Potensi Bisnis Peternakan Kian Menjanjikan, Bisa Jadi Pilihan Usaha Anak Muda
11 December 2023 |
22:00 WIB
2
Likes
Like
Likes
Tidak banyak anak muda, khususnya generasi Z yang mau menggeluti bidang usaha peternakan. Banyak dari mereka yang menganggap usaha itu hanya untuk orang-orang yang lebih tua. Padahal, bisnis ini punya potensi dengan mudahnya akses informasi dan pasar yang bisa dioptimalkan.
Salah satu anak muda yang mau menggeluti usaha tersebut ialah Nadzri Akmal Pahlevi atau yang lebih akrab dipanggil Akmal, mahasiswa semester 7 di salah satu universitas swasta di Jakarta Selatan. Berawal dari hobi memelihara hewan saat kecil, dia terdorong untuk menggeluti bisnis di bidang peternakan.
“Pada awalnya saya memang sudah hobi memelihara hewan, tetapi memang dulu bukan hewan ternak kayak ikan, burung, kura-kura, kadal dan lain-lain,” katanya.
Baca juga: Berikut Sejumlah Tantangan yang Dihadapi Bisnis Peternakan Sapi & Kerbau
Akmal melihat peluang dari bisnis tersebut dan mempromosikan atau menjual hewan ternaknya melalui berbagai cara. Mulai dari mulut ke mulut di lingkup keluarga, teman dan jejaring yang sudah dikenalnya, serta melalui media sosial Instagram, WhatsApp dan TikTok
Demi merawat hewan ternaknya, pemuda itu rela merogoh kocek yang tidak sedikit. Hal itu dilakukannya dengan tekad demi menyediakan produk ternak terbaik bagi para pelanggannya. Akmal mengungkapkan, kepuasan pelanggan adalah nomor satu. Dengan memberi pelayanan terbaik, dia yakin pelanggan bakal terus percaya dan tetap membeli produk dari peternakannya.
Dia menjabarkan beberapa langkah yang dilakukan untuk memastikan hewan ternaknya tetap berkualitas. Pertama, dari pakan yang harus segar dan bergizi. Kedua memandikan hewan seminggu dua kali. Ketiga, memotong kuku atau merapikan tanduknya. Keempat suntik multivitamin dan obat-obatan yang menunjang kesehatan hewan serta menjemur hewan pada pagi hari.
Dalam setahun, akmal terbilang cukup banyak menjual hasil dari ternaknya. Untuk hewan kambing, dia bisa menjual sekitar 500-600 ekor dan sapi atau kerbau dengan 20-30 ekor. Dengan penjualan itu, dia bisa meraup omzet sekitar Rp400-Rp500 juta per tahun.
Dalam menjalankan bisnis tersebut, ada banyak halangan dan rintangan yang dihadapi. Beberapa di antaranya adalah harga beli hewan ternak di pasar yang semakin mahal. Tak hanya itu, saat membeli hewan dalam jumlah banyak sekaligus, pasti akan ada hewan yang mati dalam prosesnya.
Kedepannya, Akmal berharap bisnis yang dia jalani saat ini bisa bekembang dan lebih besar lagi. Termasuk memiliki lahan peternakan sendiri, karena saat ini dia memang masih menumpang di lahan orang lain.
Selain Akmal, ada pula Juono Agasi (23), yang mempertahankan dan melanjutkan usaha ternak milik kakeknya. Agas memang lebih diuntungkan dari pengalamannya karena terlibat langsung pada proses usaha tersebut sejak masih remaja. Mulai dari berbelanja hewan ternak, memberi pakan, memandikan hingga memotong hewan ternak.
"Setelah saya lulus SMA saya diberikan amanah oleh bapak saya untuk melanjutkan bisnis yang memang sudah turun temurun ini dan jadilah seperti sekarang," ujar Agas.
Dia memulai bisnis tersebut dengan modal sekitar Rp70-Rp80 jutaan. Bisnis tersebut memang turun-temurun di keluarganya, dan Agas hanya tinggal melanjutkan. Akan tetapi, dia harus mempunyai pegangan untuk merawat hewan ternaknya dan kandangnya.
Jumlah hewan ternak yang bisa dijual Agas pun dalam setahun, jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan Akmal. Dia bisa menjual hewan di angka 800-1.000 ekor kambing dan 50-60 ekor sapi dan kerbau. "Dalam setahun, saya bisa dapat omzet sekitar Rp600 juta-an lah," paparnya
Kedepannya, pemuda tersebut ingin membuka lahan peternakan yang baru untuk bisa menyediakan lebih banyak hewan ternak, guna memenuhi kebutuhan para pelanggan.
