Upaya Ekspor Serial Indonesia Melalui OTT Perlu Dibarengi Kualitas
06 November 2023 |
19:00 WIB
Chelsea Venda
Jurnalis Hypeabis.id
Dalam dua tahun terakhir, tayangan serial Indonesia mendapat apresiasi yang baik dari penonton dalam negeri dan mancanegara. Dalam periode ini saja, ada dua serial Indonesia yang diproduksi untuk tayang di platform over the top (OTT), tetapi berhasil tembus festival internasional.
Gadis Kretek, serial Netflix garapan Kamila Andini & Ifa Isfansyah menjadi satu-satunya tayangan Indonesia yang diputar di program On Screen di Busan International Film Festival (BIFF) 2023. Lima tayangan lain yang berada dalam program tersebut merupakan serial dari Korea Selatan.
Setahun sebelumnya, serial Disney orisinal bertajuk Teluh Darah garapan Kimo Stamboel juga tayang di program On Screen BIFF 2022. Serial horor ini menjadi jalan pembuka karena kali pertama ada serial Indonesia yang debut di program On Screen BIFF.
Baca juga: 10 Film & Serial Netflix November 2023, Gadis Kretek sampai The Squid Game: The Challenge
Sutradara Garin Nugroho menilai serial Indonesia memang tengah mendapat perhatian. Momentum ini, katanya, mesti dijaga agar tayangan-tayangan serial lokal bisa mendapat penonton bukan hanya dari dalam negeri, tetapi juga luar negeri.
Terlebih, saat ini platform OTT juga mulai menjamur. Menurut Garin, platform OTT dapat menjadi salah satu jalan bagi film-film Indonesia, termasuk serial, bisa bertemu dengan para penonton dari berbagai negara.
Secara produktivitas, Garin melihat tayangan serial asli Indonesia mengalami pertumbuhan jumlah yang menarik. Sayangnya, ketua bidang penjurian FFI 2021-2023 itu menilai serial yang ada sekarang masih banyak yang dibuat dengan mindset hanya untuk penonton lokal.
“Serial kita secara produktivitas tinggi, tetapi 90 persen diproduksi untuk lokal, hanya 5 persen yang terbuka untuk internasional,” tegas Garin saat ditemui Hypeabis.id di gedung Kemendikbudristek belum lama ini.
Menurutnya, produktivitas yang sudah tinggi ini mesti dibarengi dengan kualitas. Dengan demikian, upaya untuk ekspor film Indonesia, termasuk juga serial, bisa terwujud. Sebab, dengan OTT, kemungkinan itu terjadi makin besar.
Baca juga: 12 Film & Serial Tayang di Prime Video November 2023, Ada Takeshi's Castle!
Sutradara Kucumbu Tubuh Indahku itu lantas mencontohkan industri perfilman Korea Selatan. Di negeri Ginseng tersebut, jumlah tontonan yang peruntukannya untuk pasar lokal dan yang digarap lebih serius untuk penonton global angkanya lebih seimbang.
Di sisi lain, Garin menyebut platform OTT juga mesti menyediakan ruang lebih untuk serial-serial atau tayangan lokal yang berkualitas agar banyak dikonsumsi secara global. Peran ini penting agar terjadi kesinambungan untuk mendorong ekosistem perfilman menjadi lebih baik.
Platform OTT perlu mengambil peran untuk tidak hanya menyuguhkan tayangan menarik bagi penontonnya di Indonesia saja, tetapi bagaimana konten yang ada di layanan mereka juga bisa menarik perhatian pencinta film global.
“Ruang OTT yang seharusnya menjadi pasar internasional belum terjadi. OTT masih banyak yang membeli film untuk menarik penonton Indonesia, dengan kualitas yang kadang-kadang enggak bagus, sehingga secara kuantitas produktivitas tinggi, tetapi secara kualitas kurang,” imbuhnya.
Dia menyebut, masih cukup jarang menemukan serial yang memiliki karakter yang kuat. Sebab, secara modal gagasan artistik, Indonesia sebenarnya tak kalah. Dia mencontohkan serial Gadis Kretek yang mampu tampil dengan gaya yang beda dan tak terpengaruh sistem yang ada.
Jika hal-hal seperti ini lebih diperhatikan, bukan tidak mungkin serial Indonesia akan lebih terlihat di masa depan di pasar internasional. Gadis Kretek dan Teluh Darah telah menunjukkan hal itu di BIFF dalam dua edisi terakhirnya ini.
Baca juga: 7 Film, Serial & Variety Show Seru yang Tayang di Viu November 2023
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Gadis Kretek, serial Netflix garapan Kamila Andini & Ifa Isfansyah menjadi satu-satunya tayangan Indonesia yang diputar di program On Screen di Busan International Film Festival (BIFF) 2023. Lima tayangan lain yang berada dalam program tersebut merupakan serial dari Korea Selatan.
Setahun sebelumnya, serial Disney orisinal bertajuk Teluh Darah garapan Kimo Stamboel juga tayang di program On Screen BIFF 2022. Serial horor ini menjadi jalan pembuka karena kali pertama ada serial Indonesia yang debut di program On Screen BIFF.
Baca juga: 10 Film & Serial Netflix November 2023, Gadis Kretek sampai The Squid Game: The Challenge
Sutradara Garin Nugroho menilai serial Indonesia memang tengah mendapat perhatian. Momentum ini, katanya, mesti dijaga agar tayangan-tayangan serial lokal bisa mendapat penonton bukan hanya dari dalam negeri, tetapi juga luar negeri.
Terlebih, saat ini platform OTT juga mulai menjamur. Menurut Garin, platform OTT dapat menjadi salah satu jalan bagi film-film Indonesia, termasuk serial, bisa bertemu dengan para penonton dari berbagai negara.
Secara produktivitas, Garin melihat tayangan serial asli Indonesia mengalami pertumbuhan jumlah yang menarik. Sayangnya, ketua bidang penjurian FFI 2021-2023 itu menilai serial yang ada sekarang masih banyak yang dibuat dengan mindset hanya untuk penonton lokal.
“Serial kita secara produktivitas tinggi, tetapi 90 persen diproduksi untuk lokal, hanya 5 persen yang terbuka untuk internasional,” tegas Garin saat ditemui Hypeabis.id di gedung Kemendikbudristek belum lama ini.
Menurutnya, produktivitas yang sudah tinggi ini mesti dibarengi dengan kualitas. Dengan demikian, upaya untuk ekspor film Indonesia, termasuk juga serial, bisa terwujud. Sebab, dengan OTT, kemungkinan itu terjadi makin besar.
Baca juga: 12 Film & Serial Tayang di Prime Video November 2023, Ada Takeshi's Castle!
Sutradara Kucumbu Tubuh Indahku itu lantas mencontohkan industri perfilman Korea Selatan. Di negeri Ginseng tersebut, jumlah tontonan yang peruntukannya untuk pasar lokal dan yang digarap lebih serius untuk penonton global angkanya lebih seimbang.
Di sisi lain, Garin menyebut platform OTT juga mesti menyediakan ruang lebih untuk serial-serial atau tayangan lokal yang berkualitas agar banyak dikonsumsi secara global. Peran ini penting agar terjadi kesinambungan untuk mendorong ekosistem perfilman menjadi lebih baik.
Platform OTT perlu mengambil peran untuk tidak hanya menyuguhkan tayangan menarik bagi penontonnya di Indonesia saja, tetapi bagaimana konten yang ada di layanan mereka juga bisa menarik perhatian pencinta film global.
“Ruang OTT yang seharusnya menjadi pasar internasional belum terjadi. OTT masih banyak yang membeli film untuk menarik penonton Indonesia, dengan kualitas yang kadang-kadang enggak bagus, sehingga secara kuantitas produktivitas tinggi, tetapi secara kualitas kurang,” imbuhnya.
Dia menyebut, masih cukup jarang menemukan serial yang memiliki karakter yang kuat. Sebab, secara modal gagasan artistik, Indonesia sebenarnya tak kalah. Dia mencontohkan serial Gadis Kretek yang mampu tampil dengan gaya yang beda dan tak terpengaruh sistem yang ada.
Jika hal-hal seperti ini lebih diperhatikan, bukan tidak mungkin serial Indonesia akan lebih terlihat di masa depan di pasar internasional. Gadis Kretek dan Teluh Darah telah menunjukkan hal itu di BIFF dalam dua edisi terakhirnya ini.
Baca juga: 7 Film, Serial & Variety Show Seru yang Tayang di Viu November 2023
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.