Yozua Makes CEO & Founder PT Plataran Indonesia (Sumber Foto: Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)

Eksklusif Profil Yozua Makes: Pariwisata sebagai Penjaga Identitas & Budaya Indonesia

20 November 2023   |   18:00 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Yozua Makes, CEO dan Founder PT Plataran Indonesia -perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata dengan segmen market premium- menerima anugerah Ernst and Young (EY) Entrepreneur of The Year 2023 Indonesia, di Jakarta, Selasa (14/11/2023).

Tanpa latar belakang hospitality dan pariwisata, Yozua mengungguli finalis lainnya atas prestasinya dalam mendirikan, membangun, dan memimpin Plataran Indonesia. Sejak berdiri pada 2009, lini bisnisnya terus berkembang mulai dari hotel, resor, venue, F&B, layanan katering, kapal pesiar, taman nasional, dan pengembangan properti. 

Setelah terpilih dalam ajang EY Entrepreneur of The Year 2023, Yozua Makes akan mewakili Indonesia dalam EY World Entrepreneur of the Year (WEOY) 2024 di Monte Carlo, Monaco. Dalam sesi bincang-bincang bersama Hypeabis.id, Yozua Makes membagikan insight menariknya sebagai pelaku usaha. 

Baca juga: Eksklusif Profil Sejarawan Peter Carey: Waktunya Peduli & Merayakan Sejarah
 

 Yozua Makes (Sumber Foto

Yozua Makes pemenang EY Entrepreneur of The Year 2023 (Sumber Foto: Hypeabis.id/Fanny Kusumawardhani)


Bagaimana awalnya Anda bisa mendirikan PT Plataran Indonesia?

Saya bikin Plataran bersama istri saya awalnya sebuah kecelakaan. Waktu itu sekitar 2000-an saya duduk sama istri saya di sebuah villa di Bali. Saya tanya sama dia, kamu kalau mati mau di mana? Dia kaget, terus jawab 'di Indonesia, karena ini tanah kita'. 

Setelah itu semua investasi di luar negeri, kita tarik dan investasikan semua di sini. Kita ingin cari ladang investasi yang bisa memberikan kontribusi terbaik buat Indonesia. 

Plataran adalah perusahaan yang dibuat oleh saya dan istri saya, dua orang yang tidak memiliki pengetahuan hospitality, tapi we put our heart, our passion to this business. Berdiri pada 2009, dari awalnya 25 karyawan dan sekarang kita sudah punya 1.500 karyawan.

Seperti apa makna Plataran untuk Anda?

Plataran itu artinya tempat yang paling disukai Tuhan dan semua orang yang datang adalah tamu dari Tuhan. Siapa pun dia akan hormati saat masuk ke rumah kita, karena dia adalah god guest.

Orang yang datang ke Plataran akan merasakan sentimental attachment, bukan hanya melihat tempatnya enak, tapi dia juga mendapatkan experience berupa kedekatan dengan Tuhan, rasa syukur terhadap alam dan kebudayaan, tapI ada level premiumnya.

Sebagai pelaku bisnis pariwisata, seperti apa bentuk penerapan ecotourism yang sudah dilakukan?

Ecotourism sebenarnya merupakan implementasi daripada ESG alias Environmental, Social, and Governance. Kita sudah menerapkannya sejak 2009 dengan semangat visi untuk Indonesia dan Indonesian. Saya bikin Plataran supaya bisa menjaga identitas dan budaya Indonesia, menjaga alam Indonesia, dan melibatkan masyarakat Indonesia. 

Di Labuan Bajo, Plataran satu-satunya resort yang tempat snorkeling-nya banyak ikannya, karena dari dulu saya jaga terumbu karang dan kasih makanan ikan. Kalau ada orang naik jet ski, pasti kita usir karena bisa merusak karang. 

Tantangan apa yang dihadapi saat menjalankan bisnis?

