Potensi Bisnis Jasa Karikatur, Ladang Cuan Para Pemilik Tangan Terampil
29 March 2024 |
10:53 WIB
Karya seni karikatur sering kali dijumpai pada kolom opini di sebuah media cetak. Biasanya, karikatur dibuat sebagai bentuk sindiran atau kritikan terhadap objek tertentu dengan berbagai ekspresi yang terkesan menyindir. Karya seni tersebut, pada dasarnya dibuat secara manual di atas kertas atau kanvas.
Namun, saat ini karikatur telah beralih fungsi menjadi media promosi ataupun bentuk kenang-kenangan yang unik dan berkesan. Selain dibuat secara manual, karya seni tersebut juga dapat dibuat secara digital, menggunakan berbagai aplikasi pengolahan foto.
Sejumlah orang pun melihatnya sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Seperti halnya Sheryn Chelsea, seniman karikatur yang mulai berkecimpung di industri seni pada 2020. Sheryn, sapaan akrabnya, memang hobi menggambar sejak dini. Berangkat dari kegemarannya itu, dia menawarkan jasanya dalam pembuatan karikatur berbasis digital.
“Pada saat intern di sebuah perusahaan, saya sempat membuatkan gambar karikatur sebagai ucapan perpisahan ke team. Lalu, respon mereka baik terhadap gambar saya. Sejak saat itu, saya mulai terpikir untuk membuka jasa tersebut,” ucap Sheryn.
Baca juga: Menangkap Peluang Rezeki Lewat Bisnis Jasa Ilustrasi
Pada awalnya, pemudi berusia 26 tahun ini, melihat karya seni karikatur bukan hanya sebagai sarana menuangkan ide atau wadah dalam berkreasi semata. Karya seni karikatur, dalam pandangannya, memiliki potensi keuntungan yang cukup besar dari segi pendapatan. Apalagi, modal yang dikeluarkan juga terbilang minim.
Seniman karikatur berbasis digital tersebut, menggunakan alat Wacom Pen Tablet dan aplikasi Adobe Photoshop sebagai medianya dalam berkreasi. Menurutnya, karikatur berbasis digital untuk saat ini lebih mudah dalam proses pengerjaannya. Selain itu, para seniman juga dapat berkreasi di mana saja dan tidak mengeluarkan modal sepeser pun.
Untuk proyek pembuatan karikatur, Sheryn mematok jasanya dengan harga yang bervariasi. Mulai dari kelipatan Rp50.000 untuk pembuatan karikatur sederhana, hingga kisaran Rp2 juta-Rp3 juta. Dalam menentukan harga, dia menghitung seberapa rumit dan seberapa banyak elemen yang digambar.
Dalam sebulan, seniman yang berlatar belakang pendidikan Desain Komunikasi Visual tersebut, mampu mengerjakan proyek pembuatan karikatur digital berkisar 20-30 gambar. Adapun, penghasilan dalam sebulannya, Sheryn mampu mendatangkan omzet berkisar dari Rp1 juta-Rp 5 juta.
Mengenai tantangan, menurut Sheryn ada perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) yang memungkinkan seseorang dapat mengolah gambar dengan sendirinya dan tanpa bantuan jasa dari seniman terkait. Selain itu, gambar yang dihasilkan oleh AI, menurutnya terkesan lebih bagus dan instan dalam pengerjaannya.
“Maka dari itu, saya sendiri kedepannya ingin selalu berinovasi dan selalu belajar, agar karya seni yang saya buat tidak kalah bagus dengan para pesaing atau bahkan AI sekalipun,” ungkapnya.
Baca juga: Agensi Ungkap Peluang Cuan Bisnis VTuber
Seniman karikatur digital lainnya, Sayyidil Fikri Utomo (27 tahun) mengawali perjalanan kariernya sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Fikri yang memiliki pengetahuan tentang desain grafis dan jasa ilustrasi, lantas mencoba peruntungan dengan menawarkan jasanya pada 2014.
"Awalnya saya membuat karikatur digital untuk pacar saya, karena kebetulan saat itu saya mengunggah hasil karikaturnya di sosial media, lalu banyak dari teman-temannya dan teman saya yang tertarik juga dibuatkan karikatur untuk dijadikan sebagai hadiah," ucap Fikri.
Bermodal dari hal tersebut, Fikri lantas menjual karikatur hasil karyanya di platform media sosialnya. Lalu, seiring berkembangnya waktu dan mulai meningkatnya minat terhadap karya seni karikaturnya, pemuda tersebut mulai melebarkan sayapnya dengan membuka website khusus untuk memesan jasanya itu.
Di tangan seniman itu, Fikri dapat mengubah gambar yang sebelumnya terkesan biasa saja, menjadi lebih unik dan menarik. Dikarenakan tidak banyak orang yang dapat melakukannya, hal tersebut tentunya menjadi peluang usaha tersendiri. Lewat karikatur itu sendiri, Fikri dapat menghasilkan buah tangan yang berkesan bagi orang terkasih.
