Profil Anita Roddick, Aktivis HAM di Balik Jenama The Body Shop
17 March 2024 |
12:55 WIB
Anita Roddick merupakan sosok di balik jenama kecantikan terkemuka asal Inggris, The Body Shop yang memproduksi dan menjual produk kecantikan dari bahan alami dan ramah lingkungan. Wanita pemilik nama lengkap Dame Anita Lucia Roddick tersebut lahir pada 23 Oktober 1942 dan sukses mendirikan The Body Shop yang gerainya tersebar di seluruh dunia.
Mengulas profilnya, Anita Roddick lahir di Littlehampton, Sussex, Inggris dari keluarga imigran Yahudi-Italia. Dia mengenyam pendidikan di St Joseph’s Convent dan Maude Allen Secondary Modern, lalu melanjutkan studi di Bath College of Higher Education yang sekarang bernama Universitas Bath Spa.
Baca juga: Penyebab Bangkrutnya The Body Shop, Tutup Ratusan Gerai di Amerika Serikat
Anita menikah dengan seorang penyair asal Skotlandia bernama Gordon Roddick pada 1970. Keduanya mulai membangun bisnis bersama, mulai dari membuka rumah makan dan sebuah hotel. Sewaktu suaminya berkelana di Amerika, Anita Roddick membuka toko The Body Shop dengan uang hasil pinjaman. Toko pertama didirikannya di Brighton pada 1976. Produk jualannya belum selengkap sekarang, dulu hanya ada krim dan produk perawatan rambut.
Sejak kecil sampai dewasa, Anita sangat peduli dengan isu sosial dan lingkungan hidup sehingga menjadikannya sebagai aktivis HAM. Kegemarannya adalah berkelana keliling dunia untuk melihat apa yang sedang terjadi pada orang-orang dan lingkungan tempat tinggal mereka. Berbagai negara telah dikunjunginya mulai dari Tahiti, Australia, dan Afrika Selatan.
Pada 1990, dia berpartisipasi dalam mendirikan majalah The Big Issue yang keuntungan penjualannya digunakan untuk membantu tunawisma. Anita juga mendirikan yayasan amal Children On The Edge untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung di Eropa Timur dan Asia. Selain itu dia juga banyak membantu sejumlah organisasi amal termasuk Greenpeace.
Atas kepeduliannya dengan sesama, Anita dianugerahi gelar Dame Commander of the Order of the British Empire oleh Ratu Elizabeth II, serta secara resmi menyandang nama Dame Anita Roddick DBE pada 2003. Sampai di usianya yang ke 64, snag aktivis meninggal dunia akibat pendarahan otak setelah dirawat di Rumah Sakit St Richard, Chichester pada 10 September 2007.
The Body Shop International plc, atau lebih dikenal dengan The Body Shop berdiri pada 1976. Di masa kejayaannya, jenama ini telah memiliki sekitar 2,400 toko di 61 negara di dunia. The Body Shop terkenal dengan produk-produknya yang diklaim alami, berkelanjutan dan beretika dan bebas dari kekejaman dengan melarang pengujian produknya pada hewan.
Sejak pendirinya tutup usia, The Body Shop telah beberapa kali berpindah tangan. Jenama ini dibeli oleh L'Oréal pada 2006 dengan harga lebih dari satu miliar dolar, sebelum dijual ke perusahaan Brasil Natura pada tahun 2017 dengan harga satu miliar dolar.
Akhir tahun lalu, The Body Shop dijual ke grup manajemen aset Aurelius dengan harga sekitar 266 juta USD setelah laporan keuangannya mencatat penurunan sebesar 13,5 persen pada 2022. Inilah yang menjadi awal mula berkembangnya isu The Body Shop telah mengalami kebangkrutan. Mereka menutup ratusan gerainya di Amerika Serikat (AS) dan puluhan tokonya di Kanada.
Melalui keterangan resminya, The Body Shop mengumumkan terhitung sejak 1 Maret 2024, anak usahanya di Amerika Serikat tidak lagi beroperasi secara efektif. Sementara di Kanada setidaknya ada 33 dari 105 gerai yang ditutup, penjualan daring melalui e-commerce juga dihentikan.
Sebelum menutup gerai-gerainya di Amerika Serikat dan Kanada, The Body Shop juga telah menutup hampir setengah dari 198 tokonya di Inggris. Laporan CNN Internasional menyebutkan bahwa penyebab kebangkrutan The Body Shop diperkirakan karena inflasi tinggi dalam beberapa tahun terakhir yang telah merugikan pengecer tradisional. Sebagian besar dari mereka beroperasi di luar mal dan target pasarnya untuk kelas menengah.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Mengulas profilnya, Anita Roddick lahir di Littlehampton, Sussex, Inggris dari keluarga imigran Yahudi-Italia. Dia mengenyam pendidikan di St Joseph’s Convent dan Maude Allen Secondary Modern, lalu melanjutkan studi di Bath College of Higher Education yang sekarang bernama Universitas Bath Spa.