Tantangannya berbagai macam, tetapi yang paling utama adalah saat menemukan team members yang tidak sevisi dengan kita. Dia datang ke kantor untuk bekerja bukan berkarya, karena kalau di Plataran itu berkarya.

Selain itu, tantangan lain juga banyak mulai dari perizinan, financing, tapi sebagai seorang entrepreneur tantangan adalah the menu of everyday. Saya beranggapan ini bukan tantangan, tapi vitamin untuk saya menjadi lebih kuat dan lebih kuat lagi.

Bagaimana saat menghadapi pandemi COVID-19 kemarin, apakah ada lini bisnis yang terdampak?

Masa-masa paling berat adalah saat pandemi, karena industri pariwisata kita sangat terdampak. Berkali-kali kita tutup, buka, dan tutup lagi. Kita hidup di dalam ketidakpastian karena tidak ada yang tau kapan pandemi akan berakhir. Tetapi itulah membuat kita menjadi lebih kuat dan melewati semua itu.

Seperti apa rencana bisnis Anda ke depannya?

Kita akan selalu progressing, tapi tentunya enggak ugal-ugalan dan harus punya konsep. Mengembangkan bisnis bukan harus banyak misalnya buka sekaligus 10-20 properti. Sedikit pun enggak apa-apa, tapi harus dalam dan dipastikan berjalan dengan baik. Tahun ini kita buka di Pondok Indah Mall, Bintaro Exchange, dan di Puncak. Tahun depan kita ada 3 properti lagi yang akan buka.

Apakah ada pesan untuk anak muda yang mau memulai bisnis?

Experience itu adalah salah satu modal untuk menjadi seorang entrepreneur, tapi di saat bersamaan para Generasi Z ini adalah orang-orang yang sukanya cepat dan instan. Padahal entrepreneurship membutuhkan proses, dibutuhkan kesabaran dan persisten.

Bagaimana cara Anda menyeimbangkan waktu untuk keluarga dan bisnis ?

Waktu untuk keluarga yang paling penting, karena itu merupakan tiang utama hidup. Kita hidup dengan banyak komitmen, mulai dari komitmen bisnis, komitmen sosial dan lainnya. Oleh karena itu saya menggunakan sistem delegasi atau gotong royong.

Istri saya selain mendoakan di rumah, kadang ikut kalau saya kerja. Saya juga punya empat anak, salah satunya lawyer dan sering membantu saya di perusahaan, dan kami semua menganggap Plataran adalah anak kelima dalam keluarga.

Bagaimana perasaan Anda memenangkan Ernst & Young Entrepreneur of the Year 2023? 

Awalnya tidak berniat mendaftar, tapi saya diminta apakah mau mencoba. Mereka melihat Plataran ini sesuatu yang sangat genuine Indonesia. Akhirnya saya isi semua aplikasi pendaftaran, terus diuji dan dilakukan penelitian kepada audit report kita dan sebagainya. Mereka pasti punya kriteria dan skoring sehingga saya dinobatkan menjadi pemenangnya.

Bagaimana persiapan Anda maju ke Ernst & Young Entrepreneur of the Year 2024 di tingkat global?

Sebetulnya enggak ada persiapan khusus saat ini, menang tidak menang itu penting tapi bukan yang terpenting. Yang terpenting adalah membawa Indonesia ke kancah internasional.

Memberitahukan orang-orang bahwa Indonesia punya banyak entrepreneur yang bisa bersama-sama dengan teknologi membawa nama Indonesia. Untuk saya entrepreneur itu bukan hanya perusahaannya, tapi orang yang bisa membawa lingkungan kerjanya untuk naik. 

Baca juga: Eksklusif Profil David Karto: Bahaya Kalau Orang Indonesia Tidak Mengerti Musiknya Sendiri

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Datang dari Kampuang Nan Jauh di Mato, Mari Kita Sambut Orkes Taman Bunga

BERIKUTNYA

5 Efek Buruk Mengonsumsi Daging Panggang Berlebihan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: