Peluang Bisnis Sampingan Fotografi, Hobi yang Mendatangkan Cuan
12 December 2023 |
18:44 WIB
Saat ini industri fotografi telah mengalami transformasi signifikan seiring dengan kemajuan teknologi digital. Perkembangan perangkat fotografi berkualitas tinggi, seperti kamera digital dan ponsel pintar, telah memungkinkan banyak individu untuk menjadi amatir fotografer.
Namun, di samping itu, profesionalisme dalam jasa fotografer tetap diperlukan untuk berbagai bidang, mulai dari fotografi pernikahan, fotografi produk untuk bisnis, hingga berbagai macam acara penting yang memerlukan jasa fotografer.
Baca juga: Hobi Fotografi? Cek Tip & Trik Penggunaan Lensa yang Tepat dari Fotografer Profesional
Bagi mahasiswa, bisnis ini lumayan menjanjikan untuk mengisi dompet mereka dan memenuhi kebutuhan sehari- hari. Menjadi fotografer adalah hal yang cukup mudah untuk dijalani karena terbilang sangat fleksibel sehingga tidak mengganggu jadwal perkuliahan mereka.
Salah satu mahasiswa yang berkuliah sambil merintis bisnis jasa fotografer pernikahan adalah Muhamad Farhan. Orang yang biasa disapa Farhan ini sedang menempuh pendidikan di salah satu institut swasta di Jakarta Selatan.
Berawal dari hobi motret, Farhan mencoba terjun ke dunia fotografi dengan menawarkan jasa fotografer dan mengunggah hasil jepretannya ke Instagram @aaannnn_aaannn sejak akhir 2022. Bermodal pengetahuan dasar fotografi dan kamera digital, Farhan memiliki portofolio yang fokus pada foto-foto lanskap dan human interest.
“Selain itu juga saya senang motret dan bagi saya ketika kita memiliki skill tapi tidak diasah atau dimanfaatkan itu menjadi percuma saja. Jadi saya memutuskan untuk menjadikan hobi saya bisa menghasilkan uang,” ujar Farhan kepada Hypeabis.id.
Farhan mengatakan, selama hampir setahun ini banyak tantangan yang ia hadapi selama memotret. Mulai dari kendala dari kesepakatan harga dengan konsumen, hingga rintangan yang harus ia hadapi ketika memotret seperti pencahayaan yang kurang dan alat yang kurang memadai.
Menurut Farhan, bisnis jasa fotografer masih bisa menjanjikan bersamaan dengan perkembangan teknologi, khususnya dengan keberadaan kamera digital serba bisa. Namun, baginya itu semua tidak terlalu berpengaruh jika tidak dilengkapi dengan keterampilan fotografi yang mumpuni.
“Semuanya kembali lagi ke kemampuan yang dimiliki fotografer. Bagaimana cara fotografer ini bisa menunjukkan kemampuannya atau memainkan skill di dalam bidang fotografer,” katanya.
Dalam mengembangkan bisnisnya, Farhan menyebarkan promosi dari mulut ke mulut melalui klien-kilennya yang terdahulu. Ia mengaku selama menjalan bisnis jasa fotografer ini, mendapat keuntungan bersih sekitar Rp1 juta dari lima proyek fotografi per bulan, itu semua sudah terlepas dari pemeliharaan alat-alat dan kebutuhannya ketika sedang memotret.
Adapun mahasiswa lainnya yang terjun ke dunia fotografi dan berfokus kepada foto mini soccer adalah Arjun Caesara Amunadi yang kerap dikenal sebagai Arjun. Dia sudah mulai tertarik di dunia fotografi karena ada ketertarikan sejak awal masuk kuliah yang sejalan dengan studi yang dia tekuni di jurusan Ilmu Jurnalistik.
Di tengah kesibukan kuliah, Arjun bekerja sampingan sebagai fotografer profesional. Dia mengaku memilki kemampuan fotografi yang memumpuni serta kamera digital yang memadai sehingga cukup percaya diri untuk mengunggah hasil jepretannya di Instagram @arjuunca_.
“Kebetulan juga saya emang ada keinginan buat punya kamera, jadi sejalan antara hobi dan kerja. Seiring berjalannya waktu saya juga banyak belajar dari kuliah jurnalistik, ini juga yang mendorong untuk mulai coba buat ambil tawaran jadi fotografer,” kata Arjun.
Selama merintis bisnis sampingan ini, Arjun menemui sejumlah tantangan. Salah satunya yang terberat adalah menyortir foto dari ratusan, bahkan ribuan frame yang dia ambil. Meski menantang, bisnis sampingan ini ternyata cukup menguntungkan. Sesuai dengan kesepakatan antara Arjun dan klien serta tingkat kepuasan klien terhadap kualitas fotonya, dia bisa menerima penghasilan sekitar Rp2 juta hingga Rp3 juta dalam satu proyek.
Menurut Arjun, sebagai seorang fotografer selain harus memiliki kemampuan foto yang bagus di sisi lain, harus mempunyai kemampuan komunikasi yang bagus guna menjalin relasi dengan orang lain untuk mengembangkan usahanya.
Ia juga mengatakan seorang fotografer profesional tidak perlu malu-malu saat memotret dan harus selalu siap karena terkadang momen yang bagus muncul di saat yang tidak terduga.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Namun, di samping itu, profesionalisme dalam jasa fotografer tetap diperlukan untuk berbagai bidang, mulai dari fotografi pernikahan, fotografi produk untuk bisnis, hingga berbagai macam acara penting yang memerlukan jasa fotografer.
Baca juga: Hobi Fotografi? Cek Tip & Trik Penggunaan Lensa yang Tepat dari Fotografer Profesional
Bagi mahasiswa, bisnis ini lumayan menjanjikan untuk mengisi dompet mereka dan memenuhi kebutuhan sehari- hari. Menjadi fotografer adalah hal yang cukup mudah untuk dijalani karena terbilang sangat fleksibel sehingga tidak mengganggu jadwal perkuliahan mereka.
Salah satu mahasiswa yang berkuliah sambil merintis bisnis jasa fotografer pernikahan adalah Muhamad Farhan. Orang yang biasa disapa Farhan ini sedang menempuh pendidikan di salah satu institut swasta di Jakarta Selatan.
Berawal dari hobi motret, Farhan mencoba terjun ke dunia fotografi dengan menawarkan jasa fotografer dan mengunggah hasil jepretannya ke Instagram @aaannnn_aaannn sejak akhir 2022. Bermodal pengetahuan dasar fotografi dan kamera digital, Farhan memiliki portofolio yang fokus pada foto-foto lanskap dan human interest.
“Selain itu juga saya senang motret dan bagi saya ketika kita memiliki skill tapi tidak diasah atau dimanfaatkan itu menjadi percuma saja. Jadi saya memutuskan untuk menjadikan hobi saya bisa menghasilkan uang,” ujar Farhan kepada Hypeabis.id.
Farhan mengatakan, selama hampir setahun ini banyak tantangan yang ia hadapi selama memotret. Mulai dari kendala dari kesepakatan harga dengan konsumen, hingga rintangan yang harus ia hadapi ketika memotret seperti pencahayaan yang kurang dan alat yang kurang memadai.
Menurut Farhan, bisnis jasa fotografer masih bisa menjanjikan bersamaan dengan perkembangan teknologi, khususnya dengan keberadaan kamera digital serba bisa. Namun, baginya itu semua tidak terlalu berpengaruh jika tidak dilengkapi dengan keterampilan fotografi yang mumpuni.
“Semuanya kembali lagi ke kemampuan yang dimiliki fotografer. Bagaimana cara fotografer ini bisa menunjukkan kemampuannya atau memainkan skill di dalam bidang fotografer,” katanya.
Dalam mengembangkan bisnisnya, Farhan menyebarkan promosi dari mulut ke mulut melalui klien-kilennya yang terdahulu. Ia mengaku selama menjalan bisnis jasa fotografer ini, mendapat keuntungan bersih sekitar Rp1 juta dari lima proyek fotografi per bulan, itu semua sudah terlepas dari pemeliharaan alat-alat dan kebutuhannya ketika sedang memotret.
Adapun mahasiswa lainnya yang terjun ke dunia fotografi dan berfokus kepada foto mini soccer adalah Arjun Caesara Amunadi yang kerap dikenal sebagai Arjun. Dia sudah mulai tertarik di dunia fotografi karena ada ketertarikan sejak awal masuk kuliah yang sejalan dengan studi yang dia tekuni di jurusan Ilmu Jurnalistik.
Di tengah kesibukan kuliah, Arjun bekerja sampingan sebagai fotografer profesional. Dia mengaku memilki kemampuan fotografi yang memumpuni serta kamera digital yang memadai sehingga cukup percaya diri untuk mengunggah hasil jepretannya di Instagram @arjuunca_.
“Kebetulan juga saya emang ada keinginan buat punya kamera, jadi sejalan antara hobi dan kerja. Seiring berjalannya waktu saya juga banyak belajar dari kuliah jurnalistik, ini juga yang mendorong untuk mulai coba buat ambil tawaran jadi fotografer,” kata Arjun.
Selama merintis bisnis sampingan ini, Arjun menemui sejumlah tantangan. Salah satunya yang terberat adalah menyortir foto dari ratusan, bahkan ribuan frame yang dia ambil. Meski menantang, bisnis sampingan ini ternyata cukup menguntungkan. Sesuai dengan kesepakatan antara Arjun dan klien serta tingkat kepuasan klien terhadap kualitas fotonya, dia bisa menerima penghasilan sekitar Rp2 juta hingga Rp3 juta dalam satu proyek.
Menurut Arjun, sebagai seorang fotografer selain harus memiliki kemampuan foto yang bagus di sisi lain, harus mempunyai kemampuan komunikasi yang bagus guna menjalin relasi dengan orang lain untuk mengembangkan usahanya.
Ia juga mengatakan seorang fotografer profesional tidak perlu malu-malu saat memotret dan harus selalu siap karena terkadang momen yang bagus muncul di saat yang tidak terduga.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.