Cerita Pemudik 'War' Tiket Kereta Api, Sempat Nyerah & Akhirnya Cari Bantuan
17 March 2024 |
16:30 WIB
Salah satu kegiatan yang selalu ada dan tidak pernah dilewatkan oleh masyarakat di dalam negeri pada Ramadan adalah berburu tiket transportasi untuk mudik ke kampung halaman. Demi bisa bertemu dengan orang tua dan keluarga tercinta, berbagai cara dilakukan guna memperoleh tiket.
“Alhamdulillah,” ujar Ain Salsabila, salah satu pekerja di Jakarta setelah akhirnya berhasil memiliki tiket kereta api untuk mudik ke kampung halamannya di Semarang, Jawa Tengah.
Baca juga: Cek Sisa Kuota Tiket Kereta Api Jarak Jauh Untuk Mudik Lebaran 2024
Rasa lega yang dimiliki oleh Ain bukan tanpa alasan. Wanita berhijab itu berhasil memilikinya melalui adiknya yang berhasil memenangkan war tiket kereta api. Sebelum meminta bantuan sang adik, Ain yang mencoba peruntungannya sendiri selama dua hari tidak membuahkan hasil.
Perburuan pertamanya berlangsung pada 20 Februari 2024. Seperti kebiasaan lebaran tahun-tahun lalu, dia begadang menunggu waktu pembelian tiket pertama untuk keberangkatan kereta api jarak jauh pada 5 April 2024 pukul 00.00 WIB.
Pada saat itu, dia menggunakan satu device dan satu aplikasi guna meraih tiket lantaran masih berpikiran bahwa sistem dan cara pembelian serta keberuntungan masih akan sama dengan tahun lalu. Sebelumnya, Ain selalu berhasil mendapatkan tiket jika sedang “war”.
Anggapan itu seketika buyar lantaran rasa kagetnya terhadap sistem baru yang diterapkan oleh operator moda transportasi berbasis rel itu. “Sekitar pukul. 23.58 WIB mulai buka aplikasi KAI dan memilih tanggal keberangkatan 5 April. Pukul 00.00 WIB mengeklik pencarian, agak kaget ternyata sekarang KAI pakai sistem antrean di aplikasi,” ujarnya.
Sistem baru itu membuatnya harus menunggu beberapa menit untuk bisa memilih tiket. Setelah menunggu dan memilih tiket kereta yang diinginkan serta mengikuti semua tahapannya, dia mendapati kendala.
Contoh kendala itu adalah muncul keterangan masih berada dalam antrean dan diminta menunggu ketika memasuki tahapan memilih tempat duduk.
Saat berhasil memilih tempat duduk dalam percobaan yang lain, kendala lainnya muncul berupa tidak bisa membayar. 30 menit mencoba mendapatkan tiket dan tidak berhasil, dia mencoba memulai lagi dari awal. Namun, dia mendapati bahwa tiket telah banyak terjual dan kuota tinggal sedikit selain tidak sesuai dengan keinginan waktu berangkat.
“Sampai hampir pukul 01.00 WIB mencoba terus sambil menunggu cancel-an, tetapi tidak dapat. Akhirnya, saya menyerah untuk pencarian pada hari itu dan mencoba lagi pada hari kedua,” ujarnya.
Hari kedua berburu tiket pada 21 Februari 2024, dia menjalani proses yang sama. Perbedaannya adalah Ain menggunakan tiga perangkat, dan mendapatkan bantuan dari sang adik, yang sudah terbiasa war tiket band Korea Selatan. Terbukti, adiknya berhasil mendapatkan dua tiket. Dia berhasil meraih tiket kereta api untuk keberangkatan 6 April 2024.
Tidak jauh berbeda dengan Ain, Novin Herdian juga harus melalui proses yang tidak mudah untuk mendapatkan tiket kereta api jarak jauh pada musim padat ini. Dia juga harus begadang dan mencoba lebih dari satu hari untuk memperolehnya.
Pria yang mudik ke Cepu, Jawa Tengah, itu sempat masuk antrean dalam proses pembelian tiket kereta api. Namun, dia mendapati bahwa banyak tiket kereta api incaran yang habis terjual saat masuk ke link pemesanan.
Pada saat itu, salah satu karyawan swasta di Jakarta tersebut mencoba peruntungan untuk pulang H-2 lebaran. “Sudah begadang, tetapi akhirnya gagal karena sisa [Tiket] kereta yang mahal dan enggak masuk budget,” ujarnya.
Tidak menyerah, Novin kembali berburu pada hari yang berbeda. Kegigihannya untuk bisa pulang ke kampung halaman itu berbuah manis lantaran berhasil mendapatkan tiket yang diinginkan. Hanya saja, jadwal keberangkatan moda transportasi berbasis rel tersebut H-1 lebaran.
Baca juga: Masih Ada Kuota, Cek Cara Pesan Tiket Kereta Api Periode Lebaran 2024
Tidak hanya tiket untuk mudik ke kampung halaman, dia juga harus “berperang” dengan masyarakat lainnya untuk meraih tiket kereta api kembali ke Jakarta. “War tiket pulang juga lumayan kekinya seperti [Berburu] tiket berangkat karena mungkin aku pulang pada hari terakhir cuti bersama,” ujarnya.
Murah & nyaman
Pemilihan pemudik menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi untuk pulang ke kampung halaman bermacam-macam. Kenyamanan saat perjalanan, akses, dan tarif yang murah adalah sedikit contohnya.
Bagi Ain, langkah menggunakan transportasi umum untuk mudik pada masa Lebaran tahun ini memiliki banyak keuntungan, seperti tidak lelah, mudah, dan aman. Terkait tarif transportasi yang mahal mahal atau murah, wanita berhijab ini mengungkapkan relatif lantaran pada saat ini high season.
Secara keseluruhan, dia menilai bahwa transportasi umum sudah lebih bagus jika dibandingkan dengan dahulu. Transportasi umum di dalam negeri sudah teratur. Kemudian, stasiun atau halte juga sudah bagus karena selalu ada perbaikan.
Di antara transportasi umum yang ada, alasan Ain memilh kereta adalah karena nyaman, lebih cepat, dan waktu perjalanan yang dapat diperhitungkan.
Novin juga selalu menggunakan transportasi umum untuk mudik ke kampung halaman setiap tahun. Salah satu alasannya menggunakan kereta api adalah efektivitas waktu sampai ke tempat tujuan. Jadi, tidak takut saat harus pulang H-1 lebaran.
Tidak hanya itu, jarak rumah dari stasiun yang hanya sekitar 7 kilometer juga menjadi alasan lainnya. Kemudian, tarif tiket yang murah juga menjadi penyebab Novin memilih kereta api dengan budget di bawah Rp500.000.
Bukan tanpa alasan, dia pulang ke kampung halaman tidak sendirian. Akan tetapi, bersama istri dan seorang anak. “Dari dahulu selalu mudik naik kereta, akhirnya persepsi juga kalau mau cari murah ya naik kereta. Kalau naik kereta ya sudah yang murah saja,” katanya.
Ain dan Novin adalah contoh masyarakat yang akan menggunakan moda transportasi umum untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman pada Lebaran tahun ini. Kedua orang ini menggambarkan bahwa minat masyarakat menggunakan transportasi umum cukup tinggi.
Selain yang diungkapkan oleh Ain dan Novin, Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas menilai, tingginya minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum lantaran berbagai alasan.
Kereta api menjadi moda transportasi pilihan banyak pemudik lantaran sudah terbukti memiliki layanan andal. Lalu, pengguna pesawat adalah mereka yang mudik antarpulau dan memiliki waktu terbatas.
Baca juga: Pendaftaran Mudik Gratis Kapal Laut Kemenhub Dibuka, Cek Cara Daftar dan Persyaratannya!
Kemudian, bus menjadi pilihan untuk masyarakat pulang ke kampung halaman karena trayeknya yang kerap sampai ke kecamatan. Kondisi ini membuat moda transportasi berbasis jalan raya itu lebih praktis bagi warga yang hendak pulang ke kampung halamannya.
Bagi pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai bahwa minat masyarakat yang tinggi untuk menggunakan transportasi umum merupakan peluang bagi pemerintah untuk memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum – tidak hanya saat lebaran.
“Masyarakat sudah ingin naik angkutan umum, tinggal bagaimana pemerintah menyiapkan angkutan umum itu,” katanya.
Pemerintah perlu all out membenahi angkutan umum sampai ke daerah-daerah lantaran banyak masyarakat ingin menggunakan transportasi umum, termasuk generasi muda. Mereka mendambakan transportasi umum yang murah dan bisa diandalkan karena banyak penghasilan yang diraih terpakai untuk biaya transportasi.
Baca juga: Tips & Trik War Tiket KAI Untuk Mudik Lebaran 2024
Editor: Dika Irawan
“Alhamdulillah,” ujar Ain Salsabila, salah satu pekerja di Jakarta setelah akhirnya berhasil memiliki tiket kereta api untuk mudik ke kampung halamannya di Semarang, Jawa Tengah.
Baca juga: Cek Sisa Kuota Tiket Kereta Api Jarak Jauh Untuk Mudik Lebaran 2024
Rasa lega yang dimiliki oleh Ain bukan tanpa alasan. Wanita berhijab itu berhasil memilikinya melalui adiknya yang berhasil memenangkan war tiket kereta api. Sebelum meminta bantuan sang adik, Ain yang mencoba peruntungannya sendiri selama dua hari tidak membuahkan hasil.
Perburuan pertamanya berlangsung pada 20 Februari 2024. Seperti kebiasaan lebaran tahun-tahun lalu, dia begadang menunggu waktu pembelian tiket pertama untuk keberangkatan kereta api jarak jauh pada 5 April 2024 pukul 00.00 WIB.
Pada saat itu, dia menggunakan satu device dan satu aplikasi guna meraih tiket lantaran masih berpikiran bahwa sistem dan cara pembelian serta keberuntungan masih akan sama dengan tahun lalu. Sebelumnya, Ain selalu berhasil mendapatkan tiket jika sedang “war”.
Anggapan itu seketika buyar lantaran rasa kagetnya terhadap sistem baru yang diterapkan oleh operator moda transportasi berbasis rel itu. “Sekitar pukul. 23.58 WIB mulai buka aplikasi KAI dan memilih tanggal keberangkatan 5 April. Pukul 00.00 WIB mengeklik pencarian, agak kaget ternyata sekarang KAI pakai sistem antrean di aplikasi,” ujarnya.
Sistem baru itu membuatnya harus menunggu beberapa menit untuk bisa memilih tiket. Setelah menunggu dan memilih tiket kereta yang diinginkan serta mengikuti semua tahapannya, dia mendapati kendala.
Contoh kendala itu adalah muncul keterangan masih berada dalam antrean dan diminta menunggu ketika memasuki tahapan memilih tempat duduk.
Saat berhasil memilih tempat duduk dalam percobaan yang lain, kendala lainnya muncul berupa tidak bisa membayar. 30 menit mencoba mendapatkan tiket dan tidak berhasil, dia mencoba memulai lagi dari awal. Namun, dia mendapati bahwa tiket telah banyak terjual dan kuota tinggal sedikit selain tidak sesuai dengan keinginan waktu berangkat.
“Sampai hampir pukul 01.00 WIB mencoba terus sambil menunggu cancel-an, tetapi tidak dapat. Akhirnya, saya menyerah untuk pencarian pada hari itu dan mencoba lagi pada hari kedua,” ujarnya.
Hari kedua berburu tiket pada 21 Februari 2024, dia menjalani proses yang sama. Perbedaannya adalah Ain menggunakan tiga perangkat, dan mendapatkan bantuan dari sang adik, yang sudah terbiasa war tiket band Korea Selatan. Terbukti, adiknya berhasil mendapatkan dua tiket. Dia berhasil meraih tiket kereta api untuk keberangkatan 6 April 2024.
Tidak jauh berbeda dengan Ain, Novin Herdian juga harus melalui proses yang tidak mudah untuk mendapatkan tiket kereta api jarak jauh pada musim padat ini. Dia juga harus begadang dan mencoba lebih dari satu hari untuk memperolehnya.
Pria yang mudik ke Cepu, Jawa Tengah, itu sempat masuk antrean dalam proses pembelian tiket kereta api. Namun, dia mendapati bahwa banyak tiket kereta api incaran yang habis terjual saat masuk ke link pemesanan.
Pada saat itu, salah satu karyawan swasta di Jakarta tersebut mencoba peruntungan untuk pulang H-2 lebaran. “Sudah begadang, tetapi akhirnya gagal karena sisa [Tiket] kereta yang mahal dan enggak masuk budget,” ujarnya.
Tidak menyerah, Novin kembali berburu pada hari yang berbeda. Kegigihannya untuk bisa pulang ke kampung halaman itu berbuah manis lantaran berhasil mendapatkan tiket yang diinginkan. Hanya saja, jadwal keberangkatan moda transportasi berbasis rel tersebut H-1 lebaran.
Baca juga: Masih Ada Kuota, Cek Cara Pesan Tiket Kereta Api Periode Lebaran 2024
Tidak hanya tiket untuk mudik ke kampung halaman, dia juga harus “berperang” dengan masyarakat lainnya untuk meraih tiket kereta api kembali ke Jakarta. “War tiket pulang juga lumayan kekinya seperti [Berburu] tiket berangkat karena mungkin aku pulang pada hari terakhir cuti bersama,” ujarnya.
Murah & nyaman
Pemilihan pemudik menggunakan transportasi umum dibandingkan kendaraan pribadi untuk pulang ke kampung halaman bermacam-macam. Kenyamanan saat perjalanan, akses, dan tarif yang murah adalah sedikit contohnya.
Bagi Ain, langkah menggunakan transportasi umum untuk mudik pada masa Lebaran tahun ini memiliki banyak keuntungan, seperti tidak lelah, mudah, dan aman. Terkait tarif transportasi yang mahal mahal atau murah, wanita berhijab ini mengungkapkan relatif lantaran pada saat ini high season.
Secara keseluruhan, dia menilai bahwa transportasi umum sudah lebih bagus jika dibandingkan dengan dahulu. Transportasi umum di dalam negeri sudah teratur. Kemudian, stasiun atau halte juga sudah bagus karena selalu ada perbaikan.
Di antara transportasi umum yang ada, alasan Ain memilh kereta adalah karena nyaman, lebih cepat, dan waktu perjalanan yang dapat diperhitungkan.
Novin juga selalu menggunakan transportasi umum untuk mudik ke kampung halaman setiap tahun. Salah satu alasannya menggunakan kereta api adalah efektivitas waktu sampai ke tempat tujuan. Jadi, tidak takut saat harus pulang H-1 lebaran.
Tidak hanya itu, jarak rumah dari stasiun yang hanya sekitar 7 kilometer juga menjadi alasan lainnya. Kemudian, tarif tiket yang murah juga menjadi penyebab Novin memilih kereta api dengan budget di bawah Rp500.000.
Bukan tanpa alasan, dia pulang ke kampung halaman tidak sendirian. Akan tetapi, bersama istri dan seorang anak. “Dari dahulu selalu mudik naik kereta, akhirnya persepsi juga kalau mau cari murah ya naik kereta. Kalau naik kereta ya sudah yang murah saja,” katanya.
Ain dan Novin adalah contoh masyarakat yang akan menggunakan moda transportasi umum untuk melakukan perjalanan ke kampung halaman pada Lebaran tahun ini. Kedua orang ini menggambarkan bahwa minat masyarakat menggunakan transportasi umum cukup tinggi.
Selain yang diungkapkan oleh Ain dan Novin, Ketua Institut Studi Transportasi (Instran) Darmaningtyas menilai, tingginya minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum lantaran berbagai alasan.
Kereta api menjadi moda transportasi pilihan banyak pemudik lantaran sudah terbukti memiliki layanan andal. Lalu, pengguna pesawat adalah mereka yang mudik antarpulau dan memiliki waktu terbatas.
Baca juga: Pendaftaran Mudik Gratis Kapal Laut Kemenhub Dibuka, Cek Cara Daftar dan Persyaratannya!
Kemudian, bus menjadi pilihan untuk masyarakat pulang ke kampung halaman karena trayeknya yang kerap sampai ke kecamatan. Kondisi ini membuat moda transportasi berbasis jalan raya itu lebih praktis bagi warga yang hendak pulang ke kampung halamannya.
Bagi pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai bahwa minat masyarakat yang tinggi untuk menggunakan transportasi umum merupakan peluang bagi pemerintah untuk memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum – tidak hanya saat lebaran.
“Masyarakat sudah ingin naik angkutan umum, tinggal bagaimana pemerintah menyiapkan angkutan umum itu,” katanya.
Pemerintah perlu all out membenahi angkutan umum sampai ke daerah-daerah lantaran banyak masyarakat ingin menggunakan transportasi umum, termasuk generasi muda. Mereka mendambakan transportasi umum yang murah dan bisa diandalkan karena banyak penghasilan yang diraih terpakai untuk biaya transportasi.
Baca juga: Tips & Trik War Tiket KAI Untuk Mudik Lebaran 2024
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.