Eksklusif Profil Marisa Tumbuan CEO Irressavenue: Banyak Barang Preloved Mewah Belum Pernah Dipakai Sama Sekali
17 December 2023 |
07:00 WIB
Walaupun bekas, barang mewah preloved seperti tas, baju, sepatu, dan aksesori lain menjadi buruan oleh para pencinta fesyen. Selain faktor harga yang kompetitif, barang-barang tersebut juga dilirik karena kualitasnya. Sebab, tak sedikit barang-barang preloved ini mempunyai kualitas layaknya baru.
Seiring potensi besar di pasar preloved mewah ini, Marissa Tumbuan mencoba menangkap peluang tersebut. Founder dari Irresistible Bazaar memperluas bisnisnya ke luxury concept store dengan mendirikan Irressavenue. Istri dari Aditya Tumbuan dan menantu dari mendiang aktris senior Rima Melati itu telah berkecimpung di bisnis branded items sejak 2015.
Kepada Hypeabis, dia membagikan insight tentang bisnisnya ini.
Bagaimana awal mulanya muncul ide untuk berbisnis barang preloved?
Bisnis preloved sendiri memang sudah lama menjadi tren. Sejak sekolah di Jepang pada 1995, saya sudah tertarik dengan barang-barang preloved branded. Seorang pecinta fesyen atau fashion enthusiast harus smart dalam berbelanja. Jangan sampai kita terlalu boros, langsung beli saat ada koleksi baru sementara barang-barang lamanya tidak terpakai dan menumpuk di rumah. Lebih baik dijual, mungkin ada orang yang ingin memiliki barang tersebut.
Seperti apa anda menanggapi stigma yang beredar tentang barang-barang preloved yang dikaitkan dengan barang bekas?
Banyak barang preloved luxury brand yang belum pernah dipakai sama sekali. Misalnya milik kolektor barang mewah yang hanya memajangnya dalam rak display di rumahnya. Apabila kondisinya baik dan surat-suratnya lengkap, kemungkinan harga jualnya pun masih bagus.
Sayangnya menjual dan membeli barang preloved sering kali dikaitkan dengan kondisi finansial yang ambruk alias bangkrut. Beli barang preloved bukan berarti enggak mampu, kadang harganya tidak beda jauh dengan beli baru kalau kondisinya masih bagus.
Seperti apa konsep Irressavenue dan apa perbedaannya dengan Irressistible Bazaar?
Irresavenue sebagai luxury concept store ini akan mengusung tema one stop shopping bagi pecinta fesyen khususnya penggemar luxury high brand di Indonesia. Kami menjadi sarana untuk orang-orang yang ingin mengganti koleksi tas mereka, di mana mereka bisa berkonsinyasi atau beli putus.
Sementara Irressistible bazaar adalah market sebagai pertemuan buyer dan seller barang preloved branded authentic. Acaranya hanya 5 hari, berlokasi di area yang lebih besar biasanya di mal-mal di Jakarta.
Seperti apa perbedaan sistem konsinyasi dan beli putus di Irressavenue?
Sistem beli putus misalnya saat pembelian barang, semua risiko terkait barangnya ditanggung oleh pihak buyer. Besar harga jualnya juga tergantung kesepakatan pemilik produk dan buyer.
Sementara konsinyasi adalah titip jual, pemilik produk akan menitipkan barangnya ke tenant-tenant kami. Pemilik barang ikut menentukan terbentuknya harga bersama seller. Kalau Irresavenue sendiri tidak menarik keuntungan dari penjualan barang, kita hanya menyediakan tempat.
Berapa kisaran harga barang-barang preloved branded di Irressavenue?
Kami ada delapan tenant mulai dari produk tas, sepatu, aksesori, sneaker, dan fashion lainnya. Ada GingerLux Things, MNV Authentic, Delltss, Bonavenue, Silvanabrandedbags, Bags Original, Luxatme, PrenLoved. Range harga aku bebaskan kepada masing-masing tenant. Pembeli bisa mengecek harganya di website masing-masing tenant. Tugasku hanya menyiapkan space, membranding tenant, mengadakan event, dan mendatangkan komunitas.
Bagaimana cara titip jual barang branded ke Irressavenue?
Pemilik barang bisa datang langsung datang ke sini dan memilih seller-seller (tenant) yang bisa dipercaya, kemudian pemilik barang dan seller bisa menentukan harganya. Pemilik barang branded juga harus tahu tren harganya. Bisa jadi tas mewah yang dibeli dengan harga tinggi beberapa tahun lalu, saat dicek lagi sekarang sudah turun harganya
Saat ini barang branded apa saja yang diminati para pencinta fesyen?
Sampai sekarang banyak orang-orang yang yang tertarik dengan barang-barang dari Chanel, Hermes, Louis Vuitton, dan Prada. Peminat dari brand-brand tersebut selalu ada mulai dari tas, sepatu, sampai bros.
Seperti apa tip membeli barang preloved?
Tentunya harus teliti, namanya juga beli preloved. Kita selalu menyesuaikan harga dengan kondisi. Misalnya kondisinya kurang baik, maka harganya lebih rendah dari barang yang kondisinya masih bagus dan surat-suratnya lengkap. Jadi mungkin saja ada dua tas LV modelnya sama dan tahun pembuatannya sama, tapi harganya beda.
Bagaimana cara menentukan barang preloved branded authentic?
Mulai dari bau leather (kulit)-nya sampai ke titik-titik terpenting jahitannya, kalau sudah biasa pegang, kita bisa dengan mudah tahu bahwa itu barang asli atau bukan tanpa harus mengacu ke authentication licensed yang menunjukan keaslian barang tersebut.
Seperti apa harapan bisnis anda ke depannya?
Kedepannya aku berharap bisnis ini akan lebih maju, lebih berkembang, dan bisa menambah outlet di tempat-tempat yang banyak peminatnya. Sekarang Irresavenue ada di Senayan Park Jakarta, rencananya nanti akan menambah satu lokasi lagi di luar kota.
Baca juga wawancara eksklusif lainnya:
Seiring potensi besar di pasar preloved mewah ini, Marissa Tumbuan mencoba menangkap peluang tersebut. Founder dari Irresistible Bazaar memperluas bisnisnya ke luxury concept store dengan mendirikan Irressavenue. Istri dari Aditya Tumbuan dan menantu dari mendiang aktris senior Rima Melati itu telah berkecimpung di bisnis branded items sejak 2015.
Kepada Hypeabis, dia membagikan insight tentang bisnisnya ini.
Marisa Tumbuan (Sumber Foto: Hypeabis.id/Abdurachman)
Bagaimana awal mulanya muncul ide untuk berbisnis barang preloved?
Bisnis preloved sendiri memang sudah lama menjadi tren. Sejak sekolah di Jepang pada 1995, saya sudah tertarik dengan barang-barang preloved branded. Seorang pecinta fesyen atau fashion enthusiast harus smart dalam berbelanja. Jangan sampai kita terlalu boros, langsung beli saat ada koleksi baru sementara barang-barang lamanya tidak terpakai dan menumpuk di rumah. Lebih baik dijual, mungkin ada orang yang ingin memiliki barang tersebut.
Seperti apa anda menanggapi stigma yang beredar tentang barang-barang preloved yang dikaitkan dengan barang bekas?
Banyak barang preloved luxury brand yang belum pernah dipakai sama sekali. Misalnya milik kolektor barang mewah yang hanya memajangnya dalam rak display di rumahnya. Apabila kondisinya baik dan surat-suratnya lengkap, kemungkinan harga jualnya pun masih bagus.
Sayangnya menjual dan membeli barang preloved sering kali dikaitkan dengan kondisi finansial yang ambruk alias bangkrut. Beli barang preloved bukan berarti enggak mampu, kadang harganya tidak beda jauh dengan beli baru kalau kondisinya masih bagus.
Seperti apa konsep Irressavenue dan apa perbedaannya dengan Irressistible Bazaar?
Irresavenue sebagai luxury concept store ini akan mengusung tema one stop shopping bagi pecinta fesyen khususnya penggemar luxury high brand di Indonesia. Kami menjadi sarana untuk orang-orang yang ingin mengganti koleksi tas mereka, di mana mereka bisa berkonsinyasi atau beli putus.
Sementara Irressistible bazaar adalah market sebagai pertemuan buyer dan seller barang preloved branded authentic. Acaranya hanya 5 hari, berlokasi di area yang lebih besar biasanya di mal-mal di Jakarta.
Seperti apa perbedaan sistem konsinyasi dan beli putus di Irressavenue?
Sistem beli putus misalnya saat pembelian barang, semua risiko terkait barangnya ditanggung oleh pihak buyer. Besar harga jualnya juga tergantung kesepakatan pemilik produk dan buyer.
Sementara konsinyasi adalah titip jual, pemilik produk akan menitipkan barangnya ke tenant-tenant kami. Pemilik barang ikut menentukan terbentuknya harga bersama seller. Kalau Irresavenue sendiri tidak menarik keuntungan dari penjualan barang, kita hanya menyediakan tempat.
Berapa kisaran harga barang-barang preloved branded di Irressavenue?
Kami ada delapan tenant mulai dari produk tas, sepatu, aksesori, sneaker, dan fashion lainnya. Ada GingerLux Things, MNV Authentic, Delltss, Bonavenue, Silvanabrandedbags, Bags Original, Luxatme, PrenLoved. Range harga aku bebaskan kepada masing-masing tenant. Pembeli bisa mengecek harganya di website masing-masing tenant. Tugasku hanya menyiapkan space, membranding tenant, mengadakan event, dan mendatangkan komunitas.
Bagaimana cara titip jual barang branded ke Irressavenue?
Pemilik barang bisa datang langsung datang ke sini dan memilih seller-seller (tenant) yang bisa dipercaya, kemudian pemilik barang dan seller bisa menentukan harganya. Pemilik barang branded juga harus tahu tren harganya. Bisa jadi tas mewah yang dibeli dengan harga tinggi beberapa tahun lalu, saat dicek lagi sekarang sudah turun harganya
Saat ini barang branded apa saja yang diminati para pencinta fesyen?
Sampai sekarang banyak orang-orang yang yang tertarik dengan barang-barang dari Chanel, Hermes, Louis Vuitton, dan Prada. Peminat dari brand-brand tersebut selalu ada mulai dari tas, sepatu, sampai bros.
Seperti apa tip membeli barang preloved?
Tentunya harus teliti, namanya juga beli preloved. Kita selalu menyesuaikan harga dengan kondisi. Misalnya kondisinya kurang baik, maka harganya lebih rendah dari barang yang kondisinya masih bagus dan surat-suratnya lengkap. Jadi mungkin saja ada dua tas LV modelnya sama dan tahun pembuatannya sama, tapi harganya beda.
Bagaimana cara menentukan barang preloved branded authentic?
Mulai dari bau leather (kulit)-nya sampai ke titik-titik terpenting jahitannya, kalau sudah biasa pegang, kita bisa dengan mudah tahu bahwa itu barang asli atau bukan tanpa harus mengacu ke authentication licensed yang menunjukan keaslian barang tersebut.
Seperti apa harapan bisnis anda ke depannya?
Kedepannya aku berharap bisnis ini akan lebih maju, lebih berkembang, dan bisa menambah outlet di tempat-tempat yang banyak peminatnya. Sekarang Irresavenue ada di Senayan Park Jakarta, rencananya nanti akan menambah satu lokasi lagi di luar kota.
Baca juga wawancara eksklusif lainnya:
- Eksklusif Profil Desainer Interior Kezia Karin: Berkarya Tanpa Batas di Dunia Tata Ruang
- Eksklusif Profil Yozua Makes: Pariwisata sebagai Penjaga Identitas & Budaya Indonesia
- Eksklusif Profil David Karto: Bahaya Kalau Orang Indonesia Tidak Mengerti Musiknya Sendiri
- Wawancara Eksklusif Nadiah Bamadhaj: Minat Eksplorasi Dinamika Sosial Masyarakat Indonesia
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.