Newborn Fotografi (Sumber Foto: Instagram/@baby.zafier)

Abadikan Momen Tumbuh Kembang Buah Hati, Simak Cerita Inspiratif Fotografer Bayi & Anak

07 January 2024   |   10:24 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Setiap orang tua tentu tak ingin melewatkan momen pertumbuhan buah hatinya. Rasanya ingin sekali mengabadikan setiap gerak-gerik dan ekspresi menggemaskan si kecil lewat foto. Akhirnya jasa fotografi bayi dan anak menjadi solusi dari permasalahan ini.

Sebetulnya tren fotografi bayi sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Namun seiring perkembangan zaman, para profesional di bidang ini terus menghadirkan konsep baru yang inovatif. Misalnya memotret bayi dengan tema unik dalam balutan kostum dan pernak-pernik lucu.

Fotografi bayi sudah mulai bisa dilakukan terhitung dalam beberapa hari setelah anak lahir. Sayangnya peluang bisnis ini belum banyak dilirik oleh para pemotret profesional. Lantaran tak semuanya memiliki keahlian khusus menangani bayi dan mengarahkan pose-posenya.

Baca juga: Hobi Fotografi? Cek Tip & Trik Penggunaan Lensa yang Tepat dari Fotografer Profesional

Peluang tersebut akhirnya diambil oleh Cynthia Ardini yang merintis Zafier Photography bersama sang suami sejak 2014. Siapa sangka keduanya ternyata sama sekali tidak tahu banyak mengenai dasar-dasar fotografi profesional.

"Sebetulnya saya dan suami sudah menjalankan bisnis studio foto sejak 2014, barulah masuk ke genre newborn photography di 2018, awalnya iseng fotoin anak ketiga kami yang baru lahir," ujar Chyntia.

Setelah memantapkan hati untuk serius memasuki segmen newborn photography, keduanya mulai mengikuti mentoring class. Lantaran menurutnya ada ilmu dan triknya tersendiri yang bisa dipelajari dari para profesional.

"Kebetulan saya pernah menjadi bidan, jadi lebih mudah mengarahkan bayi untuk berpose, tapi dalam fotografi tetap harus belajar lagi karena beda ilmunya," jelas Chyntia.
 
 
Selama mengikuti mentoring class, dia mempelajari banyak hal mulai dari pengaturan kamera, pencahayaan, dan penyuntingan. Selain itu yang paling penting macam-macam pose bayi dan bagaimana mengarahkannya, serta teknik wrapping atau membalut tubuh bayi dengan kain yang nyaman tapi tetap terlihat artistik dalam potret.

Setelah mendapatkan ilmunya, Cynthia mulai menyiapkan kelengkapan alat-alat di studio fotonya mulai dari kamera, lighting, backdrop, kostum, dan properti. Tak ketinggalan alat-alat steril yang lengkap supaya tetap higienis saat bersentuhan dengan anak.

"Properti dan kostum kita beli di vendor yang memang khusus dibuat untuk para newborn fotografer, semuanya disterilkan dengan desinfektan secara berkala," paparnya.

Selama menjalani profesi ini Cynthia mengaku senang karena bisa bekerja sambil menekuni hobi. Namun, tak bisa dimungkiri tantangannya pasti ada. Salah satunya stigma masyarakat yang masih menganggap bahwa kegiatan ini tidak aman dan bisa mencelakai bayi.

"Biasanya dari keluarga, terutama nenek dan kakeknya sering khawatir dan beranggapan seolah kami menyiksa baby, padahal proses ini dilakukan dengan aman," jelasnya.

Meski begitu, seiring meningkatnya popularitas newborn photography, orang-orang yang mulai paham cara kerjanya. Apalagi sekarang setiap fotografer punya asisten sebagai spotter yang akan menjaga keamanan bayi selama dipotret.

Adapun, untuk newborn photography, idealnya sudah bisa dilakukan mulai dari usia 5-14 hari dengan catatan bayi dinyatakan sehat oleh dokter spesialis dan bidan yang menanganinya.

Zafier Photography sendiri memiliki beberapa paket mulai dari kisaran harga Rp2,85 juta sampai Rp4,55 juta. Mulai dari 3 sampai 8 sesi pemotretan dengan hasil akhir 8 sampai 16 foto. Apabila ingin berfoto di rumah, dikenakan biaya tambahan sesuai jaraknya.

Baca juga: 5 Tip Menjadi Fotografer Pernikahan
 
 
Selain Zafier Photography, ada juga Raraismom yang didirikan oleh Flora Ardela. Sama seperti Cynthia, wanita yang akrab disapa Rara tersebut juga memulai bisnis ini berawal dari kebetulan saat sedang mengabadikan momen lucu bayinya.

"Tahun 2013 aku mulai menemukan genre newborn photography, tapi dulu fotografernya belum banyak di Indonesia jadi aku mulai belajar sendiri lalu ikut training di Singapura," ujar Rara.

Setelah tiga tahun mengikuti pelatihan dan memperoleh sertifikasi profesional, didirikanlah studio foto Raraismom sejak 2016. Rara lebih memilih tim kecil, dengan dia sendiri sebagai fotografer dan enam asisten untuk teknis, administrasi dan client service, serta bagian-bagian lainnya.

"Asisten teknis akan menjadi spotter untuk mendampingi bayi, selain itu juga mensterilkan dan mengatur propertinya supaya lebih safety," ujarnya.

Selain itu ada juga tim yang mengurus penjualan online shop. Sejak dulu Rara terbiasa membuat properti fotonya sendiri atau mengimpor dari luar negeri lantaran belum banyak vendor khusus yang menjualnya. "Misalnya bucket, bean, artificial flowers, semuanya tersedia di online shop dan ada tim kami yang mengelolanya," paparnya.

Bisnisnya biasa kebanjiran pesanan klien menjelang akhir tahun, lantaran menurutnya banyak sekali bayi yang lahir pada periode oktober sampai desember. Selain itu orang tua juga biasanya punya tradisi khusus seperti 100 hari bayi, lalu saat anak mulai bisa duduk sekitar 6-9 bulan, dan saat ulang tahun pertama.

Setelah 7 tahun menjalani profesi ini, Rara menyadari mulai banyak orang yang bergelut di bidang ini. Oleh karenanya fotografer anak dituntut untuk lebih kreatif. Misalnya dengan menghadirkan tema pemotretan yang lebih beragam. “Untuk inspirasi foto bayi, orang tuanya akan request ke kita, misalnya ayahnya punya hobi otomotif, nanti tema pemotretan anaknya mobil-mobil,” katanya.

Selain itu ada juga yang terinspirasi dari film yang sedang booming seperti barbie dan Disney, serta konsep tematik perayaan hari besar seperti Imlek, Natal, dan Lebaran. Rara menyarankan supaya klien bisa booking sejak jauh-jauh hari supaya propertinya bisa disiapkan dengan matang.

“Ibu sudah bisa booking saat kehamilan trimester dua, karena dalam satu bulan kita hanya punya 15 slot, satu hari satu memotret satu bayi supaya bisa lebih fokus,” katanya.

Raraismom Photography mematok harga mulai dari Rp5 juta. Tersedia berbagai paket pemotretan dengan hasil akhir 10-20 foto. Sesi foto bisa dilakukan di studio atau home service dengan biaya tambahan.

Baca juga: Rekomendasi 8 Fotografer dengan Karya Unik yang Wajib Kalian Follow di Instagram 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

7 Cara Merawat Kendaraan setelah Liburan Panjang

BERIKUTNYA

Sinopsis Film Trauma Center, Aksi Penyelamatan Saksi Kunci di Rumah Sakit

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: