Mengintip Proses di Balik Produksi Wine Asli Bali, Hatten Wines
11 November 2023 |
07:00 WIB
Perjalanan berlanjut ke utara Pulau Bali, tepatnya Desa Sanggalangit, Singaraja. Desa ini dikenal sebagai pusat agrowisata Bali yang menawarkan sisi lain Bali yang berbeda dari destinasi-destinasi mainstream seperti pantai atau pusat kuliner.
Sekitar 30 kilometer dari Pantai Lovina, Genhype akan menemukan Hatten Vineyard. Kebun anggur seluas 12 hektare ini menjadi pusat pengembangbiakkan bibit anggur dari Australia untuk kemudian ditanam di atas tanah Bali. Kalian dapat menikmati udara sejuk, meski saat siang hingga sore hari mataharinya cukup menyengat.
Namun, mata kita dimanjakan dengan pemandangan kebun anggur yang luas layaknya lanskap vineyard di Eropa. Kebun ini jadi lahan subur tempat tumbuhnya sejumlah jenis tanaman anggur yang didatangkan dari Australia seperti shiraz, colombad, solaris, hingga chenin blanc.
Dalam satu tahun, Hatten Wines bisa melakukan dua kali panen pada Juni-Juli dan September-Oktober. Tidak seperti winery di negara Eropa dan Amerika, di mana pohon anggur menjadi dormant sepanjang musim dingin, pohon anggur di Bali berbuah sepanjang tahun.
Awalnya, produk perdana Hatten Wines Rosé pertama kali dibuat pada 1994 menggunakan anggur Alphonse-Lavallée asal Prancis yang ditanam secara lokal. Sayang kualitasnya tidak sebagus harapan saat itu. Perlu waktu panjang hingga Gus Rai berhasil menemukan racikan pas unutk menciptakan anggur rosé yang memiliki aftertaste menyegarkan di mulut.
“Tahun 1992-1998 merupakan masa yang berat, tapi dari sini perjalanan Hatten dimulai. Kami kembangkan varietas anggur lainnya yang sesuai dengan mutu kualitas Hatten untuk ditanam di Bali. Hingga akhirnya produk kami berkembang ada white wine, red wine, hingga sparkling rosé,” tuturnya.
Gus Rai yang lebih familiar dan akrab dengan komoditas anggur Australia kemudian mencari di seluruh negeri kanguru untuk menemukan anggur yang sesuai untuk kemudian bibitnya dia tanam di bali.
Untuk produk Hatten, semua bahan baku berasal dari anggur yang tumbuh secara lokal dari kebun yang dikelola Hatten Wines di Singaraja seluas 25 hektare. Gus Rai juga bekerjasama dengan sejumlah mitra petani untuk memproduksi buah anggur berkualitas.
Gus Rai bekerja sama dengan winemaker, James Kalleske, Yeni Iramahayani dan Péter Gajdics untuk menemukan spesifikasi anggur yang berkualitas.Spesifikasi ini meliputi kadar gula, keasaman, dan warna.
Kunjungan ini juga bersamaan dengan acara peluncuran Limited Edition Hatten Wines Chenin Blanc dan perayaan panen raya. Hypeabis.id berkesempatan untuk melihat langsung kebun anggur yang menggunakan sistem tanam viticulture dan memetik anggur langsung dari pohonnya.
Genhype juga bisa mencicipi anggur langsung dari pohonnya. Untuk anggur shiraz misalnya, rasanya manis dan meninggalkan sedikit aftertaste sepat karena kadar tannin pada anggur shiraz biasanya lebih tinggi dari anggur yang dikonsumsi langsung. Sementara untuk anggur hijau seperti colombad dan solaris, rasa manis lebih mendominasi dan cenderung seperti permen.
“Jika dulunya Hatten dipandang sebelah mata, sekarang sudah jadi wine andalan di Bali dan sejumlah kota besar di Indonesia,” kata Gus Rai.
Baca juga: Mengenal Wine Terbaik dari Prancis, Red dan White yang Klasik hingga Rosé yang Trendi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Dika Irawan
Sekitar 30 kilometer dari Pantai Lovina, Genhype akan menemukan Hatten Vineyard. Kebun anggur seluas 12 hektare ini menjadi pusat pengembangbiakkan bibit anggur dari Australia untuk kemudian ditanam di atas tanah Bali. Kalian dapat menikmati udara sejuk, meski saat siang hingga sore hari mataharinya cukup menyengat.
Hatten Vineyard. (Sumber foto: Hypeabis.id/Nirmala Aninda)
Dalam satu tahun, Hatten Wines bisa melakukan dua kali panen pada Juni-Juli dan September-Oktober. Tidak seperti winery di negara Eropa dan Amerika, di mana pohon anggur menjadi dormant sepanjang musim dingin, pohon anggur di Bali berbuah sepanjang tahun.
Awalnya, produk perdana Hatten Wines Rosé pertama kali dibuat pada 1994 menggunakan anggur Alphonse-Lavallée asal Prancis yang ditanam secara lokal. Sayang kualitasnya tidak sebagus harapan saat itu. Perlu waktu panjang hingga Gus Rai berhasil menemukan racikan pas unutk menciptakan anggur rosé yang memiliki aftertaste menyegarkan di mulut.
“Tahun 1992-1998 merupakan masa yang berat, tapi dari sini perjalanan Hatten dimulai. Kami kembangkan varietas anggur lainnya yang sesuai dengan mutu kualitas Hatten untuk ditanam di Bali. Hingga akhirnya produk kami berkembang ada white wine, red wine, hingga sparkling rosé,” tuturnya.
Hatten Wines Harvest Festival. (Sumber foto: Hypeabis.id/Nirmala Aninda)
Untuk produk Hatten, semua bahan baku berasal dari anggur yang tumbuh secara lokal dari kebun yang dikelola Hatten Wines di Singaraja seluas 25 hektare. Gus Rai juga bekerjasama dengan sejumlah mitra petani untuk memproduksi buah anggur berkualitas.
Gus Rai bekerja sama dengan winemaker, James Kalleske, Yeni Iramahayani dan Péter Gajdics untuk menemukan spesifikasi anggur yang berkualitas.Spesifikasi ini meliputi kadar gula, keasaman, dan warna.
Kunjungan ini juga bersamaan dengan acara peluncuran Limited Edition Hatten Wines Chenin Blanc dan perayaan panen raya. Hypeabis.id berkesempatan untuk melihat langsung kebun anggur yang menggunakan sistem tanam viticulture dan memetik anggur langsung dari pohonnya.
Genhype juga bisa mencicipi anggur langsung dari pohonnya. Untuk anggur shiraz misalnya, rasanya manis dan meninggalkan sedikit aftertaste sepat karena kadar tannin pada anggur shiraz biasanya lebih tinggi dari anggur yang dikonsumsi langsung. Sementara untuk anggur hijau seperti colombad dan solaris, rasa manis lebih mendominasi dan cenderung seperti permen.
“Jika dulunya Hatten dipandang sebelah mata, sekarang sudah jadi wine andalan di Bali dan sejumlah kota besar di Indonesia,” kata Gus Rai.
Baca juga: Mengenal Wine Terbaik dari Prancis, Red dan White yang Klasik hingga Rosé yang Trendi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.