Cerita Raline Shah Bangga Pakai Beskap dan Kain Batik di Cannes Film Festival 2024
13 June 2024 |
07:30 WIB
Kintan Nabila
Jurnalis Hypeabis.id
Raline Shah beberapa waktu lalu menghadiri perhelatan Cannes Film Festival, salah satu festival film bergengsi dunia yang telah memasuki tahun ke-77 penyelenggaraannya. Ajang bergengsi tersebut dihelat mulai 14-25 Mei 2024, kegiatannya diisi oleh pemutaran film-film mancanegara yang meraih penghargaan.
Seperti yang diketahui,ini merupakan tahun ketiga Raline Shah menghadiri Cannes Film Festival. Kehadirannya tahun ini adalah untuk memenuhi undangan dari manajemen artis yang berbasis di Los Angeles dan menaungi dirinya di Amerika Serikat, yaitu Artist International Group yang dipimpin oleh David Unger.
Baca juga: 5 Gaun Raline Shah di Festival Film Cannes 2024 Karya Desainer Indonesia
Wanita kelahiran 1985 tersebut mengungkapkan, Cannes Film Festival memberikan inspirasi bagi para pekerja seni film sepertinya untuk berkarya lebih baik lagi. Selama seminggu lebih dia menjadi murid yang mempelajari banyak hal dari para pekerja seni film terbaik dari berbagai negara di sepanjang rangkaian acara festival.
“Kehadiran saya yang ketiga kali di Cannes Film Festival ini adalah untuk menjadi bagian dari ekosistem industri film dan kembali menjadi murid. Saya sangat menikmati proses belajar begitu banyak dari para pelaku industri yang sangat berpengalaman di festival ini," katanya.
Selain merepresentasikan kancah perfilman tanah air, Raline Shah juga memperkenalkan keindahan kain wastra tradisional Indonesia dalam busana yang dikenakannya. Pemeran 5 CM tersebut selalu tampil cantik dan mempesona di red carpet Cannes Film Festival dalam balutan busana karya rumah mode dan desainer lokal.
"Saya bangga sekali bisa memakai dan memperkenalkan batik di ajang internasional, seperti Cannes. Apalagi busana yang saya pilih keluaran Iwan Tirta yang notabenenya merupakan salah satu heritage brand di tanah air," katanya pada Hypeabis.id.
Raline Shah mengenakan kain batik bermotif Sekar Peksi Asmoro dari koleksi desainer legendaris Iwan Tirta saat menghadiri Kering Women In Motion Awards 2024. Kain batik tersebut dipadukannya dengan atasan beskap hitam karya desainer Wilsen Willim.
"Kita tahu, aktris Indonesia pertama yang pernah datang ke Cannes Film Festival adalah Christine Hakim pada tahun 1985. Saat itu beliau juga mengenakan batik dari koleksi Iwan Tirta, saya ingin sekali pakai busana yang sama persis," kata Raline Shah.
Raline Shah pun bertanya pada perwakilan dari rumah mode Iwan Tirta, apakah mereka masih memiliki koleksi batik yang sama persis dikenakan Christine Hakim. Namun sayang, dia tidak bisa memakainya karena kain batik itu memang dibuat khusus untuk pemeran series HBO The Last of Us.
"Sayangnya saya enggak bisa pakai batik yang sama dengan ibu Christine, karena itu private collection-nya beliau, akhirnya ditawarkan untuk pakai koleksi-koleksi keluaran terbarunya," sambungnya.
Baca juga: Adu Gaya Han So-hee dan YoonA SNSD di Cannes Film Festival 2024, Anggun Bak Putri Kerajaan
Adapun untuk atasannya, Raline Shah memilih mengenakan beskap dibandingkan kebaya seperti yang dikenakan Christine Hakim. Hal tersebut lantran beskap sangat sesuai dengan karakter dan gaya personalnya.
Beskap hitam dari koleksi desainer Wilsen Willim tersebut memiliki detail embellishment berupa garis-garis keemas an, serta dalaman bergaya korset yang memberikan sentuhan kontemporer. Tak ketinggalan bagian belakangnya dilengkapi train atau ekor yang menyapu lantai.
"Sebetulnya saya sendiri enggak suka gaya yang terlalu feminin, kalau harus pakai busana formal di luar dress, saya lebih prefer beskap yang terkesan androgynous (bisa dipakai laki-laki dan perempuan)," katanya.
Raline Shah langsung menarik perhatian karena mengenakan wastra tradisional karya desainer Indonesia. Pasalnya, saat itu dia sedang menghadiri acara Kering Women In Motion Awards 2024, di mana hampir semua aktris Hollywood yang jadi tamu undangan mengenakan koleksi terbaru dari jenama fesyen di bawah nama Kering Grup.
