Potret dari akuaskap (Sumber gambar: Nendra Bagus)

Aquascape: Dari Hobi Menjadi Sumber Pendapatan yang Menjanjikan

25 January 2024   |   11:50 WIB
Image
Andika Prasetyo Mahasiswa IISIP Jakarta

Like
Aquascape atau akuaskap kini tidak hanya menjadi sarana pelepas stres saja, tetapi juga dapat mendatangkan keuntungan bagi para penggiatnya. Meski begitu, tidak mudah untuk menjalani hobi tersebut. Berbeda dengan akuarium pada umumnya, seni ini tidak hanya fokus pada ikan saja, melainkan pada tanaman dan elemen-elemen lain seperti batu dan kayu.

Aquascape adalah seni mengatur tanaman air dan batu, batu karang, koral, atau kayu apung, secara alami dan indah di dalam akuarium sehingga memberikan efek seperti berkebun di bawah air. Akuaskap sendiri bertujuan untuk menciptakan ekosistem air yang alami dan indah.

Seperti halnya M. Amin (42) atau yang kerap disapa Amin, seorang penghobi aquascape yang memang gemar menciptakan sebuah ekosistem air sejak duduk di bangku kuliah. Pada awalnya, akuaskap yang Amin buat hanya sebatas untuk dinikmati oleh dirinya sendiri.

Baca Juga: Intip 4 Akuarium Terbesar di Dunia dan Beragam Ikan Uniknya

Bermula pada saat pandemi Covid-19 yang mengharuskan dirinya untuk bekerja dari rumah, Amin mulai mencoba peruntungan dengan menjual hasil karyanya tersebut.

“Mulai terpikir untuk berbisnis itu pada saat pandemi Covid-19, di saat work from home dan memang tidak ada aktivitas. Akhirnya saya mencoba untuk membuat aquascape, kemudian ada teman-teman dan tetangga yang suka dengan akuaskap buatan saya,” ucap Amin.

Bermodal dari hal tersebut, Amin lantas memutuskan untuk menjual akuaskap hasil karyanya di beberapa platform marketplace. Lalu, seiring berkembangnya waktu dan mulai meningkatnya minat terhadap akuaskap itu sendiri, Amin lantas melebarkan sayapnya dengan membuka toko offline untuk menjual hasil karyanya tersebut.

Menurutnya, penghobi dari akuaskap itu sendiri kian meningkat sejak pandemi Covid-19 yang melanda dunia beberapa tahun yang lalu. Amin mengatakan, akuaskap itu sendiri bukan hanya sekedar seni belaka, hal tersebut merupakan suatu gaya hidup yang bisa digunakan sebagai sarana pelepas stres bagi masyarakat perkotaan.

Amin sendiri merupakan seorang spesialis pembuat aquascape air tawar. Di mana, di dalam sebuah ekosistem air yang dia ciptakan terdapat berbagai macam flora dan fauna, seperti weeping Moss, anubias, bucephalandra, ludwigia SP red, ludwigia repens rubin, lilaeopsis serta berbagai biota lainnya seperti ikan-ikan kecil, udang, keong, dan sebagainya.

Baca Juga: Ingin Memulai Hobi Aquascape? Begini Tipsnya

Hingga saat ini, koleksi dari akuaskap hasil buatannya yang dijual oleh Amin berjumlah hingga ratusan dengan berbagai macam model, jenis, hingga ukuran dari akuaskap itu sendiri. Dalam sebulan, owner dari Aqua Bening tersebut mampu memproduksi sekitar 10 – 20 unit aquascape.

Untuk harga dari akuaskap yang dijual oleh Amin cukup beragam. Amin mengatakan, harga dari aquascape buatannya yang termurah dia membanderolnya dengan kisaran harga Rp800.000. Lalu untuk yang termahal, Amin pernah membuat sebuah akuaskap berukuran 2 meter dengan harga jual sekitar Rp50 juta.

Dalam sebulan dia mampu menjual koleksi akuaskap buatannya berkisar 5 – 20 unit dengan berbagai macam ukuran. Omzet yang Amin dapatkan per bulannya terbilang cukup fantastis, dalam sebulan dia mampu meraup omzet sekitar Rp35 juta – Rp50 juta.

Dalam menjaga kualitas produk akuaskapnya, Amin kerap menggunakan bahan-bahan yang kualitasnya memang terbaik. Menurutnya, dikarenakan akuaskap itu sendiri merupakan sebuah ekosistem, oleh karena itu beberapa perlengkapan penunjang untuk sebuah ekosistem tersebut haruslah sesuai dengan semestinya.

“Kita tidak hanya sekadar membentuk akuaskap, tetapi kita membentuk sebuah ekosistem. Ada rantai makanan di situ, ada siklus nitrogen juga di situ, dan lain sebagainya. Hal tersebut tentunya yang kita perhatikan,” jelasnya.

Ke depannya, Amin ingin melengkapi tokonya dengan berbagai perlengkapan impor. Karena menurutnya, perlengkapan untuk akuaskap yang high grade dan high value berasal dari luar negeri. Selanjutnya, Amin juga ingin mengekspansi bisnisnya dengan membuka toko yang lebih kecil untuk menyasar segmen menengah ke bawah.
 

Banyak Peminat Aquascape

Sama halnya dengan Amin, ada juga Nendra Bagus (28) atau yang kerap disapa Nendra, penghobi aquascape yang memang gemar menciptakan sebuah ekosistem air sejak 2014. Berbekal dari berbagai bacaan mengenai bagaimana cara membuat hingga merawat akuaskap yang dia jumpai di buku serta jurnal. Setahun kemudian, Nendra mulai mencoba peruntungan dengan menjual hasil karya akuaskapnya.

Selain karena kegemarannya dalam menciptakan sebuah ekosistem air, Nendra juga menilai bahwa peminat dari akuaskap itu sendiri memang masih tergolong banyak.

“Menurut saya, akuaskap itu sendiri masih banyak peminatnya. Karena hobi tersebut akan terus berkembang dan semakin banyak desain-desain baru yang muncul,” ucap Nendra.

Berbeda dengan Amin yang menyediakan hingga ratusan jenis akuaskap, untuk saat ini Nendra lebih memfokuskan usahanya tersebut berdasarkan permintaan pelanggannya atau kustom akuaskap.

“Saat ini hanya 5 akuaskap yang siap jual, karena kami lebih fokus dalam pengerjaan kustom akuaskap berdasarkan permintaan pelanggan, dibanding memperbanyak jumlah akuaskap yang kami sediakan,” jelasnya.
 

Potret akuaskap dengan berbagai macam flora dan faunanya (Sumber gambar: Nendra Bagus)

Potret akuaskap dengan berbagai macam flora dan faunanya (Sumber gambar: Nendra Bagus)
 

Dalam mempromosikan koleksi akuaskap buatannya, Nendra kerap memanfaatkan berbagai sarana platfom media sosial dan marketplace. Selain itu, Nendra juga kerap menggunakan fitur iklan berbayar di Instagram dalam menjajakan koleksi akuaskap buatannya. Owner dari Aquascape Project Malang tersebut mengatakan, dalam sebulan dia mampu menjual atau kustom akuaskap berkisar 5 – 8 unit.

Untuk harga dari akuaskap buatannya tersebut juga cukup beragam. Nendra mengatakan, harga dari akuaskapnya berkisar dari satu jutaan hingga puluhan juta rupiah, tergantung dari ukuran akuaskapnya itu sendiri. Dalam sebulan, pemuda tersebut mampu meraup omzet sekitar Rp. 14 juta – Rp. 16 juta.

Lebih lanjut, Nendra menjelaskan bahwa kepuasan pelanggan menjadi hal utama yang dia perhatikan.“Untuk kepuasan pelanggan menjai titik fokus kami, bahkan setelah pembelian produk akuaskap kami, kami akan terus pantau dan bimbing selama 1 bulan. Jika terdapat masalah, mereka dapat mengkonsultasikannya dengan tim kami,” ucap Nendra.

Baca Juga: 7 Tanaman Hias yang Bisa Tumbuh di Air, Cocok untuk Akuarium dan Kolam Ikan

Editor: M. Taufikul Basari
 

SEBELUMNYA

4 Fakta Single Bertahan dari Nowela Mikhaela, Lagu Sederhana dengan Pesan Mendalam

BERIKUTNYA

Review Film Pemukiman Setan, Angin Segar Genre Horor Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: