Layanan Pesawat Carter Makin Diminati, Ini Rute Favorit Pelancong
25 January 2024 |
15:00 WIB
Bisnis jasa layanan pesawat carter masih prospektif di Indonesia. Pesawat carter merupakan layanan penerbangan yang disewakan secara khusus oleh sekelompok orang atau perusahaan untuk tujuan tertentu, seperti perjalanan dinas, keperluan bisnis, dan liburan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan penerbangan carter merupakan salah satu lini bisnis penerbangan yang memiliki outlook menjanjikan bagi Garuda Indonesia. Bahkan, pada masa pandemi Covid-19, lini bisnis carter menjadi salah satu revenue generator yang sangat menjanjikan bagi perusahaan.
Baca juga: Ini Kata Maskapai Garuda tentang Koper Pintar yang Dilarang Masuk Kabin Pesawat
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan penerbangan carter merupakan salah satu lini bisnis penerbangan yang memiliki outlook menjanjikan bagi Garuda Indonesia. Bahkan, pada masa pandemi Covid-19, lini bisnis carter menjadi salah satu revenue generator yang sangat menjanjikan bagi perusahaan.
Baca juga: Ini Kata Maskapai Garuda tentang Koper Pintar yang Dilarang Masuk Kabin Pesawat
Hal tersebut terlihat dari rata-rata penerbangan per bulan selama pandemi yang bisa mencapai 13-15 penerbangan, dengan rata-rata jumlah penerbangan per tahun mencapai 180 penerbangan. "Kami mencatatkan peningkatan permintaan penerbangan carter dimana Garuda Indonesia dapat melayani sedikitnya 10 penerbangan setiap bulannya," katanya kepada Hypeabis.id.
Irfan memaparkan sebagian besar permintaan pangsa pasar carter berasal dari sektor instansi pemerintah, perusahaan swasta dan multinasional, pertambahan, perusahaan minyak dan gas, hingga agen travel. Adapun, destinasi pariwisata seperti Bali dan Sorong (Raja Ampat) menjadi salah satu destinasi favorit masyarakat.
Sementara untuk kebutuhan perjalanan bisnis, Balikpapan dan Yogyakarta menjadi pilihan utama masyarakat dalam menggunakan layanan penerbangan carter. Ada pula beberapa rute internasional yang turut menjadi pilihan utama penerbangan carter di antaranya Singapura, Tokyo, dan China.
Industri pariwisata Indonesia terus bergeliat seiring meredanya pandemi. Di tengah perkembangan tersebut, penggunaan moda transportasi sebagai penunjang pariwisata pun kian meningkat. Menariknya, angkutan dengan tipe premium atau mewah mendapatkan tempat tersendiri di kalangan masyarakat.
Wisata yang menjunjung tinggi pengalaman perjalanan serba mewah dan megah hadir di berbagai sarana transportasi, tak terkecuali pesawat udara baik dengan layanan carter maupun jet pribadi. Data dari Global Private Aircraft Market menyebutkan bahwa pendapatan pasar pesawat pribadi global mencapai US$24 miliar, dan diperkirakan akan meningkat mencapai US$25,2 miliar pada 2023.
Ilustrasi penumpang pesawat. (Sumber gambar: Luis Cont/Pexels)
Di Indonesia, tren layanan pesawat jet pribadi juga kian masif. Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia (INACA) menyebutkan bahwa pada periode 24 Januari-10 Maret 2022, jumlah penerbangan pesawat pribadi dari 14 maskapai di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 523 penerbangan. Terdiri dari dari 353 penerbangan domestik dan 170 penerbangan internasional.
Dari jumlah tersebut, tercatat ada sebanyak 2.584 yang menggunakan layanan pesawat pribadi. INACA menyebutkan bahwa maraknya layanan penerbangan pesawat pribadi terjadi setelah proses revitalisasi yang dilakukan di bandara. Kini, selain di Bandara Halim Perdanakusuma, layanan jet pribadi juga beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta.
Menurut Irfan, ada beberapa faktor yang membuat konsumen terdorong untuk menggunakan layanan carter dibandingkan penerbangan reguler, seperti menawarkan fleksibilitas pilihan rute yang lebih variatif, fleksibilitas jadwal penerbangan, permintaan khusus tematik layanan hingga inflight meals khusus bagi penumpang.
Di samping itu, besarnya peningkatan layanan carter juga didukung oleh berbagai gelaran event global dan nasional. Termasuk, kebutuhan penerbangan domestik maupun internasional untuk berbagai segmentasi pasar, khususnya dalam mendukung misi kenegaraan berbagai instansi pemerintah.
Meski demikian, diakui oleh Irfan, setelah masa pandemi, sejalan dengan telah dibukanya berbagai akses masuk antarnegara, terjadi pergeseran behavior masyarakat yakni kembali melakukan perjalanan udara dengan menggunakan layanan penerbangan berjadwal, khususnya pada jadwal penerbangan peak season.
"Kami memproyeksikan pertumbuhan pangsa carter akan tumbuh sejalan dengan pertumbuhan trafik penumpang penerbangan reguler baik domestik, maupun internasional yang diharapkan akan sepenuhnya pulih seperti periode sebelum pandemi," ujarnya.
Kendati prospeknya yang besar, bisnis layanan penerbangan carter juga tak luput dari sejumlah tantangan, yakni tren fluktuasi pasar yang bersifat seasonal atau musiman, serta perluasan jaringan penerbangan carter yang masih harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam. Khususnya, dalam mengunjungi destinasi wisata di kawasan perintis yang memerlukan armada dengan spesifikasi khusus.
Baca juga: Ternyata Ini 5 Alasan Dilarang Merokok di Dalam Pesawat, Bahaya Banget!
Editor: Dika Irawan
Baca juga: Ternyata Ini 5 Alasan Dilarang Merokok di Dalam Pesawat, Bahaya Banget!
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.