Sebut saja, Michelle Yeoh dan Julianne Moore yang tampil dengan gaun Bottega Veneta, sementara Uma Thurman memakai koleksi Balenciaga. Pada acara berbeda di Cannes, Raline Shah juga tampak mengenakan kain batik bermotif The Pisan Bali Borobudur koleksi Iwan Tirta. Raline Shah memadukan kain batiknya dengan beskap putih karya desainer Sapto Djojokartiko.
Penampilan Raline Shah mengingatkan kita akan Jeng Yah alias Dasiyah di serial ‘Gadis Kretek’. Dia mengenakannya saat menghadiri acara Cinema of Indonesia yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia dan Asosiasi Produser Film Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Rindu Melati Pradyasmita Head of Marketing Iwan Tirta Private Collection memaparkan makna dari kain batik yang dikenakan oleh Raline Shah di perhelatan Cannes Film Festival. Motif Sekar Peksi Asmoro sendiri melambangkan kesejahteraan dan harmoni, sementara motif The Pisan Bali Borobudur menggambarkan inspirasi keindahan Candi Borobudur disertai kearifan spiritualitasnya.
"Melalui kain batik dari koleksi Iwan Tirta, harapannya semoga Raline bisa membawa keberuntungan baik, elegance, dan charm yang bisa memikat banyak orang selama di Cannes," kata Rindu.
Adapun Iwan Tirta Sendiri merupakan desainer legendaris kebanggan Indonesia yang dikenal melalui rancangan busanannya yang lekat dengan unsur batik. Selain para pekerja seni, seperti aktor-aktris, dan penyanyi, koleksi batik Iwan Tirta juga banyak dikenakan oleh tokoh penting pemerintahan negara, salah satunya Presiden Soeharto saat Indonesia menjadi Tuan Rumah KTT APEC 1994 di Bogor. Batik karya tersebut memasukan corak yang melambangkan simbol-sibol 17 negara peserta APEC.
Setelah tutup usia pada 31 Juli 2010, karya-karya batik Iwan Tirta masih menghiasi industri mode tanah air. Lebih lanjut Rindu mengungkap, koleksi Iwan Tirta terus berinovasi dengan menghadirkan desain-desain trendi sesuai perkembangan zaman, namun tanpa menghilangkan sentuhan desain khas perancang busana kondang tersebut.
"Kalau dulu, warna-warna batik khas Iwan Tirta didominasi nuansa gelap dan coretan warna-warni seperti yang dikenakan Christine Hakim, kalau sekarang kita mulai menghadirkan warna-warna monokrom karena profil pembelinya juga mulai berubah," kata Rindu.
Lebih lanjut dia berujar, kain batik yang dikenakan Raline Shah merupakan salah satu inovasi warna yang dilakukan dalam lima tahun terakhir. Profil pembeli batik Iwan Tirta sendiri, didominasi oleh gen milenial sekitar usia 35-40 tahun yang menggemari warna monokrom.
"Kita hanya melakukan inovasi warna saja, mulai dari teknik pewarnaan baru dan pengaturan komposisi warna, tapi untuk motifnya masih mengacu pada arsip-arsip lama Iwan Tirta," katanya.
Raline Shah turut hadir pada acara Cinema of Indonesia. Ini merupakan sebuah perhelatan yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Asosiasi Produser Film Indonesia. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai perilisan film nasional di pasar dunia.
Tak ketinggalan raline juga menghadiri beberapa pemutaran film, seperti To A Land Unknown karya sutradara Mahdi Fleifel. Film ini menceritakan kisah dua pengungsi Palestina yang berusaha keluar dari ketidakpastian kamp mereka di Athena untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa. Namun, perjalanan mereka tidak semudah yang dibayangkan. Keduanya harus menghadapi berbagai tantangan sebagai orang tanpa identitas di negara asing.
Selanjutanya Raline Shah juga menonton pemutaran film komedi drama Marcello Mio garapan sutradara Christophe Honore. Film ini merupakan saduran dari kisah nyata kehidupan aktor legendaris mendiang Marcello Mastroianni dan para anggota keluarganya termasuk aktris Catherine Deneuve dan Chiara Mastroianni.
Baca juga: Rampung Digelar, Ini Film-film yang Menjadi Sorotan di Festival Film Cannes 2024
Editor: Puput Ady Sukarno
Seperti yang diketahui,ini merupakan tahun ketiga Raline Shah menghadiri Cannes Film Festival. Kehadirannya tahun ini adalah untuk memenuhi undangan dari manajemen artis yang berbasis di Los Angeles dan menaungi dirinya di Amerika Serikat, yaitu Artist International Group yang dipimpin oleh David Unger.