Sama halnya dengan Sheryn, seniman karikatur berbasis digital tersebut menggunakan alat Wacom Pen Tablet dan aplikasi Adobe Photoshop sebagai sarana dalam berkreasi. Menurutnya, pembuatan karikatur berbasis digital akan lebih mudah dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang serba instan.
Untuk saat ini, Fikri tidak hanya menawarkan jasa pembuatan karikatur digital. Seniman muda itu juga turut menawarkan jasa lainnya seperti, pembuatan sketsa pensil digital, mozaik, WPAP, water color, dan ilustrasi. Selain itu, Fikri juga turut melayani pembuatan commercial design seperti logo, flyer, business card dan lain sebagainya.
Soal harga, Fikri mematok jasanya dengan kisaran Rp200.000-Rp3 juta. Harga tersebut tergantung dari kerumitan serta banyaknya elemen yang ada. Hingga saat ini, pemuda tersebut mampu mengerjakan proyek karikatur berkisar 5-10 gambar, dengan pendapatan berkisar Rp7 juta-Rp10 juta dalam satu bulan.
Meskipun saat ini memasuki era yang serba digital, hal itu tidak menutup peluang usaha para seniman yang masih setia menggunakan kuas dan cat fisik. Seperti halnya Johan Ardhika, seniman karikatur berbasis manual yang saat ini tetap eksis di tengah gempuran perkembangan teknologi yang semakin masif.
“Saya membuat karikatur di atas kertas dan kanvas. Alasan saya memilih media tersebut, karena karya seni yang diciptakan langsung dari goresan kuas terkesan lebih autentik dan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dari karya seni digital,” ucap Johan.
Pria yang kini berusia 39 tahun tersebut, mengawali perjalanan kariernya sebagai seniman karikatur sejak duduk di bangku kuliah. Pada awalnya, Johan lebih dulu menggeluti jasa pembuatan ilustrasi, story board, komik dan mural. Seiring berjalannya waktu, seniman tersebut kini lebih mengerucut dan hanya menekuni jasa pembuatan karikatur.
Untuk proyek pembuatan karikaturnya, Johan mematok jasanya dengan beragam kisaran harga. Mulai dari yang termurah Rp450.000-Rp1 juta untuk pembuatan karikatur sederhana, hingga kisaran Rp5 juta-Rp12,5 juta untuk pembuatan karikatur yang terbilang rumit.
Dalam sebulan, seniman konvensional tersebut mampu mengerjakan proyek pembuatan karikatur hingga puluhan gambar. Adapun, soal penghasilan bulanan, Johan mampu mendatangkan omzet berkisar dari Rp7,5 juta-Rp15 juta, berkat tangan terampilnya dalam menggores kuas di atas kanvas.
Baca juga: Perhatikan Hal-hal Ini Sebelum Memulai Bisnis Merchandise K-Pop
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Namun, saat ini karikatur telah beralih fungsi menjadi media promosi ataupun bentuk kenang-kenangan yang unik dan berkesan. Selain dibuat secara manual, karya seni tersebut juga dapat dibuat secara digital, menggunakan berbagai aplikasi pengolahan foto.
Sejumlah orang pun melihatnya sebagai peluang usaha yang menjanjikan. Seperti halnya Sheryn Chelsea, seniman karikatur yang mulai berkecimpung di industri seni pada 2020. Sheryn, sapaan akrabnya, memang hobi menggambar sejak dini. Berangkat dari kegemarannya itu, dia menawarkan jasanya dalam pembuatan karikatur berbasis digital.
“Pada saat intern di sebuah perusahaan, saya sempat membuatkan gambar karikatur sebagai ucapan perpisahan ke team. Lalu, respon mereka baik terhadap gambar saya. Sejak saat itu, saya mulai terpikir untuk membuka jasa tersebut,” ucap Sheryn.
Baca juga: Menangkap Peluang Rezeki Lewat Bisnis Jasa Ilustrasi
Pada awalnya, pemudi berusia 26 tahun ini, melihat karya seni karikatur bukan hanya sebagai sarana menuangkan ide atau wadah dalam berkreasi semata. Karya seni karikatur, dalam pandangannya, memiliki potensi keuntungan yang cukup besar dari segi pendapatan. Apalagi, modal yang dikeluarkan juga terbilang minim.
Seniman karikatur berbasis digital tersebut, menggunakan alat Wacom Pen Tablet dan aplikasi Adobe Photoshop sebagai medianya dalam berkreasi. Menurutnya, karikatur berbasis digital untuk saat ini lebih mudah dalam proses pengerjaannya. Selain itu, para seniman juga dapat berkreasi di mana saja dan tidak mengeluarkan modal sepeser pun.
Untuk proyek pembuatan karikatur, Sheryn mematok jasanya dengan harga yang bervariasi. Mulai dari kelipatan Rp50.000 untuk pembuatan karikatur sederhana, hingga kisaran Rp2 juta-Rp3 juta. Dalam menentukan harga, dia menghitung seberapa rumit dan seberapa banyak elemen yang digambar.
