Tampil Kece Saat Lebaran dengan Konsep Sustainable
06 May 2021 |
20:01 WIB
Lebaran tahun ini tampaknya akan berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, di mana saat ini aktivitas luar ruangan terutama yang bertujuan untuk berkumpul bersama sanak saudara masih dibatasi.
Namun, semangat Lebaran nggak boleh pudar tentunya. Salah satu solusi untuk bergaya di perayaan Lebaran adalah dengan mengusung konsep sustainable.
Konsep sustainable dalam berpakaian diartikan dalam beberapa makna. Menurut Chairman Indonesia Indonesia Fashion Chamber, Ali Charisma, sustainable diartikan sebagai penggunaan produk lokal dengan kualitas baik sehingga barangnya awet sehingga bisa digunakan dalam jangka panjang.
"Gaya sustainable dalam arti orang-orang itu jangan langsung buru-buru belanja, harus melihat baju yang ada. Nanti kekurangannya baru belanja," kata Ali kepada Hypeabis.id.
Dia mencontohkan, jika seseorang sudah punya atasan yang akan dikenakan tetapi tidak punya bawahan yang sesuai maka nantinya orang tersebut akan berbelanja bawahannya saja. Ini juga berlaku sebaliknya, sehingga perilaku ini nantinya akan mengurangi kebiasaan berbelanja pakaian yang sudah dimiliki.
Di saat yang sama, konsep ini juga mengimbau agar masyarakat tidak banyak berbelanja dan harus dewasa dalam memikirkan dampak lingkungan yang muncul sebagai akibat dari perilaku manusia terutama dalam urusan pakaian.
Sementara itu, desainer Sonny Muchlison beranggapan bahwa konsep sustainable dalam berpakaian lebih berfokus ke fleksibilitas dalam pakaian yang dikenakan. Dia menyarankan agar masyarakat menggunakan pakaian yang multifungsi untuk berbagai acara.
"Kalau bisa pakaian ini berfungsi ke depannya untuk acara lain nanti, istilahnya bisa diolah, bisa dipadupadankan sehingga tampilannya akan berubah. Itu baik pria maupun wanita," jelas Sonny.
Terakhir, dia juga berbagi tips dalam bergaya saat perayaan Lebaran yaitu dengan mengeksplor berbagai pilihan gaya yang belum sempat dicoba sebelumnya dan bisa memotivasi diri.
"Ada sesuatu yang misalnya belum pernah dicoba, ayo dicoba. Misalnya ada tawaran baru, dari dulu kan cuma terusan, dress, gamis, ayo sekarang pakai dua potong dalam artian atasannya bisa bahan brokat atau biasa, tapi di bawahnya diberikan celana atau rok untuk setelan," imbuhnya.
Editor: Indyah Sutrningrum
Namun, semangat Lebaran nggak boleh pudar tentunya. Salah satu solusi untuk bergaya di perayaan Lebaran adalah dengan mengusung konsep sustainable.
Konsep sustainable dalam berpakaian diartikan dalam beberapa makna. Menurut Chairman Indonesia Indonesia Fashion Chamber, Ali Charisma, sustainable diartikan sebagai penggunaan produk lokal dengan kualitas baik sehingga barangnya awet sehingga bisa digunakan dalam jangka panjang.
"Gaya sustainable dalam arti orang-orang itu jangan langsung buru-buru belanja, harus melihat baju yang ada. Nanti kekurangannya baru belanja," kata Ali kepada Hypeabis.id.
Dia mencontohkan, jika seseorang sudah punya atasan yang akan dikenakan tetapi tidak punya bawahan yang sesuai maka nantinya orang tersebut akan berbelanja bawahannya saja. Ini juga berlaku sebaliknya, sehingga perilaku ini nantinya akan mengurangi kebiasaan berbelanja pakaian yang sudah dimiliki.
Di saat yang sama, konsep ini juga mengimbau agar masyarakat tidak banyak berbelanja dan harus dewasa dalam memikirkan dampak lingkungan yang muncul sebagai akibat dari perilaku manusia terutama dalam urusan pakaian.
Ilustrasi gaya berpakaian saat Lebaran. (Sumber gambar: RODNAE Productions dari Pexels)
Sementara itu, desainer Sonny Muchlison beranggapan bahwa konsep sustainable dalam berpakaian lebih berfokus ke fleksibilitas dalam pakaian yang dikenakan. Dia menyarankan agar masyarakat menggunakan pakaian yang multifungsi untuk berbagai acara.
"Kalau bisa pakaian ini berfungsi ke depannya untuk acara lain nanti, istilahnya bisa diolah, bisa dipadupadankan sehingga tampilannya akan berubah. Itu baik pria maupun wanita," jelas Sonny.
Terakhir, dia juga berbagi tips dalam bergaya saat perayaan Lebaran yaitu dengan mengeksplor berbagai pilihan gaya yang belum sempat dicoba sebelumnya dan bisa memotivasi diri.
"Ada sesuatu yang misalnya belum pernah dicoba, ayo dicoba. Misalnya ada tawaran baru, dari dulu kan cuma terusan, dress, gamis, ayo sekarang pakai dua potong dalam artian atasannya bisa bahan brokat atau biasa, tapi di bawahnya diberikan celana atau rok untuk setelan," imbuhnya.
Editor: Indyah Sutrningrum
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.