Baca juga: 5 Gaun Raline Shah di Festival Film Cannes 2024 Karya Desainer Indonesia
Wanita kelahiran 1985 tersebut mengungkapkan, Cannes Film Festival memberikan inspirasi bagi para pekerja seni film sepertinya untuk berkarya lebih baik lagi. Selama seminggu lebih dia menjadi murid yang mempelajari banyak hal dari para pekerja seni film terbaik dari berbagai negara di sepanjang rangkaian acara festival.
“Kehadiran saya yang ketiga kali di Cannes Film Festival ini adalah untuk menjadi bagian dari ekosistem industri film dan kembali menjadi murid. Saya sangat menikmati proses belajar begitu banyak dari para pelaku industri yang sangat berpengalaman di festival ini," katanya.
Selain merepresentasikan kancah perfilman tanah air, Raline Shah juga memperkenalkan keindahan kain wastra tradisional Indonesia dalam busana yang dikenakannya. Pemeran 5 CM tersebut selalu tampil cantik dan mempesona di red carpet Cannes Film Festival dalam balutan busana karya rumah mode dan desainer lokal.
"Saya bangga sekali bisa memakai dan memperkenalkan batik di ajang internasional, seperti Cannes. Apalagi busana yang saya pilih keluaran Iwan Tirta yang notabenenya merupakan salah satu heritage brand di tanah air," katanya pada Hypeabis.id.
Raline Shah di Kering Women In Motion Awards 2024 (Sumber Foto: Magnifique Indonesia)
Raline Shah mengenakan kain batik bermotif Sekar Peksi Asmoro dari koleksi desainer legendaris Iwan Tirta saat menghadiri Kering Women In Motion Awards 2024. Kain batik tersebut dipadukannya dengan atasan beskap hitam karya desainer Wilsen Willim.
"Kita tahu, aktris Indonesia pertama yang pernah datang ke Cannes Film Festival adalah Christine Hakim pada tahun 1985. Saat itu beliau juga mengenakan batik dari koleksi Iwan Tirta, saya ingin sekali pakai busana yang sama persis," kata Raline Shah.
Raline Shah pun bertanya pada perwakilan dari rumah mode Iwan Tirta, apakah mereka masih memiliki koleksi batik yang sama persis dikenakan Christine Hakim. Namun sayang, dia tidak bisa memakainya karena kain batik itu memang dibuat khusus untuk pemeran series HBO The Last of Us.
"Sayangnya saya enggak bisa pakai batik yang sama dengan ibu Christine, karena itu private collection-nya beliau, akhirnya ditawarkan untuk pakai koleksi-koleksi keluaran terbarunya," sambungnya.
Baca juga: Adu Gaya Han So-hee dan YoonA SNSD di Cannes Film Festival 2024, Anggun Bak Putri Kerajaan
Adapun untuk atasannya, Raline Shah memilih mengenakan beskap dibandingkan kebaya seperti yang dikenakan Christine Hakim. Hal tersebut lantran beskap sangat sesuai dengan karakter dan gaya personalnya.
Beskap hitam dari koleksi desainer Wilsen Willim tersebut memiliki detail embellishment berupa garis-garis keemas an, serta dalaman bergaya korset yang memberikan sentuhan kontemporer. Tak ketinggalan bagian belakangnya dilengkapi train atau ekor yang menyapu lantai.
"Sebetulnya saya sendiri enggak suka gaya yang terlalu feminin, kalau harus pakai busana formal di luar dress, saya lebih prefer beskap yang terkesan androgynous (bisa dipakai laki-laki dan perempuan)," katanya.
Raline Shah langsung menarik perhatian karena mengenakan wastra tradisional karya desainer Indonesia. Pasalnya, saat itu dia sedang menghadiri acara Kering Women In Motion Awards 2024, di mana hampir semua aktris Hollywood yang jadi tamu undangan mengenakan koleksi terbaru dari jenama fesyen di bawah nama Kering Grup.
Sebut saja, Michelle Yeoh dan Julianne Moore yang tampil dengan gaun Bottega Veneta, sementara Uma Thurman memakai koleksi Balenciaga. Pada acara berbeda di Cannes, Raline Shah juga tampak mengenakan kain batik bermotif The Pisan Bali Borobudur koleksi Iwan Tirta. Raline Shah memadukan kain batiknya dengan beskap putih karya desainer Sapto Djojokartiko.
