Intip Peluang Cuan Jasa Kreatif Copywriting
30 March 2024 |
20:30 WIB
Kemajuan Teknologi saat ini membuka peluang yang luas bagi anak muda untuk dapat bekerja di industri kreatif. Hal ini mendorong kemunculan sejumlah lini pekerjaan baru yang terlihat remeh namun nyatanya amat sangat dibutuhkan, salah satu pekerjaan kreatif ini adalah copywriter .
Copywriter sendiri merupakan jasa yang menawarkan produk berupa tulisan yang lebih menekankan pada teknik menulis konten pemasaran. Salah satu pemuda yang turut terjun dalam kegiatan ini adalah Aurelius Sean (19) asal Depok, yang kini bekerja paruh waktu sebagai seorang copywriter untuk Agensi Kreatif Braiyo.id.
Baca juga: Cerita di Balik Proses Kreatif Komik Proposal dari Rakyat Kreatif Kolaborasi Faza Meonk & Mice Misrad
Sambil menempuh kuliah semester 2 di salah satu universitas di Bandung, Aurel tetap bisa bekerja hybrid sekaligus menjalankan studinya. Semua ini didukung dari kecintaannya terhadap kegiatan menulis sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.
”Seneng nulis dari SMP, mengantar saya pada pencarian profesi dalam bidang yang serupa, hingga akhirnya saya menemukan posisi copywriter sebagai pekerjaan saat ini,” tuturnya.
Menurut pemuda asal Depok ini, dalam industri kreatif yang sudah digeluti hampir 2 tahun lamanya, seorang copywriter harus memiliki ciri khas dalam gaya penulisannya. Hal ini tidak lain untuk memberikan kesan menarik kepada para pembaca atau konsumen pada produk dan konten yang ditayangkan.
“Persaingan yang terjadi di industri seperti ini adalah ide kreatif, baik dalam penulisan atau apapun itu. Saya bisa sampai saat ini juga enggak bisa dipungkiri karena jam terbang, dan terus mencari referensi pada gaya penulisan yang disertai dengan terus berlatih menulis,” katanya.
Pekerjaan copywriter ini juga memerlukan kepekaan terhadap tren yang sedang terjadi, yang berguna untuk mencari relevansi dalam setiap konten. Aurel sendiri memiliki cara yang unik untuk mengemas sebuah konten yang juga relevan dengan tren yang berjalan.
Cara yang dilakukannya adalah introspeksi dalam aspek engagement. Dilanjutkan dengan melihat tren yang booming. Apabila dia menyukainya, Aurel akan melakukan kegiatan ATM alias amati, tiru, modifikasi yang disesuaikan dengan gaya bahasanya.
Banyaknya aspek yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan lini kreatif tidak serta merta menjadikannya sebuah pekerjaan yang berat. Perkembangan teknologi yang terus maju menjadikan orang-orang pada pekerjaan ini dituntut untuk terus mengasah nalar kreatif dan kritisnya. Bahkan bagi Aurel sendiri riset dan mau belajar adalah kunci penting bagi seorang copywriter.
“Menurut saya, diperlukan banyak riset dan juga pemahaman situasi global yang terus berkembang. Intinya enggak boleh kurang update. Perbanyak mencari informasi dan referensi, trial and error, dan terima masukan. Yang pasti enggak mudah, tapi usaha enggak bakal mengkhianati hasil,” ujarnya.
Tidak jauh berbeda dengan Aurel, pemuda asal Bogor Satya Putra Halim (23) juga menjalani profesi seorang copywriter yang dibarengi dengan kegiatannya sebagai content creator. Hal ini dilakukannya secara iseng-iseng saja, namun ternyata malah berlanjut sampai dengan saat ini. Bagi Satya, kosakata adalah harta yang wajib dimilikinya dalam berprofesi sebagai copywriter.
“Kebutuhan untuk bisa memahami konteks dan mengomunikasikannya dengan sederhana sangat dibutuhkan. Semua kata yang berada pada kategori baku ataupun enggak baku semuanya sama pentingnya. Apalagi kehidupan tuh dinamis, tren selalu berganti, jadi mau enggak mau kebiasaan memperkaya bahasalah yang menurut saya perlu dijaga,” kata Satya.
Satya juga menegaskan bahwa proses kreatif harus dibarengi dengan kedisiplinan dalam melihat tren. Kebiasaan untuk mencatat, menulis suatu kalimat, tagline atau bahkan slogan yang memikat selalu dilakukannya untuk kemudian dikemas dalam susunan baru.
Berbekal pengalaman yang dimilikinya bersama beberapa agensi, Satya lebih sering terjun dalam penulisan produk. Dia memiliki cara tersendiri untuk menarik perhatian konsumen.
“Saya memastikan gaya penulisan sesuai dengan target market dan memicu marketing funnel agar strategi pemasarannya dapat diaplikasikan dengan maksimal. Penyesuaian juga dilakukan dengan gaya era marketing yang berkembang,” jelasnya.
Sejauh ini, keahlian mereka sebagai copywriter mampu menghasilkan pendapatan berkisar Rp2 juta-Rp 4,5 Juta per bulannya.
Baca juga: Hypereport: Menyajikan Cerita Kreatif & Menarik Guna Menyedot Penonton
Adapun tantangan copywriter adalah kekhawatiran yang umumnya dirasakan sama oleh pelaku kreatif, yakni konten yang dibuat memiliki kemiripan dengan karya copywriter lainnya. Bahkan hasil karya mereka juga dapat diplagiasi atau dicuri orang tanpa sepengetahuan mereka. Kreativitas yang kadang juga mentok menjadi tantangan tersendiri untuk menciptakan ide yang segar.