Dalam sebulan, seniman yang berlatar belakang pendidikan Desain Komunikasi Visual tersebut, mampu mengerjakan proyek pembuatan karikatur digital berkisar 20-30 gambar. Adapun, penghasilan dalam sebulannya, Sheryn mampu mendatangkan omzet berkisar dari Rp1 juta-Rp 5 juta.
Mengenai tantangan, menurut Sheryn ada perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) yang memungkinkan seseorang dapat mengolah gambar dengan sendirinya dan tanpa bantuan jasa dari seniman terkait. Selain itu, gambar yang dihasilkan oleh AI, menurutnya terkesan lebih bagus dan instan dalam pengerjaannya.
“Maka dari itu, saya sendiri kedepannya ingin selalu berinovasi dan selalu belajar, agar karya seni yang saya buat tidak kalah bagus dengan para pesaing atau bahkan AI sekalipun,” ungkapnya.
Baca juga: Agensi Ungkap Peluang Cuan Bisnis VTuber
Seniman karikatur digital lainnya, Sayyidil Fikri Utomo (27 tahun) mengawali perjalanan kariernya sejak duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Fikri yang memiliki pengetahuan tentang desain grafis dan jasa ilustrasi, lantas mencoba peruntungan dengan menawarkan jasanya pada 2014.
"Awalnya saya membuat karikatur digital untuk pacar saya, karena kebetulan saat itu saya mengunggah hasil karikaturnya di sosial media, lalu banyak dari teman-temannya dan teman saya yang tertarik juga dibuatkan karikatur untuk dijadikan sebagai hadiah," ucap Fikri.
Bermodal dari hal tersebut, Fikri lantas menjual karikatur hasil karyanya di platform media sosialnya. Lalu, seiring berkembangnya waktu dan mulai meningkatnya minat terhadap karya seni karikaturnya, pemuda tersebut mulai melebarkan sayapnya dengan membuka website khusus untuk memesan jasanya itu.
Di tangan seniman itu, Fikri dapat mengubah gambar yang sebelumnya terkesan biasa saja, menjadi lebih unik dan menarik. Dikarenakan tidak banyak orang yang dapat melakukannya, hal tersebut tentunya menjadi peluang usaha tersendiri. Lewat karikatur itu sendiri, Fikri dapat menghasilkan buah tangan yang berkesan bagi orang terkasih.
Potret karya karikatur digital (Sumber gambar: Dokumen pribadi/Sayyidil Fikri Utomo)
Untuk saat ini, Fikri tidak hanya menawarkan jasa pembuatan karikatur digital. Seniman muda itu juga turut menawarkan jasa lainnya seperti, pembuatan sketsa pensil digital, mozaik, WPAP, water color, dan ilustrasi. Selain itu, Fikri juga turut melayani pembuatan commercial design seperti logo, flyer, business card dan lain sebagainya.
Soal harga, Fikri mematok jasanya dengan kisaran Rp200.000-Rp3 juta. Harga tersebut tergantung dari kerumitan serta banyaknya elemen yang ada. Hingga saat ini, pemuda tersebut mampu mengerjakan proyek karikatur berkisar 5-10 gambar, dengan pendapatan berkisar Rp7 juta-Rp10 juta dalam satu bulan.
Media Kanvas
Meskipun saat ini memasuki era yang serba digital, hal itu tidak menutup peluang usaha para seniman yang masih setia menggunakan kuas dan cat fisik. Seperti halnya Johan Ardhika, seniman karikatur berbasis manual yang saat ini tetap eksis di tengah gempuran perkembangan teknologi yang semakin masif.“Saya membuat karikatur di atas kertas dan kanvas. Alasan saya memilih media tersebut, karena karya seni yang diciptakan langsung dari goresan kuas terkesan lebih autentik dan memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dari karya seni digital,” ucap Johan.
Pria yang kini berusia 39 tahun tersebut, mengawali perjalanan kariernya sebagai seniman karikatur sejak duduk di bangku kuliah. Pada awalnya, Johan lebih dulu menggeluti jasa pembuatan ilustrasi, story board, komik dan mural. Seiring berjalannya waktu, seniman tersebut kini lebih mengerucut dan hanya menekuni jasa pembuatan karikatur.
Untuk proyek pembuatan karikaturnya, Johan mematok jasanya dengan beragam kisaran harga. Mulai dari yang termurah Rp450.000-Rp1 juta untuk pembuatan karikatur sederhana, hingga kisaran Rp5 juta-Rp12,5 juta untuk pembuatan karikatur yang terbilang rumit.
Dalam sebulan, seniman konvensional tersebut mampu mengerjakan proyek pembuatan karikatur hingga puluhan gambar. Adapun, soal penghasilan bulanan, Johan mampu mendatangkan omzet berkisar dari Rp7,5 juta-Rp15 juta, berkat tangan terampilnya dalam menggores kuas di atas kanvas.
Baca juga: Perhatikan Hal-hal Ini Sebelum Memulai Bisnis Merchandise K-Pop
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.