_crop.jpg "Raline Shah di Cinema of Indonesia Cannes Film Festival 2024")
Raline Shah di Cinema of Indonesia Cannes Film Festival 2024 (Sumber Foto: Magnifique Indonesia)
Penampilan Raline Shah mengingatkan kita akan Jeng Yah alias Dasiyah di serial ‘Gadis Kretek’. Dia mengenakannya saat menghadiri acara Cinema of Indonesia yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia dan Asosiasi Produser Film Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Rindu Melati Pradyasmita Head of Marketing Iwan Tirta Private Collection memaparkan makna dari kain batik yang dikenakan oleh Raline Shah di perhelatan Cannes Film Festival. Motif Sekar Peksi Asmoro sendiri melambangkan kesejahteraan dan harmoni, sementara motif The Pisan Bali Borobudur menggambarkan inspirasi keindahan Candi Borobudur disertai kearifan spiritualitasnya.
"Melalui kain batik dari koleksi Iwan Tirta, harapannya semoga Raline bisa membawa keberuntungan baik, elegance, dan charm yang bisa memikat banyak orang selama di Cannes," kata Rindu.
Adapun Iwan Tirta Sendiri merupakan desainer legendaris kebanggan Indonesia yang dikenal melalui rancangan busanannya yang lekat dengan unsur batik. Selain para pekerja seni, seperti aktor-aktris, dan penyanyi, koleksi batik Iwan Tirta juga banyak dikenakan oleh tokoh penting pemerintahan negara, salah satunya Presiden Soeharto saat Indonesia menjadi Tuan Rumah KTT APEC 1994 di Bogor. Batik karya tersebut memasukan corak yang melambangkan simbol-sibol 17 negara peserta APEC.
Setelah tutup usia pada 31 Juli 2010, karya-karya batik Iwan Tirta masih menghiasi industri mode tanah air. Lebih lanjut Rindu mengungkap, koleksi Iwan Tirta terus berinovasi dengan menghadirkan desain-desain trendi sesuai perkembangan zaman, namun tanpa menghilangkan sentuhan desain khas perancang busana kondang tersebut.
"Kalau dulu, warna-warna batik khas Iwan Tirta didominasi nuansa gelap dan coretan warna-warni seperti yang dikenakan Christine Hakim, kalau sekarang kita mulai menghadirkan warna-warna monokrom karena profil pembelinya juga mulai berubah," kata Rindu.
Lebih lanjut dia berujar, kain batik yang dikenakan Raline Shah merupakan salah satu inovasi warna yang dilakukan dalam lima tahun terakhir. Profil pembeli batik Iwan Tirta sendiri, didominasi oleh gen milenial sekitar usia 35-40 tahun yang menggemari warna monokrom.
"Kita hanya melakukan inovasi warna saja, mulai dari teknik pewarnaan baru dan pengaturan komposisi warna, tapi untuk motifnya masih mengacu pada arsip-arsip lama Iwan Tirta," katanya.
Kegiatan Raline Shah di Cannes Film Festival 2024
Kegiatan Raline Shah selama menghadiri Cannes Film Festival, yakni diundang dalam 2024 Kering Women In Motion Awards and Cannes Film Festival Presidential Dinner. Ini merupakan sebuah acara gala dinner istimewa untuk merayakan pencapaian perempuan dalam industri film global. Dia menghadiri acara bersama para sineas perempuan dunia seperti Michelle Yeoh dan Uma Thurman.Raline Shah turut hadir pada acara Cinema of Indonesia. Ini merupakan sebuah perhelatan yang digagas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Asosiasi Produser Film Indonesia. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan berbagai perilisan film nasional di pasar dunia.
Tak ketinggalan raline juga menghadiri beberapa pemutaran film, seperti To A Land Unknown karya sutradara Mahdi Fleifel. Film ini menceritakan kisah dua pengungsi Palestina yang berusaha keluar dari ketidakpastian kamp mereka di Athena untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa. Namun, perjalanan mereka tidak semudah yang dibayangkan. Keduanya harus menghadapi berbagai tantangan sebagai orang tanpa identitas di negara asing.
Selanjutanya Raline Shah juga menonton pemutaran film komedi drama Marcello Mio garapan sutradara Christophe Honore. Film ini merupakan saduran dari kisah nyata kehidupan aktor legendaris mendiang Marcello Mastroianni dan para anggota keluarganya termasuk aktris Catherine Deneuve dan Chiara Mastroianni.
Baca juga: Rampung Digelar, Ini Film-film yang Menjadi Sorotan di Festival Film Cannes 2024
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.