Editor: Fajar Sidik
Copywriter sendiri merupakan jasa yang menawarkan produk berupa tulisan yang lebih menekankan pada teknik menulis konten pemasaran. Salah satu pemuda yang turut terjun dalam kegiatan ini adalah Aurelius Sean (19) asal Depok, yang kini bekerja paruh waktu sebagai seorang copywriter untuk Agensi Kreatif Braiyo.id.
Baca juga: Cerita di Balik Proses Kreatif Komik Proposal dari Rakyat Kreatif Kolaborasi Faza Meonk & Mice Misrad
Sambil menempuh kuliah semester 2 di salah satu universitas di Bandung, Aurel tetap bisa bekerja hybrid sekaligus menjalankan studinya. Semua ini didukung dari kecintaannya terhadap kegiatan menulis sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama.
”Seneng nulis dari SMP, mengantar saya pada pencarian profesi dalam bidang yang serupa, hingga akhirnya saya menemukan posisi copywriter sebagai pekerjaan saat ini,” tuturnya.
Menurut pemuda asal Depok ini, dalam industri kreatif yang sudah digeluti hampir 2 tahun lamanya, seorang copywriter harus memiliki ciri khas dalam gaya penulisannya. Hal ini tidak lain untuk memberikan kesan menarik kepada para pembaca atau konsumen pada produk dan konten yang ditayangkan.
“Persaingan yang terjadi di industri seperti ini adalah ide kreatif, baik dalam penulisan atau apapun itu. Saya bisa sampai saat ini juga enggak bisa dipungkiri karena jam terbang, dan terus mencari referensi pada gaya penulisan yang disertai dengan terus berlatih menulis,” katanya.
Pekerjaan copywriter ini juga memerlukan kepekaan terhadap tren yang sedang terjadi, yang berguna untuk mencari relevansi dalam setiap konten. Aurel sendiri memiliki cara yang unik untuk mengemas sebuah konten yang juga relevan dengan tren yang berjalan.
Cara yang dilakukannya adalah introspeksi dalam aspek engagement. Dilanjutkan dengan melihat tren yang booming. Apabila dia menyukainya, Aurel akan melakukan kegiatan ATM alias amati, tiru, modifikasi yang disesuaikan dengan gaya bahasanya.
Banyaknya aspek yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan lini kreatif tidak serta merta menjadikannya sebuah pekerjaan yang berat. Perkembangan teknologi yang terus maju menjadikan orang-orang pada pekerjaan ini dituntut untuk terus mengasah nalar kreatif dan kritisnya. Bahkan bagi Aurel sendiri riset dan mau belajar adalah kunci penting bagi seorang copywriter.
“Menurut saya, diperlukan banyak riset dan juga pemahaman situasi global yang terus berkembang. Intinya enggak boleh kurang update. Perbanyak mencari informasi dan referensi, trial and error, dan terima masukan. Yang pasti enggak mudah, tapi usaha enggak bakal mengkhianati hasil,” ujarnya.
Tidak jauh berbeda dengan Aurel, pemuda asal Bogor Satya Putra Halim (23) juga menjalani profesi seorang copywriter yang dibarengi dengan kegiatannya sebagai content creator. Hal ini dilakukannya secara iseng-iseng saja, namun ternyata malah berlanjut sampai dengan saat ini. Bagi Satya, kosakata adalah harta yang wajib dimilikinya dalam berprofesi sebagai copywriter.
“Kebutuhan untuk bisa memahami konteks dan mengomunikasikannya dengan sederhana sangat dibutuhkan. Semua kata yang berada pada kategori baku ataupun enggak baku semuanya sama pentingnya. Apalagi kehidupan tuh dinamis, tren selalu berganti, jadi mau enggak mau kebiasaan memperkaya bahasalah yang menurut saya perlu dijaga,” kata Satya.
Satya juga menegaskan bahwa proses kreatif harus dibarengi dengan kedisiplinan dalam melihat tren. Kebiasaan untuk mencatat, menulis suatu kalimat, tagline atau bahkan slogan yang memikat selalu dilakukannya untuk kemudian dikemas dalam susunan baru.
Berbekal pengalaman yang dimilikinya bersama beberapa agensi, Satya lebih sering terjun dalam penulisan produk. Dia memiliki cara tersendiri untuk menarik perhatian konsumen.
“Saya memastikan gaya penulisan sesuai dengan target market dan memicu marketing funnel agar strategi pemasarannya dapat diaplikasikan dengan maksimal. Penyesuaian juga dilakukan dengan gaya era marketing yang berkembang,” jelasnya.
Sejauh ini, keahlian mereka sebagai copywriter mampu menghasilkan pendapatan berkisar Rp2 juta-Rp 4,5 Juta per bulannya.
Baca juga: Hypereport: Menyajikan Cerita Kreatif & Menarik Guna Menyedot Penonton
Adapun tantangan copywriter adalah kekhawatiran yang umumnya dirasakan sama oleh pelaku kreatif, yakni konten yang dibuat memiliki kemiripan dengan karya copywriter lainnya. Bahkan hasil karya mereka juga dapat diplagiasi atau dicuri orang tanpa sepengetahuan mereka. Kreativitas yang kadang juga mentok menjadi tantangan tersendiri untuk menciptakan ide yang segar.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.