi memerlukan tenaga ekstra dan waktu lama. “Dengan adanya AI memudahkan kreator atau seniman bikin karya jadi lebih bagus lagi,” ujar pelantun Dunia Tipu Tipu itu saat berbincang dengan Hypeabis.id beberapa waktu lalu.
Sementara itu, aktor Reza Rahadian mengatakan AI merupakan kemajuan teknologi yang perlu direspon dengan bijak. Penggunaan kecerdasan buatan ini jangan sampai membuat semua pihak tidak menghormati seniman untuk berkarya.
Keabsahan dan royalti atas karya seniman menurutnya harus tetap terlindungi. Oleh karena itu, Reza menilai etika dalam AI perlu terus dibicarakan dan didiskusikan supaya pemanfaatan teknologi ini bisa semakin positif dan tidak merugikan.
“Jadi kemajuan AI sesuatu yang positif. Orang bisa memanfaatkan dengan cara-cara mereka, tetapi yang penting terjaga pemanfaatannya,” sebut mantan ketua Festival Film Indonesia itu.
Begitu pula dengan aktris Anya Geraldine yang menilai AI bukan sebagai ancaman melainkan teknologi yang memberi kemudahan. Namun, dia mengaku belum terlalu memerlukan kecerdasan buatan dalam kegiatannya di layar lebar. Dia berpandangan AI saat ini justru sangat membantu perkembangan bisnis para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Cornelio Sunny, aktor pemeran film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa mengatakan memang sudah ada beberapa sineas, film maker, script writer, produser, atau sutradara yang menggunakan AI, tetapi tidak banyak. Itupun masih dalam tahap inisiasi bukan produksinya.
Adapun tahap inisiasi mencakup pembuatan presentasi untuk bertemu dengan investor, script writing, pengujian gagasan maupun ide sebelum masuk ke tahap penulisan naskah. “Jadi mungkin peran-peran AI sementara ini di tahap inisiasi saja belum masuk ke tahap produksi,” tutur pria yang juga seorang produser keturunan Meksiko-Palembang ini.
Sementara itu, Cornelio berpendapat bisa saja AI menggantikan peran manusia dalam industri perfilman, khususnya di bidang penulisan dan konsep visual. Akan tetapi saat ini, AI belum canggih untuk menghasilkan naskah unik hasil dari para ide script writer maupun sutradara yang memiliki pengalaman panjang di industri ini.
Dia berpendapat, ide-ide hasil AI masih cenderung generik dan tidak ada keunikan. Namun, jika sineas tidak berhati-hati pengaplikasian AI, bisa saja posisi kreatif tersebut tergantikan.
Sejumlah vendor teknologi saat ini berlomba-lomba menghadirkan fitur AI ke dalam produk buatannya. Samsung contohnya yang menyematkan fitur AI terbaru pada smartphone foldable Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6.
Salah satu fitur AI terbaru yang hadir pada seri ponsel lipat ini adalah PDF overlay translation pada Notes. Fitur ini bahkan mendukung teks di dalam image dan grafis.
Pengguna bisa menerjemahkan langsung PDF dalam berbagai bahasa dengan mudahnya. Fitur ini dapat merangkum PDF hingga jurnal online.
Fitur interpreter juga bisa dimaksimalkan dengan dual screen form factor. Pas dibawa saat traveling, pengguna dan pihak kedua bisa melihat hasil terjemahan dengan nyaman pada layar utama dan cover screen untuk interaksi yang lebih natural.
Interpreter menawarkan terjemahan satu arah melalui Listening Mode, sehingga pengguna bisa dengan mudah mendengarkan pemaparan kuliah atau presentasi lainnya.
Sementara itu, Live Translate kini bisa digunakan pada aplikasi pihak ketiga. “Bisa dipakai di Instagram dan WhatsApp,” sebut Head of Product Mobile Experience Samsung Electronics Indonesia Verry Octavianus.
Baca juga: Daftar Istilah Artificial Intelligence yang Sering Disebut, AGI sampai LLM
Adapun fitur Sketch to Image terbaru semakin memudahkan pengguna untuk menciptakan karya seni dengan sangat mudah meskipun goresan gambar sangat sederhana. Pengguna pun mendapat pilihan tampilan ketika membuat sketsa atau menggambar pada foto-foto di Galeri maupun layar Note.
Editor: Fajar Sidik
Hadirnya era kecerdasan buatan tentu memberikan tantangan dan peluang. Tidak sedikit yang menganggap AI sebagai ancaman bagi profesi, tetapi banyak yang terbantu dengan teknologi ini.
Baca juga: Perbedaan Apple Intelligence & Samsung Galaxy AI, Mana Lebih Canggih?
Penyanyi Yura Yunita menilai kecerdasan buatan menurutnya bukan ancaman dan justru sangat membantunya dalam berkreasi dan mencari inspirasi dalam penulisan lirik lagu. Saat ini, ada beragam tools AI bahkan gawai yang menghadirkan fitur AI yang mampu menghadirkan aransemen musik untuk memudahkannya dalam pembuatan lagu.
Fitur-fitur kecerdasan buatan yang hadir pun bisa menghadirkan suasana di tempat-tempat yang belum pernah dijelajahi Yura. Begitu pula dalam pengeditan gambar yang kini tidak lagi memerlukan tenaga ekstra dan waktu lama. “Dengan adanya AI memudahkan kreator atau seniman bikin karya jadi lebih bagus lagi,” ujar pelantun Dunia Tipu Tipu itu saat berbincang dengan Hypeabis.id beberapa waktu lalu.
Sementara itu, aktor Reza Rahadian mengatakan AI merupakan kemajuan teknologi yang perlu direspon dengan bijak. Penggunaan kecerdasan buatan ini jangan sampai membuat semua pihak tidak menghormati seniman untuk berkarya.
Keabsahan dan royalti atas karya seniman menurutnya harus tetap terlindungi. Oleh karena itu, Reza menilai etika dalam AI perlu terus dibicarakan dan didiskusikan supaya pemanfaatan teknologi ini bisa semakin positif dan tidak merugikan.
“Jadi kemajuan AI sesuatu yang positif. Orang bisa memanfaatkan dengan cara-cara mereka, tetapi yang penting terjaga pemanfaatannya,” sebut mantan ketua Festival Film Indonesia itu.
Begitu pula dengan aktris Anya Geraldine yang menilai AI bukan sebagai ancaman melainkan teknologi yang memberi kemudahan. Namun, dia mengaku belum terlalu memerlukan kecerdasan buatan dalam kegiatannya di layar lebar. Dia berpandangan AI saat ini justru sangat membantu perkembangan bisnis para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Cornelio Sunny, aktor pemeran film Tuhan, Izinkan Aku Berdosa mengatakan memang sudah ada beberapa sineas, film maker, script writer, produser, atau sutradara yang menggunakan AI, tetapi tidak banyak. Itupun masih dalam tahap inisiasi bukan produksinya.
Adapun tahap inisiasi mencakup pembuatan presentasi untuk bertemu dengan investor, script writing, pengujian gagasan maupun ide sebelum masuk ke tahap penulisan naskah. “Jadi mungkin peran-peran AI sementara ini di tahap inisiasi saja belum masuk ke tahap produksi,” tutur pria yang juga seorang produser keturunan Meksiko-Palembang ini.
Sementara itu, Cornelio berpendapat bisa saja AI menggantikan peran manusia dalam industri perfilman, khususnya di bidang penulisan dan konsep visual. Akan tetapi saat ini, AI belum canggih untuk menghasilkan naskah unik hasil dari para ide script writer maupun sutradara yang memiliki pengalaman panjang di industri ini.
Dia berpendapat, ide-ide hasil AI masih cenderung generik dan tidak ada keunikan. Namun, jika sineas tidak berhati-hati pengaplikasian AI, bisa saja posisi kreatif tersebut tergantikan.
Fitur AI Terbaru
Sejumlah vendor teknologi saat ini berlomba-lomba menghadirkan fitur AI ke dalam produk buatannya. Samsung contohnya yang menyematkan fitur AI terbaru pada smartphone foldable Galaxy Z Fold 6 dan Z Flip 6. Salah satu fitur AI terbaru yang hadir pada seri ponsel lipat ini adalah PDF overlay translation pada Notes. Fitur ini bahkan mendukung teks di dalam image dan grafis.
Pengguna bisa menerjemahkan langsung PDF dalam berbagai bahasa dengan mudahnya. Fitur ini dapat merangkum PDF hingga jurnal online.
Fitur interpreter juga bisa dimaksimalkan dengan dual screen form factor. Pas dibawa saat traveling, pengguna dan pihak kedua bisa melihat hasil terjemahan dengan nyaman pada layar utama dan cover screen untuk interaksi yang lebih natural.
Interpreter menawarkan terjemahan satu arah melalui Listening Mode, sehingga pengguna bisa dengan mudah mendengarkan pemaparan kuliah atau presentasi lainnya.
Sementara itu, Live Translate kini bisa digunakan pada aplikasi pihak ketiga. “Bisa dipakai di Instagram dan WhatsApp,” sebut Head of Product Mobile Experience Samsung Electronics Indonesia Verry Octavianus.
Baca juga: Daftar Istilah Artificial Intelligence yang Sering Disebut, AGI sampai LLM
Adapun fitur Sketch to Image terbaru semakin memudahkan pengguna untuk menciptakan karya seni dengan sangat mudah meskipun goresan gambar sangat sederhana. Pengguna pun mendapat pilihan tampilan ketika membuat sketsa atau menggambar pada foto-foto di Galeri maupun layar Note.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.