Baca juga: Rekomendasi Peluang Bisnis Pertanian Rumahan Penghasil Cuan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Salah satu anak muda yang mau menggeluti usaha tersebut ialah Nadzri Akmal Pahlevi atau yang lebih akrab dipanggil Akmal, mahasiswa semester 7 di salah satu universitas swasta di Jakarta Selatan. Berawal dari hobi memelihara hewan saat kecil, dia terdorong untuk menggeluti bisnis di bidang peternakan.
“Pada awalnya saya memang sudah hobi memelihara hewan, tetapi memang dulu bukan hewan ternak kayak ikan, burung, kura-kura, kadal dan lain-lain,” katanya.
Baca juga: Berikut Sejumlah Tantangan yang Dihadapi Bisnis Peternakan Sapi & Kerbau
Akmal melihat peluang dari bisnis tersebut dan mempromosikan atau menjual hewan ternaknya melalui berbagai cara. Mulai dari mulut ke mulut di lingkup keluarga, teman dan jejaring yang sudah dikenalnya, serta melalui media sosial Instagram, WhatsApp dan TikTok
Demi merawat hewan ternaknya, pemuda itu rela merogoh kocek yang tidak sedikit. Hal itu dilakukannya dengan tekad demi menyediakan produk ternak terbaik bagi para pelanggannya. Akmal mengungkapkan, kepuasan pelanggan adalah nomor satu. Dengan memberi pelayanan terbaik, dia yakin pelanggan bakal terus percaya dan tetap membeli produk dari peternakannya.
Dia menjabarkan beberapa langkah yang dilakukan untuk memastikan hewan ternaknya tetap berkualitas. Pertama, dari pakan yang harus segar dan bergizi. Kedua memandikan hewan seminggu dua kali. Ketiga, memotong kuku atau merapikan tanduknya. Keempat suntik multivitamin dan obat-obatan yang menunjang kesehatan hewan serta menjemur hewan pada pagi hari.
Dalam setahun, akmal terbilang cukup banyak menjual hasil dari ternaknya. Untuk hewan kambing, dia bisa menjual sekitar 500-600 ekor dan sapi atau kerbau dengan 20-30 ekor. Dengan penjualan itu, dia bisa meraup omzet sekitar Rp400-Rp500 juta per tahun.
Potret usaha peternakan milik Nadzri Akmal Pahlevi (Sumber gambar: Nadzri Akmal Pahlevi)
Kedepannya, Akmal berharap bisnis yang dia jalani saat ini bisa bekembang dan lebih besar lagi. Termasuk memiliki lahan peternakan sendiri, karena saat ini dia memang masih menumpang di lahan orang lain.
Selain Akmal, ada pula Juono Agasi (23), yang mempertahankan dan melanjutkan usaha ternak milik kakeknya. Agas memang lebih diuntungkan dari pengalamannya karena terlibat langsung pada proses usaha tersebut sejak masih remaja. Mulai dari berbelanja hewan ternak, memberi pakan, memandikan hingga memotong hewan ternak.
"Setelah saya lulus SMA saya diberikan amanah oleh bapak saya untuk melanjutkan bisnis yang memang sudah turun temurun ini dan jadilah seperti sekarang," ujar Agas.
Dia memulai bisnis tersebut dengan modal sekitar Rp70-Rp80 jutaan. Bisnis tersebut memang turun-temurun di keluarganya, dan Agas hanya tinggal melanjutkan. Akan tetapi, dia harus mempunyai pegangan untuk merawat hewan ternaknya dan kandangnya.
Jumlah hewan ternak yang bisa dijual Agas pun dalam setahun, jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan Akmal. Dia bisa menjual hewan di angka 800-1.000 ekor kambing dan 50-60 ekor sapi dan kerbau. "Dalam setahun, saya bisa dapat omzet sekitar Rp600 juta-an lah," paparnya
Kedepannya, pemuda tersebut ingin membuka lahan peternakan yang baru untuk bisa menyediakan lebih banyak hewan ternak, guna memenuhi kebutuhan para pelanggan.
Baca juga: Rekomendasi Peluang Bisnis Pertanian Rumahan Penghasil Cuan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.