Baca juga: Penyebab Bangkrutnya The Body Shop, Tutup Ratusan Gerai di Amerika Serikat
Anita menikah dengan seorang penyair asal Skotlandia bernama Gordon Roddick pada 1970. Keduanya mulai membangun bisnis bersama, mulai dari membuka rumah makan dan sebuah hotel. Sewaktu suaminya berkelana di Amerika, Anita Roddick membuka toko The Body Shop dengan uang hasil pinjaman. Toko pertama didirikannya di Brighton pada 1976. Produk jualannya belum selengkap sekarang, dulu hanya ada krim dan produk perawatan rambut.
Sejak kecil sampai dewasa, Anita sangat peduli dengan isu sosial dan lingkungan hidup sehingga menjadikannya sebagai aktivis HAM. Kegemarannya adalah berkelana keliling dunia untuk melihat apa yang sedang terjadi pada orang-orang dan lingkungan tempat tinggal mereka. Berbagai negara telah dikunjunginya mulai dari Tahiti, Australia, dan Afrika Selatan.
Pada 1990, dia berpartisipasi dalam mendirikan majalah The Big Issue yang keuntungan penjualannya digunakan untuk membantu tunawisma. Anita juga mendirikan yayasan amal Children On The Edge untuk membantu anak-anak yang kurang beruntung di Eropa Timur dan Asia. Selain itu dia juga banyak membantu sejumlah organisasi amal termasuk Greenpeace.
Atas kepeduliannya dengan sesama, Anita dianugerahi gelar Dame Commander of the Order of the British Empire oleh Ratu Elizabeth II, serta secara resmi menyandang nama Dame Anita Roddick DBE pada 2003. Sampai di usianya yang ke 64, snag aktivis meninggal dunia akibat pendarahan otak setelah dirawat di Rumah Sakit St Richard, Chichester pada 10 September 2007.
Sejarah The Body Shop dan Awal Mula Kebangkrutannya
"My passionate belief is that business can be fun, it can be conducted with love and a powerful force for good" Happy birthday to our founder #AnitaRoddick You taught us the importance of demanding change to create a better world. We’re proud to keep your spirit alive? pic.twitter.com/6nOLNk15Do
— The Body Shop (@TheBodyShop) October 23, 2020
The Body Shop International plc, atau lebih dikenal dengan The Body Shop berdiri pada 1976. Di masa kejayaannya, jenama ini telah memiliki sekitar 2,400 toko di 61 negara di dunia. The Body Shop terkenal dengan produk-produknya yang diklaim alami, berkelanjutan dan beretika dan bebas dari kekejaman dengan melarang pengujian produknya pada hewan.
Sejak pendirinya tutup usia, The Body Shop telah beberapa kali berpindah tangan. Jenama ini dibeli oleh L'Oréal pada 2006 dengan harga lebih dari satu miliar dolar, sebelum dijual ke perusahaan Brasil Natura pada tahun 2017 dengan harga satu miliar dolar.
Akhir tahun lalu, The Body Shop dijual ke grup manajemen aset Aurelius dengan harga sekitar 266 juta USD setelah laporan keuangannya mencatat penurunan sebesar 13,5 persen pada 2022. Inilah yang menjadi awal mula berkembangnya isu The Body Shop telah mengalami kebangkrutan. Mereka menutup ratusan gerainya di Amerika Serikat (AS) dan puluhan tokonya di Kanada.
Melalui keterangan resminya, The Body Shop mengumumkan terhitung sejak 1 Maret 2024, anak usahanya di Amerika Serikat tidak lagi beroperasi secara efektif. Sementara di Kanada setidaknya ada 33 dari 105 gerai yang ditutup, penjualan daring melalui e-commerce juga dihentikan.
Sebelum menutup gerai-gerainya di Amerika Serikat dan Kanada, The Body Shop juga telah menutup hampir setengah dari 198 tokonya di Inggris. Laporan CNN Internasional menyebutkan bahwa penyebab kebangkrutan The Body Shop diperkirakan karena inflasi tinggi dalam beberapa tahun terakhir yang telah merugikan pengecer tradisional. Sebagian besar dari mereka beroperasi di luar mal dan target pasarnya untuk kelas menengah.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.